Suami Misterius - Bab 807 Merasakan Seluruh Tubuhnya

Clara tidak mempedulikan mereka, dari tiga langkah dijadikan dua langkah, langsung berjalan ke hadapan Ardian

“Mama, dimana Wilson, Wilson kenapa?”

Sepasang mata Clara yang hitam, penuh semangat dan kepanikan, suaranya sedikit gemetar.

Ardian dengan mata yang merah menggelengkan kepala, “Masih berada didalam untuk diselamatkan, sepertinya terjatuh kena kepala.”

Clara merasa kepalanya terus berdengung, seperti kepalanya juga terjatuh.

Bahkan untuk pemikiran yang dasar pun tidak bisa lagi.

Dia berjalan ke pintu ruang darurat dengan acuh tak acuh, pandangannya kosong menatap kebagian atas dua pintu yang tertutup dan lampu yang silau.

Clara tidak tahu dirinya sudah berapa lama menunggu didepan pintu, itu hanya seperti waktu yang singkat, tetapi baginya, itu seperti panjang pendek nya sebuah kehidupan.

Wajah kecil Wilson, dan senyuman polos diwajahnya, terus menerus muncul dalam benaknya, Clara tidak berani membayangkan saat dia menutup mata, tidak bisa melihat senyumannya lagi.

Ardian berjalan ke sisinya, mengulurkan tangan merangkul bahunya, berusaha menghibur dia.

“Jangan terlalu khawatir, perosotan tempat Wilson terjatuh tidak terlalu tinggi, seharusnya tidak akan ada masalah yang besar.”

Suara Ardian sangat serak, kata-katanya itu, bukan saja untuk menghibur Clara, tetapi juga untuk menghibur diri sendiri.

Clara sama sekali tidak melihat saat Wilson didorong ke ruang darurat, tetapi Ardian melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Kepala dan wajah bocah kecil itu penuh dengan darah, seragam biru ditubuhnya juga menjadi kemerahan.

Gambaran itu, Ardian hampir tidak berani mengingatnya, karena akan membuatnya bergetar tak terkendali.

“Perosotan? Apakah Wilson terjatuh dari atas perosotan? Wilson bukan anak yang gegabah, bagaimana bisa tanpa sebab tiba-tiba terjatuh.” Emosi Clara terlihat jelas gelisah dan tidak terkendali.

Karena berbicara tentang alasan Wilson terluka, kepala yayasan taman kanak-kanak dan guru wali kelas yang bertanggung jawab juga datang.

Kepala yayasan kira-kira berumur empat puluhan, guru wali kelas juga tampaknya tidak sampai tiga puluh tahun, keduanya gemetar ketakutan, bersikap hati-hati.

Karena keluarga Sunarya lebih rendah hati, identitas Wilson hampir tidak ada yang tahu, di taman kanak-kanak bocah kecil itu tidak ada bedanya dengan anak lainnya.

Masalah tentang seorang anak terluka di taman kanak-kanak, kepala yayasan dan guru memiliki tanggung jawab yang tidak bisa terhindarkan, awalnya mereka juga sangat khawatir tidak bisa menjelaskannya kepada orangtua.

Sekarang setelah bertemu dengan orang tua, kekhawatiran itu berubah menjadi kepanikan.

Ibu dari anak itu adalah Clara, wanita muda populer yang menikah dengan orang kaya.

Cucu kesayangan orang kaya, jika tersentuh sedikit saja akan menjadi masalah yang besar.

Sekarang, karena kecerobohan taman kanak-kanak mereka, anak-anak terjatuh dari perosotan, bahkan membahayakan kepala, meskipun mereka menjual taman kanak-kanak itu pun juga tidak bisa membayarnya.

“Ibu Wilson.”

Kepala yayasan berkata dengan hati-hati, “Benar-benar maaf, karena kecerobohan kami, membuat Wilson terluka.”

“Bagaimana bisa anakku terjatuh dari perosotan?” Clara dengan wajah dingin, dan mata yang merah bertanya.

“Terjadi perdebatan antara Wilson dengan teman-temannya, semuanya adalah anak kecil, saat perselisihan itu, Wilson tidak sengaja terjatuh dari perosotan.” Wali kelas berbelit-belit menjawabnya.

Clara tidak mungkin sepihak percaya dengan kata-kata mereka, dia mengeluarkan ponselnya, menggunakan monitor untuk memeriksa video pengawasan taman kanak-kanak.

Taman kanak-kanak Wilson sepanjang hari dipantau tidak ada sudut buntu, kapan saja orang tua bisa melihat situasi anak-anak di taman kanak-kanak.

Selama ini Wilson selalu menunjukkan perilaku yang baik di taman kanak-kanak, jadi Clara tidak melihat monitor sepanjang hari.

Ujung jarinya terus menekan tombol kembali untuk memeriksa situasi saat itu.

Dilayar ponsel, dia melihat guru memimpin anak-anak kelas ke taman bermain secara bebas.

Wilson dan seorang anak kecil bernama Dodo tidak tahu bagaimana bisa berdebat, jadi, kedua anak itu terjadi perkelahian.

Anak itu tampak lebih besar dari Wilson, tinggi dan bentuk tubuh semuanya lebih besar dari Wilson.

Tetapi Wilson sudah mulai belajar taekwondo dan ilmu bela diri dengan gurunya, jadi, dalam menghadapi anak yang lebih besar dari dia juga tidak bisa membuatnya merasa rugi.

Guru melihat kedua anak berkelahi, segera datang, memisahkan kedua anak itu.

Kemudian, ada seorang anak kecil datang mencari Wilson bermain, jadi Wilson mengikuti anak kecil lainnya pergi bermain perosotan.

Tidak lama kemudian, anak yang bernama Dodo itu juga ikut bermain perosotan, saat Wilson tidak memperhatikan, dia dengan kuat mendorong Wilson dari belakang, membuat Wilson dari atas perosotan jatuh kebawah.

Jadi, masalah itu bukan seperti yang dikatakan wali kelas, Wilson bukan karena berdebat dengan anak kecil lainnya dan jatuh dari perosotan, tetapi karena didorong oleh anak yang bernama Dodo dari perosotan.

Seorang anak yang berumur empat sampai lima tahun, karena terjadi perselisihan, bertindak dengan sangat kejam.

Clara merasa seluruh tubuhnya dingin.

Dan guru taman kanak-kanak benar-benar sangat lalai, jelas-jelas tahu kedua anak itu baru saja terjadi perselisihan, bahkan tidak cermat memperhatikan anak-anak, maka terjadi hal seperti itu.

Saat masalah itu terjadi, bahkan salah satu guru wali kelas hanya berdiri melihat ponsel dibawah kejadian itu.

Dia melihat layar monitor, Wilson dengan tidak tahu tiba-tiba didorong oleh teman sekelas dari perosotan, wajah kecilnya penuh dengan kepanikan dan ketakutan, dia jatuh ke tanah, kepalanya terbentur tepi besi perosotan yang keras, sebentar saja darah keluar dari kepalanya.

Dia bergerak beberapa kali ditanah, lalu pingsan diatas tanah.

Clara mencengkeram ponsel dengan erat, air matanya satu per satu jatuh tak terkendali diatas layar ponsel.

Wilson anaknya, saat terjatuh pasti sangat ketakutan, pasti terjatuh sangat sakit.

Clara merasa, jantung sepertinya dicekik oleh sesuatu yang erat, sakit hampir tidak bisa bernafas.

Dia berdiri dengan kaku didepan ruang darurat, seperti patung, tidak bergerak dan tidak berbicara.

Sampai pintu ruang darurat terbuka, dia baru bereaksi.

Dokter utama terlebih dahulu keluar dari ruang darurat, semua keluarga Sunarya langsung berkumpul.

“Dokter, bagaimana keadaan anak?”

Nyonya Sunarya berbicara, orang lain tidak berani ikut campur, mereka semua menahan nafas, memasang telinga dan mendengarkan.

Udara disekitarnya sepertinya sudah setengah membeku.

Dokter melepaskan masker dari mulutnya, ekspresinya sedikit berat, dia menggelengkan kepala, menghela nafas, berkata : “Terjadi pembekuan darah di otak anak, lokasi pembekuan darah sangat tidak baik, jika dilakukan operasi, resikonya lebih besar. Apalagi, anak itu masih sangat kecil, melakukan operasi yang begitu besar, sangat sulit untuk tidak meninggalkan gejala pasca kecelakaan. Jadi, saat ini hanya bisa diamati dengan obat-obatan, jika gumpalan darah bisa cepat diserap, itu yang terbaik.” Setelah dokter selesai berkata, juga berpesan beberapa kata, beri tahu keluarga untuk menjalankan formalitas.

Clara hanya bisa merasakan dengungan di telinganya, bahkan saat dokter mengatakan sesuatu lagi, dia tidak bisa mendengarnya.

Seluruh tubuhnya gemetar, panik, takut, tidak terkendali dan emosi buruk lainnya juga muncul.

Sepasang tangan Clara bergemetaran, mengambil ponselnya, terus menerus menelepon nomor Rudy, kemudian, tetap dalam keadaan tidak ada yang menjawab.

Clara mendengarkan suara sibuk telepon dan operator wanita: maaf, panggilan yang kamu tuju sementara sedang sibuk, silakan coba beberapa saat lagi ... tangannya yang memegang telepon turun perlahan, sekujur tubuhnya terasa dingin.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu