Suami Misterius - Bab 16 Di Belakang Layar

Sebuah komputer di hadapannya terbuka dan tampak sebuah foto besar di layarnya. Clara sama sekali tidak asing dengan foto tersebut. Itu adalah foto pemeriksaannya yang terakhir sebelum masuk ke rumah sakit. Meskipun dia sudah mengenakan topi, masker, dan juga jaket, tetapi siapa pun yang mengenal Clara pasti akan langsung mengetahui kalau itu adalah dirinya.

"Clara, adakah yang ingin kamu sampaikan?" tanya Profesor Dani lembut.

"Apakah pihak kampus akan menerima penjelasanku?" jawabnya santai.

"Tentu saja pihak kampus akan mempertimbangkannya," kata Profesor Dani sambil mengetuk-ngetuk meja, seolah sedang menekan Clara secara tidak langsung.

Clara tidak menunjukkan kepanikan sedikit pun. Nada bicaranya juga tenang.

"Orang yang ada di foto itu memang saya. Saya sedang sakit saat itu, jadi saya sering ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan. Tidak ada yang aneh kalau saya difoto di pintu rumah sakit. Saya benar-benar tidak mengerti kenapa foto ini bisa dikaitkan dengan saya memiliki anak di luar nikah."

Pada foto itu, Clara tampak menutupi dirinya rapat-rapat. Dia terbungkus seperti bola karet, hingga perutnya sama sekali tidak terlihat. Dia dapat menyangkal skandal tersebut sepenuhnya.

Di saat seperti ini, dia sangat bersyukur karena ayahnya seorang yang sangat menjaga reputasi, sehingga masalah mengenai anaknya yang di luar pernikahan ini benar-benar bisa ditekan. Sama sekali tidak beredar rumor mengenai hal ini. Foto yang dibuat oleh Rina dan Elaine ini tidak memiliki dampak apapun terhadapnya.

Meski foto tersebut tidak berdampak apa-apa terhadapnya, tetapi tekanan dari opini publik tidak dapat diremehkan.

"Clara, aku sangat ingin memercayaimu, tapi masalah ini telah menjadi besar dan membawa dampak yang sangat buruk bagi universitas. Sesuai dengan peraturan universitas, kamu bisa dikeluarkan dari sini. Tapi pihak kampus menghargai setiap mahasiswa, jadi kamu bisa tetap tinggal di kampus ini dalam pengawasan dan masih bisa lulus tahun depan. Dan tentu saja, kamu tidak bisa memperoleh gelar sebagai lulusan terbaik."

"Belum sampai dua jam postingan tersebut diunggah, pihak kampus sudah mengambil keputusan secepat itu untuk saya? Apa tidak diselidiki terlebih dahulu?" tanya Clara bingung.

Profesor Dani berdeham untuk menyembunyikan rasa canggung, "Pihak kampus memang bertindak sedikit lebih cepat kali ini, tapi ini juga merupakan keputusan yang terbaik untukmu. Clara, aku harap kamu tidak mempersulit pihak kampus maupun para dosen."

Clara mengangguk, seolah telah menerima keputusan tersebut. Kemudian, dia bertanya, "Siapa yang akan menjadi lulusan terbaik?"

Fakultas Penyiaran dan Jurnalistik hanya memiliki satu kuota untuk lulusan terbaik setiap tahun yang dapat direkomendasikan ke stasiun televisi. Oleh karena itu, kuota ini selalu diperebutkan.

Prestasi Clara adalah yang terbaik di fakultasnya. Kuota ini dari semula adalah miliknya. Tetapi sekarang, dia dipaksa untuk melepaskan kuota tersebut. Terlebih, pihak universitas telah memutuskan kandidat yang baru dalam waktu singkat. Sangat jelas bahwa ada seseorang di balik semua ini.

"Tiara dari fakultasmu," jawab Profesor Dani.

Daftar lulusan terbaik akan segera diumumkan. Masalah seperti ini tidak dapat disembunyikan.

"Baiklah," kata Clara sambil berbalik dan meninggalkan kantor itu.

Ketika Clara baru saja menuruni anak tangga di depan gedung tersebut, sebuah mobil Maserati merah berhenti di hadapannya.

Pintu mobil terbuka, kemudian turun seorang wanita yang modis. Dia mengenakan sepatu hak merah, gaun pendek, dan bibirnya merona merah.

"Clara, kebetulan sekali," kata Tiara sambil melepas kacamata hitam dari wajahnya. DIa mengangkat dagunya dan terlihat begitu arogan.

Clara berdiri di atas anak tangga itu. Dia menatapnya dengan tak acuh dan tidak berkata apa-apa.

Tiara berjalan ke hadapannya, kemudian berkata sambil menyeringai: "Clara, aku dengar kamu sudah melahirkan. Aku belum sempat memberimu selamat. Kapan mengadakan perayaan satu bulanan? Jangan lupa untuk mengundang kita."

"Baiklah," jawab Clara dengan tersenyum.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu