Suami Misterius - Bab 1079 Cinta Yang Dalam

Gungun merangkul leher ibunya, menjulurkan lidah merah muda kecil dan menjilat pipi Diana.

Diana tidak bisa menahan tawa, mengulurkan tangan meremas pipi Gungun "Kebiasaan menjilat orang-orang yang kamu suka ini, masih belum berubah."

“Berpuaslah diri, aku ini ibu baptisnya saja, bekerja keras, merawatnya dengan baik, dia tidak pernah menjilatku. Hatiku ini, sakit.” Vivi meletakkan tangannya di jantung, membuat tampilan seperti tertekan.

Diana menggendong putranya dan satu tangannya menepuk pundak Vivi dengan ringan "Sudah, berhenti membuat onar, ayo kita kembali."

"Kembali dan traktir aku makan besar, apakah kamu tahu, kami telah menunggumu selama setengah jam. Diana, apa yang kamu lakukan, menjemput saja bisa sampai terlambat. Apakah kamu tidak menginginkan putramu lagi, jika kamu datang lebih lambat lagi, aku akan langsung melelang putramu.” Vivi berkata tanpa henti.

Diana terus tersenyum, satu tangannya menggendong putranya dan tangan yang lain membawa koper kecil, berjalan keluar bandara.

Vivi dan kak Li, sang pengasuh, keduanya menyeret koper dan mengikuti belakang Diana selangkah demi selangkah.

Diana mengemudi dan mengantar mereka kembali ke hotel.

Vivi mengeluarkan kopernya dari mobil, melihat ke depan pintu masuk hotel, sedikit mengernyit matanya. Karena pengasuh dan anak ada di sana, jadi Vivi tidak banyak bicara.

Kembali ke kamar, Kak Li dan Vivi mengemasi barang mereka dengan cepat.

Diana sedang menemani Gungun bermain.

Diana membuka buku puisi kuno yang baru dibeli dan mengajari Gungun melafalkan puisi kuno.

Gungun sangat pintar, tetapi Gungun lambat berbicara, selain itu, berbicara bahasa China dan Inggris dalam satu waktu. Karena lahir di luar negeri, bahasa Inggris Gungun lebih baik daripada bahasa China.

Gungun sedang menghafal puisi kuno. Vivi berdiri di depan pintu dan mendengarkannya dengan bingung dan tidak bisa mengerti satu kalimat pun. "Sayang, apa yang sedang kamu hafal?"

"<>" Diana selesai berbicara, menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tidak berdaya: "Mengerikan sekali jika tidak memiliki budaya."

Vivi : "... Diana, putramu harus belajar bahasa Mandarin dengan baik."

"Ibuku berkata bahwa anak-anak memang seperti ini. Tunggu mereka besar, ucapan mereka akan menjadi lebih jelas." Diana memeluk putranya dan mendongak melihat jam waktu itu "Apakah Gungun mengantuk? Kita harus mandi dan tidur."

Gungun mengangguk patuh, memegang tangan Diana dan pergi ke kamar mandi.

Diana memandikan anak itu dan mengenakan piyama kartun dengan bahan katun yang nyaman, kemudian membawanya kembali ke kamar anak-anak sementara.

“Seprei anak babi biru George, apakah kamu menyukainya?” Diana bertanya sambil tersenyum.

“Aku menyukainya.” Gungun mengangguk dan memeluk Diana,kemudian berbaring di tempat tidur bersama. Tangan kecil berdaging Gungun terus memegangi baju di dada Diana, seolah-olah takut kehilangan.

Diana mencium dahi putranya dengan sedih, dalam hatinya berpikir: Tidak peduli apapun yang terjadi di masa depan, Diana tidak akan pernah berpisah dengan Gungun.

Diana menyenandungkan sebuah lagu dengan lembut, tak lama kemudian, Gungun tertidur.

Diana keluar dari kamar, Di ruang tamu, Vivi duduk sendirian di sofa dengan linglung.

“Dimana Kak Li?” Diana bertanya.

"Sudah tidur." Vivi menjawab: "Naik pesawat di malam hari, setelah sibuk seharian, dia juga sudah kelelahan."

"Apa kamu tidak lelah? Tidak pergi istirahat?" Diana berkata lagi.

Vivi mengangkat bahu "Apakah kamu tidak tahu? Semakin sibuk, aku semakin semangat."

Vivi mengarahkan jarinya ke luar jendela "Malam ini waktunya sangat tepat, ini awal dari kehidupan malam. Ayo, duduk di bar."

Diana tersenyum dan mengangguk tidak berdaya, kemudian mengambil mantel yang tergantung di gantungan "Ayo jalan, aku tahu ada bar bagus di dekat sini."

Kedua orang itu keluar dari hotel dan berjalan sejauh dua blok ke bar yang sedang buka.

Lingkungan di bar tidak begitu berisik, tidak ada suara musik heavy metal, Diana dan Vivi duduk di depan bar, memesan dua cocktail yang enak, saling mengobrol dan sambil minum.

“Apa maksudmu menempatkan Gungun di hotel? Tidak berhubungan kembali dengan Desta?” Vivi menggoyangkan gelasnya dan bertanya dengan santai.

Diana mengerutkan kening dan menyipitkan mata menatapnya " Vivi, apakah kamu sudah mengetahui bahwa Desta memiliki tunangan?"

Vivi

Vivi mengangguk "Berita pernikahan Desta telah beredar cukup lama dan viral, sulit untuk tidak mengetahuinya. Namun, kudengar, tunangannya itu adalah korban dari misi Desta yang gagal. Hanya mendekati Desta dan tidak punya perasaan apapun padanya. Itu sebabnya aku membiarkanmu kembali lebih dulu untuk menjelajahi. Sekarang, kamu meninggalkan Gungun di hotel. Apakah informasiku salah? "

Diana memegang gelas anggur di tangannya dengan erat, mengerucutkan bibirnya tidak bersuara.

Setelah melihat ini, Vivi bertanya dengan lugas: "Desta tidak benar-benar berempati dengan wanita lain, lalu cinta mati dengan wanita lain."

“Aku tidak tahu.” Diana menggelengkan kepalanya, tersenyum sedih, mengambil gelas anggur, kemudian menyesap anggur di gelas dan anggur itu tiba-tiba terasa pahit.

"Desta tidak pernah memberitahuku bahwa dia memiliki tunangan, aku juga tidak melihat jejak wanita lain di sekitarnya. Namun, aku tidak memberitahu kepadanya tentang keberadaan Gungun. Aku akan mencari waktu secepat mungkin untuk menanyakannya dengan jelas. Jika, dia benar-benar jatuh cinta dengan orang lain, aku dan Gungun, mungkin benar-benar akan kembali ke luar negeri untuk bersembunyi seumur hidup. "

Setelah mendengarkannya, Vivi mengulurkan tangannya, merangkul bahunya sambil menghibur: "Tidak apa-apa, jangan sedih, ini hanya seorang pria saja, jika tidak bisa, kita tidak perlu menginginkannya. Kita pulang dan kembali ke luar negeri. Bagaimanapun juga, kita sudah memiliki seorang putra. Buat apa menginginkan pria lagi. "

Diana tidak mengucapkan sepatah kata pun, kemudian memesan dua botol anggur lagi dan mulai menuangkan untuk dirinya sendiri, jelas sedikit menggunakan anggur untuk meredakan masalahnya.

Mungkin karena minum terlalu banyak, Diana langsung berbaring di meja bar dan tidak bergerak.

Vivi : "..."

Melihat Diana yang seperti itu, Vivi merasa sakit kepala.

Dan saat sedang khawatir bagaimana membawa Diana kembali, ponsel Diana yang diletakkan di meja bar tiba-tiba berdering dan nama peneleponnya adalah Desta.

Vivi menjawab telepon. Di ujung telepon, suara rendah Desta jelas terdengar khawatir "Di mana? Aku akan menjemputmu."

“Di bar, dia sudah mabuk, jadi cepatlah datang dan bawa pulang, aku tidak bisa mengangkatnya.” Vivi juga minum terlalu banyak, suaranya tidak begitu jelas, tetapi pikirannya masih jernih.

Karena yang menjawab panggilan tersebut bukanlah Diana, Desta tercengang sejenak dan bertanya: "Alamat?"

“Aku akan mengiriminya di WeChat.” Vivi mengambil ponsel Diana dan mencarinya cukup lama, barulah ketemu WeChat Desta. Nama yang diberi Diana kepadanya ternyata adalah: cinta yang dalam.

Sial, bisakah lebih mesra dari ini, Vivi hampir saja memuntahkan anggur yang baru saja diminumnya.

Setelah mengirim lokasi bar kepada Desta, Vivi memesan segelas anggur lagi dan minum perlahan. Sebelum segelas anggur itu habis, Desta sudah bergegas tiba dan sangat tepat waktu.

Tidak hanya Desta, tetapi Calming juga ikut kemari. Dua wanita yang sudah mabuk, tidak mungkin satu dijemput dan satunya lagi ditinggal. Jika Vivi mengalami sesuatu, Desta juga yang harus disalahkan.

“Kamu tangani dia.” Desta melirik Vivi yang setengah mabuk, lalu berkata pada Calming.

Setelah mendengarkannya, Vivi tersenyum dan menjawab "Tuan Muda Sunarya sangat berhati-hati dan perhatian dalam bertindak dan bahkan secara khusus mencari seseorang untuk mengantarku kembali. Hanya saja, kamu keluar di tengah malam begini, apakah tunanganmu tidak berkata apa-apa?"

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu