Suami Misterius - Bab 1200 Tindakan yang Sangat Tangguh

Alfy masih tersenyum hangat, penuh toleransi dan memanjakan. Kemudian, setelah melihat Keyra keluar dari mobil hingga sampai sosok Keyra menghilang dari penglihatannya, barulah Alfy pergi.

Keyra melangkah masuk ke pintu rumah. Keyra dan Diana baru saja kembali. Ruang tamu di lantai pertama masih terang benderang, bahkan Rudy dan Clara masih belum tidur.

Keyra melepas sepatu hak tingginya dan memasuki pintu, lalu langsung berjalan ke sisi Rudy dan duduk, bertanya sambil tersenyum "Mengapa sudah begitu larut masih belum tidur, jangan bilang sedang menungguku, hari ini aku tidak terlambat."

"Kamu memang tidak terlambat, tetapi kamu kembali setiap hari dengan tepat waktu. Dulu saat pergi ke sekolah, waktunya tidak seakurat ini." Desta berkata padanya dengan acuh tak acuh.

Keyra menjulurkan lidah pada Desta dan kemudian bersembunyi di belakang Rudy.

Rudy tersenyum dan menepuk tangan Keyra, menunjukkan toleransi dan memanjakan di antara alisnya.

“Sudah, sekarang sudah larut, tidurlah.” Clara berkata.

Malam ini saat Clara dan Rudy kembali, mereka mendengar tentang Jay dan kekasih gelapnya membuat keributan di rumah Sunarya. Setelah Desta dan Diana kembali, mereka membicarakan kejadian ini secara terperinci. Setelah selesai berbicara, kebetulan Keyra kembali.

Sekeluarganya sibuk bolak-balik sepanjang hari, begitu Clara berkata satu kalimat, semua langsung kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Keyra menggandeng lengan Diana naik ke lantai atas dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya "Apa yang bibi katakan? Apakah memutuskan untuk bercerai?"

Diana menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tak berdaya dan mejelaskan sekilas kejadiaan saat kembali ke rumah ibunya.

Susana tinggal di rumah keluarga kelahirannya baru-baru ini, saat Desta dan Diana pergi ke sana, Susana dalam suasana hati yang baik sedang memotong bunga di halaman.

Diana menangis dan berteriak memanggil "Ibu", kemudian langsung terjun ke pelukan Susana. Susana sedikit bingung dan tanpa sadar memandang Desta sekilas, reaksi pertamanya adalah mengira pasangan muda ini bertengkar.

Tentu saja, Desta tidak akan menjadi kambing hitam dalam hal ini dan segera menjelaskan: "Bu, hari ini, Ayah dan Nyonya Liu pergi ke rumah Sunarya, Diane berselisih dengan mereka, ayah kehilangan kendali dan menampar Diane."

"Kehilangan kendali" yang dikatakan Desta adalah sebuah alasan dan Susana bukanlah orang bodoh, jadi bagaimana mungkin dirinya tidak bisa mengerti perkataannya.

“Kehilangan kendali? Atas dasar apa dirinya kehilangan kendali dan memukul putriku! Dia ternyata berani membawa wanita itu mencari keributan di rumah Sunarya, mempermalukan diri sendiri di rumah Sunarya!” Susana memeluk Diana dan tubuhnya gemetar karena marah.

Susana hanya memiliki satu anak perempuan, Diana, anak yang dipukul, ibu yang merasakan sakit. Selain itu, Jay tanpa malu-malu membawa kekasih gelapnya ke rumah menantu laki-laki, Diana sangat dipermalukan oleh tingkah ayah kandungnya. Bagaimana pandangan Keluarga Sunarya terhadap dirinya di masa depan?

Semakin memikirkannya, Susana semakin marah, Diana mengambil kesempatan dalam kejadian ini "Bu, Jay tidak layak menjadi seorang ayah dan lebih tidak layak lagi menjadi suamimu. Kamu sudah bersabar dengan kehidupan seperti ini selama dua puluhan tahun, apakah masih belum cukup!"

Susana tentu saja memahami maksud perkataan Diana, selama ini, Diana selalu mendukung perceraiannya.

Susana menghela nafas ringan dan menjawab: "Anak bodoh, bukan perceraian yang bisa menyelesaikan masalah. Jika aku dan Jay bercerai, dia masih tetap ayah sahmu dan kamu masih memiliki tanggungjawab untuk merawatnya. Mengusir dia keluar bukanlah hal yang sulit bagiku, tapi jika tidak ada aku yang menahannya, dia pasti akan mencari masalah dan mengganggu hidupmu. "

"Bu ..." Diana hendak menjelaskannya, tetapi Susana menyela lagi.

"Aku tahu bahwa keluarga Sunarya tidak mungkin takut pada Jay. Tapi orang yang tidak tahu malu seperti Jay, meskipun tidak bisa menggigit tetapi sangat mematikan. Kalian jalani saja kehidupan kecil kalian, tidak perlu terlibat dengannya. Sedangkan aku, bercerai atau tidak, sama sekali tidak ada bedanya bagiku, aku tetap menjalani kehidupanku sendiri.

Tunggu setelah Jay bunuh diri, maka semua orang akan merasa lega. jika aku mati lebih dulu daripada Jay, aku akan lebih dulu mentransfer hartaku yang tersisa kepadamu dan tidak akan membiarkan Novanya mendapat keuntungan. "

Perkataan Susana, seketika ini membuat Diana tidak dapat mencari alasan untuk membantahnya. Diana menggerakkan bibirnya, tetapi pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa.

Kemudian, Diana melihat tindakan ibunya lagi.

Susana tidak tinggal lagi di rumah keluarga kelahirannya, tetapi malah membawa beberapa keponakannya yang ada di keluarga kelahirannya dan langsung membawa mereka kembali ke keluarga Zhou. Tanpa sepatah kata pun, Susana memerintahkannya untuk membuang semua barang milik Novanya.

Sejak kematian Daria, Susana kembali ke keluarga kelahirannya dengan tenang dan Novanya langsung pindah ke vila keluarga Zhou dan tinggal bersama Jay. Novanya dengan tidak tahu malu menganggap dirinya sebagai Nyonya rumah dan memperlakukan pelayan keluarga dengan sangat arogan.

Susana berdiri di tengah aula di lantai pertama, memperhatikan pelayan itu memindahkan barang-barang Novanya dan barang-barang yang telah digunakan oleh Novanya keluar dari vila.

Novanya terjatuh dan duduk di lantai, menangis dan memberontak, Jay sangat marah hingga wajahnya membiru, lalu bergegas maju dan ingin memukul Susana. Beberapa keponakan Susana semuanya tidak mudah diprovokasi. Kemudian meraih lengan Jay dan membuangnya, membuat Jay terhuyung-huyung.

"Paman, sudah berusia masih bermain tangan, hati-hati pinggangnya keseleo."

“Ka, kalian, siapa yang membuat kalan begitu bernyali dan bertindak sembarangan di rumahku, kalian pergi dari sini, semuanya pergi dari sini!” Jay meraung dengan mata terbelalak.

Susana duduk di sofa dengan bangga dan anggun.

“Ini adalah rumahku. Kamu tidak berhak mengusir kerabatku.” Susana selesai berbicara, memandang ke bawah melihat Novanya yang sedang duduk di lantai dan menangis.

"Sebaliknya, Nyonya Liu ini, kamu ingin keluar sendiri, atau aku meminta seseorang untuk melemparmu keluar?"

“Jay, Jay, Daria baru saja meninggal dan aku sudah ditindas seperti ini.” Novanya memeluk pinggang Jay, menangis dengan sangat sedih.

Jay memelototi Susana dengan marah dan terus meraung, seolah-olah jika tidak berteriak maka tidak bisa berbicara "Daria sudah meninggal dan Novanya sekarang tidak berdaya. Jika dia tidak bersamaku, ke mana lagi dia bisa pergi."

“Kemana dia akan pergi, aku malas mempedulikannya, jika kamu begitu tidak bisa merelakannya, kamu bisa pergi bersamanya.” Susana berkata dengan sinis.

“Ini adalah rumahku, atas dasar apa kamu mengusirku pergi!” Jay terus meraung.

"Terserah kamu mau pergi atau tidak, tapi Nyonya Liu ini harus pergi. Dia tidak ada hubungannya dengan keluarga ini. Dia harusnya membayar tanggungjawab melalui hukum karena telah membobol rumah pribadi milik orang lain. Jika aku melaporkannya ke polisi, dia pasti akan masuk penjara."

Susana terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengan Jay dan mengedipkan mata keponakannya. Pria keluarga Wu dengan tegas berjalan mendekat dan mengangkat Novanya dari lantai, lalu melemparkannya keluar.

Novanya bahkan menangis dan berteriak, suara tangisan itu membuat atap ruangan bergetar, tetapi pada akhirnya Novanya diusir dari pintu utama oleh keponakan Wu, penampilannya terlihat sangat memalukan.

Jay marah dan ribut, akhirnya dibujuk oleh pelayan tua di rumah itu untuk kembali ke kamar dan emosinya mulai mereda.

Susana tidak tahan dan tersenyum menyeringai, Jika Jay pergi bersama Novanya, Susana mungkin tidak memandang rendah dirinya. Alhasil, pria ini masih sangat tidak berkompeten. Bajingan yang tidak berguna!

Sebuah lelucon berakhir seperti itu.

Susana sangat tangguh dan kuat dalam melakukan sesuatu.

Diana tidak bisa menahan diri dan memberi acungan jempol kepada Susana. "Bu, kamu sangat luar biasa."

Susana tersenyum, memeluk putrinya, menggulurkan tangan menepuk pundak Diana. "Aku melakukan semua ini karena terpaksa. Sebagai seorang wanita, siapa yang tidak ingin pasangan suami istri saling menyayangi dan menghormati satu sama lain. Karena tidak bisa mendapatkan cinta, maka hanya bisa mundur dan mengambil keuntungan yang realistis. Hanya diri sendiri yang tahu kesedihan yang ada di dalam hati. Untungnya, Desta adalah pria yang baik, kamu pasti akan hidup lebih bahagia daripada ibu. "

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu