Suami Misterius - Bab 1288 Jarang Interaksi Akan Jarang Bertengkar

Sementara pada saat yang sama, Mahen langsung pulang ke rumahnya setelah keluar dari mansion.

Pada saat baru memarkir di halaman rumahnya, seorang gadis langsung melangkahi kaki pendeknya dan berlari dari dalam villa.

“Paman muda !” Gadis kecil tertawa gembira dan berlarian ke dalam pelukan Mahen.

“Riri sayang, ada kangen dengan paman ?” Mahen memeluk anak dan bertanya.

“Kangen.” Riri mengangguk dengan serius, kemudian membuka tangannya ke hadapan Mahen, “Paman, di mana boneka aku ?”

Riri menatap Mahen dengan tatapan berharap, Mahen tersenyum dan mengelus rambut Riri, kemudian bertanya dengan nada bercanda :” Riri kangen dengan paman muda, atau kangen dengan boneka ?”

“Riri kangen paman muda, juga kangen dengan boneka.” Gadis kecil menjawab dengan nada imut.

Mahen memeluk Riri dan berjalan ke hadapan bagasi mobil, di dalamnya adalah sebuah boneka barbie edisi terbatas. Riri memeluk boneka dengan hati yang gembira, kemudian berlarian ke dalam villa, sambil berlari sambil berteriak, “Papa, paman muda membelikan boneka kasih aku.”

Maul Sutedja berjalan keluar dan mengelus kepala anaknya, tatapan matanya penuh dengan jejak memanjakan. Namun ketika dia mengangkat mata dan menatap Mahen, tatapannya langsung seram kembali.

“Kamu masih tahu harus pulang ya “

“Ini rumahku, aku mau pulang ya pulang.” Mahen tertawa dan menjawab, sekalian menarik rambut Riri yang telah berkepang dua. “Lagi pula, kalau aku tidak pulang, Riri pasti akan kangen denganku.”

Riri juga hebat menyanjung, bagaimanapun barusan dia telah menyimpan hadiah dari Mahen, sehingga juga mengangguk dengan turut dan berkata kepada Maul dengan tampang serius :”Papa, Riri paling suka dengan paman muda.”

“Paman muda juga paling suka dengan Riri.” Mahen tersenyum dan menjawab.

Maul melihat interaksi mereka berdua yang saling bekerja sama, dia melotot Mahen dan berkata, “Kalau suka anak, cepat saja menikah, lalu lahir sendiri. Daripada ibu setiap harinya mengomeli kamu. Kamu tidak merasa muak, aku saja sudah bosan mendengar.”

“Mungkin saja ibu sudah menginjak masa menopause, makanya suka mengomel, tidak ada hubungannya dengan pernikahanku.” Mahen tertawa senang dan berkata, kemudian menggandeng tangan Riri dan masuk ke dalam villa.

Pada ruang tamu di lantai satu, Ahyon dan menantunya yang bernama Rita sedang mengobrol di sofa, setelah melihat Mahen yang masuk dengan gerakan lamban, sehingga langsung melototnya seperti biasa, “Sudah cukup gilanya di luar, jadi sudah tahu harus pulang ya ?”

“Merindukan masakan ibu.” Mahen tersenyum dan menjawab.

Ahyon mengomeli dirinya lagi, kemudian masuk ke dalam dapur dan menyiapkan beberapa masakan kesukaan Mahen.

Riri berlarian ke dalam pelukan ibunya dan memamerkan boneka barunya.

Rita tersenyum kepada Mahen dan berkata :”Kenapa membelikan boneka baru lagi ? Jangan terlalu memanjakan dia.”

“Rumah kita hanya ada Riri saja yang anak kecil, mau memanjakan siapa lagi kalau tidak memanjakan dia.” Mahen tertawa dan menjawab.

“Sudah mengucapkan terima kasih dengan paman muda belum ?” Rita memeluk Riri dan bertanya nada lembut.

Riri mengangguk dengan kuat dan berlari ke sisi Mahen, kemudian mengecup kuat pada pipinya.

Mahen tertawa dan sambil menghapus air ludah di wajah sendiri.

Kakak iparnya Mahen adalah tipikal wanita yang teladan, dia lahir dari keluarga berkedudukan dan memiliki etika yang baik, sifat dan kepribadian sangat lembut, bahkan saat berbicara juga sangat tenang dan lembut, sehingga membuat orang merasa sangat nyaman dengan dirinya.

Sifat Maul terlalu kaku, sehingga sangat serasi dengan Rita, mereka berdua juga sangat mesra pada saat sebelum dan sesudah menikah.

Ahyon masak sendiri dan menyiapkan hidangan lezat, sebagian besar di antaranya adalah masakan kesukaan Mahen.

Pada pertengahan makan, Maul sambil makan sambil mengingatkannya :”Bulan depan Key menikah, kamu jangan lupa menghadiri acaranya, waktu dan tempatnya aku sudah memberitahukan asistenmu.”

Sejak dulunya, Maul sudah menyadari sebuah kenyataan, permasalahan yang dipesankan dirinya kepada Mahen, Mahen jarang sekali mengingat di hati, sehingga lebih sering melupakannya ketika telah selesai mendengar.

Setelah itu, Maul langsung mengingatkan semua permasalahan kepada asisten Mahen, asisten Mahen jauh lebih dapat diharapkan daripada Mahen sendiri.

“Asisten sudah mengingatkan aku, bahkan hadiahnya juga sudah disiapkan. Abang tenang saja, aku pasti akan hadir dengan tepat waktu.” Mahen tertawa dan berkata.

Maul melirik sekilas ke arah Mahen, “Sejak kapan kamu pernah membuat aku tenang.”

Asalkan adiknya tidak membuat permasalahan yang baru, dirinya yang sebagai abang sudah sangat bersyukur.

Setelah mengungkit tentang pernikahan Keyra, Ahyon mulai mengomel lagi :”Hanya berkedip mata saja, semuanya sudah menikah satu persatu. Kamu bermaksud mau main sampai kapan ? Benaran mau lajang selamanya ?”

Saat ini ibunya mulai mencereweti dirinya lagi. Mahen merasa sepertinya kepala dirinya telah dipasang sebuah jimat, apabila Ahyon mulai mencereweti dirinya, kepalanya akan langsung terasa sakit.

“Remon bukannya juga lajang ya ? Ibu jangan terus mengejar aku.” Mahen berbisik.

“Aku dengar dari Lena, Remon sudah ada pacar, mungkin saja tidak lama lagi sudah mau menikah.” Ahyon membantahnya dengan nada geram.

Mahen :”……”

Remon bahkan tidak menginformasikan kejadian tersebut. Awalnya masih ada sahabat yang bernasib sama dengan dirinya, namun saat ini hanya menyisakan dirinya saja yang menampung semua kecerewetan.

Atau mendingan mencari seseorang dan menikah saja ? Ketika niat tersebut baru saja muncul di otak pemikiran Mahen, Mahen sudah langsung menggeleng kepala dan menghilangkan pemikiran tersebut. Kehidupan pernikahan yang merepotkan dan bertele-tele, Mahen bahkan sudah merasa pusing hanya dengan membayangkannya.

“Sudahlah, makan baik-baik, jangan membahas dia lagi.” Hyesang memegang sumpit dan mengambilkan lauk untuk Mahen.

Mahen tersenyum dengan tampang menyanjung :”Terima kasih ayah.”

“Kamu ya, sudah begitu besar, ke depannya jangan membuat ibumu emosi lagi.” Hyesang berkata dengan nada datar.

Mahen mengangguk, dalam hatinya berpikir : Cara agar tidak memancing amarah ibunya adalah jarang pulang ke rumah. Tidak ada interaksi juga tidak akan ada pertikaian.

Ahyon yang melihat demikian langsung emosi meledak. Bagaimanapun Mahen adalah anaknya, dia sudah bisa mengerti isi pemikiran Mahen hanya dengan sekali melirik.

“Kamu lihatlah sendiri, salahmu yang terlalu memanjakan dia.” Ahyon sangat emosi dan membentak Hyesang.

Penyesalan seumur hidupnya adalah tidak melahirkan seorang anak perempuan yang baik dan turut seperti Keyra.

…..

Pada saat ini, Keyra yang selalu diingatkan oleh Ahyon sedang berada di dalam toko busana berkelas tinggi, dan sedang memilih gaun bersama Alfy.

Acara pernikahan pada satu bulan yang akan datang merupakan acara besar bagi keluarga Sunarya dan Sanusi, sehingga sama sekali tidak boleh lengah.

Mansion pribadi Alfy sudah di renovasi ulang, dekorasi kamar pengantin sangat indah dan harmonis, seluruh mansion menampakkan kesan kegembiraan dan jejak keharmonisan.

Dalam waktu dekat ini, lokasi acara pernikahan juga sudah mulai di dekorasi, dikarenakan Keyra yang selalu tidak puas dengan rancangan acara pernikahan, sehingga sudah berkali-kalinya mengubah sketsa perancangan.

Sementara dikarenakan ingin mengadakan acara pernikahan yang besar, sehingga sebuah hotel berbintang lima cabang perusahaan Sunarya juga berhenti operasi untuk sementara, oleh sebab itu tugas satu-satunya dalam seluruh hotel adalah mempersiapkan acara pernikahan Keyra.

Sedangkan Keyra dan Alfy yang merupakan calon pengantinnya, saat ini sedang sibuk memilih gaun pengantin.

Berdasarkan prosedur pernikahan, setidaknya mereka harus menyiapkan empat pasang gaun pernikahan, Keyra yang melihatnya saja sudah merasa pusing, sebenarnya acara tersebut adalah acara pernikahan atau acara pertunjukan ?

Akan tetapi meskipun tidak terlalu senang, dia juga hanya bisa mengikuti alur yang ada. Bagaikan seperti kata-kata Alfy, hanya acara pernikahan di Ireland saja yang akan menjadi acara pernikahan khusus mereka berdua.

Sementara acara pernikahan pada satu bulan yang akan datang, bukan hanya sekedar urusan mereka berdua saja, malahan adalah urusan keluarga Sunarya dan keluarga Sanusi, berdasarkan status dan kedudukan dua keluarga tersebut, mereka sama sekali tidak boleh lengah.

Oleh sebab itu Keyra hanya bisa mempertahankan semangat dan mulai sibuk dengan masalah pernikahan.

Empat pasang gaun pengantin di acara pernikahannya, Bibi Sanusi sudah selesai memilih dua pasang gaun untuk dirinya, hari ini mereka berkunjung ke toko hanya sekedar mencoba gaunnya saja, apabila ada bagian tidak cocok dengan bentuk tubuh, juga dapat diperbaiki secara langsung.

Akan tetapi setelah mereka masuk ke dalam toko dan masih belum melihat keberadaan gaunnya, dia sudah melihat Zara yang sedang menggandeng lengan seorang pria, interaksi mereka berdua juga sangat mesra, sepertinya sedang memilih gaun pengantin.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu