Suami Misterius - Bab 1165 Pengeran Telah Kembali

Pangeran telah kembali

Keyra tiba di apartemen Dina. Dina baru bangun tidur dengan mengenakan baju tidur dan tatapan matanya masih kelihatan mengantuk.

Mereka berdua duduk berhadapan di meja makan, Keyra membuka kotak makan satu persatu, Dina memegang sumpit dan melihat lauk yang berada di dalamnya, “Sangat langka nona besar Keyra bisa mengingat makanan kesukaanku, kelihatannya kamu masih memiliki hati nurani.”

“Makan saja jangan banyak bicara.” Keyra membalas perkataannya.

Dan memang kenyataannya mulut Dina tidak dapat berhenti berbicara saat sedang makan. “Kamu pergi ke PT. Djamur apakah ada mendapatkan sesuatu?”

“Sangat banyak.” Keyra berkata.

“Menurut beberapa eksekutif perusahaan, Gandalf Luo meminta Lady Luo untuk magang di perusahaan karena ia berencana agar Lady menjadi penerusnya di perusahaan nanti. Salah satu pemegang saham bahkan berkata, Gandalf pernah mengatakannya secara pribadi kepadanya bahwa bisnis perusahaan dan keluarga akan diserahkan kepada Lady di masa yang akan datang.

Dina menganggukkan kepala, “Karena ia hanya memiliki seorang anak perempuan, apa yang sudah diperolehnya dengan usaha keras selama ini sudah pasti berharap anak perempuannya yang meneruskannya. Pada umumnya pemikiran buruk pria yang sudah mengakar adalah istri kapan saja bisa menjadi milik orang lain, akan tetapi anak selamanya akan selalu menjadi miliknya.”

Keyra mengabaikan ucapan di belakangnya kemudian melanjutkan perkataannya: “Kesaksian dari orang-orang tersebut secara langsung dapat membuktikan bahwa Gandalf ingin memberikan warisan kepada anak perempuannya. Dan semua orang di perusahaan juga tahu bahwa PT. Djamur dibangun bersama oleh Gandalf dan istri pertamanya, dapat dimengerti bahwa upaya keras orang tua seumur hidupnya pasti ingin diberikan dan diteruskan oleh anaknya sendiri, ini adalah hal yang tidak dapat dipungkiri.”

Dina mengangguk-anggukkan kepala dan bertanya lagi: “Bagaimana dengan Wasinah ?”

“Menurut rekan kerjanya di departemen sekretaris, dia dan pacarnya berpacaran selama tujuh tahun, mereka putus saat membicarakan masalah mahar pernikahan. Gandalf terus mendambakan Wasinah , saat hubungan Wasinah dan pacarnya telah menemui jalan buntu, akhirnya dia berpaling ke dalam pelukan Gandalf .” Keyra berkata.

“Menjalin hubungan dengan seorang pria selama tujuh tahun lamanya dan masa mudanya yang indah terbuang percuma hanya untuk seorang pria, Wasinah terhadap pacarnya ini terlihat serius dan memiliki perasaan yang tulus.” Dina berkata dengan sedikit menyayangkan.

Keyra menyipitkan mata melihatnya, “Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”

“Aku meminta tolong kepada teman yang bekerja di rumah sakit untuk membantu memeriksa apakah saat Wasinah mengalami keguguran ada meninggalkan petunjuk tertentu, hasilnya, coba kamu tebak apa yang aku temukan sekarang?”

“Cepat katakan, jangan bertele-tele.” Keyra mendesaknya.

“Wasinah sudah hamil dua bulan lebih, anak tersebut adalah milik mantan kekasihnya.” Selesai berkata, Dina menepuk meja sambil meletakkan salinan lembar tes kehamilan di atas meja.

Mata Keyra menjadi berbinar saat melihat hasil tes kehamilan tersebut.

Gandalf baru saja meninggal tiga bulan lebih, dalam waktu yang begitu singkat ia sudah mengandung anak milik pria lain. Secara hukum apabila seorang janda ingin menikah lagi bukanlah perbuatan yang melanggar hukum, namun secara perasaan itu adalah hal yang berbeda.

Awalnya Keyra hanya memiliki enam tingkat kepercayaan dalam kasus ini, dan juga surat wasiat dari Gandalf dibuat saat ia sedang dalam kondisi kurang sadar, secara hukum pasti ditetapkan menjadi tidak sah. Dalam kondisi surat wasiat yang tidak sah, bukti-bukti yang terdapat di tangan Keyra hanya bukti sampingan, kasus ini akan menang atau kalah masih harus bergantung kepada keberuntungan.

Akan tetapi setelah memiliki laporan hasil tes kehamilan ini, sekarang Keyra telah memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Kasus harta warisan yang bernilai milyaran rupiah, Keyra sudah tidak sabar ingin memperhitungkan biaya pengacara dengannya.

Keyra mengambil sumpit tidak hentinya mengambilkan sayur untuk Dina sambil terus tersenyum. Kali ini Dina memiliki jasa yang besar, dia tidak sabar ingin menambahkan sebuah tas lagi untuk Dina.

Dina memang tidak terlalu mempedulikan sikapnya saat makan, saat mulutnya terisi penuh dengan suara tidak jelas berkata: “Pangeranmu sudah akan kembali bukan?”

“Bagaimana kamu bisa tahu?” Keyra bertanya dengan wajah tampak bingung.

“Bagaimana kamu bisa tidak tahu semuanya.” Dina mengulurkan tangan menepuk jidatnya sambil menunjukkan sikap kesal.

“Keyra, kamu benar-benar tidak mempedulikan hal lain, hanya terfokus kepada pekerjaan saja. Konsultan hukum Grup Sanusi saat ini adalah Pengacara Jincheng , pendiri dari firma hukum ini adalah Jincheng Liu yang merupakan paman sepupu dari Alfy Sanusi. Ini juga merupakan salah satu alasan kenapa selama ini Grup Sanusi tidak mengganti konsultan hukumnya.”

“Pengacara Jincheng ? Pengacara Jincheng yang baru-baru terkena masalah itu?” Keyra berkata.

“Iya.” Dina menganggukan kepala, “Jincheng Liu bertindak sembarangan di luar dan tertangkap basah oleh istrinya, istrinya melaporkan hal ini ke pengadilan atas kasus perselingkuhan, bagaimana seorang pengacara yang berkasus dapat menangani kasus orang lain. Pengacara Jincheng sudah hampir menemui jalan buntu.

Terjadi masalah yang begitu besar, mungkin pangeranmu akan pulang untuk mengurusnya.

Grup Sanusi ingin mengganti konsultan hukum, setiap tahun mengeluarkan biaya puluhan milyar untuk penasehat hukum, sekarang banyak firma hukum yang sedang menginginkan daging lezat ini. Bos kita juga pasti akan memikirkan cara untuk mendapatkannya. Bagaimana kalau kamu menggunakan taktik wanita cantik kepada Tuan Muda Sanusi , agar mendapatkan kesempatan bagus ini.”

Dina berkata kepada Keyra dengan ambigu sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Dengan satu tangan memegangi sumpit dan tangan satunya lagi memegangi pipi, Keyra dengan serius sedang mempertimbangkan taktik wanita cantik tersebut.

……

Satu minggu kemudian, sidang kedua untuk kasus perebutan harta warisan senilai milyaran rupiah yang menggemparkan seluruh kota di mulai.

Keyra Sunarya sebagai pengacara penggugat dengan kliennya Lady duduk di kursi penggugat. Di seberang mereka, di kursi terdakwa terdapat Wasinah dan pengacaranya.

Karena menang di sidang pertama, surat warisan juga dinyatakan tidak sah, Wasinah terlihat sombong dan sorotan matanya saat melihat Lady tampak provokatif.

Lady tidak dapat menahannya, saat akan berdiri dan langsung berdebat dengannya, Keyra menahannya.

“Duduk dengan baik.” Keyra menatap ke depan dengan mantap dan suaranya terdengar tenang.

“Pengacara Keyra .” Suara Lady terdengar sedih. Ibunya meninggal muda, ayahnya tiba-tiba meninggal karena sakit, dan sekarang ia ditindas oleh ibu tirinya, dia benar-benar kasihan.

“Ini adalah pengadilan bukan pasar. Tidak ada gunanya marah-marah. Apabila kamu merasa tertindas, nanti pandangilah ketua hakim dengan wajah penuh dengan air mata, maka akan menambah sedikit poin kasihan.” Keyra berkata dengan tenang.

Umur Lady masih belia, jadi dia sangat mendengarkan perkataan pengacaranya dengan patuh menganggukkan kepala.

“Dan juga kamu harus ingat, nanti tidak peduli apapun yang dikatakan oleh Wasinah ataupun pengacaranya untuk membuatmu marah, kamu jangan berbicara apapun. Semuanya serahkan saja kepadaku.” Keyra berpesan kepadanya.

Yang sering terjadi adalah banyak kasus yang gagal dikarenakan oleh klien yang berbicara sembarangan, sehingga menjadi penghalang.

“Aku sudah tahu Pengacara Keyra .” Lady menjawab dengan jujur.

Kemudian para hakim satu persatu memasuki pengadilan, sidang secara resmi dimulai. Di tempat duduk penonton, telah terdapat banyak orang yang hadir.

Pertama-tama, pengacara terdakwa menyampaikan laporan terlebih dahulu, ia secara langsung menunjukkan bukti nyata dari surat wasiat yang tidak sah, dan berdasarkan peraturan “Hukum Warisan” pasal 10 ayat 2, penerus pertama dari warisan adalah pasangannya. Istri dari Gandalf yaitu Wasinah di anggap sebagai pewaris yang sah.

Keyra dapat merasakan Lady yang berada disampingnya sedikit gemetar. Apabila kehilangan hak waris, gadis muda yang baru berusia dua puluh tahun yang masih belum terlalu memahami dunia ini sungguh akan terpuruk seperti masuk ke dalam neraka.

Setelah penjelasan dari pengacara terdakwa selesai, giliran Keyra Sunarya.

Dia berdiri, membuka data-datanya, dia mempunyai kebiasaan memperhatikan penonton sejenak sebelum memulai berbicara, kemudian sekilas ia melihat Alfy Sanusi yang duduk di barisan paling akhir.

Keyra tidak menyadari kapan dia memasuki pengadilan, akan tetapi dia duduk di sana dengan jasnya yang rapi, wajah yang tampan namun tampak dingin dan mendalam, seperti tubuh yang bersinar bahkan di dalam keramaianpun tampak begitu menarik perhatian.

Di kejauhan walaupun hanya bertatapan sekilas, Alfy yang memiliki temperamen dingin, namun sorot mata yang memandanginya terlihat hangat.

Keyra tanpa sadar menggenggam erat telapak tangannya, entah mengapa menjadi sedikit gugup.