Suami Misterius - Bab 330 Kamu Bukan Wanitaku

“Terjadi sesuatu ?” Clara bertanya dengan ekspresi kebingungan.

“Dunia hiburan sudah mulai menyebar, dia dijadikan wanita simpanan oleh seorang pengusaha kaya di Hong Kong, akhirnya, istri pengusaha itu balik menyerang sampai depan pintu rumah, kejadian ini langsung menjadi heboh. Masalah ini, kalau tidak bisa dihapuskan secara paksa, tidak butuh waktu lama lagi, pasti akan tersebar di internet,reputasinya pasti akan jatuh dengan parah.”

Saat ini permintaan dunia hiburan terhadap kepribadian dan tingkah laku selebriti sangat ketat, masyarakat juga sangat tidak menyukai dengan segala hal yang berbaur dengan selingkuh, atau sejenis pelakor dan wanita simpanan. Semua orang yang pernah terlibat skandal, hampir semuanya akan musnah juga di depan layar.

"Menurut aku, perjalanan karir selebriti bagi Rosa sudah sampai ujung tanduk.”

“Rosa menjadi wanita simpanan ?” Clara tetap saja merasa sedikit tidak bisa percaya. “Rosa sudah termasuk artis tingkat satu, tidak butuh uang, tidak butuh reputasi, dan tidak perlu mengandalkan seorang lelaki.”

Luna berkeluh sinis, merasa Clara tetap saja terlalu polos. Wanita di dunia hiburan, mana ada yang tidak berhati liar, seandainya semua orang memiliki perasaan penuh bersyukur, kalau begitu mendingan pulang ke rumah jaga anak saja.

“Dalam beberapa tahun ini, Rosa membawa nama Rudy, bertingkah sombong dan angkuh di dunia hiburan. Saat ini, tidak ada Rudy yang menjadi payung pelindungnya, kalau dia ingin terus bertingkah angkuh, hanya bisa mencari pelindung yang baru lagi.

Namun sayangnya, penilaian Rosa terlalu bodoh, mencari seorang lelaki yang sudah beristri, sudah tidak setia, egois lagi, paling juga hanya beranggapan kalau kalau artis rasanya lebih baru, paling hanya mempermainkan dirinya saja, seandainya terjadi masalah, dia hanya bisa melindungi dirinya sendiri. Sekarang reputasi Rosa jatuh drastis, tidak dapat menerima pekerjaan, kehidupan selanjutnya pasti akan sangat kesusahan.

Tentu saja, juga tidak mungkin sampai kondisi susah bertahan hidup. Bagaimanapun dia juga artis populer, banyak lelaki yang suka mempertaruhkan uangnya demi mempermainkan artis. Sebelum dia menjadi tua dan jelek, asalkan Rosa rela mempertaruhkan dirinya, dia masih bisa mempertahankan hidupnya yang mewah.”

Clara tidak ada rasa apapun terhadap Rosa, Rosa memilih kehidupan yang bagaimanapun juga tidak ada hubungan dengan dirinya. Asalkan jangan mengganggu lelaki miliknya.

Dia selesai mendengarkan kata-kata Luna, paling juga hanya melontarkan kalimat keluhan :”Rosa termasuk tipe mencelakai diri sendiri. Seandainya dia tidak rakus berlebihan, hanya dengan mengandalkan hubungan kakaknya dan Rudy, dia tetap bisa berdiri di bawah payung pelindungnya Rudy, menjadi artis tingkat satunya dengan tenang hati.”

Clara selesai berbicara, langsung berdiri dari sofa, “Kalau tidak ada keperluan lainnya, aku mau pulang ke rumah sambil temani anakku.”

“Buru-buru pulang untuk temani anakmu, atau temani lelakimu ?” Luna tersenyum mengejek.

“Tentu saja temani anak, lelaki itu sudah berhenti menyusu, tidak lengket lagi.” Clara tertawa terbahak-bahak.

Akhirnya, saat dia baru selesai berbicara, langsung terima telepon dari Rudy. Dia sudah selesai bersosialisasi, menyuruh Clara pulang ke villa untuk menunggunya.

Clara :”……”

Memang benar tidak boleh terlalu yakin dalam berbicara, jadinya menampar muka sendiri kan.

Clara membawa mobilnya dan pulang ke villa di jalan Marina, hari semakin gelap, dua baris lampu di tepi jalan sudah mulai menyala.

Mobil Maserati Clara yang berwarna merah perlahan-lahan berkendara masuk ke kawasan villa, untuk mencapai villa masih butuh jarak yang tidak terlalu jauh, dengan samarnya dapat melihat pintu besi berukiran bunga yang berwarna hitam itu, seorang wanita berambut panjang sedang berjongkok di sana.

Lampu mobilnya Clara berputar sekilas, menerangi wajah wanita itu, ternyata Rosa.

Dia kelihatannya sangat kasihan, badannya dibungkus oleh jaket besar dan tebal, rambutnya terurai berantakan, tidak berdandan, juga tidak memakai masker, bahkan sama sekali tidak takut identitas dirinya di kenal oleh orang lain.

Clara menghentikan mobilnya, melalui sebuah jarak, diam-dam menatapnya, pada saat dia sedang ragu apakah harus turun dari mobil, sebuah mobil Bentley Mulsanne berwarna hitam berkendara melewatinya, tepatnya berhenti di hadapan Rosa.

Setelah itu, pintu mobil terbuka, kaki yang panjang beranjak keluar dari dalam mobil.

Rosa mengangkat kepalanya, melihat Rudy keluar dari mobilnya, langsung berdiri dari tempatnya dengan semangat, lagi berlari ke arahnya dengan tidak menjaga harga diri.

“Rudy, akhirnya kamu pulang juga, aku sudah lama menunggumu di sini.” Kedua mata Rosa kemerahan, bibirnya menjadi ungu dan gemetar karena kedinginan, kelihatannya dia telah lama menunggu di sini.

Namun Rudy malah menatapnya dengan reaksi dingin, lalu bertanya :”Ada perlu ?”

Air mata Rosa langsung berjatuhan dari kedua matanya, lalu berkata dengan suara serak :”Rudy, masalah aku, seharusnya kamu sudah tahu kan. Kamu bisa tolong bantu aku, kalau tidak, reputasi aku akan hancur langsung.”

“Kalau tahu akan merusak reputasi, kenapa saat itu masih mau melakukannya ?” Bola mata Rudy yang hitam sedikit dipejamkan, suaranya rendah dan dingin.

Badan Rosa langsung menjadi kaku, setelah itu, menundukkan kepalanya karena malu. Menjadi wanita simpanan bagaimanapun bukan hal yang membanggakan. Dia tidak dapat mengangkat kepalanya di hadapan Rudy.

“Aku tahu salah, Rudy, aku tidak akan melakukannya lagi.”

“Kamu sudah dewasa, tahu apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, ada kemampuan untuk bertindak secara mandiri. Aku tidak ada kewajiban untuk mengajari kamu. Dan juga tidak dapat membantumu.” Rudy selesai berbicara, melangkah melalui samping badannya dan terus berjalan ke depan, namun Rosa malahan terus berhalang di hadapannya dan tidak ingin pergi.

“Rudy, aku tahu kamu pasti bisa membantuku. Kamu CEO Sutedja, asalkan kamu mau, tidak ada yang tidak bisa kamu lakukan.” Rosa berkata dengan nada sewajarnya.

Rudy menatapnya dengan tatapan dingin, “Banyak hal yang bisa aku lakukan, tetapi kenapa aku harus membantumu. Rosa, kamu bukan siapa-siapanya aku.”

Rosa selesai mendengarnya, wajahnya langsung berubah pucat, “Rudy, kamu anggap saja demi kakakku, tolong bantu aku sekali lagi. Aku jamin, ini terakhir kalinya.”

“Kamu mau jamin pakai apa ?” Rudy bertanya dengan nada dingin.

Rosa terbengong karena pertanyaannya.

“Seandainya tidak bisa menjamin, kalau begitu, setiap kalinya mungkin juga akan dikatakan lagi sebagai terakhir kalinya. Aku tidak mau mencari masalah sendiri. Terus, kamu sudah menghabiskan seluruh persahabatan aku dan Gendhis. Ke depannya, jangan mencari aku lagi.”

Rudy selesai berbicara, melewati badannya lagi dan ingin pergi. Namun tiba-tiba Rosa menarik tangannya dengan emosi.

“Rudy ! Kamu selalu begitu kejam terhadap setiap wanitamu ya ? Kamu tidak takut kalau Clara mengetahuinya, akan merasa kecewa ?” Rosa telah hilang kendali dan mulai menjerit.

“Kamu harus mengerti, kamu bukan wanitaku.” Rudy selesai berbicara, menatap tangan yang sedang dipegang olehnya dengan tatapan hilang kesabaran, “Kalau kamu tidak mau melepaskan lagi, aku hanya bisa menyuruh sekuriti mengantar kamu pergi dari sini.”

Rosa masih dalam kondisi hilang kendali, terus memegang tangan Rudy dan tidak ingin melepaskannya.

Rudy mengangkat mata lalu melirik supir yang berdiri di belakangnya, supir mengerti maksudnya, langsung mengeluarkan ponsel, menelepon ke nomor bagian pengurusan keamanan untuk villa ini.

Setelah itu, beberapa sekuriti yang memakai seragam serupa berjalan menghampiri mereka.

“Tolong antar nona Meldi ini pergi tempat ini.” Rudy berkata.

Ketua sekuriti berjalan ke sisi Rosa, “Nona Meldi, harap pergi dari tempat ini, jangan mengganggu penghuni tempat ini. Kamu seorang selebriti, kalau keterlaluan ributnya, mungkin tidak terlalu baik juga bagi citra diri dan reputasi kamu.”

Kata-kata yang dilontarkan ketua sekuriti masih tergolong sopan, namun bawahannya tidak begitu segan lagi, dua orang petugas berdiri di kiri dan kanannya Rosa, mengangkat badannya dan menyeretnya pergi.

Rosa membuka lebar matanya dengan tampang tidak percaya, menatap Rudy dengan ketakutan dan kekagetan, kemungkinan besarnya karena tidak kepikiran bahwa dia benar-benar akan meminta sekuriti mengusirnya.

“Rudy, Rudy, kamu tidak boleh begitu kejam padaku !” Rosa pergi dengan keadaan setengah diseret, dan masih berteriak dengan nada histeris.

Supir Rudy pergi mengikutinya, lalu memberikan sebatang rokok kepada ketua sekuriti, sekalian memperingatkan :”Abang, seharusnya tahu kan apa yang bisa dikatakan, apa yang tidak bisa dikatakan.”

Ketua sekuriti menerima rokoknya, tersenyum palsu dan berkata. “Tuan tenang saja, kamu juga bukan pertama kalinya bekerja di profesi ini, mulut kami sangat dijaga.”

Pada kawasan orang kaya ini, semua penghuninya adalah orang yang berkedudukan tinggi di kota A, mereka juga tidak berani menyinggung satu orang pun. Orang kaya sekarang, rumah manapun juga bukan tidak ada sedikit masalah memalukan, kalau mulut mereka tidak dijaga dengan ketat, akan susah bertahan hidup.

Supir mengangguk-angguk dengan puas, setelah melihat mereka mengusir Rosa keluar dari sini, baru meninggalkannya.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu