Suami Misterius - Bab 955 Sudah Cukup Belum Aktingnya

Ahmed berjalan dengan cepat sekali, langsung berjalan ke hadapan mereka, langsung mendorong pergi Talia, melindungi Su Loran dalam pelukannya.

Talia didorong hingga terhuyung-huyung, kepala menabrak ke sudut meja, hampir saja tertabrak hingga pingsan.

Dia mengulurkan tangan memegang kening, agak lama baru tersadar. Begitu mengangkat kepala, langsung melihat Su Loran bersembunyi dalam pelukan Ahmed, menangis terisak-isak, menangis karena mendapat perlakuan tidak adil.

“Akhirnya kamu datang juga, jika kamu masih tidak datang, kelak tidak bisa melihat kami ibu dan anak lagi……”

“Sudahlah, jangan menangis lagi, bukankah kamu dan anak baik-baik saja.” Ahmed dengan sabar menghiburnya.

Su Loran mengangkat wajah kecilnya, wajah penuh bekas air mata, “Tunggu aku dan anak sudah terjadi masalah apa-apa, kamu menyesal juga sudah terlambat. Ahmed, aku sepenuh hati ikut denganmu tanpa status yang jelas, masih harus dimarahi dan dipukul istrimu, sebenarnya apa yang aku harapkan darimu!”

“Sudahlah, aku jamin, kelak dia tidak akan mengganggumu.” Ahmed sambil membantu dia menyeka air mata, sambil berkata.

Su Loran merangkul pinggang Ahmed, sepasang mata menatap Talia, tampang yang penuh provokasi.

Talia berdiri tegak, sambil mencibir, melihat mereka.

Su Loran juga gadis dari keluarga terpandang, tidak tahu dari mana belajar tampang menyanjung orang dengan sikap rendahan ini, bahkan orang dari keluarga biasa juga tidak bisa dibandingkan dengannya. Talia benar-benar tidak menyukainya.

“Kalian sudah cukup belum aktingnya?” Talia berkata dengan suara dingin, dia tidak ada waktu melihat mereka bermesraan, sekarang dia hanya ingin tahu sebenarnya Yaya berada di mana.

Sekali lagi Talia berjalan ke hadapan mereka, bertanya dengan suara keras, “Su Loran, sebenarnya putriku ada di mana? Aku peringatkan kamu, jika kamu berani menyakiti putriku sedikit saja, aku jamin, akan membuatmu mati tragis.”

“Ahmed.” Su Loran bersembunyi ke dalam pelukan Ahmed, terlihat sangat ketakutan.

“Talia, cukup! Sudah berapa kali aku katakan padamu, Yaya diculik tidak ada hubungannya dengan Loran. Kamu jangan membuat keributan lagi, segera pergi dari sini.” Ahmed berkata dengan marah.

Talia tidak ingin peduli dengannya, mengulurkan tangan menyeret Su Loran, “Su Loran, sekali lagi aku tanya padamu, sebenarnya putriku ada di mana?”

“Talia!” Ahmed semakin marah, langsung menyeret Talia keluar pintu. “Aku juga beritahu kamu sekali lagi, Yaya diculik tidak ada hubungannya dengan Loran, jika kamu terus mencari masalah dengannya, jangan salahkan aku tidak sungkan padamu.”

Ahmed menyeret Talia ke ambang pintu, langsung mendorongnya pergi.

Talia jatuh duduk di lantai, dengan dingin, melihat Ahmed lalu melihat Su Loran.

Talia bukan orang bodoh, bagaimana mungkin tidak bisa menebak niat Su Loran berakting seperti ini, berpikir menghasut mereka suami istri tidak harmonis, dia sudah bisa mengantikan posisinya, dia sungguh terlalu menganggap remeh masalah ini.

“Su Loran, aku sarankan kamu jangan menyia-nyiakan tenagamu lagi. Apakah kamu berpikir Ahmed benar-benar akan bercerai denganku? Dia tidak akan berbuat begitu, dia juga tidak akan berani. Pria ini, dia membutuhkan dukungan dari keluarga Yang untuk selangkah demi selangkah naik ke atas, dia masih butuh aku memberinya ide dan strategi. Selama beberapa tahun ini, aku membantu dia membereskan banyak kekacauan, dia memiliki banyak bukti kesalahan di tanganku. Dia pasti tidak mungkin bercerai denganku.

Kamu menghabiskan banyak tenaga dan pikiran untuk ikut bersamanya, seumur hidup juga hanya bisa menjadi selingkuhan gelap, walaupun anak dalam perutmu lahir, juga hanya anak haram.”

Su Loran mendengarnya, raut wajah berubah jadi pucat pasi, lama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa.

Raut wajah Ahmed juga tidak terlalu baik, berteriak dengan marah: “Talia, tutup mulutmu.”

Tapi jelas sekali Talia tidak takut padanya, dia merapikan rambut yang agak berantakan, mengangkat dagunya, lanjut mengatakan: “Su Loran, aku beri kamu satu kesempatan, bawa pulang putriku dengan selamat. Kalau tidak, aku jamin, kalian pasangan tidak bermoral ini akan ada akhir yang baik.”

Talia selesai bicara, berbalik untuk pergi. Namun, saat dia membuka pintu, ada beberapa kamera dan mikrofon menghadap padanya, sekelompok wartawan langsung menerobos masuk.

“Nyonya Sunarya, apakah kamu datang untuk menggerebek perselingkuhan?”

“Nyonya Sunarya, apakah anak dalam perut nona Su memang anak suamimu Ahmed?”

“Nyonya Sunarya, suamimu Ahmed berselingkuh dengan penari terkenal, apakah kamu akan memilih untuk bercerai?”

“Nyonya Sunarya, bekas telapak tangan di wajahmu, apakah dipukul oleh suamimu Ahmed?”

“Perilaku tuan Sunarya sudah termasuk kejahatan Bigami, apakah kamu akan menuntutnya?”

……

Satu per satu wartawan melontarkan pertanyaan padanya, satu pertanyaan dibandingkan satu pertanyaan lebih tajam. Talia merasa kepalanya pusing sekali. Kemudian, begitu memejamkan mata, langsung pingsan.

Ahmed juga agak kebingungan melihat para wartawan yang masuk mendadak, di saat tidak tahu harus bagaimana menghadapinya, tiba-tiba langsung melihat Talia pingsan ke lantai.

Mereka berdua adalah pasangan selama bertahun-tahun, benar-benar pemahaman yang kompak. Ahmed segera melangkah ke samping Talia, langsung menggendongnya, menerobos kerumunan wartawan, pergi dengan cepat.

Setelah Ahmed dan Talia pergi, hanya sisa Su Loran sendiri, para wartawan bergegas menghampirinya……..

……

Sehari setelah kejadian, Clara baru mendengar masalah ini dari Sugar.

Katanya, Su Loran dikepung oleh para wartawan itu, membuat kehamilannya terguncang, langsung masuk rumah sakit. Dan begitu hubungan gelapnya dengan Ahmed terekspos, Ahmed sekali dihentikan dari pasukan karena gaya bersikapnya, kali ini jika ingin pulih kembali, takutnya tidak akan semudah itu.

“Hebat, sungguh kerja bagus.” Clara sambil mengupas jeruk, sambil tersenyum melihat Sugar yang duduk di hadapannya.

“Sebenarnya, juga bukan jasaku sendiri. Aldio sudah memberi bantuan besar.” Sugar memegang cangkir teh, mengatupkan bibir sambil tersenyum berkata.

Tentu saja Sugar tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan sempurna. Paling-paling dia hanya mencari beberapa wartawan untuk berjaga di sana.

Tapi begitu Aldio turun tangan maka itu berbeda, perhitungan dan koneksinya tidaklah biasa. Setelah mencari tahu apartemen yang ditinggali Su Loran dan saat Ahmed dan Talia pergi ke sana, menyuruh wartawan masuk bersama, langsung mengekspos semua masalah ini.

Ahmed langsung tertangkap basah di tempat, benar-benar tidak bisa mengelak sama sekali. Jika dulu, dia dan Talia suami istri adalah satu, mungkin masih ada ruang untuk berubah, tapi saat ini Talia sudah terluka berat karena keluarga Sunarya, jika dia masih tegas dan tak tergoyahkan untuk terus membela Ahmed, maka itu benar-benar menghina diri sendiri.

“Aldio?” Clara mengangkat alis, tidak mengabaikan panggilan Sugar terhadap Aldio.

Sugar dulu selalu memanggill Aldio sebagai ‘presdir Vosh’, sekarang langsung panggil ‘Aldio’, bukankah hubungan ini berkembang terlalu cepat.

Awalnya Clara masih ingin terus bertanya, hanya saja masih belum sepat bicara, Wilson sudah berjalan menuruni tangga dengan sepasang kaki pendeknya, membuka kedua lengannya, bagaikan burung kecil jatuh ke dalam pelukannya. Langsung memeluk Clara.

“Mama, kapan kita pergi ke taman hiburan?”

Akhir pekan yang jarang di dapatkan, Wilson libur dan Rudy juga meluangkan waktu.

Awalnya sekeluarga bertiga pergi ke taman hiburan. Karena akan melahirkan gadis kecil, jadi, tidak boleh mengabaikan waktu untuk menemani Wilson. Kalau tidak, akan membuat pria kecil merasa papa dan mama memiliki adik kecil sudah tidak menginginkannya lagi.

Karena Sugar datang mendadak, jadi baru tertunda.

Pria kecil sudah tidak sabar lagi, berlari turun ke bawah untuk mendesak.

Jelas sekali Sugar terlihat lega, segera berdiri dari sofa, mengambil tas tangan, berkata: "Kebetulan, aku masih harus pergi ke studio rekaman untuk rekam lagu, aku pergi dulu ya."

Sugar selesai bicara, dengan mengenakan sepatu hak tingginya, langsung terbirit-birit melarikan diri, seperti dikejar oleh seekor anjing.

Clara melihat sosoknya menghilang di depan pintu, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu