Suami Misterius - Bab 1240 Mengundang Kalian Mendengarkan Sebuah Cerita

Keyra menatap Gerald dengan dingin, melihat Gerald berusaha menjaga Zindy, si bunga teratai putih kecil, Keyra menjadi sangat marah.

Keyra menahan amarahnya dan berkata dengan senyuman paksa "Aku sudah memesan tempat di cafe sebelah. Ayo kita minum bersama. Nona Reksa, ayo ikut bersama. Bukankah kamu selalu merasa bahwa diriku selalu salah paham padamu. Kebetulan sekarang ada kesempatan untuk memperjelas semuanya."

“Key, apa yang kamu lakukan?” Gerald mengerutkan alis dan bertanya. Mereka tumbuh besar bersama, bagaimana mungkin Gerald tidak memahami Keyra? Begitu bola mata Keyra berputar, Gerald sudah tahu bahwa Keyra pasti sedang memikirkan ide buruk.

“Kasusnya sudah selesai, apa lagi yang bisa aku lakukan, tentu saja aku ingin mengetahui fakta sebenarnya. Kenapa? Nona Reksa tidak berani pergi? Atau merasa bersalah?” Keyra mengangkat alisnya dan menatapnya sambil berkata.

“Tidak ada hal yang membuat diriku merasa bersalah.” Zindy selesai berbicara, menyeka air mata di sudut matanya, kemudian berdiri dari tempat duduknya. "Aku juga ingin berterima kasih kepada Pengacara Sunarya karena telah memberiku kesempatan untuk mengklarifikasi fakta. Bagaimanapun juga, kamu adalah teman Gerald dan aku juga tidak ingin kamu selalu salah paham denganku."

Setelah selesai berbicara, Zindy melangkah maju mengikuti Keyra, tetapi baru saja berjalan satu langkah, tubuhnya tiba-tiba lemas dan hampir pingsan. Gerald yang ada di sebelahnya langsung mendukungnya dan Zindy bersandar pada tubuh Gerald.

“Kamu baik-baik saja?” Gerald bertanya.

Zindy menggelengkan kepalanya dengan air mata berlinang.

Penampilan Zindy yang tampak menyedihkan, membuat Keyra sangat agresif.

Keyra tidak tahan dan mencibir. Keahlian Zindy dalam berpura-pura ini, tidak heran jika Shakira bukan tandingannya.

"Nona Reksa sedang tidak sehat? Apakah aku perlu mencari tandu untuk membawamu pergi ke sana?"

Zindy menggelengkan kepalanya, lalu berusaha untuk berdiri tegak.

“Lupakan saja, aku akan mengantarmu pulang.” Gerald mengerutkan kening dan berkata dengan cemas.

“Aku baik-baik saja, tidak apa-apa. Gerald, jangan khawatirkan aku.” Zindy menjawab dengan berlinang air mata.

Gerald masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Keyra menyelanya dengan dingin "Sebaiknya kamu diam, sebentar lagi kamu akan tahu bahwa dirimu sangat bodoh."

Orang tua Zindy juga ingin pergi bersama dengan mereka, tetapi Keyra menghalanginya. Kemudian, mereka bertiga masuk ke sebuah kafe di seberang pengadilan.

Keyra memesan kamar di lantai 2. Keyra membuka pintu dan memberi isyarat tolong kepada Gerald dan Zindy.

Gerald setengah memeluk Zindy dan berjalan ke dalam ruangan, Gerald tercengang saat melihat beberapa orang di dalam ruangan itu.

Di dalam kamar, Dina menemani Shakira duduk di satu sisi sofa, sementara Dekan Lee duduk sendirian di sisi lain.

Saat Zindy melihat Dekan Lee, tubuhnya tampak gemetar, tatapan matanya dengan penuh pertanyaan, sementara Dekan Lee sedikit menundukkan kepalanya, tatapan matanya sedkit menghindarinya.

Pandangan mata Gerald tertuju pada Shakira, lalu secara spontan melepaskan lengannya yang sedang memeluk Zindy. Dan dari awal sampai akhir, Shakira duduk di sana dengan tenang, tatapan matanya mengarahkan ke arah lain, sama sekali tidak menatap Gerald.

"Duduklah," Keyra berkata.

Gerald mengerutkan kening dan tidak bisa menebak apa yang ingin Keyra lakukan dengan mengumpulkan mereka bersama. "Keyra, permainan apa lagi yang ingin kamu mainkan?"

"Tidak peduli permainan apa yang aku mainkan, aku tidak akan pernah memaksa siapapun untuk bermain. Apa yang kamu takutkan." Keyra menjawab.

Karena sudah tiba di sini, Gerald hanya bisa memilih tempat dan duduk. Gerald duduk di seberang Shakira, sementara Zindy duduk di samping Gerald dengan lemah lembut.

Keyra duduk di kursi utama, melihat arloji di pergelangan tangannya dan bertanya kepada Dina "Mengapa masih ada satu orang yang belum datang?"

“Dalam perjalanan, akan segera tiba, aku baru saja menghubunginya.” Dina menjawab.

Begitu selesai berbicara, seseorang mengetuk pintu kamar pribadi, Dina tersenyum "Sudah datang. Pucuk dicinta, ulam pun tiba."

Dina berjalan pergi membuka pintu dan kemudian berjalan membawa Yohanes masuk.

Saat Yohanes melihat orang-orang ini di dalam ruangan, wajahnya langsung berubah, kemudian berbalik dan hendak pergi, tetapi malah mendengar Keyra berkata dengan santai: "Jika berjalan keluar dari pintu ini, aku jamin, bukti penggelapan dana publik akan muncul besok pagi di meja kerja pemimpinmu. "

Setelah mendengarkannya, Yohanes berhenti tiba-tiba, berbalik dan masuk ke dalam ruangan, dengan wajah dingin, duduk di satu sisi, setengah menundukkan kepalanya dan tidak berbicara.

Saat Zindy melihat Yohanes, tubuhnya bergetar hebat.

Keyra duduk di sofa dengan malas-malasan, mengedipkan mata pada Dina. Dina mengerti isyaratnya, lalu berjalan ke depan pintu dan mengunci pintu, tidak ada yang boleh pergi sampai kebenaran menjadi jelas.

Keyra tersenyum dan menunjuk ke meja kopi di depan semua orang "Kopi Blue Mountain di cafe ini lumayan enak, kalian tidak mencicipinya? Shakira, kamu tidak boleh minum kopi, aku secara khusus mengganti jus untukmu."

Setelah Keyra selesai berbicara, orang-orang itu tidak ada yang berbicara dan tidak ada yang menyentuh kopi di depannya. Saat ini, masing-masing memiliki pemikiran yang berbeda, jika masih ada makanan dan minuman yang bisa dicicipi, maka benar-benar berhati besar.

Ruangan menjadi hening sesaat, kemudian Gerald membuka suara lebih dulu dan bertanya: "Key, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"

Keyra duduk dengan menyilangkan kaki, mengubah posisi duduk yang lebih nyaman, senyum di wajahnya tidak berubah, hanya saja tatapan matanya tidak ikut tersenyum, suhu pandangan matanya dingin, bahkan tampak sedikit menghina.

"Aku mengundang semua orang kemari hari ini karena ingin kalian semua mendengarkan sebuah cerita" Keyra berkata dengan santai.

Sebelum Keyra selesai berbicara, Yohanes menolak dan berkata: "Aku sangat sibuk, tidak punya waktu untuk mendengarkan ceritamu."

Keyra menatap Yohanes dengan dingin dan bertanya "Kalau begitu, Tuan Yohanes ingin pergi ke penjara dan mendengarkannya di sana? Sebagai pengacara, aku dengan baik hati mengingatkanmu," Menyalahgunakan dana publik untuk keperluan pribadi ataupun untuk kegiatan mencari keuntungan, dengan total 60 juta rupiah akan dijatuhi hukuman selama enam bulan penjara dan setiap kenaikan 7 juta rupiah, maka hukuman akan bertambah satu bulan. Eh, matematikaku tidak begitu hebat, kamu telah menggelapkan satu miliar dana publik, coba hitung berapa tahun kamu akan dihukum? "

Wajah Yohanes menjadi pucat setelah mendengarkannya dan tidak lagi berbicara. Yohanes tidak berbicara, semua orang juga diam tak bersuara dan hanya mendengarkan Keyra melanjutkan pembicaraannya.

"Ceritanya agak panjang, dari mana aku harus memulainya, Oh, mari kita mulai dari kisah cinta antara Tuan Yohanes dan Nona Shakira."

Setelah Keyra selesai berbicara, wajah Gerald dan Yohanes berubah, satu menjadi serius dan satunya lagi menjadi pucat. Shakira tidak berekspresi dari awal sampai akhir, seolah-olah Keyra sedang membicarakan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan dirinya.

Keyra berbicara perlahan dan memulai ceritanya.

Shakira dan Yohanes adalah teman sekelas saat SMA, kelas yang sama dan meja yang sama. Dalam proses belajar dan kehidupan sehari-hari, perasaan mereka berkembang perlahan. Siswa SMA saling jatuh cinta, hubungannya sangat sederhana dan indah.

Keduanya kemudian diterima di universitas yang berbeda. Meski bukan satu universitas yang sama, tetapi mereka masih di kota yang sama, saat waktu kosong di akhir pekan, mereka menggunakan sebagian besar waktunya untuk berkencan.

Shakira dan Yohanes telah menjalin hubungan yang stabil selama empat tahun. Terakhir, Ibu Yohanes membuat hubungan mereka kandas.

Keluarga Shakira biasa-biasa saja dan orangtuanya sudah bercerai. Orang tua Yohanes adalah pengusaha dan memiliki latar belakang keluarga. Ibu Yohanes memiliki harapan yang tinggi dan menginginkan menantu perempuan yang memiliki latar belakang keluarga yang setara, tentu saja tidak menyukai Shakira.

Yohanes terjebak di antara ibu dan kekasihnya, sangat dilema.

Dan Shakira adalah orang yang sangat bijaksana, meskipun sedang jatuh cinta, tetapi dirinya tidak terjerat oleh apa yang disebut cinta. Shakira tahu betul bahwa jatuh cinta adalah masalah dua orang, tetapi pernikahan adalah masalah dua keluarga. Pernikahan yang tidak mendapat restu dari orang tua dan kerabat umumnya tidak akan berakhir dengan baik.

Dan Yohanes bukanlah orang yang sangat tegas, meskipun memiliki pekerjaan dan pendapatan yang stabil, tetapi biasanya menghabiskan uang seperti air yang mengalir, pengeluarannya lebih banyak daripada penghasilan dan finansialnya masih bergantung pada orang tua. Yohanes sendiri saja harus bergantung pada orang tuanya, bagaimana Shakira bisa mengandalkan Yohanes.

Oleh karena itu, Shakira dengan tegas memutuskan hubungannya dengan Yohanes, Yohanes sudah berusaha beberapa kali, tetapi tetap gagal mendapatkannya kembali.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu