Suami Misterius - Bab 1179 Tarifku Sangat Mahal

Dia tidak mengatakan apa-apa, melepaskan jas lalu membungkus tubuh Keyra, menutupi dia hingga erat-erat, kemudian, merangkulnya berjalan keluar dengan langkah cepat.

Keyra secara pasif mengikutinya, hanya merasa aura dingin di tubuhnya sangat menakutkan. Sepanjang jalan melewati lorong yang panjang, dia tidak bicara sepatah kata pun padanya, diam hingga membuat Keyra merasa tidak tenang.

Mereka meninggalkan klub dan masuk ke tempat parkir.

Di tempat parkir hampir tidak ada orang, sepi dan redup.

Alfy menekan dirinya ke badan mobil yang dingin, mata tajam fokus menatapnya, akhirnya bersuara, hanya saja suara sangat dingin. “Untuk apa datang ke tempat seperti ini? Keyra, sebenarnya kamu tahu apa itu bahaya!”

Keyra menggigit bibirnya, baru saja mau bicara tapi dihentikan olehnya.

“Atau nona besar Sunarya merasa menyenangkan, datang untuk coba merasakan kehidupan ini! Wanita yang ada di sini, semua ditandai dengan harga yang jelas, kalau tarif nona besar Sunarya berapa?”

Keyra membelalakkan mata indah melihatnya, ada cahaya jernih di dalam matanya. Barusan dia sudah ketakutan setengah mati, dia bahkan masih berteriak padanya!

Nona besar Sunarya juga memiliki emosi, dia mendorong dadanya dengan kesal. Sedangkan Alfy tidak bergerak sedikit pun, sebaliknya malah memegang tangannya, menahannya di dalam pelukan, tubuh yang berat menekannya, pada saat bersamaan menundukkan kepala mencium bibirnya.

Bibir tipis yang dingin menempel di bibirnya yang lembut, Keyra hanya merasa dalam sekejap pikirannya kosong, mata indah terbuka lebar, tapi tidak bisa melihat dengan jelas, pemandangan di depan mata warna-warni.

Bibir dan gigi saling beradu, nafasnya penuh nafas panas dan aroma bersih dari tubuhnya, begitu membuat orang terpesona.

Ciuman Alfy tidak seperti orangnya yang dingin dan tenang, sebaliknya luar biasa berkuasa dan sewenang-wenang, Keyra hampir saja tidak bisa bernafas karena ciumannya.

Setelah ciuman panas berakhir, Keyra sekuat tenaga mengambil nafas, tetap membelalakkan sepasang mata indahnya, melihatnya dengan penuh kebingungan.

“Untuk apa melihatku seperti itu? Apakah tidak ada yang ingin dikatakan padaku?” Alfy menatapnya, aura dingin di tubuhnya sudah menghilang banyak, perlahan muncul sedikit kehangatan.

Namun, otak Keyra tetap berada dalam kondisi error, sama sekali tidak tahu harus bagaimana meresponnya. Apa yang harus dia katakan padanya?

Tiba-tiba Keyra teringat, barusan sepertinya dia mengatakan masalah tarif dengannya. Dirinya telah menciumnya, apakah perlu membayar?

Saat ini, Keyra sudah benar-benar bodoh karena ciuman Alfy, bertanya dengan lugunya: “Be, berapa biayanya? Aku bayar kamu.”

Jelas sekali Alfy tertegun sejenak, kemudian langsung tertawa karena dibuat kesal olehnya.

“Baik. Namun, tarifku sangat mahal.” Alfy selesai bicara, mengulurkan jari-jari ramping yang bersih, memegang dagunya, sekali lagi menundukkan kepala menciumnya.

Bukan seperti ciuman tadi yang mendesak dan sewenang-wenang, ciuman kali ini lebih melekat dan lembut bagaikan air.

Keyra merasa pusing oleh ciumannya, bahkan tidak tahu bagaimana dirinya bisa duduk ke dalam mobilnya.

Dia duduk di jok samping pengemudi, Alfy mencondongkan tubuh mendekat, sedang mengenakan sabuk pengaman untuknya.

AC di dalam mobil dinyalakan secara maksimal, Keyra merasa panas, mengulurkan tangan membuka mantel yang menutup tubuhnya, selanjutnya, Alfy langsung mengambil kembali mantel, ditutupkan lagi ke tubuhnya.

Dia berusaha keras mencoba melupakan gambaran barusan, namun, lekuk tubuh yang indah dan kulit halus gadis itu langsung membekas di dalam ingatannya, tidak bisa dihilangkan.

“Aku tidak dingin.” Keyra merasa tidak puas membantahnya, tetap mencoba melepaskan mantel yang melilit di tubuhnya.

“Jangan bergerak sembarangan.” Alfy malah menahannya, berteriak pelan dengan suara serak. Jakunnya bergerak sejenak, tatapan terpencar ke samping, bahkan tidak berani melihatnya.

“Keyra, konsentrasiku untuk menahan diri tidak sebaik yang kamu pikirkan, penampilanmu saat ini, sangat mudah menggoda orang untuk melakukan kejahatan.”

Ini pertama kalinya Keyra melihat tampang Alfy yang tersipu malu dan berada dalam keadaan sulit. Biasanya Alfy sangat dingin dan sulit dijangkau.

Saat ini, tangannya masih berada di pundaknya, berjaga-jaga agar dia tidak melepaskan mantel lagi. Tubuh mereka berdua tetap dekat sekali. Pertama kalinya dia begitu dekat dengan seorang pria, juga pertama kalinya, dia dicium oleh seorang pria.

Malam ini, semua yang dia berikan padanya terasa baru dan segar. Namun, perasaan rumit dan penuh antusiasme seperti ini, serta pria tampan yang ada di depan ini membuat dia semakin menyukainya.

Keyra mengedipkan sepasang mata cerahnya, tiba-tiba mendekat, berinisiatif langsung menciumnya.

Bibir merah yang lembut, pelan-pelan mencium sudut bibirnya. Namun, kecupan pelan malah benar-benar menghancurkan akal sehat Alfy yang selalu dibanggakannya.

Dia menekannya di bawah badan dan memanjakannya dalam ciuman.

Suhu dalam mobil semakin meningkat, jika bukan karena dering ponsel yang tiba-tiba berbunyi, Alfy benar-benar akan kehilangan kendali diri, melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan padanya.

Nafas Keyra tetap agak berantakan, dia mengambil ponsel dan melirik ID penelepon, itu telepon dari Dina.

Setelah telepon tersambung, dari sana terdengar suara panik Dina, “Keyra, kamu ke mana? Kamu tidak apa-apa bukan?”

Keyra tanpa sadar mengulurkan tangan memegang kening. Pria terlalu menggoda, dia benar-benar telah tercengang oleh ciuman Alfy, bahkan melupakan Dina.

“Aku tidak apa-apa. Aku berada di tempat parkir luar klub.” Keyra menjawab.

“Keluar juga tidak memberitahuku, tidak bisa menemukanmu aku benar-benar panik sekali.” Dina selesai mengeluh, berkata lagi: “Aku akan pergi mencarimu.”

“Dina, itu, aku sedang bersama Alfy.” Keyra berkata, tanpa disadari suara juga lebih menurun.

“Apa yang kamu lakukan bersama tuan muda Sanusi? Bagaimana kalian bisa bertemu?” Dina bertanya lagi.

Keyra menggigit bibir, melihat ke arah Alfy, tatapan agak malu. Sesuatu yang bisa dilakukan seorang pria bersama seorang wanita, sungguh tidak terlalu leluasa untuk mengatakannya.

Tampaknya Dina juga sudah menyadarinya, dari seberang telepon terdengar suara cekikikan pelan, “Jangan-jangan melakukan sesuatu yang tidak cocok untuk dilihat anak-anak ya. Sudahlah, aku tidak akan bertanya lagi, aku mendapatkan sedikit hasil, pulang dulu ya. Aku sudah merasa tenang jika kamu bersama dengan Alfy.”

Keyra berpikir dalam hati: Jika diganti dengan kakaknya, begitu tahu dia bersama dengan Alfy, Desta yang paling khawatir.

Setelah ponsel dimatikan, dia melihat ke arah Alfy, dia juga sedang tersenyum melihat ke arahnya, senyuman selembut air. Telapak tangan yang hangat membelai keningnya, jari-jari ramping merapikan rambut halus yang ada di depan keningnya.

“ Key, kita pacaran saja.” Dia menatap matanya dengan saksama dan berkata.

Keyra tersenyum tipis, tapi mengulurkan tangan mendorongnya, menjawab dengan malu-malu: “Kamu bilang pacaran langsung pacaran, kalau begitu betapa memalukannya diriku. Barusan kamu masih berteriak padaku. Aku sudah ketakutan sekali, kamu masih begitu galak padaku.”

Alfy malah mengambil kesempatan untuk mencengkeram tangan yang ada di dadanya, diletakkan di bibir dan menciumnya, berkata dengan suara serak: “Seharusnya orang yang ketakutan adalah aku. Kamu tahu tidak betapa takutnya diriku, jika, malam ini aku tidak kebetulan bertemu denganmu, aku hampir tidak berani memikirkan akan ada akibat mengerikan seperti apa.”

Keluarga Yang adalah keluarga seni bela diri, tuan muda Yang telah berlatih seni bela diri sejak kecil, jurus tidak berguna Keyra tidak akan bisa menghadapinya. Selain itu, tuan muda Yang ini adalah orang yang tidak peduli dengan apa pun, walau Keyra mengatakan identitasnya, belum tentu dia akan mempercayainya.

“Kamu juga bisa merasa khawatir dan gugup tentangku?” Keyra bertanya sambil memegang pipi dan mendekatinya.

“Eng.” Alfy mengangguk dengan jujur, “ Key, kelak, tidak boleh membiarkan dirimu berada dalam situasi bahaya lagi.”

Keyra tersenyum manis, senyuman sangat hangat dan ceria, “Apakah ini permintaanmu terhadap pacarmu?”

“Ya.” Alfy mengangguk.

Keyra sedikit mengerucutkan bibir merahnya, “Tapi, aku memiliki banyak permintaan terhadap pacarku. Kalau kamu bersamaku, tidak boleh memikirkan orang lain, hanya boleh memelukku, menciumku, tidak boleh memeluk wanita lain. Jika, kamu tidak menyukaiku lagi, boleh memberitahuku, tapi tidak boleh membohongiku.”

Alfy tersenyum sambil mengangguk, mengulurkan tangan memeluknya dengan lembut.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu