Suami Misterius - Bab 462 Harga Mati

"Aku terlahir sebagai seorang prajurit, berpartisipasi dalam tim khusus, dan juga pernah bergabung di medan perang. Bagiku, membunuh orang dan membunuh ayam tidak jauh berbeda."

Setelah selesai berbicara, di hadapan Tuan Igala , dalam tatapan sekilas tangan Rudy sudah memegang sebuah pistol hitam.

Rudy memainkan pistol logam yang ada di tangannya dengan santai, kemudian membuka laras pistol dan memuat peluru satu per satu.

"Kamu, apa yang akan kamu lakukan? Kamu harus membayar dengan nyawa jika kamu membunuh orang!" Suara Tuan Igala bergetar ketakutan melihat gerakannya.

"Kamu tidak pantas dibayar dengan nyawaku. Rasanya bukan masalah jika banyak orang yang mati di kota A. Ketika saat itu tiba, aku akan memerintahkan seseorang untuk mengangkat abumu, siapa yang akan ingat dengan dirimu?" Rudy berkata sambil tersenyum, tatapan matanya sangat dingin, di mata Tuan Igala , Rudy tidak berbeda dengan iblis yang mengancam jiwa.

Setelah selesai memuat peluru pistol dan membuka pin keamanan. Rudy langsung mengarahkan moncong pistol ke kepala Tuan Igala .

"Kamu, apa yang kamu lakukan, jangan bertindak gegabah! Ah!" Tuan Igala ketakutan hingga tidak berani bergerak dan berteriak dengan mata tertutup. Kemudian, dia mendengar suara Rudy menarik pelatuknya, Tuan Igala sangat ketakutan sampai mengencingi celananya.

Rudy mengerutkan kening dengan jijik dan mundur selangkah.

“Jangan takut, untuk menghindari kesalahan dalam penembakan, tembakan pertama adalah peluru kosong.” Setelah Rudy selesai berbicara, dia mengarahkan pistol ke kening Tuan Igala lagi.

"Tembakan kedua adalah peluru hidup. Apakah Tuan Igala sudah selesai berpikir? Kamu masih memiliki satu kesempatan terakhir."

Tuan Igala sudah ketakutan seperti separuh jiwanya telang hilang, bahkan saat ini dia tidak mampu berbicara.

Raymond memandangnya dan berkata, "Kamu jangan takut. Setelah kamu pergi, aku akan mengantar istri dan anak-anakmu untuk bersatu kembali dengan dirimu. Saat kamu melarikan diri, kamu bahkan tidak melupakan mereka, dari sini bisa dilihat, hubungan kalian sangat dalam."

“Tidak!” Tuan Igala tiba-tiba berseru dan berteriak keras: “Anakku, anakku baru berusia lima tahun dan masih anak-anak.”

Kondisi kesehatan Tuan Igala memang tidak begitu baik sebelumnya, setelah bertahun-tahun melihat dokter, barulah dia mendapatkan anak itu dan anak itu lebih penting dari apapun.

"Ketika kamu membayar para reporter dan mengepung putraku di gerbang taman kanak-kanak, kamu juga tidak pernah berpikir kalau putraku masih kecil. Dan kamu juga membayar seseorang untuk menyakiti istriku. Semua orang juga tahu, aku sangat melindungi keluargaku. Masalah ini, tentu saja, aku akan menyelesaikannya dengan istri dan anak-anakmu. " Rudy menekan pistolnya dengan keras ke keningnya.

"Tuan muda keempat Sutedja, Presiden Sutedja, ampuni aku. Aku akan berbicara, aku akan mengatakan segalanya. Tolong beri istri dan anakku kesempatan untuk hidup." Tuan Igala menjatuhkan dirinya dari kursi dan memeluk kaki Rudy.

“Akhirnya ingin berbicara?” Rudy meletakkan senjatanya, mencibir dengan acuh tak acuh dan mengangkat kakinya menjauh dari Tuan Igala . Kemudian memerintah Raymond, "Bantu Tuan Igala untuk duduk kembali dan tuangkan secangkir teh agar tenggorokannya tidak kering dan bisa berbicara dengan baik."

Tuan Igala di angkat kembali duduk di kursi, dia berbicara dengan gemetar dan hati-hati.

"Kejadian ini, pada awalnya, Nona Yunita datang kepadaku, dia ingin aku membongkar skandal Nyonya Sutedja. Nona Yunita memberiku 2 miliar, tentu saja bayarannya terlalu sedikit. Bagaimana mungkin aku menyinggung Tuan muda keempat Sutedja demi uang 2 miliar itu? Tapi kemudian, Revaldo mengirimkan seseorang untuk mencariku, memaksaku untuk menyetujuinya dan berjanji kepada Nona Muray. Revaldo tidak hanya memberiku cek 6 miliar, tetapi dia juga mengatur perjalanan keluargaku untuk pergi ke luar negeri setelah itu, dan semuanya sudah diatur dengan baik. Setelah mengambil uang ini, seluruh keluargaku bisa hidup bersenang-senang di luar negeri seumur hidup. Untuk mendapatkan uang yang banyak, aku mengambil resiko ini dan menyetujuinya. "

Kata-kata Tuan Igala dan ekspektasi Rudy tidak jauh berbeda, Revaldo memang bersedia membayar 6 miliar untuk masalah ini.

“Siapa yang menyuruhmu untuk melukai seseorang?” Rudy bertanya dengan dingin.

"Nona Muray tidak senang dengan Nyonya Sutedja dan ingin menghajarnya. Revaldo mengirimkanku beberapa orang untuk berpura-pura menjadi reporter. Dia berencana untuk mengambil kesempatan dari kekacauan itu untuk menyakiti tuan kecil. Hanya saja, Nyonya Sutedja tiba-tiba berdiri di tempat kejadian dan suasana menjadi kacau dan tuan kecil menjadi aman. Karena begini, Tuan Sutedja sangat tidak puas." Tuan Igala menjawab.

Tatapan mata Rudy sangat serius, meskipun wajahnya tidak terlihat emosinya yang naik turun, dia menggepalkan tangannya, pembuluh darah berwarna biru di punggung tangannya terlihat jelas dan memperlihatkan emosinya saat ini.

JIka ingin membandingkan kekejaman, siapa yang bisa menandingi Revaldo.

Setelah Tuan Igala menjelaskan semuanya, Rudy meminta Aldio untuk membawanya beristirahat dan memberi instruksi, "Jaga baik-baik Tuan Igala dan keluarganya, agar Tuan Igala tidak dipersulit saat berhadapan dengan Revaldo."

Tuan Igala juga termasuk orang yang pengertian. Rudy sengaja mengancam Tuan Igala dengan keluarganya, ini jelas merupakan ancaman sekaligus peringatan. Saat berhadapan dengan Revaldo, jika Tuan Igala tidak jujur, maka istri dan anaknya yang akan menderita.

Setelah itu, Aldio membawa Tuan Igala keluar.

Raymond berjalan ke arah Rudy dan menunggunya arahannya.

"Yunita telah berkali-kali membuat kekacauan. Dia tidak bisa dibiarkan seperti itu, haruskah aku mencari seseorang dan menghabisinya," Raymond bertanya.

Rudy menatapnya dengan dingin dan memarahinya: "Apakah kita ini bandit? Jangan selalu mengucapkan kata-kata membunuh dan menghabisi."

Meskipun Rudy sesekali menggunakan beberapa cara seperti itu saat menyelesaikan sesuatu, tetapi dia memiliki prinsip dalam hidupnya, nyawa seseorang adalah harga mati.

Raymond menjadi semakin tidak sabar, "Apakah kamu akan membiarkan Yunita bebas di luar sana?"

"Orang seperti Yunita, membunuhnya hanya mengotori tangan. Bukankah Nalan Qi akhir-akhir ini sedang bermain-main dengan Risma Mirah ? Kamu cari beberapa orang untuk mengikutinya. Jika ada kesempatan yang bagus, bawa Yunita pergi ke tempat kejadian untuk menangkap basah Nalan Qi. Nona kedua Keluarga Mirah memiliki temperamen yang buruk, siapa saja yang berani menyinggungnya, maka akan mendapatkan akibat yang tidak bisa dibayangkan. "

Rudy berkata dengan santai.

Setelah mendengar ini, mata Raymond bersinar sedikit. Trik ini lumayan menarik, biarkan mereka saling menyerang, mereka bisa bebas menyelesaikan masalah ini dengan cara mereka sendiri.

"Bagaimana dengan Nalan Qi?" Raymond bertanya lagi, "Kali ini, dia yang memulai semuanya. Aku rasa dia sudah bosan hidup."

"Nalan Qi tidak perlu campur tangan kita. Yunita adalah ular cantik yang berbisa. Nalan Qi sangat suka memelihara ular, cepat atau lambat dia akan digigit ular."

Rudy tidak terlalu peduli dengan Nalan Qi saat ini. Di matanya, keluarga Nalan sendiri saja masih tidak terurus. Demi kepentingannya, dia bahkan mengirimkan wanita yang tidur di sampingnya ke tempat tidur pria lain. Tindakan seperti ini, cepat atau lambat akan terbongkar.

"Tuan Igala ini, kamu harus menjaganya dengan baik dan tunggu hingga skandal mereda. Aku akan menggunakan dia untuk membuat perhitungan dengan Revaldo."

Raymond mengangguk dan mengerti, dan kemudian bertanya lagi, "Sekarang berita tentang anak tidak sah ini terlalu besar dan tidak bisa ditutupi lagi. Apa rencanamu?"

"Kamu hubungi media utama di kota A, kita akan mengadakan konferensi pers atas nama perusahaan. Kita harus menjelaskannya kepada para agen media yang telah menjalin hubungan baik dengan perusahaan dan berusaha untuk memimpin opini publik ke arah yang bermanfaat bagi kita." Rudy memerintahkan .

Setelah Raymond mendengarkannya, dia langsung mengerti apa yang dikatakan Rudy. Rudy bermaksud untuk mengklarifikasi secara terbuka tentang kelahiran Wilson.

Raymond merasa ragu-ragu dan tidak bisa menahan diri dan membantahnya.

"Rudy, sudahkah kamu memikirkannya? Cara termudah untuk menenangkan masalah ini adalah Clara keluar dari industri hiburan. Selama dia bukan tokoh publik, siapa yang akan peduli apakah anakmu itu sah atau tidak! Sekarang kamu ingin maju ke depan dan mengklarifikasi secara terbuka, hal ini hanya akan membuat masalah menjadi lebih rumit. Kamu masih memiliki pangkat militer, memiliki anak di luar nikah adalah hal yang tabu, kamu masih menginginkan masa depanmu atau tidak! "

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu