Suami Misterius - Bab 1162 Saling Membuat Kesal

Menyuruhnya membereskan masalah Vanvan , Vanvan bukan hanya tidak akan berterimakasih, kemungkinan dia akan menjadi orang yang serba salah baik di dalam maupun diluar.

Ralia melihat kondisi seperti ini, langsung tersenyum sambil berkata : “Kamu tenang saja, tidak akan membuat kerjamu menjadi sia-sia. Setelah kasus ini selesai, klien besar ini akan menjadi milikmu, ada lagi, aku juga akan mempromosikanmu untuk naik menjadi partner ideal .”

Ralia memberikan penawaran yang begitu besar, Keyra sungguh tidak punya alasan untuk menolak.

“Ok, Deal.”

Keyra keluar dari ruang kantor Ralia , mengeluarkan ponsel lalu menelepon Dina .

Disisi lain, Dina baru saja memindahkan koper dua orang kembali ke apartemen, “Nona besar, ada pesan apa lagi?”

“Segera kembali, siap-siap mulai kerja.” Keyra berkata.

“Apa-apaan? Baru pulang dinas, bukankah kantor punya peraturan yang mengatakan setelah pulang dari dinas bisa mendapat cuti satu hari.” Dina mengeluh.

“Mau cuti atau tas?” Keyra bertanya.

“Tas.” Dina seolah tidak perlu berpikir panjang, ia berkata dengan yakin. Apa bedanya cuti sehari atau tidak, ‘tas’ bisa mengobati semua lara hati.

Dina melemparkan koper di apartemen, belum sempat membereskan, ia sudah kembali ke kantor pengacara.

Dalam ruangan Keyra , Dina langsung duduk didepannya sambil berkata dengan terengah : “Kasus apa apa sampai begitu urgent?”

Keyra sedang menundukkan kepala dan membaca dokumen, alisnya yang indah menekuk, “Kasus warisan miliaran itu, kalah dalam persidangan pertama, kamu sudah tahu bukan.”

“Tahu, Vanvan yang merebut kasus ini dari tanganmu secara terbuka, dan akhirnya kalah, tamparan ini cukup menyakitkan. Benar-benar membuatku sangat senang!”

Setelah Dina mengatakannya dengan senang, dia bertanya lagi, “Apa hubungan kasusnya yang kalah dengan kita?”

“Kasus ini sudah naik banding, dan persidangan kedua aku yang bertanggungjawab.” Keyra menjawab.

“Atas dasar apa kita harus membereskan masalah yang dibuat oleh Vanvan .” Dina berkata dengan kesal.

“Palingan karena ayahnya adalah klien terbesar di kantor kita.” Keyra menjawab sambil mengangkat bahu, lalu melempar sebuah file dokumen ke hadapannya, “Keputusan siding pertama surat waris yang ditunjukkan tidak valid, coba kamu cari tahu ada apa. Ada lagi, klien kita Lady Luo, coba kamu cari tahu bagaimana hubungan orang tuanya semasa hidup, lalu cari tahu bagaimana ibu tirinya itu bisa sampai menikah masuk ke Keluarga Luo . Juga bagaimana pergaulan ibu tirinya ini.”

“Hanya ini?” Dina bertanya.

“Untuk sementara ini dulu.” Keyra menopang kepalanya dengan satu tangan, tatapan matanya begitu dalam, “Kalau menyatakan bahwa surat waris ini tidak valid, secara hukum ahli waris pertama adalah istri, dan kemungkinan Lady Luo adalah pewaris. Kasus ini tidak semudah yang dibayangkan.”

“Aku mengerti, aku akan memeriksanya dengan teliti.” Setelah Dina mengatakannya, dia mengambil file dokumen diatas meja. Dengan ekspresi seolah sedang ingin menangani kasus besar.

Dan disaat bersamaan, Keyra bangkit dari tempat duduknya, merenggangkan otot lalu mengambil jaketnya.

“Kamu mau kemana?” Dina bertanya.

“Pulang untuk tidur, bangun dari jam 2 subuh, rasanya mengantuk setengah mati.” Keyra berkata sambil mengusap matanya.

Dina : “….”

Sebelum dia melakukan pemeriksaan, Keyra sama sekali tidak bisa memulai kerjanya. Namun dia juga bangun dari jam 2 subuh, atas dasar apa Keyra pulang untuk tidur, jelas sekali ini tidak adil baginya.

Dina baru akan komplain, Keyra sudah mengingatkan : “Tasmu!”

Dina menggertakkan gigi dan berkata : “Tambah satu tas.”

“Ok.” jawab Keyra .

“Yang limited edition juga.” Dina mengulurkan telapak tangan.

“Deal.” Keyra mengangkat tangannya dan menepuk telapak tangannya. Keyra menjawab dengan santai, namun sejujurnya dia merasa sangat sayang, sebuah tas saja sudah menghabiskan puluhan juta.

Keyra pulang dengan mengendarai mobil, tanpa mengatakan apapun, dia langsung menutup selimut sampai kepala dan tidur dengan puas. Hanya untuk tidur saja harus menghabiskan puluhan juta, kalau tidak tidur yang puas, rugi sekali.

Keyra tidur dengan pulas, akhirnya dia tetap terbangun oleh suara ketukan pintu Sus Rani.

