Suami Misterius - Bab 761 Kamu Mengancamku!

Clara sangat kesal dan memiliki perasaan tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Banyak yang mengatakan IQ seorang wanita yang sedang pacaran adalah nol, Melanie bukan nol, tapi langsung menjadi negatif.

"Kamu sebaiknya berteriak lebih keras lagi, agar diketahui semua orang.

Menjadi pihak ketiga masih bisa begitu tegas, tidak merasa malu malah bangga."

“Clara, kamu tidak perlu mengejekku.

Aku hanya mencintai seorang pria, dan ingin bersamanya, aku tidak merasa diriku bersalah.”

Melanie berkata.

“Aku juga mencintai uang-uang di dalam bank, bisakah aku pergi merampoknya sesuka hati?”

Clara berkata dengan kesal, “Melanie, sekarang kamu sedang memainkan api.

Kamu seharusnya merasa untung masalah ini belum dibesar-besarkan, sekarang masih sempat menghentikannya.

Kalau tidak, keluarga sunarya ingin menentangmu, sama seperti mematikan seekor semut, aku belum tentu bisa melindungimu.”

Kalau benar-benar muncul skandal, demi melindungi Ahmed, keluarga Sunarya pasti akan mendorong semua tanggung jawab pada Melanie, “Kamu tidak perlu menakutiku.”

Melanie berkata dengan kesal.

Clara menghela nafas, dia tahu tidak peduli apa yang dia katakan sekarang, Melanie tidak akan mendengarnya.

“Pokoknya, kalian sebaiknya putus.”

“Untuk apa! Clara, aku bukan pembantumu, aku tidak perlu mendengar semua perintahmu.

Kamu juga tidak berkualifikasi mengurusku.”

Mata Melanie memerah, dan berlinang air mata.

Mulai sejak dia memiliki ingatan, dia selalu ikut di belakang Clara.

Kata-kata yang paling banyak dikatakan ibunya padanya adalah: Harus merawat Clara dengan baik.

Jadi mulai sejak kecil, dia selalu merawat Clara dengan penuh perhatian, terkadang dia merasa dirinya bagaikan pembantu Clara.

Tapi Melanie tidak pernah mengeluh, dia selalu merasa mereka adalah teman yang paling baik.

Dia pernah mendukung Clara tanpa alasan dan tidak peduli benar maupun salah.

Dia menyangka Clara juga akan seperti begini.

Tapi ternyata tidak, Clara sama sekali tidak mempedulikan perasaannya, memaksa dirinya berpisah dengan pria yang dia cintai.

Mengapa Clara menyukai Rudy, dia bisa bersamanya selamanya.

Tapi dirinya menyukai Ahmed, dia malah harus berpisah dengannya.

“Aku memang tidak berkualifikasi mengurusmu.

Kalau begini Bibi Wulan seharusnya berkualifikasi mengurusmu.

Melanie, kalau kamu bersikeras, aku hanya bisa mengantarmu kembali ke Kota A, meminta Bibi Wulan dan Miko mengurusmu.”

Clara mengerutkan kening berkata, nada suaranya terdengar tak berdaya.

“Clara, kamu mengancamku!”

Melanie membuka lebar matanya, dia berdiri dari sofa dan sedikit tak terkendali.

Melanie memang tidak berani memberitahu ibu dan kakaknya, kalau mereka tahu dia menjadi pihak ketiga, dengan temperamen Wulan pasti akan membunuhnya.

Bahkan kakak yang selalu memanjakannya, juga tidak akan mendukungnya lagi.

Melanie agak takut, seluruh tubuhnya bergetar.

Clara menatapnya, dan berpikir dalam hati: Bagus kalau masih merasa takut, ini tandanya tidak akan terus mencari mati.

“Kalau kamu menganggap aku mengancammu, ya begitulah.

Melanie, aku sudah mengatakan semua yang harus kukatakan.

Kamu memutuskannya sendiri.”

Clara menghela nafas tidak berdaya, kemudian meminta pembantu mengantar tamu.

Mata Melanie memerah dan memelototinya, lalu pergi dengan marah.

Setelah Melanie pergi, Clara menaiki tangga kayu dan kembali ke kamar lantai tiga.

Dalam kamar, Rudy sedang duduk membaca buku di sofa depan jendela.

Cahaya matahari masuk dari luar jendela, menyinari dirinya dan membuatnya terlihat hangat.

Clara berjalan ke sana, duduk di sampingnya, dan bersandar di bahunya, menghela nafas dengan penuh kelelahan.

Rudy meletakkan buku di tangannya, menatapnya dengan pandangan lembut dan hangat dan bertanya dengan ramah: “Ada apa?

Pembicaraan kalian berakhir dengan tidak senang?”

“Apa yang kamu katakan benar, Melanie sama sekali tidak mendengar perkataanku.”

Clara menghela nafas berkata.

Dia menyangka dirinya dapat membujuk Melanie, tapi kenyataan memberikan tamparan yang keras padanya.

Untungnya Rudy cukup cerdas, dia menurun tangan pada Armed, memutuskan hubungan kedua orang.

Kalau tidak, Melanie hanya akan jatuh semakin dalam, dan tidak terselamatkan.

Melihatnya berpenampilan cemberut, Rudy mengulurkan tangan, memegang tangannya, dan tersenyum berkata: “Emosional menyebabkan cacat mental, baik pria maupun wanita mudah terperangkap dan sulit untuk melepaskan diri.

Armed adalah orang cerdik, dia akan segera mengundurkan diri, begitu diabaikan beberapa saat kemudian, perasaan Melanie akan perlahan-lahan memudar.

Kamu tidak perlu terlalu khawatir.”

Clara mengangguk, tapi tetap terlihat keberatan.

“Clara.”

Rudy memanggil namanya dengan lembut.

“Ya?”

Clara mengangkat kepala menatapnya dengan lembut.

Rudy tersenyum lembut dan menggelengkan kepala, “Tidak apa-apa, hanya ingin memanggilmu.”

Sebenarnya dia hanya tidak suka ketika mereka bersama, Clara masih memikirkan hal lain yang tidak menyenangkan.

Waktu mereka bersama benar-benar terlalu berharga.

Clara tersenyum, mengangkat dagu dan mencium bibirnya dengan lembut.

Di sofa yang sempit, keduanya saling berpelukan dengan lembut.

Clara bersandar di dadanya, dan sembarang membuka buku yang baru dia baca.

Dalam ruangan sangat sunyi, hanya terdengar suara membuka halaman buku,

Satu-satunya suara yang terdengar dalam ruangan hanyalah suara membuka halaman buku, waktunya tenang dan indah.

Clara membolak-balikin halaman buku, dia mengenali setiap kata yang tertulis di dalam buku, tapi tidak mengerti maksudnya.

Rudy sering membaca buku yang sulit dipahami.

Ketika membacanya, Clara hanya merasa itu tidak jauh beda dengan alkitab.

Clara membuka beberapa halaman, dia merasa membosankan, dan meletakkannya di samping.

Rudy tersenyum samar, menutup buku dan meletakkannya di meja samping, kelihatannya sangat menghargai buku.

Clara bersandar di pelukannya, menggerakkan tubuhnya dan mengubah posisi duduk.

"Rudy, apakah kamu kembali ke pasukan besok?"

Dia bersandar di bahunya, mengedipkan matanya, dan menaikkan bibirnya, penampilannya terlihat sangat kasihan.

Begitu Rudy pergi, dia akan insomnia lagi.

Sendirian berbaring di ranjang yang dingin, dengan mata terbuka sampai fajar, atau memejamkan matanya sampai fajar, tidak peduli perasaan manapun, semuanya terasa tidak nyaman.

Rudy tersenyum dan mengangguk, telapak tangan memegang wajahnya.

Telapak tangannya sangat hangat, jari-jarinya yang ramping, mengelus lembut di pipinya yang halus, terasa sangat mesra.

Wajah Clara tiba-tiba memerah.

"Begitu mudah memerah."

Rudy tersenyum lembut, menundukkan kepala dan mencium bibirnya dengan lembut, merangkul pinggangnya, dan memeluknya.

Rudy mendekatkan dagu di dahinya dengan lembut, dan terdengar suaranya yang magnetis dan merdu berkata.

"Beberapa waktu yang lalu, aku melakukan misi di luar, tidak dapat kembali.

Kali ini, seharusnya tidak terlalu sibuk.

Kalau tidak terjadi sesuatu, aku bisa kembali menemanimu setiap akhir pekan."

"Benarkah?"

Clara mengangkat dagu menatapnya, dengan tatapan bersinar.

Sukacita dan bahagia tertulis di wajahnya.

Ada tujuh hari dalam seminggu, selama dia melewati lima hari pertama, Rudy akan kembali menemaninya di akhir pekan.

“Ya.”

Rudy mengangguk, mengulurkan jarinya yang panjang, menyentuh hidungnya yang mancung.

Kemudian berkata: “Bukannya kamu akan segera masuk ke kru?”

“Ya, sudah mau mulai syuting, tapi lokasi syuting berada di Beijing, mengendarai mobil paling hanya membutuhkan waktu satu jam untuk kembali ke rumah.

Akhir pekan, aku pasti akan bergegas kembali menemanimu.”

Clara berkata.

“Menemaniku melakukan apa?”

Rudy tersenyum bertanya, dengan nada bercanda.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu