Suami Misterius - Bab 1313 Beberapa Orang Tidak Dapat Menahannya

Ada beberapa orang yang tidak dapat menahannya.

Dengan refleks Diva mengulurkan tangannya dan menutupi kerahnya, meninggikan kerah bajunya, menutupi bekas luka yang ada ditubuh itu.

Dia tetap berbaring dikaki Nyonya Maveris, seperti seorang gadis kecil diam tidak bersuara.

“Apakah hari itu, tuan dari pemilik setelan jas itu?” Nyonya Maveris kembali bertanya dengan suara dan nada yang pelan dan lembut “Aku dengar kata Bibi Liu, dihari saat aku jatuh pingsan itu, pria itu menemanimu menjaga dilorong sepanjang malam. Apakah dia menyukaimu.”

Diva tetap tidak bersuara, matanya terlihat sedikit merah.

Nyonya Maveris kembali mendesah dengan penuh beban dan berkata “Ibu saat muda dibutakan, mencari Guan orang brengsek itu. Pernikahan ibu adalah kegagalan, karena itu, tidak bisa memberikanmu saran apapun. Akan tetapi, Diva ibu adalah gadis yang pintar, pasti dapat menyelesaikan dengan baik hal perasaan. Jika bertemu dengan pria yang disukai, pergilah dengan berani mencintainya. Wanita seperti sebuah bunga, memerlukan cinta. Setelah mengalami cinta dan dicintai, kamu baru akan mengerti, orang yang seperti apa baru adalah yang paling cocok untuk menemanimu menghabiskan sisa hidupmu.”

Diva tetap tidak bersuara, tetap dalam diam mengangguk-anggukkan kepalanya dan menggelengkan kepala.

Ia sepanjang sore menemani Nyonya Maveris dirumah sakit, dimalam hari baru kemudian keluar dari pintu utama rumah sakit.

Matahari terbenam, setengah dari langit itu berubah menjadi warna kuning tembaga. Rumah sakit ini terutama untuk bagian penyembuhan, orang-orang didalam rumah sakit tidak banyak, tetapi pemandangannya cukup sangat bagus.

Diva duduk ditangga didepan pintu rumah sakit, tangannya menopang pipinya, dalam diam menatap langit yang berada dikejauhan melamun.

Kata ibu, wanita adalah bunga, memerlukan nutrisi dari cinta.

Tetapi bagi Diva, cinta hal ini benar-benar terlalu mewah. Sedangkan kemewahan bukanlah hal yang diperlukan dalam hidup ini, ada maupun tidak ada tetap bisa menjalani hidup.

Diva kembali teringat akan Mahen, Tuan Muda Kedua Sutedja yang berada tinggi diatas, hidup tanpa pengekangan.

Diva duduk ditangga rumah sakit untuk waktu yang cukup lama baru akhirnya pergi.

Ia tidak kembali kerumah keluarga Maveris, tetapi mengendarai mobilnya menuju ke apartemen yang terletak didepan perusahaan.

Ia memiliki sebuah apartemen dengan luas yang tidak terlalu besar didekat perusahaan, ia jarang sekali pulang ke rumah keluarga Maveris, karena itu, ia memiliki tempatnya sendiri. Biasanya saat ia lembut kerja, tinggal disini jauh lebih leluasa.

Diva tinggal di apartemen semalam, dihari kedua kemudian bangun tepat waktu, mandi dan kemudian sarapan, setelah itu berangkat menuju perusahaan.

Satu bulan ini, Shinee Movie telah berubah ditangan Guan, tetapi pengaruh Diva tetap ada setelah ia memasuki perusahaan, dari atas sampai kebagian bawah seluruhnya tetap menghormatinya.

Saat Diva pergi selama 1 bulan itu, pertemuan eksekutif diperusahaan itu terus-menerus dipimpin oleh Guan.

Memasuki ruang rapat utama, ia langsung dapat melihat Guan yang duduk dibagian tengah.

Tubuh Guan dari mulanya memang cukup tidak baik, mungkin karena akhir-akhir ini terlalu sibuk, raut wajahnya terlihat sangat tidak baik, memberikan kesan yang cukup kuat kepada orang-orang.

Dibandingkan dengan ini, Diva terlihat semakin lama semakin muda dan energik, dengan setelan Coco Chanel, rambut panjang yang diikat menjadi satu dan senyum yang tenang.

“Ayah, pagi. Semuanya, pagi.” Diva dengan sepatu hak tingginya berjalan kedalam ruang rapat, menyapa semua orang yang berada disana.

Para eksekutif perusahaan saling memandang satu sama lain, bahkan tidak berani bernafas.

Ruang rapat sebesar ini, suasana dingin, samar-samar terdapat perasaan akan ada pedang yang akan terhunus.

Wajah Guan menjadi pucat, terlebih dahulu membuka mulut dan berkata “Sebagai CEO dari sebuah perusahaan, tanpa sebuah alasan yang jelas pergi meninggalkan perusahaan bahkan tidak ada penjelasan. Shinee Movie perusahaan sebesar ini, ternyata kamu tidak dapat menanggung beban ini, aku pun hanya bisa memanggil orang berbakat yang lain. Mulai sekarang, kamu bukanlah CEO dari Shinee Movie lagi, tolong kamu sekarang segera keluar, jika tidak, aku akan memanggil satpam.”

Dalam menghadapi keagresifan tanpa kesempatan dari Guan, Diva hanya tersenyum tipis dan menjawab “Ayah, apakah kamu hari ini lupa untuk meminum obat jadi sedikit bingung. Kita adalah perusahaan saham gabungan, menurunkan kedudukan CEO, membutuhkan persetujuan dari seluruh pemilik saham, bukannya keputusan yang dibuat dari perkataanmu saja. Kamu tidak perlu kuatir, aku sudah memberikan pemberitahuan kepada beberapa paman pemilik saham, mereka sebelum sore nanti akan datang ke perusahaan. Ingin menurunkanku dari kedudukan, dapat melalui rapat besar pemilik saham, melalui keputusan dari para pemilik saham. Sedangkan sekarang, aku masih adalah CEO dari Shinee Movie, memiliki hak untuk memimpin rapat eksekutif.”

Perkataan Diva ini membuat Guan kehabisan kata-kata untuk membalasnya. Ia hanya bisa duduk diam diposisi pemimpin itu, ia malah ingin melihat, posisi yang didudukinya ini, apa yang bisa dilakukan oleh Diva.

Jika, Diva duduk diposisi belakang, maka ia tidak memiliki hak untuk berpendapat, apalagi memimpin rapat.

Keterpurukan Guan, Diva hanya bisa tersenyum tipis, dengan sepatu hak tingginya berjalan kesebelah Wakil Presdir Luis.

Wakil Presdir Luis segera bangkit berdiri, dengan hormat mundur kebelakang, memberikan posisinya untuk Diva.

Guan yang melihatnya, melototkan matanya terkejut. Wakil Presdir Luis berada diperusahaan selama lebih dari 10 tahun dan selalu netral. Guan bermimpi pun juga tidak dapat menyangka, ia menjadi orang dari Diva.

Diva tersenyum tipis melihatnya, diantara alisnya terdapat kebanggaan.

Guan mengira, dengan memecat beberapa orang bawahannya, ia sudah dapat mengusirnya dari perusahaan, kalau begitu ia terlalu meremehkannya.

Meskipun sekarang, didalam ruangan yang penuh dengan eksekutif perusahaan ini, tetap ada sebagian kecil yang adalah orang darinya. Diva tidak dapat menyebut semua orang akan menanggapi perkataan darinya. Tetapi paling tidak, Guan ingin mengusirnya dengan bersih dari sini, tetapi tidak begitu mudahnya.

“Karena semua orang telah hadir, mari kita mulai rapatnya.” Diva berkata dengan tenang, segera ada orang yang membalik-balik dokumen yang ada didepan mereka, sedangkan beberapa orang yang lain, juga langsung mengikuti yang lain.

Sedangkan Guan yang duduk dikursi utama, raut wajahnya menjadi jauh lebih tidak enak. Ia mengira orang-orang Diva sudah seluruhnya ditendang olehnya dari perusahaan, sekarang ia baru menyadari, pemikirannya benar-benar terlalu sederhana.

Diva dengan segera menguasai rapat ini, rapat eksekutif pagi hari, membuat kesusahan bagi beberapa orang baru yang dimasukkan oleh Guan, saat rapat telah selesai, beberapa orang meninggalkan ruangan dengan wajah terlipat.

Pemimpin-pemimpin tinggi satu persatu mulai meninggalkan, Diva tetap berada ditempatnya, menggunakan laptop membereskan dokumen rapat, kemudian, memberikannya kepada asisten untuk menyimpannya.

Guan juga tetap berada diposisinya tidak pergi, mungkin karena emosi hingga kakinya menjadi lemas dan tidak dapat berdiri.

“Direktur Maveris, apakah kamu membutuhkan bantuanku untuk memapahmu keruang rapat?” Diva menutup laptopnya dan tersenyum bertanya padanya.

Guan mengangguk-anggukkan kepalanya, terenyum dingin dan berkata “Baik, baik sekali kamu. Memang tidak salah adalah putri dariku Guan, penuh dengan semangat muda.”

“Ayah terlalu memujiku, dibandingkan dengan putramu yang tidak berguna itu, aku memang tidak mengecewakanmu.” Diva tersenyum tipis membalasnya “Menurutmu, apakah perlu membuka rapat pemegang saham? Kamu demi mendukung putramu yang tidak berguna itu untuk naik kedudukan, menghentikan 3 drama yang sedang dalam proses pengambilan gambar, membuat perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar. Jika para pemegang saham mengetahuinya, coba anda tebak, mereka akan memberikan reaksi yang seperti apa? Mungkinkah mereka juga akan menurunkan posisimu direktur utama ini?”

Tangan Guan menutupi jantungnya, dengan emosi melototkan matanya kepada Diva “Beberapa tahun ini, aku telah memelihara seekor harimau.”

“Iya, anda seharusnya sebelum aku tumbuh besar menjadi dewasa, menekanku hingga mati, jika tidak, cepat lambat aku akan masuk kedalam perusahaan, cepat atau lambat akan berebut kedudukan denganmu.” Diva juga tetap tidak merendahkan hati menjawabnya.

“Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan? Atau masing-masing dari kita mundur selangkah, kamu mundur dari perusahaan dan aku akan memberikanmu 10% dari saham perusahaan.” Guan mundur dan meminta kepadanya.

Novel Terkait

After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu