Suami Misterius - Bab 1194 Kamu Terlalu Memandang Tinggi Diriku

Selama sarapan, Keyra memakan dua mangkuk bubur sekaligus.

Keyra berjalan masuk ke firma hukum, duduk di kantor dan terus bersendawa.

Dina berjalan masuk menyerahkan setumpuk dokumen kepadanya dan mengingatkannya waktu mengunjungi pusat penahanan.

Keyra melihat setumpuk dokumen itu dengan sekilas, lalu berangkat bersama Dina.

Dari kejadian sampai akhir persidangan pertama, Brigita ditahan di pusat penahanan dengan rambut pendek yang telah dipotong dan mengenakan seragam penjara, dirinya terlihat sangat pucat dan kuyu.

Dari seorang nona cantik kaya raya menjadi tahanan, ibarat seperti jatuh dari surga ke neraka.

Di seberang sel, Brigita duduk di dalam menundukkan kepala dan mengenakan borgol perak di tangannya. Keyra duduk di luar, membuka rekaman suara, lalu meletakkannya di atas meja. Dan Dina mengeluarkan catatan berkata kepada Brigita: “Nona Brigita, apakah kita bisa memulai percakapannya.”

Setelah Dina selesai berbicara, Brigita tidak menjawabnya dan terus menundukkan kepala, setelah terdiam beberapa saat, dia berisik pelan, “Aku tidak ingin mengulangi bagaimana aku membunuh orang. Kalian keluarlah, aku tidak membutuhkan kalian, dijatuhi hukuman 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun atau 40 tahun, bagiku tidak ada bedanya. Lagipula, masa depanku akan terkubur di penjara.”

Setelah vonis pertama, Brigita menjadi sangat pesimis, pesimis hingga nyaris putus asa.

Keyra mengerutkan kening, klien yang tidak mau bekerja sama dengan pengacara adalah hal yang sangat buruk. Tapi Keyra tidak menunjukkan ketidaksabaran atau ketidakpuasan.

Dia menatap Brigita dengan tenang dan berbicara dengan nada lembut.

“Biarkan aku perkenalkan diriku, aku Keyra. Daria adalah kakak dari iparku. Ketika divonis, ayahmu pernah mencariku, karena ada hubungan keluarga, aku menolaknya. Lalu karena vonis yang dijatuhkan tidak masuk akal, ayahmu sekali lagi mencariku, dia dengan rendah hati memohon padaku, bahkan kalau hanya bisa mengurangi hukumanmu selama satu tahun.”

Di mata setiap anak perempuan, ayah adalah gunung yang menjulang tinggi. Dan di hati setiap ayah, anak perempuan adalah hatinya. Pernahkah kamu melihat ayahmu akhir-akhir ini? Dia tua seperti kakek tua, tapi dia tetap tidak menyerah. Dia mencoba yang terbaik untuk membantumu mengurangi hukuman. Dia saja tidak menyerah, atas dasar apa kamu pesimis.”

Kata-kata Keyra membuat Brigita menangis.

Keyra membiarkannya menangis, lalu lanjut berkata: “Aku sudah melihat CCTV ketika insiden itu terjadi dan sudah bertanya kepada para saksi. Tapi aku lebih ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi dari mulutmu, lebih baik kamu mengatakannya secara detail, dengan begitu, aku baru bisa membantumu.”

“Benarkah kamu bisa membantuku?”tanya Brigita berlinangan air mata.

“Aku pengacaramu, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk membantumu.”ucap Keyra.

Brigita menangis menggelengkan kepala, dia berkata di luar kendali: “Aku tidak bermaksud menabraknya, aku tidak sengaja……”

Brigita menangis terisak-isak, lalu memberitahu Keyra apa yang terjadi.

Pada hari kejadian, Brigita menerima panggilan telepon dari Daria yang memintanya untuk bertemu di cafe.

Brigita bergegas ke cafe dan Daria sudah datang lebih dulu duduk di sudut, berdandan menggoda dengan kacamata hitam besar.

Brigita duduk di seberangnya, mengangkat dagunya dengan tinggi tidak memandang Daria.

Brigita paling tidak menyukai wanita yang menggoda ayahnya, tidak ada seorang pun dari wanita-wanita ini yang benar-benar mencintai ayahnya, semuanya hanya menginginkan uang ayahnya.

Meskipun identitas Daria sedikit berbeda, karena dia berasal dari keluarga Zhou dan juga seorang aktris terkenal. Brigita tetap memandang rendah Daria yang merupakan anak di luar nikah.

“Ada apa mencariku? Cepat katakan, jangan habiskan waktuku, aku mengajak seorang teman melakukan SPA.”ucap Brigita tidak sabar.

Daria melepaskan kacamata hitam dari wajahnya dan berkata sambil tersenyum: “Tidak ada apa-apa, hanya ingin memberitahumu, aku sudah menikah dengan ayahmu.”

“Tidak mungkin!”Brigita langsung menyangkalnya. “Daria, jangan kamu pikir setelah tidur dengan ayahku sudah bisa masuk ke keluarga Li . Banyak gadis muda tidur bersama dengan ayahku, bukannya semuanya ditendang pergi oleh ayahku. Aku satu-satunya putri ayahku, dia paling mendengar ucapanku, aku tidak membiarkannya menikahimu, dia pasti tidak akan menikahimu. Kalau kamu ingin masuk ke keluarga Li , mungkin harus menunggu kelahiran berikutnya.”

“Putri satu-satunya? Sekarang iya, tapi sebentar lagi tidak.”Daria meletakkan hasil tes kehamilan di depan Brigita, lalu berkata: “Kamu anak kandung ayahmu, bayi dalam kandunganku juga. Kalau aku melahirkan anak laki-laki, kamu sudah tidak berharga. Brigita, aku sarankan sebelum anak dalam kandunganku lahir, lebih baik kamu segera menikah. Kalau tidak, tunggu diusir keluar dan hidup sengsara.”

“Kamu!”Brigita memegang hasil tes kehamilan dan terlihat tidak percaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, CEO Li sering berhubungan dengan wanita, tapi dia tidak pernah berhubungan dengan anak haram. Sekarang, usia CEO Li sudah tidak muda lagi, sangat sulit untuk melahirkan anak laki-laki, jadi, Brigita mengabaikan masalah ini.

Sekarang, Daria mengambil hasil tes kehamilan, mengklaim dia hamil anak ayahnya, hal ini membuat Brigita kebingungan.

“Ka-kamu hamil? Bagaimana mungkin!”Brigita menolak untuk mempercayainya dan bergegas keluar mengambil hasil tes kehamilan. Dia ingin pulang menanyakan ini kepada ayahnya.

Mobil Brigita diparkir di pinggir jalan di luar kafe. Dia masuk ke dalam mobil dan baru saja memasang sabuk pengamannya, ketika hendak pergi. Daria muncul di depan mobilnya.

Daria menatapnya dengan senyuman penuh provokasi.

Brigita tidak ingin mempedulikannya dan bersiap-siap pergi. Tapi, begitu dia menginjakkan gas, mobil melaju ke depan langsung menabrak tubuh Daria, hingga tubuhnya terlempar ke pagar di sisi lain.

Mobil baru saja dinyalakan dan kecepatannya tidak cepat, seharusnya tidak mungkin bisa menabrak orang sampai meninggal. Namun Daria cukup sial, kebetulan pagar itu rusak, kepalanya terbentur besi runcing pagar dan dia mati seketika.

“Aku juga tidak tahu bagaimana bisa menabraknya, aku ingat dengan jelas aku memasukkan gigi mundur, tapi mobil malah bergerak maju. Dia terjatuh di pagar dan kepala bagian belakang tertusuk oleh pagar yang runcing. Banyak darah bercucuran keluar. Aku ketakutan, aku keluar dari mobil untuk memeriksanya dan sepertinya dia kehabisan nafas……aku tidak ingin membunuhnya, aku tidak tahu bagaimana dia bisa meninggal……Pengacara Keyra, aku takut, aku tidak ingin masuk penjara, aku ingin pacaran, menikah dan memiliki anak sendiri……Pengacara Keyra, tolong aku.”

Brigita menangis dengan sangat menyedihkan. Keyra menenangkannya, kemudian melihatnya dibawa pergi oleh dua petugas polisi wanita, punggungnya sangat kurus dan lemah.

Ketika keluar dari pusat penahanan, hati Keyra terasa berat.

Dina mengikutinya dan bertanya, “Apakah kamu percaya apa yang dia katakan?”

Keyra menganggukkan kepala, “Kredibilitasnya sangat tinggi.”

Dina segera berkata: “Kalau dari penuturan Brigita, dia seharusnya tidak sengaja membunuh seseorang, paling-paling itu akan dianggap sebagai kematian karena kelalaian.”

Keyra mengerutkan kening, bertanya: “Apa yang kamu katakan benar. Apa yang terpikirkan olehmu, apakah tidak bisa terpikirkan oleh pengacara. Buktinya? Siapa yang bisa membuktikan apa yang dia katakan itu benar.”

“Apa yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain, pasti bisa kamu lakukan.”Dina menatapnya penuh harap.

Keyra：“……Kamu terlalu memandang tinggi diriku.”