Suami Misterius - Bab 552 Tuan Muda Ini Sangat Sulit Dilayani

“Rudy, tidak bisakah kamu mengurangi kenyataan dan membuatku sedikit lebih tersentuh.”

Rudy hanya tersenyum tipis, satu tangannya memegang setir, satu tangan lagi menggenggam tangannya yang lembut dan kecil, “Bukankah sudah dikatakan, diantara suami istri harus ada keterbukaan.”

Clara mengetatkan bibir, dia tidak bisa menang dalam bicara dengannya.

Lalu bertanya, “Rudy, kenapa kamu menikahiku? Apakah karena Wilson?”

“Tentu saja karena mencintaimu, makanya aku bisa menikahimu. Nyonya Sutedja, pertanyaan ini sepertinya sudah pernah kita bahas.” Rudy menjawab dengan sewajarnya.

“Kalau begitu apa yang membuatmu mencintaiku?” Clara lanjut bertanya, “Aku tidak termasuk yang lembut dan perhatian, juga tidak termasuk yang penurut.”

“Kalau tahu kekurangan diri sendiri, lain kali harus lebih semangat untuk mengubahnya.” Rudy berkata sambil tersenyum.

“Rudy, kamu sedang menghindari pertanyaanku.” Clara bertanya dengan serius.

“Apakah kali ini benar-benar boleh mengatakan yang sejujurnya?” ada senyum hangat dalam tatapan matanya yang dalam, ia berkata dengan nada yang lembut : “Cinta itu merupakan sesuatu yang buta. Begitu mencintai, bahkan diri sendiri pun tidak tahu kenapa. Namun cinta ya cinta, aku tidak akan memikirkan mengapa bisa sampai mencintaimu, aku hanya ingin terus mencintaimu seperti ini.”

Senyum diwajah Clara tidak bisa disembunyikan lagi, sorot matanya terlihat begitu penuh kebahagiaan.

Pria ini jika sudah mengatakan ucapan yang manis, rasa manisnya bisa membuat orang terlena.

“Nyonya Sutedja masih ada pertanyaan apa?” Rudy bertanya lagi.

Clara tersenyum sambil menggeleng, ia merangkul leher Rudy, lalu mengangkat bibir merahnya, kemudian mengecup pipinya.

Jari panjang menyentuh ujung hidung Clara dengan lembut, tatapannya begitu penuh kasih, “Kalau sudah tidak ada pertanyaan, Nyonya Sutedja boleh turun sekarang.”

Saat ini Clara baru sadar kalau mobil sudah berhenti didepan swalayan.

Setelah Rudy dan Clara turun dari mobil, mere masuk ke dalam swalayan sambil bergandengan tangan.

Rudy mendorong troly belanjaan, clara merangkul lengannya, melewati barisan rak yang dipenuhi barang, troly terisi penuh dengan cepat.

Tulang kambing, ginjal babi, juga membeli seekor ikan salmon, yang dibeli cukup banyak, hanya saja tidak ada yang sesuai dengan selera Rudy.

Meskipun Rudy tidak pilih makanan, namun ketika Clara berbelanja sama sekali tidak ada jenis yang ia suka, ia merasa aneh.

Ketika Clara melempar satu ikat kacang merah kedalam keranjang, akhirnya Rudy membuka suara, “Nyonya Sutedja, aku tidak suka makan kacang merah.”

“Kacang merah bagus untuk kesehatan, kalau tidak suka makanlah sedikit.” Clara berkata dengan santai.

“Semua sayur yang kamu beli ini bagus untuk kesehatan?” tatapan mata Rudy tertuju pada troly yang penuh dengan bahan makanan itu.

Clara mengangguk, “Aku sudah browsing dan mencari tahu, semua makanan ini bagus untuk stamina dan juga bisa menjaga ginjal tetap bagus, sering makan bagus untuk kesehatanmu. Malam ini kita makan sip kambing, tumis hati babi, kacang merah tumis daging. Besok makan tim salmon, scallop kuah kundur……….” Clara sedang menunjuk bahan makanan sambil bicara, tiba-tiba sebuah lengan yang kuat merangkul pinggangnya, detik berikutnya dia sudah jatuh kedalam pelukannya yang kuat.

“Rudy, apa yang kamu lakukan?” Clara berkata dengan kesal sambil mengelus hidungnya yang sakit terbentur dadanya.

Dadanya keras bagaikan baja.

Tangan Rudy menggenggam dagunya, matanya yang tajam menatap Clara dalam, matanya terlihat memancarkan aura yang menggoda.

“Nyonya Sutedja, kamu begitu susah payah menjaga ginjalku. Apakah aku terlihat seperti lemah ginjal? Atau aksiku di ranjang kurang hebat, sehingga tidak bisa membuatmu puas?”

Clara mengerjapkan matanya dengan wajah tidak berdosa, dia ingat ketika itu mereka sudah membicarakan tentang bagaimana menjaga ginjal agar tetap baik, dia yang mengatakan jauh lebih baik menjaga dengan makanan bergizi daripada harus menggunakan obat.

Sekarang dia sedang membantunya membuat menu makanan yang bergizi, tapi dia malah menatapnya dengan wajah nakal, tuan muda yang satu ini memang sangat sulit dilayani.

“Rudy, kamu lepaskan aku dulu bisa tidak, ini merupakan swalayan, perhatikan sikap.”

Clara melepaskan lengannya yang merangkul pinggangnya, lalu bertanya dengan wajah serius, “Kamu suka makan apa? Kita beli lagi beberapa.”

“Kita sudah hidup bersama begitu lama, apakah kamu masih tidak tahu makanan apa yang kusuka?” Rudy berkata sambil mengangkat alisnya.

Clara mengetatkan bibir sambil berpikir, lalu memilih beberapa macam saur yang biasa ia masak kemudian memasukkannya ke dalam keranjang.

Sebenarnya Rudy tidak pilih makanan, sehingga Clara tidak begitu paham apa yang ia suka.

Namun Sus Rani adalah orang lama di Keluarga Sutedja, ia juga keluarga jauh, sehingga seharusnya paham.

Sehingga, beberapa masakan yang biasa dibuat olehnya, selain favorit Clara, seharusnya itu merupakan selera Rudy.

Dan ternyata, setelah Rudy melihat isi keranjang belanjaan, akhirnya ekspresinya baru terlihat puas.

Mereka berdua baru berencana mendorong troly menuju kasir, tanpa sengaja bertemu dengan Ahyon dan adiknya Risma juga Anul.

Mereka sedang mengantri didepan mereka, menungu untuk membayar belanjaan.

“Ahyon, kebetulan sekali.” Clara menyapa sambil tersenyum.

Ahyon membalas sapaan sambil tersenyum, “Clara, Tuan muda Rudy.”

Risma juga berkata sambil tersenyum, hanya saja ucapannya terdengar penuh cibiran.

“Tuan muda keempat keluarga Sutedja merupakan orang yang sangat sibuk, ternyata masih punya waktu untuk menemani istrinya keluar berbelanja, sungguh membuat orang yang melihatnya kagum.”

Rudy hanya meliriknya dengan datar tanpa bicara.

Risma punya kebencian terhadap keluarga Sutedja, ini terlihat dengan sangat jelas.

Namun terhadap calon adik ipar Hyesang ini, Rudy tidak enak mengatakan apapun.

Namun Clara bukanlah orang yang bisa tinggal diam, ia segera menyerang kembali : “Tuan muda Mirah juga orang sibuk, ditengah kesibukkan ternyata punya waktu untuk menemani kekasihnya, ini juga sungguh membuat iri.”

Setelah Clara mengatakannya, ia melayangkan tatapannya kearah Anul.

Anul merupakan gadis yang pemalu, wajahnya yang manis langsung menjadi merah, “Nona Clara, anda jangan bicara sembarangan…..”dia belum selesai mengatakannya, lengan Risma sudah merangkul pinggangnya, ia berkata sambil tersenyum : “Nyonya Sutedja sudah menyadari hubungan kami, kamu malah mengakui sebelum ditanya, semakin kamu menyangkal, maka akan menjadi semakin jelas.”

Anul mendorong tangannya dengan malu, wajahnya terlihat semakin merah.

Sekarang sudah giliran mereka membayar, Ahyon menundukkan kepala untuk mengeluarkan barang di troly mereka untuk di scan oleh kasir.

Setelah selesai membayar, Ahyon berkata pada pasangan suami istri Rudy dan Clara : “Filmnya sudah akan mulai, kami pergi dulu.”

Clara baru ingat kalau lantai atas swalayan ada bioskop, sehingga ia mengucapkan selamat tinggal pada Ahyon sambil tersenyum.

Lalu setelah Rudy dan Clara selesai membayar, mereka pulang dengan mengendarai mobil.

Clara dan Rudy masuk ke dalam rumah, Sus Rani sudah menjemput Wilson pulang dari TK, dia sedang duduk di atas karpet ruang tamu memasang lego.

“Papa, mama.”

Wilson bagaikan seekor burung yang terbang lepas menuju mereka, lalu ia menunjuk bunga kecil yang berada didadanya.

“Hari ini guru memuji Wilson, guru juga memberikan bunga ini sebagai hadiah.”

“Wilson mama memang paling hebat. Sini kiss dulu.”

Clara mengulurkan tangan untuk merangkul Wilson, lalu mengecup wajahnya.

Wilson mengangkat kepalanya dan tertawa terkekeh.

Sus Rani juga menghampiri, ia menerima tas belanjaan Clara, berkata sambil tersenyum : “Wilson kita sangat hebat, ia bisa menghafal seluruh abjad, ketika kelas kesenian ia menyanyikan lagu twinkle star dalam bahasa inggris, membuat guru tidak hentinya memujinya.”

Setelah Rudy mendengarnya, hanya mengulurkan tangan untuk mengelus kepala putranya sebagai pujian.

Ekspresinya begitu biasa saja, seolah mengatakan kalau Wilson mereka memang sudah seharusnya sehebat itu.

Novel Terkait

Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu