Suami Misterius - Bab 1137 Sekali, Dua Kali, Tapi Tidak Untuk Ketiga Kali

Diana tahu Keyra sedang dalam suasana hati yang buruk. Mungkin karena ditolak oleh tuan muda Alfy.

“Kalian jarang berkomunikasi, jadi wajar jika dia tidak mengenalmu dengan baik. Kedepannya pasti ada kesempatan lagi, kamu coba lagi bicara baik-baik dengannya.” Bujuk Diana.

“Sudahlah, dia sudah menolakku tiga kali. Sekali, dua kali tapi tidak untuk ketiga kali. Aku tidak mungkin dengan tidak malunya terus menunjukkan wajahku menempel padanya. Apa aku tidak punya malu, apa aku tidak ingin menjaga harga diriku.”

Keyra menghela napas berat, lalu berdiri. Mungkin karena terlalu lama duduk, jadi tangan dan kakinya sedikit kesemutan.

Selama beberapa jam, dia berpikir banyak hal. Keyra tidak pernah pacaran. Jadi, dia cukup serius dalam menjalin hubungan. Mungkin, dia menggunakan cara yang salah menghadapi Alfy. Daripada menggunakan cara mendekat terus-terusan lebih baik memikirkan rencana jangka panjang saja.

Menurutnya, Jika benar-benar jodohnya, mereka pasti akan bisa bersama. Jika memang bukan jodohnya, untuk apa terlalu memaksa, yang ada hanya menyakiti orang lain dan diri sendiri.

Keyra berjalan ke depan jendela, membuka lengannya lebar-lebar lalu membiarkan cahaya matahari terbenam menerpa wajahnya, dia merasa hangat dan benar-benar enak sekali.

Matahari di langit sudah mulai terbenam, besok adalah hari yang baru. Ada banyak hal yang menunggunya. Tidak ada waktu untuk bersedih.

Setelah Keyra meregangkan pinggangnya dengan malas, dia kembali tampak penuh dengan energi lagi, penuh dengan darah dan seperti kembali hidup lagi.

Diana menatapnya, lalu tersenyum. Ini baru adalah Key yang dia kenal. Key yang selamanya sangat ceria bagai cahaya matahari, wanita yang sangat aktif dan optimis. Seperti matahari kecil. Tidak peduli bertemu masalah apapun, dia tidak akan terus-terusan sedih dan tertekan.

Dia selalu hidup dengan ceria, sangat indah, bahkan dia bisa membuat setiap orang di sekelilingnya ikut ceria.

Mungkin, hanya keluarga Sunarya, keluarga yang penuh kehangatan dan cinta seperti ini yang bisa membesarkan wanita sebersih dan sebaik ini.

“Makan, lapar sekali. Sup sarang burung waletnya Sus Rani harusnya sudah matang kan.” Keyra menarik Diana, lalu mereka berdua pun satu persatu keluar dari kamar, turun untuk makan.

Setelah makan, Keyra kembali ke kamarnya merapikan dokumen yang dibutuhkan besok. Istirahat sesuai kebiasaan, maka bangun pun akan tepat waktu. Keesokan harinya dia bangun tepat waktu, dia memperhitungkan waktunya sehingga bisa tepat waktu sampai ke persidangan.

Kasus Adella sudah menggemparkan dunia hiburan. Gerbang kantor pengadilan dipenuhi wartawan.

Keyra harus berjuang melewati para wartawan di sekitarnya sebelum memasuki gerbang kantor pengadilan.

Namun, proses persidangan ini sangat lancar. Adella juga telah mengakui semua perbuatan kriminalnya. Sedangkan yang dilakukan Keyra adalah membela terdakwa yang sudah ditetapkan bersalah dengan meminta keringanan hukuman, dari perspektif mendapatkan simpati.

Saat membuat uraian akhir untuk terdakwa Adella, beberapa kalimat pendek kesimpulannya nyaris membuat orang menangis. Bahkan para pengamat dalam persidangan pun matanya memerah.

Ujung-ujungnya, Adella dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. Untuk pembunuhan yang disengaja, ini adalah hasil akhir yang cukup bagus.

Jelas sekali, Keyra telah melakukan pertarungan bagus lagi. Adella adalah publik figur, setelah kasus ini selesai, reputasi Keyra di industri kerjanya akan semakin baik.

Dua penjaga penjara wanita membawa Adella pergi. Ketika Adella melewati Erwin, dia membungkuk dengan rendah padanya, menangis dan berkata, "Maafkan aku."

Erwin selalu sangat baik padanya, tapi dia selalu saja menipu dan memanfaatkan Erwin.

Erwin menghela nafas dan menjawab, "Aku yang harusnya minta maaf padamu.”

Jika bukan karena keinginan egoisnya untuk menemukan bayang-bayang istrinya yang sudah meninggal. Jika bukan karena dia menggunakan uang untuk merusak kemanusiaan Adella, mungkin Adella ataupun Alice, mereka akan baik-baik saja.

Adella menyeka air mata dari punggung tangannya dengan tangan yang diborgol. Kemudian, matanya tertuju pada Keyra, "Terima kasih, Pengacara Keyra."

“Itu sudah seharusnya aku lakukan. Kedepannya, bersikaplah dan berubahlah jadi lebih baik untuk bisa mendapatkan pengurangan hukuman.” Kata Keyra dengan begitu profesionalnya. Tapi sebenarnya dia memang tulus dari hati mengatakan ini.

Setelah persidangan selesai, Keyra membereskan berkas dokumen, lalu berjalan keluar dari ruang persidangan. Di pintu utama dia malah bertemu Alfy.

Barusan tadi, dia tidak muncul di tempat persidangan. Pada saat ini, dia harusnya datang untuk menjemput Erwin.

Setelah Keyra cukup terkejut dan tercengang sejenak dengan pertemuan tidak disengaja ini, dia pun hanya meganggukkan kepala kepada Alfy.

Alfy tersenyum padanya dengan sangat lembut, senyum yang sopan dan begitu terlihat tidak dekat. Namun, hanya Alfy yang tahu telapak tangannya yang mengepal erat di bawah lengan bajunya sudah mengkhianati dirinya dan memperlihatkan emosinya.

Ini pertama kalinya dia melihat Keyra mengenakan baju pengacara. Keyra selalu tampak cantik mengenakan apapun. Hanya saja, baju pengacara warna hitamnya ini malah membuatnya terlihat sedikit lebih suci dan serius.

Mereka hanya sekedar lewat berpapasan saja, mata gelap sehitam tinta Alfy begitu dalam tak bergelombang.

“Kamu dan pengacara Keyra...” tanya Erwin heran melihat putranya.

“Tidak akrab.” Alfy tidak menunggu Erwin menyelesaikan ucapannya, dan langsung menyela ucapannya, “Ayo pulang, akhir-akhir ini tekanan darahmu tinggi. Dokter memberitahuku untuk menyuruhmu beristirahat.”

***

Di sisi lain, Keyra keluar dari gedung pengadilan, dia sudah mengendarai mobilnya menuju kantor firma hukum.

Hari ini jadwalnya sangat penuh. Pada saat ini, Megan sudah menunggunya di kantor firma hukum.

Kemarin malam, Megan sudah lapor polisi. Kantor polisi sekarang sudah resmi mulai membuka kasus ini. Lalu, Mondi sudah dibawa pergi oleh polisi atas kejahatan yang disengaja, dan dia saat ini dikurung di pusat penahanan.

Keyra bergegas kembali ke kantor firma hukum. Begitu dia turun dari lift, dia mendengar suara-suara keras, jeritan, dan tangisan yang bercampur aduk. Keyra hampir mengira dirinya pergi ke tempat yang salah.

Di depan kantor firma hukum, Bibinya Megan menjambak rambut Megan sambil menamparnya. Dia juga memukul kepala Megan ke dinding. Wajah Megan bengkak dan tubuhnya meringkuk seperti bola, terus-menerus gemetaran.

Bibinya Megan memukul dan memarahi Megan, "Dasar wanita bajingan dan tak tahu malu. Kamu bercinta dengan seorang pria dan mengandung anak haram, itu semua adalah perbuatanmu sendiri yang tidak tahu malu. Putraku hanya mendorongmu biasa saja. Anak harammu itu meninggal, itu juga bukan salah putraku. Aku peringati ya, jika putraku harus mendekam di penjara maka aku tidak akan pernah mengampunimu!”

Ibu Megan berdiri di sana, menangis dan terus berteriak minta bibinya Megan untuk bicara baik-baik saja, sambil membujuk Megan lagi, “Megan, Mondi adalah adikmu. Dia adalah satu-satunya pembawa keturunan dari keluarga Clestin kita. Jika dia masuk penjara maka seumur hidupnya juga ikut hancur. Dia juga tidak sengaja mendorongmu. Pergi dan bicaralah baik-baik dengan polisi. Jangan menuntut tanggung jawab adikmu itu dan minta polisi untuk melepaskannya keluar. Mondi dari kecil tidak pernah hidup susah. Kehidupan di dalam penjara pasti tidak akan baik dan sangat sulit untuknya!”

Megan membelalakkan matanya ke ibunya sendiri. Tiba-tiba dia berteriak dengan suara paraunya, “Apa sisa hidupku ini bukan dihancurkan juga olehnya? Ibu, sebenarnya aku ini anak kandung ibu atau bukan sih!”

Dina dan beberapa staf firma hukum ingin menghentikannya, tapi bibinya Megan terlalu kuat sekali. Siapa pun yang maju membujuk dan mencoba menghentikannya pasti akan ikut menderita atau terluka.

Keributan di pintu utama kantor firma hukum itu seperti pasar sayur . Keyra berjalan mendekat dengan wajah muram, mengangkat ponselnya dan terus memotret dan merekam video bibinya Megan.

“Apa yang kamu rekam?” tanya bibinya Megan dengan galak.

“Tentu saja mengambil foto dan video untuk meninggalkan bukti.” Kata Keyra sambil tetap memegang ponselnya. Lalu berkata lagi dengan tegasnya, “Bahkan jika pun kamu buta hukum. Setidakya harusnya kamu tahu memukul orang itu adalah tindak kriminal. Putramu ditangkap polisi juga karena kasus pemukulan.”

Ketika Bibinya Megan mendengar kata-kata itu, jelas terlihat ekspresi ketakutan di wajahnya. Tapi dia mengertakkan gigi dan berkata, "Aku adalah bibinya, aku adalah orang yang lebih tua darinya. Itu sangatlah wajar kalau aku memberinya pelajaran dan nasehat.”

“Jangankan bibi, walaupun ibu kandung juga tidak berhak untuk memukulnya.” Kata Keyra dengan dingin. Lalu, dia memerintahkan Dina, “Dina, lapor polisi.”

Bibinya Megan langsung takut begitu mendengar dia mau lapor polisi. Dia melihat sendiri dengan mata kepalanya ketika putranya dibawa pergi ditangkap polisi.

“Kamu, tunggu saja aku!” kata bibinya Megan mengancam dengan hal yang tak berarti, lalu melarikan diri dari sana.

Setelah bibinya Megan pergi, kantor firma hukum pun akhirnya kembali tenang.

Keyra berjalan ke samping Megan, mengulurkan tangan menariknya dari tanah, lalu bertanya, “Kamu baik-baik saja kan?”

Megan menggelengkan kepala, mengulurkan tangan merapikan rambutnya yang berantakan karena dijambak oleh bibinya. Lalu, dia pun mengikuti Keyra berjalan masuk ke kantor firma hukum.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu