Suami Misterius - Bab 185 Pelacur Licik

“Mengapa memilihku?” Clara bertanya.

Luna menggelengkan kepala, “Aku juga bingung, bukannya kamu bilang tidak bertemu Direktur dari Dongyu Entertainment. Clara, aku benar-benar curiga apakah kamu curang, mengapa semua hal baik selalu bergilir padamu. Aku bukan tidak pernah bertemu hal seperti ini, tetapi biasanya selalu terjadi pada artis yang dipergundik oleh bos besar.”

Selesai mendengar, Clara memeluk perjanjian kontrak dan tersenyum, “Orang lain masuk industri hiburan mengandalkan pria, aku masuk industri hiburan mengandalkan keberuntungan, kamu jangan terlalu iri padaku.”

Luna tidak menahan diri memutar bola matanya ke atas, “Baiklah, semoga keruntunganmu bisa berlangsung seterusnya.”

“Kapan masuk kru?” Clara bertanya.

“Mungkin bulan depan, tidak perlu tergesa-gesa masuk kru, kamu mengambil naskah dan membacanya baik-baik di rumah.” Selesai berkata, Luna mengeluarkan naskah dan menyerahkannya kepada Clara. Keduanya mengobrol sambil berjalan ke arah parkir.

“Oke.” Clara mengangguk, dan berhenti di depan mobil, mengulurkan tangan dan membuka pintu mobil.

“Setelah kembali, harus melatih aktingmu, jangan mempermalukan diriku.” Luna melihatnya masuk ke mobil dan tidak menahan diri memesannya.

Clara menyalakan mesin mobil, dan mengeluarkan lidah padanya.

Begitu kembali ke keluarga Santoso, Clara langsung masuk ke kamar, dan berbaring di ranjang mulai membaca naskah.

Clara membacanya dengan serius, naskahnya tidak terlalu tebal, dia membacanya sepanjang sore.

Pandangan Luna lumayan bagus, naskahnya memang bagus. Ceritanya membicarakan tentang sepasang suami istri yang sederhana. Sebelum menikah, hati pria menyukai Song Hanjoo. Namun, Song Hanjoo tidak menyukainya, pria diam-diam mencintainya. Lalu, Song Hanjoo menikah dengan seorang pengusaha kaya, dan pria juga menikahi istrinya, menjalani hidup yang sederhana.

Awalnya, dia hanya bisa memandang Song Hanjoo dari kejauhan, tetapi pengusaha kaya tiba-tiba bangkrut, dan Song Hanjoo jatuh dari awan ke bawah. Pria berusaha membantu Song Hanjoo sebanyak mungkin, Song Hanjoo bersikap dingin dan hangat padanya, kadang mendekatinya, tapi hanya bisa melihat tanpa menyentuhnya, cara Song Hanjoo sangat luar biasa, bahkan mengadu domba hubungan antara pria dan istrinya.

Hidup damai antara pria dan istrinya benar-benar dihancurkan oleh Song Hanjoo, bahkan ingin bercerai. Ketika pria merasa ragu untuk bercerai dengan istrinya, Song Hanjoo bersikap lembut pada pria, dan akhirnya pria bertekad untuk bercerai dengan istrinya dan bersama Song Hanjoo.

Tepat ketika pria mengambil keputusan, dia tiba-tiba menemukan Song Hanjoo berpacaran dengan pria lain pada saat yang sama. Pria sangat marah dan minum terlalu banyak alkohol, lalu mengalami kecelakaan mobil.

Ketika pria berbaring di rumah sakit, Song Hanjoo tidak muncul. Istrinya yang selalu merawatnya, akhirnya pria mengerti hanya istrinya yang akan baik dan tulus pada dirinya.

Mulai sejak itu, mereka menjalani hidup yang harmonis, dan pria tidak lagi merasa bosan, tetapi malah melekat pada istrinya seperti koyok.

Selesai membaca naskah, Clara terasa sakit kepala. Pemeran wanita kedua yang akan dimainkan olehnya adalah Song Hanjoo di dalam film, orang ini adalah pihak ketiga yang paling dibenci semua orang.

Clara mulai curiga, apakah Luna sedang menjebaknya?

Clara membaca naskah sepanjang sore, dia merasa ngantuk dan langsung tertidur di ranjang, akhirnya Wulan yang membangunkannya.

“Bibi Wulan, sudah jam berapa?” Clara menggosok matanya bertanya.

“Nona cepat bangun, sudah waktunya makan malam. Kalau kamu telat, Nenek dan Nyonya akan mencari pasal lagi.” Wulan memperingatkannya.

Clara mengerutkan kening, dan bangkit dari ranjang, dia sangat kesal. “Apakah mereka kurang kerjaan, sepertinya bisa mati kalau tidak mencari pasal padaku.”

Clara mengeluh dengan tidak puas, tapi pergi mencuci muka dengan patuh, kemudian pergi ke ruang makan.

Dalam ruang makan, sudah penuh dengan orang, Nenek Santoso meliriknya dan berkata: “Seorang Nona keluarga kaya, tidur sepanjang hari di kamar, apa jadinya.”

Clara tersenyum malu dan mengakui kesalahan dengan sikap baik. “Aku tahu, nenek. Aku akan mengubahnya.”

Clara mengatakan demikian di mulutnya, tetapi dia berdebat dalam hatinya: seorang wanita tua yang berasal dari kelas pekerja dan kelas petani, selalu mengatakan kata Nona keluarga kaya, ini benar-benar lucu.

“Bu, anak-anak muda sekarang berbeda dengan zamanmu, mereka semua adalah burung hantu malam, mereka memiliki banyak kehidupan malam, jadi sangat normal kalau tidur di siang hari, kamu jangan mengomel Clara lagi.” Rina tersenyum membujuknya.

Namun, tidak heran setiap kali dia membujuk, masalahnya akan menjadi semakin besar, begitu Nenek dan Yanto mendengar kata 'Kehidupan malam’, wajah mereka langsung berubah.

Yanto berwajah dingin dan langsung memerintah, “Lain kali tidak boleh keluar setelah jam sebelas.”

“Ayah, aku tahu.” Clara menjawab dengan patuh, duduk manis di tempat duduknya.

Mumpung dia akan segera masuk ke kru, dia tidak akan tinggal terlalu lama di keluarga Santoso, tetapi...... “Kakak Elaine, apakah kamu mendengar perkataan ayah? Sebelum jam sebelas harus pulang ke rumah. Dulu, kamu selalu tinggal di rumah Kak Marco, sekarang sudah putus, kamu harus mendengar perkataan ayah.”

Clara mengedipkan matanya yang jernih dan berkata dengan wajah tulus.

“Kamu!” Elaine sangat marah dan langsung memelototinya.

“Sudahlah.” Yanto menepuk kuat pada meja, “Tidak peduli siapapun, kalau tidak kembali sebelum jam sebelas, kalian tidak perlu kembali lagi. Makan.”

Selesai berkata, Yanto langsung mengambil sumpit dan mulai makan.

Clara memegang mangkuk nasi, mengambil ikan dengan sumpitnya, dan mulai makan.

Di saat makan, hanya terdengar suara sumpit dan mangkuk berkenaan.

Nenek sudah berumur, tidak dapat makan terlalu banyak. Dia meletakkan sumpit dan mangkuk, tapi tidak bangkit dan pergi, dia menatap Clara dan berkata, “Clara, aku mendengar kamu baru saja menerima sebuah film baru?”

Gerakan Clara tiba-tiba berhenti, dia baru menerima pemberitahuan dari Luna tadi siang, Nenek langsung mengetahuinya, kabarnya benar-benar cepat.

“Ya, baru saja menandatangani kontrak tadi pagi, nenek, dari siapa kamu mendengarnya?”

Nenek tanpa sadar memandang ke arah Rina dan tersenyum canggung, “Usiaku sudah tua, tidak terlalu ingat siapa yang mengatakannya. Aku mendengar drama ini adalah investasi besar dan merupakan produk besar, dalamnya pasti memiliki banyak peran, kan.”

"Investasi besar dan produk besar belum tentu memiliki banyak peran, tetapi persaingan malah menjadi besar, aku hanyalah salah satu peran kecil di dalamnya." Clara menjawab.

Nenek jelas tidak peduli tentang ini, dia langsung berkata, “Clara, sepupumu Ester sudah lumayan lama kembali ke kota, dan belum menemukan kesempatan yang tepat untuk muncul di layar, kamu pergi memberitahu Sutradara dan produser, apa bisa mengatur sebuah peran untuk sepupumu? Tidak perlu pemeran utama wanita, yang penting adegannya agak banyak, dan karakternya yang lebih baik.”

“Nenek, kalau tidak punya kesempatan, aku bisa perlahan-lahan menunggu, kamu jangan merepotkan Clara.” Ester mengerutkan kening berkata.

“Kita adalah sekeluarga, tidak ada yang repot, Clara adalah sepupumu, kalau dia tidak membantumu, siapa lagi yang akan membantumu.” Selesai berkata, Nenek menatap fokus pada Clara, sepertinya begitu dia menolak, berarti tidak menganggapnya sebagai saudara dan tidak bisa dimaafkan.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu