Suami Misterius - Bab 859 Istri dan Anaknya Tidak Bersalah

Setelah Raymond pergi, Clara baru berjalan menuruni tangga dan duduk di samping Rudy.

Rudy langsung mengulurkan tangannya dan merangkulnya. Clara juga perlahan menyandarkan kepalanya di bahunya.

Rudy menepuk bahunya dengan pelan dan bertanya dengan lembut : “ Tadi kamu pergi ke mana? ”

“ Aku pergi menemui Markal. ” Clara menjawab dengan jujur.

Mendengar perkataanya, Rudy hanya mengangkat alisnya dan tidak mengatakan apa-apa, tetapi hanya menunggu Clara melanjutkan pembicaraannya.

“ Kenapa kamu tidak bertanya mengapa aku menemuinya? ” Clara mendongakkan kepalanya dan bertanya dengan ragu.

“ Bukankah kamu berencana untuk memberitahuku? ” Rudy menundukkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum.

Clara juga tertawa, lalu mengangkat dagunya dan mencium bibirnya.

Dia merasa sangat nyaman bersandar di dada Rudy yang gagah dan hangat itu.

“ Sebelum kecelakaan itu terjadi, aku pergi ke acara ulang tahun bibi dan aku bertemu dengan ibu Markal di kamar mandi. Dia mengatakan bahwa kamu mengalami kecelakaan dan terluka parah di perbatasan. Pada saat itu, aku merasa sangat cemas dan langsung memesan tiket dan pergi ke bandara. Ketika menunggu pesawat, aku dan Markal menerima panggilan dan dikonfirmasi bahwa tidak ada kejadian seperti itu.

Aku merasa ada yang aneh, jadi aku pun tidak naik ke pesawat. Tetapi tanpa disangka, aku diculik pada saat di kamar mandi. ”

Clara mengulangi kejadian itu. Setelah mendengarkannya, Rudy pun mengerutkan keningnya.

“ Ketika aku menemui Markal hari ini, dia mengatakan padaku bahwa Su Loran yang menghasut ibunya untuk menjebakku pergi ke perbatasan. Dia juga memintaku agar tidak memperpanjang masalah ini dan melepaskan ibunya. ”

“ Sebagai seorang putra, apa yang dikatakannya masuk akal. ” Kata Rudy.

Clara mengangguk dan kemudian menanyakan keraguan yang ada di dalam hatinya : “ Tetapi untuk apa Su Loran ingin mencoba membunuhku? Dan mengapa ibu Markal melakukan apa pun yang dikatakan Su Loran? ”

Setelah mendengarnya, Rudy mengerutkan keningnya, tetapi nada bicara tidak berubah, “ Su Loran memiliki hubungan tersembunyi dengan Ahmed, dan mungkin dia melakukannya untuk Ahmed. Adapun Bibi Chen , mungkin karena dia sudah tua. Su Loran benar-benar ahli dalam kemampuan menipu, bahkan nenek saja dapat dibuat bingung olehnya. ”

Sebenarnya perasaan Markal terhadap Clara adalah motif Su Loran pada awalnya, tetapi Rudy tidak menyebutkannya.

Clara bersandar di pelukannya seperti seekor kucing dan kemudian berkata : “ Rudy, apakah tidak terlalu baik jika kamu berencana untuk memanfaatkan Talia untuk membalas Su Loran? Apapun yang telah dilakukan Ahmed, istri dan anak-anaknya tidak bersalah. ”

“ Istri dan anak-anaknya tidak bersalah? ” Rudy mencibir : “ Bukankah Ahmed juga memulainya dari istri dan anakku? Clara, kamu benar-benar sangat beruntung dapat melarikan diri dari masalah waktu itu. Jika terjadi sesuatu padamu, aku tidak berani memikirkan konsekuensinya. ”

Clara bersandar di pelukannya dan merasakan tubuhnya yang tiba-tiba menjadi kaku dan detak jantungnya yang berdetak kencang.

“ Iya, aku tahu. ” Clara memeluk pinggangnya dengan erat dan berkata : “ Aku hanya merasa bahwa Talia tidak bersalah. ”

“ Tunggu dan lihat saja. Talia tidak sebaik yang kamu lihat. ” Rudy berkata dengan tenang, tetapi tatapannya terasa dingin.

Ada keheningan sesaat di antara mereka.

Rudy menggerakkan tubuhnya dan menggendong Clara ke pangkuannya, lalu berkata : “ Kamu dapat menjelaskan masalahnya dengan sangat terperinci, sepertinya ingatanmu sudah kembali. ”

“ Aku hanya teringat dengan masalah ini. Aku tidak dapat mengingat hal lainnya. ” Clara berkata dengan serius, lalu melepaskan pelukannya.

“ Aku akan mengambil sarang burung walet di dapur. ” Setelah selesai berbicara, dia pun dengan cepat berjalan ke dapur.

Setelah selesai meminum sarang burung walet, Clara pun tidur siang dengan nyenyak.

Ketika dia bangun, waktu sudah menunjukkan jam setengah empat sore.

Dia mencuci muka dan mengganti pakaiannya, lalu pergi ke taman kanak-kanak bersama Rudy untuk menjemput Wilson.

Wilson membawa tas sekolahnya sambil bergandengan tangan dengan temannya berjalan keluar dari taman tanak-kanak.

Kedua tangannya bergandengan tangan dengan gadis kecil dengan wajah bulat dan rambut yang dikepang, benar-benar sangat lucu.

Rudy menggendong anaknya ke dalam mobil, dan Clara langsung bertanya : “ Mengapa kamu selalu bermain dengan gadis kecil? ”

“ Mereka yang ingin bermain denganku. Sangat tidak sopan jika aku tidak memperdulikan mereka. Ayah mengatakan bahwa taman kanak-kanak adalah untuk menyatukan para siswa. ” Wilson berkata dengan serius.

Mendengar perkataannya, Clara tidak bisa berkata apa-apa.

Rudy yang mengemudi, jadi dia pun langsung mengemudi ke arah Villa Keluarga Sunarya.

Setelah perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, mobil pun perlahan memasuki halaman vila Keluarga Sunarya.

Setelah mobil berhenti, Rudy turun, lalu membuka pintu belakang untuk mengendong Wilson keluar dari mobil dan kemudian mereka bertiga berjalan menuju vila.

Bibi Liu telah menunggu mereka di depan pintu vila dan kemudian berkata : “ Hari ini nenek sedang dalam suasana hati yang kurang baik. ”

Rudy memandangnya, lalu mengangguk, tetapi tidak bertanya apa-apa.

Rudy menggendong anaknya dengan satu tangan dan menggandeng tangan Clara dengan tangan lainnya sambil berjalan memasuki vila.

Di aula lantai pertama vila, nenek Sunarya sedang duduk di sofa dengan ekspresi wajah yang tidak terlalu baik. Tetapi ketika dia melihat Rudy dan keluarganya, dia pun langsung tersenyum.

“ Kalian sudah kembali, aku sudah meminta Bibi Liu untuk menyiapkan makanan kesukaan kalian. ” Nenek Sunarya berdiri, lalu mengangkat tangannya untuk melambai ke Wilson dan berkata : “ Wilson, nenek ingin menggendongmu. ”

Wilson tersenyum ke nenek Sunarya dan mulut manisnya berkata : “ Nenek, Wilson sudah sangat merindukanmu. ”

“ Pintar sekali. ” Nenek Sunarya mengelus kepala cicitnya sambil tersenyum.

Rudy melirik Clara dan berkata : “ Nenek dan ibu. ”

Clara tersenyum dan menyapa mereka dengan sopan.

Nenek Sunarya dan Ardian telah mengetahui masalah amnesia Clara, tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa.

Belum saatnya makan malam, jadi Nenek Sunarya bermain bersama Wilson di ruang tamu.

Ardian mengajak Rudy dan Clara ke atas untuk beristirahat.

Setelah memasuki kamar, Ardian menutup pintunya.

“ Apa yang terjadi? ” Tanya Rudy.

Ardian menghela nafas, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata : “ Semalam bibimu menelepon dan mengatakan bahwa orang Inggris yang dinikahinya telah meninggal. Jadi dia ingin membawa pulang bersama anak-anaknya. Nenekmu sangat marah sehingga beliau tidak tidur sepanjang malam. ”

Setelah mendengarkannya, Rudy mendengus dan tidak berkomentar. Mungkin tak lama kemudian, Keluarga Sunarya pasti akan ikut campur. Nenek pasti akan membiarkan dia kembali, bagaimanapun itu adalah darah dagingnya sendiri.

Untungnya, dia dan Clara sudah pindah, jadi masalah ini tidak ada hubungannya dengan dia.

“ Kamu memiliki bibi? ” Clara menarik lengan Rudy dengan ringan dan bertanya.

Ada banyak bibi di Keluarga Sunarya, tetapi dia tidak ingat mereka semua kecuali Bahron.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu