Suami Misterius - Bab 997 Bagaimana Jika Kamu Sampai Naik Ke Kasurnya

Air di dalam gelas itu dingin. Rudy bangun dalam sekejap dan langsung tersadar.

Dia mengulurkan tangannya untuk menyesap air di pipinya dan menekan pelipisnya yang terasa sakit. Dia sebenarnya tidak minum banyak, tetapi kepalanya terasa sangat sakit.

“ Sudah sadar? ” Clara berkata dengan dingin.

Rudy melihat ke arah suara itu berasal dan melihat wajah Clara yang terlihat sangat dingin.

“ Sudah sangat larut, mengapa kamu masih datang ke sini? Bukankah aku telah mengirimkan pesan untukmu agar kamu tidur terlebih dahulu. ” Rudy mengulurkan tangan dan merentangkannya di depannya.

Clara tidak memegang tangannya seperti biasa, melainkan memukul telapak tangannya dengan keras.

Melihat perilaku kekanak-kanakannya, Rudy pun tersenyum sambil mengelus telapak tangannya dan berkata : “ Tekanan itu dirasakan oleh kedua belah pihak, apakah tanganmu tidak sakit? ”

Clara mencengkram telapak tangannya karena telapak tangannya terasa sedikit mati rasa.

“ Aku tidak menerima pesan darimu, dan yang menjawab panggilanku adalah Nona Conan. Dia mengatakan bahwa kamu tidak bisa menjawab panggilanku, lalu dia pun menutup teleponnya. Aku menelepon lagi dan tidak ada yang menjawab. Jadi, aku hanya bisa ke sini untuk melihat sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian berdua yang tidak boleh aku ketahui. ”

Setelah mendengarkannya, Rudy langsung memandang Conan dengan tatapan dingin.

Conan menutupi wajahnya dengan satu tangan dan berpura-pura sedih, lalu dengan takut berkata : “ Nona Clara, mungkin kamu telah salah paham. Aku melihat Tuan Sunarya sedang tidur, dan aku khawatir kamu akan mengganggunya. ”

“ Kamu benar-benar sangat berbaik hati, haruskan aku berterima kasih padamu? ” Clara mencibir.

Rudy tidak memperdulikan Conan. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel di meja dan melihatnya.

Bahron Sunarya yang telah berkuasa selama bertahun-tahun dan tiba-tiba pensiun, pasti merasa sedikit sedih. Dia pun menemaninya minum beberapa gelas dan langsung merasa pusing.

Sebelum tertidur, Rudy mengirimkan pesan wechat ke Clara dan memintanya untuk tidak menunggunya.

Namun, pesan itu dihapus kurang dari dua menit setelah dia mengirimnya. Dan Clara tidak menerimanya.

“ Lalu, kenapa kamu ada di kamarku? ” Rudy menatap Conan dan berkata dengan dingin.

“ Aku melihatmu mabuk dan aku khawatir kamu merasa tidak enak badan, jadi aku pun datang untuk melihat apakah ada yang bisa kulakukan untukmu. ” Conan berkata dengan takut.

“ Bukankah ada pelayan? ” Rudy mengerutkan keningnya dan berkata : “ Apakah kamu yang menghapus pesanku? ”

“ Bukan aku, aku tidak melakukannya. ” Conan menggelengkan kepalanya.

“ Benarkah? ” Rudy mencibir, “ Tidak masalah jika kamu tidak mengakuinya, aku akan meminta orang untuk mengidentifikasi sidik jari di ponselku. ”

Semua pelayan di keluarga Sunarya sudah mengetahui karakteristiknya, jadi tidak ada yang berani menyentuh ponselnya. Jika ada sidik jari Conan di ponselnya, maka itu berarti dialah yang menghapus pesannya. Tidak ada gunanya dia menyangkal.

Ekspresi wajah Conan berubah, dia mengigit bibirnya dan tidak berani mengatakan apa-apa.

Clara menopang perutnya, jadi dia merasa pegal jika berdiri terlalu lama. Dia pun langsung duduk di samping Rudy.

Begitu pantatnya menempel di sofa, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Setelah itu, Bibi Liu masuk dengan membawakan semangkuk sup, diikuti oleh Nenek Sunarya dan Ardian.

“ Clara, sudah begitu larut, mengapa kamu masih datang ke sini? ” Ardian memandangnya dengan takjub.

“ Sudah begitu larut dan suamiku belum kembali, aku khawatir dia akan berkeliaran di luar. Oleh karena itu, aku pun datang untuk mencarinya. ” Clara menopang perutnya dan memandang Conan dengan tatapan tajam.

“ Nona Conan sangat perhatian, bahkan pelayan di rumah saja tidak serajin kamu. Kamu sudah menyeka badan suamiku dengan beberapa handuk dan Bibi Liu baru datang untuk membawakan sup pereda mabuk. ”

Clara mengambil sup yang diberikan Bibi Liu dan menciumnya. Kemudian, dia menyerahkan sup itu kepada Rudy dan berkata : “ Cepat minum, ini masih hangat. Jika kamu masih belum sadar setelah meminumnya, pergi dan mandilah air dingin. Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi. Apakah Tuan Sunarya tidak tahu bahwa sangat mudah bagi seseorang untuk melakukan hal yang tidak pantas setelah mabuk! ”

Rudy mengambil sup itu dengan satu tangannya dan meletakkan satu tangannya di leher Clara, lalu berbisik di telinganya dengan suara rendah : “ Aku hanya pernah melakukan hal itu denganmu. ”

Suara seraknya itu membuat wajah Clara memerah. Tetapi, dia dengan kesal menepuk sikunya ke dadanya dan berkata dengan suara berbisik : “ Jika kamu berani melakukannya lagi, aku pasti akan mengebiri kamu! ”

Rudy tersenyum, dia tidak mengatakan apa-apa dan dengan patuh meminum sup pereda mabuk itu.

Untuk sesaat, ruangan itu menjadi hening.

Ardian memandang Conan dan kemudian bertanya : “ Nona Conan, kenapa kamu bisa ada di kamar lantai tiga? Apakah kamu tidak ingat bahwa Nenek pernah mengatakan bahwa kamu hanya perlu menjaga Astrid, dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal lainnya. ”

Conan sudah ditanya untuk ketiga kalinya, tetapi dia sama sekali tidak merasa takut. Dia meletakkan tangannya di wajahnya dan pipinya tampak merah dan bengkak. Clara memandang wanita yang menginginkan suaminya itu tanpa merasa bersalah.

Wajah Conan memerah dengan air mata di wajahnya dan bersikap sedih karena terintimidasi, lalu berkata : “ Bibi sudah tidur dan aku melihat Bibi Liu sedang sibuk, jadi aku pun memutuskan untuk ke atas dan melihat apakah Tuan Sunarya membutuhkan sesuatu. Aku minta maaf karena telah ikut campur, aku tidak akan melakukannya lagi lain kali. ”

Conan tiba-tiba menjadi korban yang tidak bersalah dan juga korban salah paham. Nenek Sunarya menghela nafas, lalu berkata dengen lembut : “ Conan, maaf sudah merepotkanmu hari ini. Kembali dan beristirahatlah. ”

Conan mengangguk. Dan ketika dia ingin berbalik, tiba-tiba mendengar Clara berkata : “ Jangan pergi dengan terburu-buru, jelaskan masalahnya terlebih dulu. ”

“ Apa lagi yang ingin dikatakan Nona Clara? ” Conan bertanya.

“ Sebentar. Lain kali, harap panggil saya Nyonya Sunarya. ” Clara menatapnya dengan bangga.

Conan mengepalkan tangannya dan memanggilnya : “ Nyonya Sunarya. ”

Clara tertawa, lalu melanjutkan : “ Nona Conan, ketika kamu mengincar Tamtam, aku selalu merasa bahwa kamu sedikit bodoh. Sekarang, apa yang ingin kamu lakukan di tengah malam seperti ini ketika suamiku sedang tidak sadarkan diri dan berada di ruangan yang sama dengannya? ”

Conan menggigit bibirnya, dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya memutar matanya.

“ Kenapa kamu tidak berbicara lagi? ” Clara menyipitkan matanya dan berkata : “ Conan, ada banyak pria di luar sana, aku harap kamu jangan mengincar pria yang sudah mempunyai istri. Tidak baik menjadi orang ketiga di dalam suatu hubungan. ”

“ Nyonya Sunarya, anda benar-benar telah salah paham. Aku sudah menjelaskannya. Aku hanya melihat bahwa tidak ada seorang pun yang menjaga Tuan Sunarya. Melihatnya kesulitan karena mabuk, jadi aku pun mengambil handuk dan. . .”

Setelah mengatakannya, suara Conan terdengar serak dan mulai menangis sehingga tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Clara mengabaikannya dan kemudian berkata sambil tersenyum sinis : “ Nona Conan, suamiku tidak membutuhkan perawatanmu. Jika kamu sampai naik ke kasurnya, itu tidak akan ada keuntungannya bagi siapapun, bukan? ”

“ Nyonya Sunarya, mengapa kamu menghinaku seperti ini? Aku bukan orang seperti itu, benar-benar bukan. . . ” Conan menangis dan kehabisan nafasnya. Dia menundukkan kepalanya, lalu menyampiri Nenek Sunarya dan berkata : “ Nenek, aku merasa bahwa aku mungkin tidak cocok untuk tinggal di rumah ini lagi. Aku akan segera mengemasi barang-barangku dan pergi. . . ”

“ Conan, jangan bersikap impulsif. ” Nenek Sunarya menarik tangannya dan menghela nafas tak berdaya.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu