Suami Misterius - Bab 598 Melebih-lebihkan Kemampuan Diri

Mata Elanos sudah kemerahan, setelah berpikir sejenak, baru berkata dengan suara kecil :”Dia begitu kaya, meskipun cerai dan bagikan sebagian uangnya pada Clara, seharusnya juga tidak masalah.”

“Yohh ?

Jangan-jangan kamu benaran mengira Rudy akan cerai demi dirimu ya ?

Apa tidak terlalu melebih-lebihkan kemampuan diri.”

Milan tertawa mengejek, :”Tidak perlu bahas yang lainnya, jarak identitas kelahiran dirimu dan Rudy, lebih jauh daripada jarak bumi ke bulan.”

“Seberapa jauhnya bulan, manusia tetap dapat mencapai.”

Wajah Elanos berubah kemerahan, lalu berkata dengan tidak sudi :”Aku dengarnya, nyonya Sutedja yang ini, ayahnya adalah penjahat korupsi, sudah tertangkap dan masuk penjara.”

Milan mendengarnya, senyuman wajahnya semakin lebar, namun sebagian besarnya adalah sindiran. “Lengkap juga informasi kamu ! Kalau begitu apa kamu juga pernah dengar, ibunya adalah keturunan keluarga orang kaya, pamannya adalah pejabat kota, dia adalah pewaris Tianxing media secara sah, harta kekayaan dirinya saat ini juga tidak kecil, tahun lalu sudah tergolong ke dalam daftar orang kaya dalam negeri… Elanos , kamu sama Clara, ada hak banding ya !”

“Aku…” Elanos tersedak karena kata-katanya. Milan tersenyum, tidak ingin terus menekan kepercayaannya lagi. Mengulurkan tangan untuk menepuk bahunya. “Lelaki yang kaya dan berkedudukan, identitas istri yang dapat diperlihatkan pada umum pastinya harus berkedudukan juga. Akan tetapi, meskipun kamu tidak menikah dengan Rudy, asalkan bisa pacaran dengannya, seumur hidupmu juga bisa kaya raya, apalagi kalau nasibmu beruntung, perutmu juga cepat membawa kabar, melahirkan anak untuknya, anak haram sama anak biasa sama saja, memiliki hak untuk mewarisi kekayaan.”

Milan selesai berkata, masuk ke dalam mobilnya, lalu mengintip keluar lewat jendela mobil. “Masuk saja, aku antar kamu pulang ke rumah.”

“O.”

Elanos mengangguk, membuka pintu mobil, dan duduk masuk ke dalam. Milan menyalakan mobil, mobilnya perlahan-lahan meninggalkan perusahaan. Elanos mengintip keluar kepalanya, menatap bengong pada gedung yang semakin menjauh. Dulunya, tempat ini merangkup cita-citanya. “Jangan lihat lagi, kita sekarang sudah diusir.”

Milan tersenyum sinis dan berkata. “ kak milan , kamu sudah banyak tahun di dunia hiburan, banyak kenalan, biarkan aku ikut kamu saja, kita kontrak lagi sama perusahaan hiburan lainnya.”

Elanos berkata dengan tampang polos. “ Elanos , aku benaran tidak tahu harus bilang kamu polos atau bodoh.”

Tangan Milan sedang memegang stering, tidak bisa bertahan untuk menggeleng kepalanya, “Di kota A, semua perusahaan pastinya akan melihat kondisi. Kita dipecat sama perusahaan ini, mana ada perusahaan hiburan yang berani menerima kita lagi, jelasnya tidak ada yang berani melawan Sutedja Group.”

“Jadi bagaimana ?

Kita tinggal mati begitu saja !”

Elanos berkata dengan reaksi terkalahkan. “Belum tentu juga.”

Milan memutar stering, tersenyum mengerut bibirnya. “Aldio Vosh memecat kita, pastinya karena perintah Rudy, untuk memperlihatkan kepada istrinya. Para lelaki itu licik sekali, dia tidak akan merusak hubungan dengan istrinya, bisa jadi sekarang sedang menyanjung dan membujuk istrinya lagi. Tetapi, tidak ada lelaki yang tidak selingkuh, semuanya suka tantangan. Kamu dan istrinya adalah dua tipe manusia yang berbeda, istrinya adalah cahaya putih bulan di langit, kalau kamu, hanya bunga lily jalanan. Lelaki biasanya suka main wanita yang jarang ditemuinya. Elanos , kamu coba jujur denganku, kamu sama Rudy sudah tidur bersama apa belum ?”

“Aiya, kak milan , kamu lagi bilang apa, aku bukan wanita yang murahan.”

Wajah Elanos telah merona merah. “Malu apanya, antara lelaki dan wanita, paling juga kejadian di atas ranjang saja.”

Milan berkata dengan nada sewajarnya :”Dulu, aku suruh kamu makan bersama para pengusaha, kamu merasa mereka menjijikkan. Sekarang Rudy tampan dan kaya, kamu masih ada alasan apa untuk menolaknya ! Lelaki kaya seperti mereka, memang suka pura-pura terkesan dingin dan terkendali. Jadi, kamu harus lebih inisiatif, asalkan bisa naik ke atas ranjangnya, ke depannya, kamu akan menjadi serba ada.”

“Aku, meskipun aku ingin….juga harus ada kesempatan.”

Elanos berkata lagi dengan wajah merona. “Kesempatan harus diciptakan.”

“Aku, aku sudah mengerti, aku akan berusaha berjuang.”

Elanos mengangguk kepalanya dengan kuat, reaksinya sangat bersemangat. “Bagus sekali.”

Milan tersenyum puas, lalu terus mengingatkannya :”Sekarang, seluruh dunia hiburan tahu kalau kamu orangnya Rudy. Banyak film yang datang mencari, film besar sutradara Jiang akan mulai syuting, skenarionya adalah hasil karya berdasarkan novel, reputasinya sangat tinggi, asalkan kamu bisa terima perannya, sudah pasti akan terkenal. Tunggu kamu menjadi terkenal, membangun studio sendiri, aku masih butuh bantuan kamu lagi.”

“ kak milan jangan begini, Anda yang mengajari aku, ke depannya kalau aku sudah sukses, pasti tidak akan melupakan kamu.”

Elanos menepuk dada sambil menjamin. Mobil Milan berhenti di bawah rumah keluarga Rugos , Elanos mendorong pintu mobil dan berjalan keluar. Milan mengintip lewat jendela, lalu mengingatkan lagi, “Dua hari ini aku akan konfirmasi dengan tim syuting sutradara Jiang , sampai nanti akan info kamu.”

“Baik, terima kasih kak milan , terima kasih kak milan .”

Elanos tersenyum dan membuka lebar mulutnya. …. Sementara pada sisi lainnya, setelah Clara keluar dari rumah sakit, langsung membeli tiket pesawat menuju Eropa, berbagai jenis pekerjaan lain juga telah memenuhi jadwalnya. Clara sedang membereskan barang bawaan ke dalam koper, Rudy berdiri di samping sambil menatapnya. “Kamu baru sembuh, istirahat dulu baru kerja juga bisa, jangan bercanda dengan kesehatan sendiri.”

“Aku tidak begitu lemah, kalau dokter sudah izinkan aku pulang, tandanya aku sudah sembuh.”

Setelah Clara membereskan barangnya, dia meletakkan koper ke sudut ruangan, lalu mengangkat kepala dan berkata pada Rudy :”Aku mungkin satu minggu lagi baru bisa pulang, akhir bulan film sutradara Jiang harusnya juga sudah mulai syuting, aku akan langsung masuk tim syuting.”

Clara selesai bicara, merasa sedikit lelah, bermaksud mandi dulu di kamar mandi. Namun Rudy tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Clara, menurutmu, tindakan kamu sekarang bukan sedang menghindari aku ya ?”

Clara membiarkan dia memeluk dirinya, setelah keheningan sejenak, dia berkata dengan nada datar :”Mungkin juga. Rudy, suasana hatiku tidak baik, anggap saja aku keluar untuk mengganti suasana hati. Lagi pula, Wilson di sini, aku bukannya tidak pulang juga.”

“Kamu hanya ingat sama Wilson ?

Kalau aku ?

Clara, kamu masih cinta padaku ?”

Rudy mendekati telinganya dan bertanya. “Cinta.”

Clara mengangguk dan menjawabnya. “Aku juga mencintaimu.”

Rudy berkata. “Aku tahu.”

Clara berbalik badan, mengangkat mata untuk menatap tatapannya yang dalam. “Kalau begitu kenapa masih menghindari aku ?”

Rudy berhasil mengalih ke topik utama. Clara :”……” Dia merasa sedikit sakit kepala, “Rudy, aku sudah bilang, suasana hatiku tidak baik.”

“Bukannya sudah bilang kamu boleh memukul aku sampai puas.”

Rudy menangkap tangannya, menekan di atas dada sendiri. “Sudahlah. Kalau kuat memukul aku jadi tidak tega, kalau ringan juga tidak bisa melampiaskan emosiku.”

Clara mengangkat dagu, berkata dengan serius. Rudy mendengarnya, tersenyum ringan, telapak tangannya mengelus lembut pada wajahnya, "Reaksi wajahmu masih tidak terlalu enak, naik pesawat belasan jam untuk terbang ke Eropa, aku tidak bisa tenang.”

“Aku bukan pergi sendiri juga, masih ada asisten yang melayani, apanya yang tidak bisa tenang. Satu minggu saja, satu minggu lagi sudah bisa pulang.”

Clara berkata. Rudy mengeluh ringan, “Baiklah, jaga baik-baik diri sendiri.”

“Iya, aku bukan anak kecil juga.”

“Iya, kamu anak besar.”

Rudy mengulur jari panjang, mengelus ringan pada ujung hidungnya. “Rudy, kamu sekarang sudah bisa lepas tanganmu ?

Aku mau mandi.”

Clara berkata. “Kebetulan sekali, aku juga mau mandi, kita mandi bersama saja.”

Rudy memeluk dirinya dan berjalan ke arah kamar mandi.