Suami Misterius - Bab 1289 Awas Saja Membawa Malapetaka

Keyra tidak tahu apakah ini yang dikatakan sebagai takdir.

Zara menggandeng lengan seorang pria dewasa yang cenderung tua, wajah pria tersebut sudah penuh dengan jejak usia, namun tubuhnya malahan tidak gemuk, seharusnya pria tersebut sering olahraga.

Saat ini Zara bagaikan manusia yang tidak memiliki tulang, seluruh tubuhnya melekat pada tubuh pria tua tersebut, kemudian berkata dengan nada manja.

“Sayang, aku suka gaun pengantin ini, kamu belikan kasih aku, belikan kasih aku, boleh ?”

Zara menggoyangkan lengan pria tersebut, kemudian menjinjit kaki dan mengecup kuat pada wajah pria tua.

Pria tersebut sepertinya juga sangat memanjakan Zara, sehingga tersenyum dan sambil mencubit pipi, kemudian membujuk dan berkata :”Boleh, beli, beli, apapun yang kamu suka, semuanya aku belikan.”

Zara terus menyebut seorang pria tua yang bahkan bisa menjadi ayahnya dengan sebutan ‘sayang’, Keyra yang mendengarnya merasa merinding dalam seketika, buluk kuduknya hampir saja jatuh berserakan di lantai.

Namun reaksi Alfy malahan sangat tenang, dia tidak menatap dan bahkan tidak melirik ke arah Zara.

Tangannya terus memeluk pinggang Keyra, kemudian berjalan ke meja resepsionis.

“Gaun yang dipesan oleh nona Sanusi, kami berjanji untuk mencoba gaun di hari ini.”

Alfy berkata kepada nona resepsionis.

“Sebentar, aku mengecek sekarang.”

Nona resepsionis tersenyum dan menjawab, setelah selesai mengecek lewat komputer, dia berkata kepada pelayan agar dapat membawa mereka ke tempat percobaan gaun.

Sebenarnya Keyra merasa Bibi Sanusi benar-benar sangat baik, namun penilaian dirinya terlalu luar biasa.

Bibi Sanusi selalu mempercantik diri dengan menggunakan aksesori dan emas, hampir saja sudah menempel uang kertas pada badannya, gunanya untuk terkesan orang kaya.

Oleh sebab itu, gaun pengantin yang dipesan oleh Bibi Sanusi, Keyra sepertinya sudah bisa menebak bagaimana bentuk rupanya.

Ternyata memang demikian, pada saat gaun pengantin Keyra masih berada di tubuh model pajangan, model gaun putih panjang memang berbentuk sederhana, namun pada gaunnya malahan menjahit berbagai jenis permata, batu kristal berkilauan di bawah cahaya lampu.

Sementara kebetulannya, gaun tersebut malahan cocok dengan selera Zara.

Nona pelayan juga tidak menyangka akan terjadi drama seperti ini, sehingga langsung menghampiri dan berkata pada Zara dengan nada bersalah :”Maaf, nona, gaun pengantin ini milik nyonya Sanusi.”

Zara sudah beranggapan bahwa gaun tersebut adalah milik dirinya, sehingga merasa tidak senang ketika direbut oleh orang lain.

Setelah menoleh kepala dan menyadari bahwa orang yang merebut gaunnya adalah Keyra, api amarahnya langsung meledak dalam seketika.

Zara menatap Keyra dengan wajah yang sedikit kejang, kemudian mulai menyindir :”Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa nona Sunarya selalu bertentangan denganku ! Awalnya merebut pacarku, sekarang malahan merebut gaun pengantinku, jangan-jangan nona Sunarya lebih suka dengan barang milik orang lain ya ? Merasa barang hasil rebutan adalah yang terbaik ya ? !”

Keyra :”……” Dalam menghadapi tindakan Zara yang memutarbalikkan kenyataan, Keyra tiba-tiba merasa tidak dapat membantah apapun.

“Nona Pros, tolong perhatian ucapanmu, awas saja membawa malapetaka.”

Alfy melototnya dengan tatapan dingin, aura di seluruh sisinya sangat tegas, Zara yang melihatnya juga merinding.

Alfy sama sekali malas berdebat dengan Zara, sehingga hanya mendesak kepada nona pelayan :”Sekarang sudah boleh mencoba ?

Kami buru-buru.”

“Baik, tuan Sanusi.”

Nona pelayan menjawab dengan sopan, dia berjalan ke hadapan gaun dan melepaskan ritsleting gaun, ketika baru saja melepaskan gaun pengantin dari tubuh model pajangan, Zara malahan langsung menghalanginya.

“Jangan menyentuh gaunku ! Aku yang lebih cepatnya memilih gaun ini, kenapa harus kasih dia !”

Zara berkata dengan nada merajuk, setelah itu langsung menatap ke arah Alfy dengan tampang kasihan, dan juga ada unsur tatapan amarah dan menyalahkan.

“Alfy, kamu jangan keterlaluan ! Meskipun kamu sudah ada pacar baru dan melupakan mantan pacar, kamu juga tidak mesti mematikan mantan pacarmu !”

Setelah selesai berkata, Zara berkata pada nona pelayan dengan tampang angkuh, “Aku mau beli gaun pengantin ini, cepat lepaskan sekarang, aku sekarang sudah mau coba !”

Reaksi wajah nona pelayan sangat kesusahan, jelasnya tidak ingin menyinggung perasaan Alfy dan Keyra, namun juga tidak ingin melepaskan Zara yang juga sebagai tamunya.

Bagaimanapun harga gaun pengantin di dalam toko mereka cenderung tinggi, sehingga komisi yang akan mereka dapat tentu saja juga tidak kecil.

Zara Pros langsung mendesak dengan penuh amarah ketika melihat nona pelayan yang masih tidak bertindak :”Buat apa terbengong di sini, aku bilang aku mau mencoba gaun pengantin ini, kamu tidak dengar ya !”

“Nona Pros, maaf sekali, gaun ini sudah dipesan tuan Sanusi dan nyonya Sanusi.”

Nona pelayan menjawab dengan berhati-hati.

“Apa ?”

Zara Pros langsung kaku terbengong di tempat.

“Nona Pros masih kurang jelas ya ?

“Pemilik gaun pengantin ini adalah aku.

Aku sekarang mau mencoba gaun, harap luangkan tempat."

Keyra menjawab dengan nada datar.

Zara tetap saja tidak mau mengalah, dia berbalik badan dan menghampiri pria tua, kemudian memeluk lengannya dan bergoyang dengan kuat, “Sayang, aku mau gaun pengantin ini, seandainya tidak ada gaun pengantin ini, aku tidak mau memotret foto pernikahan lagi !”

Wajah pria tua penuh dengan kesan tidak berdaya, bahkan mengandung jejak muak dan tidak sabar.

Namun Zara malahan tidak menyadarinya, dia memendam kepalanya ke dalam dada pria tua dan menangis tersedu-sedu.

“Sayang, kamu ingat tidak, aku pernah kasih tahu kamu, aku dulu mempunyai seorang pacar, setelah itu direbut oleh seorang nona keluarga kaya.

Masalah identitas dan kedudukan juga bukan kesalahanku, jangan-jangan aku salah ya karena bukan anak orang kaya ! Mengapa semuanya harus menghina aku ? Mengapa selalu merebut barangku ….” Keyra :”……” Dalam hati Keyra merasa tidak berdaya, setelah itu dia hanya terus menyaksikan drama yang diperankan oleh Zara.

Benar-benar artis profesional, kemampuan akting juga sangat luar biasa.

Tatapan mata Alfy sudah sangat dingin.

Pria tua tersebut juga sangat pusing setelah mendengar suara tangisan Zara, sehingga memeluknya dan membujuk :”Sudahlah, sudahlah, jangan ribut lagi.”

Pria tua sepertinya sangat menyayangi Zara, sehingga langsung menawar kepada Alfy :”Tuan, aku membayar harga dua kali lipat, boleh menjualkan gaun ini kepadaku ?”

Pria tua seharusnya juga orang yang terdidik, nada bicaranya sangat datar dan tenang.

Sedangkan Alfy tentu saja tidak akan setuju, dia hanya menjawab dengan nada dingin, “Maaf, tanggal pernikahan kami sudah dekat, tidak dapat mengalah.”

“Seandainya demikian, ya sudahlah.”

Pria tua juga tidak memaksa, malahan membujuk Zara dan berkata, “Sayang, coba lihat saja gaun pengantin lainnya, di toko ini banyak sekali gaunnya, pasti ada yang kamu suka.

Seandainya tidak ada lagi, kita coba lihat lagi di toko lain.”

Zara yang tidak mencapai tujuannya hanya menggigit bibir dan tidak berbicara, reaksi wajahnya sangat kejang dan seram.

Nona pelayan melihat kedua belah pihak yang telah mencapai kesepakatan, sehingga melepaskan gaun pengantin dari model pajangan dengan gerakan lincah.

“Nyonya Sanusi, kamar pas di lantai dua, silakan ke sini.”

Nona pelayan mengambil gaun pengantin, lalu tersenyum dan berkata.

Kata ‘nyonya Sanusi’ yang dilontarkan oleh nona pelayan membuat Zara merasa sangat geram.

Berdasarkan apa ?

Berdasarkan apa Keyra boleh menikah dengan Alfy dan mencapai keinginannya, sedangkan dirinya hanya bisa menikah dengan seorang pria tua yang bahkan sudah bisa menjadi ayahnya ! Zara semakin berpikir semakin tidak terima, tangannya juga sudah mengepal dengan erat.

Keyra tidak memedulikan Zara, malahan hanya mengikuti pelayan dan melangkah ke arah tangga, akan tetapi ketika mereka baru saja melangkah, tiba-tiba terdengar suara merobek kain yang sangat nyaring.

Dikarenakan ekor gaun pengantin yang terlalu panjang, sehingga pada saat pelayan sedang membawa gaun pengantin, ekor gaun pengantin akan menyapu di lantai.

Sementara pada saat ini, tiba-tiba sebuah sepatu tumit tinggi sedang menginjak kuat pada ekor gaun pengantin yang menyapu lantai, pada bagian yang diinjak oleh tumit sepatu, kain yang berbahan sutra langsung sobek dan menimbulkan suara yang nyaring.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu