Suami Misterius - Bab 629 Harus Diselesaikan Sesegera Mungkin

Raymond sangat senang, sudut mulutnya selalu tersenyum disaat mengantri menjalani prosedur rawat inap. Berada di rumah sakit, masih bisa tersenyum senang, orang yang melihatnya pasti akan menyangka dia baru saja melahirkan seorang putra gendut.

Raymond baru saja selesai melakukan prosedur rawat inap Pinky dan mencarikan seorang perawat profesional untuk merawatnya.

Ketika akan meninggalkan rumah sakit, dia tiba-tiba menerima panggilan telepon dari pengacara.

"Levi, mengapa tiba-tiba meneleponku, jangan beritahu aku, kamu tidak bisa menangani kasus kecil seperti ini, kalau begitu kamu tunggu saja bos memecatmu."

"Aku ingin memberitahumu bahwa keluarga Rugos mempekerjakan seorang pengacara untuk melakukan pengajuan pembebasan terhadap Elanos."

“Pengajuan pembebasan? Bermimpilah.” Raymond tersenyum licik.

Kalau pengacara yang dipekerjakan oleh keluarga Rugos berhasil mengeluarkan Elanos, maka Levi, sebagai pengacara Sutedja Group yang memiliki gaji tahunan sebanyak miliaran sudah boleh pensiun lebih awal.

"Kita tidak punya hak untuk menghentikan orang lain bermimpi."

Levi berkata: "Aku hanya ingin memberitahumu tentang ini, kalau punya waktu kamu boleh memberitahu Tuan Sutedja."

"Mengapa kamu tidak mengatakannya sendiri?" Raymond bingung.

"Hal-hal kecil seperti ini, bagaimana mungkin aku berani mengganggu Tuan Sutedja?"

Tidak berani mengganggu Rudy, jadi berani mengganggunya?

Raymond menutup telepon dengan marah dan berjalan keluar dari rumah sakit dengan marah.

Hatinya berpikir: Urusan Elanos harus diselesaikan sesegera mungkin.

....... Dan pada saat yang sama, keluarga Rugos.

Ketika Santos menyerahkan sebuah kartu bank yang memiliki jumlah uang 200 juta kepada Ibunya, Ibu Rugos kaget dan membuka lebar matanya, bola matanya hampir jatuh.

"Santos, kamu, dari mana kamu mendapatkan begitu banyak uang?"

“Bu, sekarang aku seperti begini, emangnya bisa pergi merampok? Ini merupakan tabunganku sebelumnya. Aku telah bekerja selama beberapa tahun, bagaimana mungkin tidak ada tabungan sama sekali.” Santos berkata dengan lembut.

Ibu Rugos mengangguk, kemudian mengulurkan tangan mengambil kartu bank, dan tidak lupa mengingatkannya, "Kamu harus memegang erat uang di tanganmu, jangan sampai istrimu tahu.

Wanita itu tidak bisa diandalkan, kalau dia menipu uangmu dan melarikan diri, kita tidak punya tempat untuk menangis."

Setelah mendengar, Santos tidak tahu harus menangis atau tertawa, tapi dia tidak membantah ibunya.

"Bu, kamu mengambil uang ini dan mencarikan seorang pengacara untuk Elanos, meskipun tidak bisa memenangkan kasus ini, kita juga tidak boleh hanya duduk dan tunggu mati seperti ini."

“Ibu tahu, ibu mendengar petunjuk para pengacara, sedang melakukan prosedur pengajuan pembebasan untuk adikmu.”

Setelah ibu Rugos selesai berbicara, dia mengangkat kepala melihat jam di dinding, "Sudah hampir waktunya, aku harus pergi. "

“Aku sudah berbuat janji dengan pengacara untuk pergi mengunjungi adikmu di pusat penahanan."

"Ya."

Santos mendorong kursi rodanya, mengantar ibunya keluar.

Tidak lama setelah Ibu Rugos pergi, Rahma kembali membawa putranya.

"Kenapa Bobo tidak pergi ke taman kanak-kanak?" Santos bertanya dengan bingung.

Untungnya, kalau Rahma kembali lebih awal, dan melihatnya memberikan uang kepada Ibunya, pasti akan menyebabkan masalah.

Kalau masalah-masalah dulu tidak dapat disembunyikan, dia akan kehilangan Rahma, dan kehilangan semuanya.

"Bobo demam, jadi aku membawanya kembali." Rahma mengerutkan kening berkata.

Santos mengulurkan tangan memeluknya ke dalam pelukan, dan menempelkan dahi Bobo ke dahinya, “Ehm, sedikit demam. Apakah kamu menendang selimut tadi malam?”

"Mungkin."

Rahma menghela napas, dia terlalu sibuk dan lelah di siang hari, jadi selalu tertidur tidak sadar diri di malam hari, dan tidak dapat memperhatikan masalah anak menendang selimut.

"Pergi dan berbaring di kamar sebentar, ibu akan membuatkan air jahe untukmu." Rahma berkata pada putranya.

Bobo mengangguk, membawa tas sekolah dan memasuki rumah dengan patuh. Rahma sedang merebus air di dapur, Santos datang mendorong kursi roda. Karena dapur terlalu sempit, jadi roda kursi Santos berhenti di luar dapur, dia duduk di roda kursi, melihat Rahma sedang sibuk.

“Di mana ibu?” Rahma bertanya.

“Ibu pergi mengunjungi Elanos di pusat penahanan.” Santos menjawab, nada suaranya terdengar desahan samar.

Rahma tidak banyak berkata, dia sama sekali tidak peduli dengan urusan Elanos.

Dia bahkan berharap, Elanos dapat dipenjarai beberapa tahun, dan keluarganya bisa tenang sesaat.

Rahma merebus air, memasukkan irisan jahe ke dalam, lalu memasukkan sedikit gula merah, kemudian membawanya untuk Bobo.

Bobo terlihat sangat tidak nyaman, matanya setengah tertutup, terlihat tidak semangat.

"Minumlah air jahe dan minum obat sebentar lagi."

Setelah menyuap anaknya meminum air jahe, Rahma mengeluarkan pil dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.

Bobo tiba-tiba mengulurkan tangan, menarik Rahma, "Bu, aku ingin makan apel. Apel yang merah dan besar."

Ketika Bobo mengatakan apel, matanya bersinar, dan mulutnya sepertinya bergerak. Mata Ramah memerah, dan mengangguk.

Harga apel di musim panas terlalu mahal, Rahma jarang membelinya, buah yang paling sering makan di rumah adalah semangka dan buah persik yang dibeli Ibu Rugos dari pasar sayur.

Bobo sepertinya tidak terlalu suka.

"Bobo berbaring diam-diam, ibu akan keluar membelinya."

Selesai berkata, Rahma mengganti sepatu dan keluar.

Rahma keluar lumayan lama, dan masih belum kembali, di sekitar keluarga Rugos tidak memiliki supermarket buah, dan pasar juga lumayan jauh darinya.

Sebelum Rahma kembali, Ibu Rugos telah kembali.

Ibu Rugos menangis sampai matanya memerah, setelah memasuki rumah, masih tidak berhenti menangis.

Pengacara memberitahunya bahwa pengajuan pembebasan tidak berhasil, Elanos harus tinggal di pusat penahanan sebelum kasus itu diputuskan.

Dia baru saja bertemu putrinya, Elanos menjadi kurus, dan wajahnya sangat pucat. Elanos memegang tangannya dengan erat dan berteriak, "Bu, tolong selamatkan aku, aku tidak ingin masuk penjara!"

Ibu Rugos sangat sakit hati mendengar tangisan Elanos.

Namun, pengacara telah menjelaskan padanya bahwa Elanos telah dituntut, dan hampir tidak ada kemungkinan untuk keluar.

Ibu Rugos masih belum mengerti, hanya insiden skandal, bagaimana bisa sampai masuk penjara.

"Santos, adikmu, bagaimana membantu adikmu!"

Santos memegang tangan ibunya dan menghela nafas berat, "Bu, mereka memiliki kekuatan dan kekuasaan, kita tidak bisa menyinggungnya."

Ketika mengatakan ini, pandangan Santos terlihat dingin dan kusam. Dulu dia berusaha keras belajar, ingin menjadi orang yang berhasil. Dan jelas dia sudah cukup baik, tapi tidak peduli Rendi maupun Reza, semuanya memandang rendah dirinya. Ini adalah masalah perbedaan status.

“Bagaimana dengan istrimu?

Bukankah dia adalah Nona dari keluarga Mirah? Sekarang Elanos terjadi hal seperti ini, emangnya dia tidak perlu bantu! Suruh dia kembali ke rumahnya dan mencari solusi, suruh dia segera kembali!”

Santos diam-diam menggelengkan kepalanya, ibunya terburu-buru bertindak sembarangan, jalan ini tidak akan berfungsi sama sekali.

Pasangan Ibu dan anak terdiam. Dan pada saat ini, Bobo keluar dari kamar dan mengulurkan tangan menggosok matanya, dia masih terlihat loyo.

"Nenek, aku ingin menonton TV." Bobo berjalan ke sisi ibu Rugos, mengulurkan tangan menarik pakaiannya.

"Nonton apa, berisik sekali!" Ibu Rugos melepaskan tangan Bobo dengan tidak sabar.

"Nenek."

Tapi Bobo bersikeras mendekatinya, dan bersikap manja. Saat ini, Ibu Rugos sangat kesal, jadi langsung mendorongnya lagi.

"Berisik sekali!"

Namun, ibu Rugos gagal mengendalikan kekuatannya, ditambah lagi Bobo sakit dan lemah, Bobo jatuh ke lantai, kepalanya terbentur sudut meja kaca, dan berdarah, darah mengalir ke seluruh wajahnya.

Tangan Bobo memegang kepalanya dan mulai menangis histeris.

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu