Suami Misterius - Bab 670 Membuat Malu Lagi

“Apa yang kamu dapatkan dari rumah keluarga Ortega?” Tanya Rudy.

Clara mengangguk lalu menggelengkan kepalanya lagi, “Foto itu diekspos oleh Sheri, tetapi bukan dia yang memfotonya.

Mengenai para spammer di internet, seharusnya tidak ada hubungannya dengannya. Dia di manfaatkan seseorang sebagai senjata. Mengenai siapa orang yang ada di belakangnya, ia juga tidak jelas. Ia hanya bisa memberi alamat email anonim kepadaku. Sangat sulit untuk mengeceknya.” Setelah mendengar hal itu, Rudy tampak tidak terkejut.

“Orang di belakangnya begitu bersusah payah, tujuannya adalah untuk membuatmu kembali kesini.”

“Kenapa?” Kepala Clara penuh dengan tanda tanya.

“Untuk saat ini aku juga belum tahu jelas.” Rudy menggelengkan kepalanya dengan perlahan, “Anak Rahma bukanlah anakku, aku tidak akan mengakuinya. Dia memanfaatkan Rahma untuk mengacaukan suasana, dan aku juga tidak tahu apa yang ingin dia lakukan. “

“Apakah kamu tahu siapa yang berulah dibalik semua ini?” Tanya Clara lagi.

“Aku hanya menebak.” Rudy berkata, “Namun, menebak saja tidak ada gunanya, iblis jahat ini, kita harus membuatnya menampakkan dirinya dulu baru bisa.”

“Sebenarnya siapa, cepat katakan padaku.” Clara menggoyangkan tangannya bertanya.

“Untuk saat ini kamu tidak perlu tahu dulu, aku takut kamu tidak bisa menahan diri.” Rudy tersenyum dan menggores ujung hidung Clara dengan lembut.

Clara tidak menyerah, ia menggantungkan tangannya di tubuh Rudy, sepasang lengan melingkari lehernya, dan memintanya untuk memberitahu jawabannya.

“Sudahlah, jangan ribut.” Rudy tersenyum dengan tidak berdaya, lengannya yang kuat memeluk pinggang ramping Clara, lalu ia menundukkan kepalanya dan mencium mulut Clara yang terus berbicara.

ciumannya sangat lembut, sedikit demi sedikit, dan semakin dalam.

Kedua mata Clara yang jernih terbuka, tatapannya tertegun.

Bulu matanya yang panjang mengerjap dan menyapu kulit pipinya, terasa sangat geli, seperti ada tangan yang tidak terlihat sedang menggelitik hatinya.

Nafas Clara tidak beraturan, pipinya memerah, dan kesadarannya mulai hilang.

Pada saat itu, pintu kantor diketuk, dan kemudian terbuka.

Ardian berjalan masuk dengan memegang sebuah dokumen di tangannya, dan ketika ia melihat pemandangan yang ada di depannya, ia langsung membatu disana.

Clara sedang duduk di atas badan Rudy, dan keduanya sedang berciuman dengan mesra.

Sudut mata Clara melihat bayangan tubuh Ardian, dan seketika membuatnya sangat shock, hampir secara refleks ia menggunakan tangan dan kakinya untuk meronta turun dari tubuh Rudy.

Mungkin karena terlalu panik dan kuat, tanpa sengaja, ia langsung terjatuh dari sofa.

“Aduh!” Clara jatuh terduduk di lantai, dahinya terbentur sudut meja dan menjerit kesakitan.

Ia menutupi dahinya yang terbentur dengan tangannya, wajahnya mengerut.

Dibandingkan dengan Clara yang panik, Rudy masih terlihat tenang, ia menatapnya denggan wajah yang tersenyum senang.

Rudy membungkuk dan mengangkat Clara dari lantai, jari-jarinya yang panjang memegang dagunya “Coba ku lihat, apa ada yang terluka?”

“Sakit sekali, apakah tergores? Aduh, apa yang harus kulakukan, pekerjaanku bergantung pada wajahku.”

Clara kesakitan sampai berderai air mata, bibir merahnya mengkerut, ia bertanya dengan wajah sedih.

Rudy dengan lembut menyentuh dahinya, tidak tergores, tetapi hanya sedikit biru.

“Hanya sedikit biru, tidak apa-apa, besok juga sudah sembuh.” Rudy tersenyum dan berkata dengan hangat.

Ardian melihat keduanya dengan tatapan tidak senang namun tidak berdaya. Ia kemudian melemparkan dokumen di tangannya ke meja dan berkata kepada Rudy, “Lihatlah dokumen itu.”

Setelah ia selesai bicara, ia kemudian berbalik dan berjalan keluar dari kantor presdir.

Pintu dibanting dengan kencang, Clara menatap Rudy dengan wajah polosnya, dan tangan kecilnya menarik kerah baju Rudy, lalu bertanya, “Suamiku, apakah aku membuat malu lagi?”