“ Key , sudah waktunya makan malam. Makan dulu baru tidur lagi.”

“Iya.” Keyra meringkuk dalam selimut sambal bergumam.

Setelah berbaring sesaat di ranjang, ia baru bangun dengan terpaksa.

Diluar jendela, langit sudah gelap.

Keyra menyibak selimutnya dan turun dari ranjangnya untuk berjalan menuju kamar mandi, ia mandi dengan cepat dan mengganti baju santai yang nyaman.

dia baru berjalan keluar dari kamar mandi, pintu kamarnya sudah diketuk lagi. Keyra mengira itu adalah Sus Rani, sehingga berkata dengan asal, “Masuklah.”

Lalu yang masuk bukanlah Sus Rani, melainkan Desta

“Kata Sus Rani, sejak pulang tadi siang kamu terus tidur.” Tanya Desta .

“Naik pesawat jam 2 subuh, benar-benar ngantuk setengah mati.” Keyra mengeringkan rambutnya sambil menjawab dengan santai.

Desta mengangguk, lalu duduk di sofa yang berada dibawah jendela, kemudian lanjut bertanya sesaat setelahnya : “Aku dengar, belakangan ini Alfy juga ada di Kota H, kebetulankah?”

“Aku berangkat dinas karena ada kasus, dia dinas karena ada proyek, menurutmu itu kebetulan atau bukan? Kencan pasti akan ke Maldives, siapa yang mau pergi ke Kota H.” Keyra duduk di depan meja rias, dia menyisir rambutnya sambil melihat kakaknya dari balik cermin.

Desta mengangguk, lalu bertanya lagi, “Dia tidak mengganggumu kan?”

Keyra : Dia sungguh penasaran, diganggu yang kakaknya maksud itu diganggu yang seperti apa. Kalau maksud diganggu yang ia maksud adalah antara pria dan wanita, dia malah ingin sekali, sayangnya Alfy tidak peka.

“Dia mana berani menggangguku, sudah bagus aku tidak mengganggunya.” Keyra menjawab dengan asal.

“Aku berencana mengganggunya seperti apa? Key , sebagai wanita harus lebih punya harga diri.” Ekspresi Desta terlihat agak serius.

“Aku tidak punya harga diri dimananya?” Keyra berbalik dan melirik kakaknya dengan tidak senang.

“Pura-pura hilang ingatan dan tinggal di rumah pria juga kamu sebut punya harga diri? Kalau begitu menurutmu tidak punya harga diri itu harusnya seperti apa?”

“Kalau tidak punya harga diri mungkin aku akan langsung menyerahkan tubuhku.”kata Keyra dengan tegas.

Ekspresi wajah Desta langsung terlihat sangat buruk, “ Keyra !”

“Kak, kecilkan suaramu, mengagetkan saja.” Keyra mengorek telinganya dengan sikap tidak perduli, lalu berkata dengan agak tidak senang : “Aku tidak punya harga diri, yang paling tidak punya harga diri itu istrimu, rasanya ketika Diana menyerahkan tubuhnya, dia jauh lebih seram.”

Desta : “…….”

Punya istri dan adik yang merupakan sahabat itu ternyata bukan suatu hal yang baik. Entah Diane sudah menceritakan berapa banyak kisah diantara mereka pada Key . Sekarang, membuat Desta sampai kewalahan ketika ingin memberitahu adiknya sendiri.

“Kak, Megan sudah keluar negri, apakah kamu tahu?” tanpa menunggu Desta berkata lagi, Keyra tiba-tiba bertanya.

Desta refleks mengangkat alisnya, “Tidak begitu tahu jelas, kenapa tiba-tiba membicarakannya?”

“Kasus pamannya masih belum selesai bukan, Li Kwan Gie tidak mudah untuk dihadapi, kamu harus hati-hati. Kalau sampai kalah dalam persidangan, Diane akan mengira kamu sengaja memberi celah, masih belum bisa melupakan perasaanmu pada Megan , itu sangat merusak kerukunan rumah tangga……”

Keyra berkata tada henti, tanpa menunggunya selesai bicara, Desta sudah memotong ucapannya, “Apa maksudmu sebenarnya?”

“Membuatmu kesal.” Keyra berkata dengan santai : “Siapa suruh membuatku kesal, apa boleh buat, aku hanya bisa membuatmu kesal juga.”

Desta : “… memang benar punya gadis itu akan membela orang luar, sungguh merugikan.”

“Kak, kamu dan Diane , siapa yang lebih merugikan, siapa yang mendapat keuntungan?” Keyra bertanya sambil tersenyum dengan wajah yang nakal.

Desta : “……”

Tiba-tiba dia merasa topik ini tidak bisa dilanjutkan lagi. Akhirnya hanya membalas satu kata, “Kapan – kapan ajak Alfy untuk makan bersama.”

“Oh, lihat nanti ya.” Keyra menjawab sambil tersenyum.

Hampir tidak ada senyuman di wajah Desta , entah kenapa rasanya seperti ada yang ingin mencuri putri yang dibesarkan keluarga mereka. Lalu berkata lagi dengan tegas : “Sisir rambutnya sudah? Turun makan.”

Novel Terkait

Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu