Suami Misterius - Bab 603 Menjilat Sampai Terkena Batunya

“Kamu jangan selemah itu dihadapanku, demi seorang wanita, membuat diri sendiri setengah mata seperti ini, sungguh tidak berguna.”

Hyesang tersenyum dengan datar, dalam senyumnya ada rasa sakit yang begitu dalam, rasa sakit yang menusuk sampai ke tulang. Dibandingkan dengan rasa sakit yang dialami Ahyon ketika itu, penyakitnya ini sama sekali tidak apa-apanya. Ketika itu, jelas-jelas yang salah adalah dia, namun yang menerimanya malah hanya Ahyon sendiri. Gadis yang paling ia cintai, pernah mencoba bunuh diri dengan menelan obat karenanya, ini merupakan hal yang membuatnya tidak bisa memaafkan dirinya seumur hidupnya. Hyesang berpikir, seumur hidupnya, dia sudah berhutang terlalu banyak pada Ahyon, bahkan mungkin dia tidak akan sanggup menebus semuanya. Di kehidupan yang akan datang, ia ingin bertemu dengannya lagi, mencintainya lagi. “Kak, aku merasa sedikit lelah, bisa kurangi obrolan kita?”

Suara Hyesang terdengar tidak bertenaga, berkata dengan lemah. Demian memelototinya dengan tidak berdaya, “Kamu lelah? Kamu pikir kau tidak lelah! Meninggalkan pekerjaan di perusahaan yang menggunung, masih harus mencarimu kemana-mana. Kuperingatkan ya, sebaiknya kamu bersikap baiklah sedikit, ibu sudah berhasil membujuk ayah untuk mneyetujui pernikahanmu dengan Ahyon, sebaiknya kamu tetap di rumah sakit dan istirahat dengan baik, kalau sampai membuat masalah lagi, aku hajar kau.”

“Benarkah?”

Meskipun hasilnya ini sudah bisa ditebak, namun Hyesang tetap merasa sangat senang. “Kamu membuat keributan sampai seperti ini, akhirnya bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan. Ayah sudah menghubungi Tuan Mirah, setelah kamu pulang dari rumah sakit, maka kedua belah pihak keluarga akan bertemu secara resmi, pernikahanmu dan Ahyon juga bisa berjalan.”

Demian menghela nafas, lalu berkata lagi : “Hyesang, semoga kamu tidak meyesal dikemudian hari.”

Hyesang tersenyum tipis. “Kak, sebenarnya selama beberapa hari ini aku terus merasa bimbang. Aku juga sempat berpikir untuk melepaskannya, membiarkannya bebas, mungkin dengan meninggalkanku, hidupnya akan menjadi lebih baik. Namun aku terlalu egois, aku tidak rela. Aku bahkan tidak berani membayangkan, sisa hidupku akan seperti apa tanpa dirinya, aku harus bagaimana melaluinya. Aku bahkan tidak tahu apakah aku punya keberanian untuk terus menjalaninya atau tidak. Mungkin bagimu orang yang mencoba bunuh diri karena cinta itu bodoh, namun bagiku, kata ‘cinta’ ini terlalu pahit, ketika tidak kuat menanggungnya, mati merupakan sebuah pembebasan. Ahu Hyesang menggunakan seluruh hatiku untuk mencintai Ahyon seorang, aku pernah mati demi dia, dia juga pernah mati demi diriku. Menurutmu, apakah aku akan menyesal?”

Perkataan Hyesang membuat Demian tidak bisa melawan. Di perjalanan selanjutnya, hanya ada keheningan dalam mobil. Satu minggu kemudian Hyesang pulang dari rumah sakit, Rudy dan Raymond akhirnya bisa bernafas lega. Bagaimana pun apa yang terjadi pada Hyesang berlokasi di club mereka, mereka tetap harus menanggung tanggung jawab ini meskipun bukan mereka yang menyebabkannya. Setelah Rudy membantu Hyesang mengurus administrasi, baru meninggalkan rumah sakit. Dia berjalan keluar dari pintu rumah sakit, yang pertama kali terlihat adalah Aldio yang sedang berdiri disamping mobil, terlihat begitu santai, tangannya mengayunkan kunci mobil. “Sengaja datang kemari ada apa?”

Rudy melirik posisi pengemudi yang kosong, bahkan supir saja sudah di singkirkan, apa yang ia rencanakan. Aldio mendekat dengan wajah tersenyum, “Aku baru saja mendapatkan laporan, pesawat kakak ipar baru saja mendarat, sekarang sedang diperjalanan ke Hotel Interstelar untuk bertemu dengan Sutradara Guo. Kalau kamu kesana sekarang, kamu bisa membantu kakak ipar sekaligus menjemputnya pulang. Aku yakin kamu akan membuatnya tersentuh sampai bersedia menyerahkan semuanya padamu.”

Setelah Rudy mendengarnya, ia hanya meliriknya dengan datar, membuat orang yang melihat tidak bisa menebak apa yang ia pikirkan. “Kak, aku sengaja datang menjadi supirmu, berikanlah aku satu kesempatan untuk membalas kesalahanku sekali saja ya?” Aldio mendekat sambil berkata dengan wajah tersenyum lebar. Karena ketika itu ia menyerahkan iklan pada Elanos , Presdir Sutedja sedang memikirkan cara untuk memutasinya, akhir-akhir ini Aldio berusaha keras untuk menunjukkan performanya untuk mendapatkan keringanan. Rudy menatapnya, setelah terdeiam sesaat, ia berkata dengan datar, “Naik mobil.”

“Siap.”

Aldio membukakan pintu dengan wajah sumringah, setelah Rudy naik keatas mobil, ia segera duduk di kursi pengemudi, menginjak gas, dan mobil langsung melaju. Mobil berhenti di depan Hotel Interstelar , Rudy dan Aldio turun dari mobil dan berjalan ke dalam lift. “Kakak ipar berada di VIP room lantai 3.”

Aldio menekan tombol lift. Lift tiva di lantai 3, keduanya melangkah keluar dari lift, baru tiba di depan pintu, tiba-tiba terdengar suara wanita yang begitu genit dari belakangnya, “Tuan Rudy.”

Rudy menoleh ketika mendengar suara, lalu melihat Elanos dan managernya yang bernama Milan sudah muncul dibelakangnya entah sejak kapan, Elanos mengenakan gaun yang memiliki belahan dada cukup rendah, berdandan dengan menor, menatap Rudy dengan wajah malu-malu. Rudy terbiasa mengkerutkan alisnya, lalu menatap dengan dingin kearah Aldio. Saat ini Aldio terlihat begitu sedih, dia berani bersumpah kalau ini bukan dia yang mengatur. Kali ini dia benar-benar dalam masalah, berniat menjilat malah kena batunya. Elanos ini, kenapa pergi kemana saja selalu ada dia! Dan Elanos sungguh tidak tahu malu, berjalan masuk ke dalam ruangan mengikuti Rudy dari belakang. ManagernyaMilan melihat ini, salah paham mengira Rudy datang untuk mendukung Elanos , sehingga berkata dengan sedikit berbisik : “ Elanos , aku sungguh tidak menyangka kamu sehebat ini, sanggup mengundang Tuan Muda Sutedja datang kesini. Dengan dukungannya Tuan Muda Sutedja, pemeran utama sudah pasti menjadi milikmu.”

“Kak Milan, kamu sudah salah paham, kami hanya kebetulan bertemu saja.” Elanos menjelaskan dengan wajah merah. Namun, semakin dia menjelaskan, malah membuat kesan kalau dia sedang menutup-nutupi. Saat ini yang hadir di ruangan sudah hampir lengkap semua. Sutradara Guo duduk di posisi tengah, Clara dan Luna duduk diseberang Sutradara Guo, disampingnya adalah pemeran utama pria , merupakan actor yang sedang terkenal sekarang, Rojon Rando Orang yang lainnya ada produser, wakil sutradara, dan para kru utama, semua duduk mengelilingi meja. Sutradara Guo sedang bicara, melihat Rudy dan Aldio berjalan masuk, segera bangkit berdiri, lalu menyambut dengan ramah, lalu menyerahkan posisi utama untuk mereka. Dan ketika semua orang melihat Elanos yang masuk bersama Rudy, semua terlihat bingung, kemudian tatapan semuanya perlahan mengarah ke arah Clara. Istri sah dan ‘pelakor’ bertemu di lokasi yang sama, sudah pasti akan ada pertunjukkan yang menarik. Berbeda dengan reaksi orang-orang yang begitu terkejut, Clara malah terlihat begitu tenang, dia hanya mengangkat waajhnya, tatapannya hanya jatuh pada Rudy. Mengenai Elanos , Clara bahkan tidak meliriknya sama sekali. Rudy dan Aldio duduk di kursi utama, Elanos dan managernya juga mencari tempat duduk untuk duduk. Rudy sama sekali tidak bicara, hanya duduk terdiam dengan aura yang begitu kuat. Dna keberadaannya terlihat jelas membuat suasana menjadi jauh lebih tegang. Bahkan Sutradara Guo yang memimpin tidak tahu harus bagaimana memulai pembicaraan. “Presdir datang langsung mengamati, tidak akan mempengaruhi pekerjaa kalian, kalian lanjutkanlah apa yang seharusnya dilakukan.” Aldio berdehem lalu berkata. Lalu ia mengangkat teko di meja dan mendekat kearah Clara, ia menuangkan teh ke cangir Clara dengan sopan, “Kakak ipar, silahkan minum teh.”

“Presdir Aldio terlalu sungkan.” Kata Clara dengan datar. Saat ini, tatapan semua orang pada Clara terlihat berubah. Siapa yang tidak tahu kalai Aldio adalah orang kepercayaan Rudy, di dunia entertain ini dia merupakan orang yang sangat berkuasa. Sikap Aldio pada Clara, langsung membuktikan seberapa Rudy melindungi istrinya. Terlihat jelas sekali kalau Rudy sangat memperhatikan istrinya ini.