Rudy tertawa, tatapannya terlihat penuh kasih.

“Tetaplah disini sampai jam makan siang, lalu makan siang bersama ibu sambil memberikan image yang baik.”

Clara langsung menolak, kepalanya menggeleng dengan kencang. “Aku sudah meninggalkan kesan yang buruk di hati ibumu. Aku telah banyak membuat masalah, tidak perlu diperbaiki lagi imagenya. Aku tidak membuatnya marah saja sudah bagus.”

Setelah Clara selesai berbicara, ia lalu mengambil tasnya dan bangkit berdiri dari sofa.

“Aku pulang duluan, nanti malam pulanglah lebih awal, aku tunggu di rumah.”

Setelah ia selesai berbicara, ia mengecup pipi Rudy dan dengan sepatu hak tingginya berjalan keluar dengan cepat.”

Rudy memperhatikannya pergi dengan begitu tergesa-gesa, ia menggelengkan kepalanya dan tersenyum, senyum itu penuh dengan rasa sayang.

… Tiga hari kemudian, hasil laporan test DNA dari pusat penelitian dikirim dengan pos kilat ke kantor Sutedja Group.

Ardian mengambil laporan itu dan berjalan ke kantor Rudy.

“Hasil test DNA sudah keluar. Setelah perbandingan DNA, tidak ada hubungan biologis diantara kalian, dan anak Rahma tidak ada hubungan darah denganmu.

“Hmm.” Rudy merespons dengan ringan tanpa menatapnya.

Hasil ini tidak mengherankan baginya.

Ardian tidak menganggap masalah ini terlalu serius, ia kemudian duduk di depan meja kerja dan mengabaikan laporan tes DNA itu.

“Aku baru saja memeriksa rekening perusahaan. Aset Sutedja Group telah dikonsolidasikan dalam enam bulan terakhir. Bukankah sudah saatnya kamu kembali ke Jing?”

Rudy mendengar itu, akhirnya memalingkan wajahnya dari layar komputer dan menatap Ardian.

“Sepertinya anda sangat tidak sabar ingin aku kembali kesana. 京mungkin tidak lebih bebas dari Kota A. Meskipun keluarga Sunarya bukan kolam air keruh, aku takut airnya juga sangat dalam. Aku tidak begitu ingin masuk kedalamnya.”

“Tapi margamu adalah Sunarya.” Ardian mengerutkan keningnya.

Rudy mengangguk dengan pelan, “Dihatiku, aku tahu itu. Tunggu sampai masalah di keluarga Sutedja selesai, aku akan langsung mengaturnya.”

“Keluarga Sutedja? Ada masalah apa di keluarga Sutedja?” Ardian tidak mengerti.

Rudy tersenyum dengan dingin sambil melirik laporan test DNA itu sekilas.

“Kamu sungguh mengira hanya dengan hasil test ini maka semua akan selesai?”

“Kalau tidak?” Ardian bertanya, namun, baru saja ia bersuara, pintu kantor tiba-tiba diketuk dan terbuka.

Rahma dengan penuh amarah berjalan masuk, raut wajahnya terlihat sangat buruk.

Di belakangnya, ada staf keamanan perusahaan dan sekretaris kantor presdir yang mengikutinya.

Sekretaris itu tampak gemetaran, dan terus meminta maaf, “Maaf Pak Presdir, wanita ini sangat memaksa untuk masuk, aku akan segera memintanya untuk pergi.”

“Tidak perlu, kalian keluarlah.”

Rudy berkata dengan nada datar, meskipun dia sedang duduk, dia tetap terlihat begitu angkuh.

Sekretaris dan staff keamanan pergi dengan sopan.

Pintu-pintu kantor ditutup untuk mengisolasi gangguan dari luar.

Rahma dengan cepat berjalan ke depan Rudy, dengan kuat melemparkan hasil laporan test DNA di tangannya ke atas meja.

“Rudy, jelaskan semua ini padaku dengan sejelas-jelasnya!”

“Jelaskan apa? Hitam di atas putih, apa kamu masih tidak mengerti?” Ekspresi Rudy sangat dingin, tatapan mata dan nada bicaranya hampir terlihat tidak peduli.

“Hasil tes ini pasti palsu. Kamu pasti telah menyabotasenya.” Rahma berkata

Mungkin karena ia terlalu emosi, makeup di wajahnya yang halus menjadi sedikit berantakan.

“Siapa yang mengatakannya padamu?” Rudy menatap matanya dengan dingin dan tajam.

“Bukankah kamu yang menyabotasenya?”

“Tidak.” Jawab Rudy.

“Tidak mungkin!” Rahma kehilangan kendali dan berteriak, “Jika kamu tidak melakukan apa-apa, bagaimana mungkin Bobo bukan anakmu. Rudy, mengapa kamu melakukan hal seperti ini? Hanya demi Clara si wanita itu, kamu bahkan tidak mengenali darah dagingmu sendiri, apakah kamu masih memiliki hati nurani!”

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu