Suami Misterius - Bab 254 Sudah Bosan Hidup

Rudy menetap di Jing selama satu minggu, sebagian besar waktunya ia habiskan untuk menemani Bahron bertemu dengan temannya dan minum, atau menemani Nyonya besar Sunarya untuk berkeliling menemui saudara-saudaranya.

Dan dalam satu minggu, Bahron sudah menghabisi semua Keluarga Aldof bahkan sampai seakar-akarnya tanpa membuat heboh sedikitpun.

Semua sanak saudara Henma dan juga para pejabat yang berhubungan dengan Keluarga Henma semua terkena imbasnya, kalau bukan diinvestigasi, langsung diturunkan pangkatnya, Ayah Henma yang memiliki latar belakang bisnis gelap juga ikut dilaporkan, laporan criminal Aldof lebih banyak lagi, bahkan kejadian dua tahun dimana dia memperksoa seorang mahasiswi sampai meninggal pun dikorek keluar.

Meskipun Ayah Henma sudah melakukan tindakan pencegahan, namun masih ada beberapa kasus yang tidak bisa dielakkan, membuatnya terusir jauh dari Jing, dan Aldof sudah dipecat dari jabatan militernya, dan kasus yang membelitnya masih terus diselidiki.

Ayah Henma demi melindungi putra satu-satunya, sebelum lukanya sembuh sudah langsung dikirim ke Amerika, selamanya tidak akan punya kesempatan untuk kembali lagi.

Dan sebelum dia keluar negri, Ayah Henma menerima sebuah USB, isi dari USB itu adalah rekaman CCTV yang merekam kejadian penyerangan di parkiran basement.

Bahron memang begitu, sebelum dia membuatmu mati, dia akan membuatmu mengerti apa penyebab kematianmu.

Ketika Ayah Henma melihat rekaman ini, dia menampar Aldof dengan penuh amarah, rasanya ingin sekali membunuh bedebah satu ini.

“Aku sudah memberitahu padamu sebelumnya, melakukan apapun jangan terlalu emosional, ada orang yang tidak bisa kamu ganggu. Bahon Sunarya itu siapa, dia bisa naik sampai ke posisi sekarang, kamu pikir semua itu karena keberuntungan! Ketika muda dia sangat banyak musuh, sekarang posisinya setinggi itu, banyak orang yang iri padanya, namun tidak ada yang berani menyentuhnya, kenapa otakmu tidak dipakai untuk berpikir kenapa bisa seperti itu!”

“Ayah Henma kesal sampai wajahnya memerah, dia sekarang harus meninggalkan kota ini begitu saja dengan harga diri yang jatuh terinjak-injak.

“Bukankah Rudy hanya seorang anak haram yang tidak bisa diakui di publik.” Aldof berkata dengan tidak terima.

“Diam kamu.” Ayah Henma mengambil asbak yang ada diatas meja dan melempar kearahnya, aldof langsung menghindar sampai duduk terjatuh di sofa.

“Tidak perduli Rudy anak dalam pernikahan atau diluar nikah, ia tetap putra tunggal Bahron, Nyonya besar Sunarya lebih menyayanginya lagi. Kamu malah berani berebut wanita dengannya, aku rasa kamu sudah bosan hidup ya.”

Aldof terduduk dengan murung diatas sofa sambil memeluk kepalanya.

Ayah Henma juga sudah lelah memarahinya, wajahnya penuh dengan ekspresi lelah, dalam waktu satu minggu yang singkat, diahampir dibuat babak belur dan kehabisan tenaga olehnya.

“Sudahlah, sekarang sudah tidak ada gunanya mengatakan ini. Aku akan menyuruh sekretaris untuk memesankan tiket pesawat untukmu, besok kamu langsung berangkat ke Amerika, disana aku sudah mengatur semuanya.”

“Pa, apakah kamu akan menyerah begitu saja?”Aldof mengepalkan tangan, matanya merah, terlihat sangat tidak rela.

Ayah Henma menghela, “Aldof, dengarkan saranku, ada orang yang tidak akan bisa kita lawan. Karena Keluarga Sunarya tidak sampai membunuh keluarga kita, sudah seharusnya kita segera mundur dan tahu diri.”

Ayah Henma berdiri, berjalan kehadapan putranya lalu menepuk abhunya, “Sampai disana jangan membuat masalah. Dua tahun lagi, aku akan pinsuin, aku akan membawa ibumu untuk mencarimu disana. Dengan begitu aku bisa menikmati masa tuaku.”

Meskipun Aldof cukup brandalan, namun ia sangat menurut pada ayahnya, ia mengangguk dengan pasrah.

……

Setelah semua masalah selesai, Rudy baru bertolak kembali ke Kota A.

Nyonya besar Sunarya tahu cucunya ingin kembali, terlihat sangat tidak rela.

Ketika selesai makan, ia bergumam : “Urusan di Kota A entah kapan baru bisa selesai di urus, aku sudah setua ini, hai ini masih bisa hidup tapi besok belum tentu, entah kapan baru bisa menikmati hidup yang tenang bersama anak cucu.”

“Nek, kamu tua tapi gagah. Mungkin bisa hidup sampai 100 tahun lebih.” Rudy mengangkat sumpit dan mengambilkan sepotong daging untuk neneknya.

Nyonya besar Sunarya dibuat kesal sampai tertawa, “Kamu tidak perlu menggodaku. Ucapan yang tidak enak aku katakan diawal, kalau kalian tidak segera kembali ke Jing, aku akan menyuruh ayahmu untuk menangkapmu pulang.”

Rudy hanya tertawa, dia tidak mengelak juga tidak berjanji.

Bahron mengambilkan lauk lalu berkata pada ibunya : “Rudy juga punya keluarga dan usaha di Kota A, dia punya pemikiran sendiri, kita jangan ikut campur.”

Nyonya besar Sunarya menggerakkan mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu, namun tidak jadi mengatakanya.

Dia tahu cucunya tidak bermarga Sunarya, melainkan masih bermarga Sutedja. Bagaimana pun ia dibesarkan oleh keluarga Sutedja, ketika itu Bahron mengecewakan ibu Rudy, dari hal ini saja Keluarga Sunarya sudah kalah telak.

Nyonya besar Sunarya adalah wanita hebat yang masih begitu logis, ia tidak lagi melanjutkan topik ini, melainkan mulai membicarakan cicitnya.

“Aku sudah hampir satu tahun tidak melihat Wilson, entah cicitku satu ini bertambah gemuk tidak. Lain kali aku akan mencari waktu untuk jalan-jalan ke Kota A, ibu Wilson tidak mungkin tidak menyambutku bukan.”

“Bagaimana mungkin, kami akan sangat menantikannya.” Rudy menjawab sambil tersenyum.

Anggota keluarga Sunarya sangat sederhana, sepanjang makan, mereka terlihat begitu rukun.

Rudy naik pesawat penerbangan kedua di pagi hari untuk kembali ke Kota A, ketika tiba di bandara Kota A, tepat siang hari.

Raymond dan Aldio yang menjemputnya langsung.

“Hai bos, akhirnya kamu pulang juga.” Raymond segera menerima kopernya.

Selama Rudy pergi satu minggu, pekerjaannya menumpuk bagaikan gunung, membuat Aldio sibuk sampai hampir muntah darah, bahkan waktu berkencan pun tidak ada, membuatnya menahan diri sampai hampir kena luka dalam rasanya.

“Bukankah Johan yang akan datang menjemput, kenapa kalian yang datang?” Rudy mengenakan mantel panjang berwarna hitam, sepasang kakinya yang jenjang membuatnya terlihat begitu berwibawa dan dingin ketika berjalan keluar bandara.

Raymond membawa kopernya dan berjalan dibelakang, Aldio berjalan disampingnya sambil bertanya : “Masalah Keluarga Henma sudah selesai?”

“Hm.” Rudy mengangguk dan menjawab dengan singkat.

Bahron memiliki gerakan yang begitu cepat, tepat sasaran juga kejam, kemungkinan untuk menemukan semua bukti kejahatan mereka tidak akan menghabiskan banyak waktunya, cukup dalam satu malam semua pasti bisa dia dapatkan dengan mudah. Pantas saja selama puluhan tahun dia bisa menjabat sekokoh itu, kemampuan dan kekuasaannya mau tidak mau membuat Rudy salut padanya, karena paling tidak kekuasaannya belum bisa menyamai Bahron.

Rudy pernah tidak bisa memahami, kemampuan apa yang bisa membuat Ardian tergila-gila padanya, bahkan rela tidak menikah dengan pria manapun dalam hidupnya demi dia.

Sekarang Rudy mulai mengerti. Seorang pria yang memiliki latar belakang yang kuat, paras yang menawan, cerdik, juga hebat dalam menangani masalah apapun, untuk membuat Ardian terlena dengan semua ini sama sekali bukanlah hal yang sulit.

Maybach hitam Rudy sudah menunggu diparkiran bandara sejak awal, setelah mereka naik ke mobil, mobil perlahan berjalan meninggalkan bandara.

Dijalan Raymond menjelaskan pada Rudy : “Masalahnya sudah diselidiki, yang bernama Gusti Rai tidak tahu diri, demi mendapatkan kepercayaan Aldof, dia menjebak ipar. Sementara si Rosa hanya dimanfaatkan saja, dan sampai sekarang ia masih dengan bodohnya tidak tahu apa yang terjadi. Mengenai Yunita, dia adalah orang yang cerdas, begitu melihat ada yang tidak beres, agar tidak membuat Rai dan Aldof tidak senang, ia memilih untuk bersembunyi terlebih dahulu.”

Setelah Rudy mendengarnya, ia mengangguk paham, memang tidak jauh berbeda dengan yang ia pikirkan.

Dia menoleh kearah Aldio, berkata dengan nada bicara yang tenang, “ Rai kuserahkan padamu.”

Rai merupakan orang yang berinvestasi di perfilman, merupakan orang yang cukup penting dalam sebuah produksi perfilman. Dan Dongyu Entertainment milik Aldio bisa dibilang merupakan perusahaan yang terjaya di bidangnya, masalah dibidangnya harus diselesaikan dengan hukum profesi.

Aldio mengangguk, untuk membereskan Rai merupakan hal yang sangat sepele baginya.

Mengenai Rosa dan Yunita, kali ini bisa dianggap membuat kesalahan yang tidak disengaja. Untuk sementara Rudy tidak akan menyentuh mereka.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu