Suami Misterius - Bab 1217 Sebenarnya Ada Berapa Banyak Teman Mesra Masa Kecilmu

"Pertama-tama, seberapa dalam hubungan Zindy dengan Gerald? Istilah 'teman baik' terlalu kabur. Apakah mereka hanya teman saja, atau teman wanita yang sangat dipercaya hingga bisa mengatakan apapun, atau pacaran?”

Keyra bicara sambil berpikir, semoga saja bukan pilihan yang terakhir. Kalau tidak, dia sendiri pasti akan memandang rendah Geri. Tidak ada yang memaksanya untuk menikahi wanita yang tidak disukainya. Karena dia menikahi wanita yang dicintainya sendiri sesuai hatinya, maka harusnya dia memperlakukan wanita itu penuh kasih sayang dan memanjakannya. Setelah pernikahan, kalau dia masih mencari wanita simpanan lain di luar sana. Maka itu bukan polos tapi minta dihajar.

“Kedua, bagaimana Shakira dan Gerald bertemu dan akhirnya menikah. Status dan identitas latar belakang keluarga mereka bedanya tidak setengah loh.”

Ketiga, Zindy dan Shakira adalah perawat di Rumah Sakit Inti Hati dan mereka pasti sudah saling kenal. Bagaimana Shakira melihat hubungan Zindy dan Gerald? Lalu, bagaimana juga hubungan ketiganya?

Terakhir, siapa ayah dari anak Zindy? Bagaimana seseorang yang belum menikah dan tidak punya pacar tiba-tiba hamil dengan janin yang berumur lebih dua bulan. Jika anak itu adalah anak Gerald, maka Shakira mendorongnya jatuh, hingga menyebabkan keguguran. Maka ini terpaksa jadi dasar motif yang bisa dipertahankan. Tapi, jika tidak seperti itu, maka tidak cukup dinamakan sebagai motif, apalagi sebagai kasus melukai dengan sengaja.”

Dina mendengar rentetan pertanyaan yang dilontarkan Keyra dan hanya menjawab, “Aku hanya tahu kalau Gerald dan Shakira bertemu dan saling kenal selama dirawat di rumah sakit. Konon katanya adalah cinta pada pandangan pertama, ketika bertemu lagi jadinya benar-benar jatuh hati. Gerald pun berusaha menggunakan segala cara untuk mendekati Shakira. Dengan usaha dan kerja keras yang besar-besaran akhirnya dia berhasil menikahi Shakira dan membawanya pulang. Mengenai hal lain, itu sudah di luar jangkauan kemampuanku. Jika kamu ingin tahu lebih, kamu bisa langsung bertanya kepada teman masa kecilmu itu, Gerald. Menurutku, di situasi yang semacam ini hanya ada dua kemungkinan, yang kesatu, semua ini hanyalah salah paham. Yang kedua, Gerald benar-benar adalah seorang pria bajingan."

Keyra mengerutkan kening dan menaikkan alisnya yang indah. Setelah berpikir sejenak, dia pun berkata “Pesankan penerbangan tercepat ke ke Kota A. Klien kita masih ditahan, kita harus buru-buru mencari tahu situasinya secepat mungkin."

“Penerbangan tercepat, malam ini jam 9 dan yang lainnya besok pagi jam 7. Mau pilih yang mana?” tanya Dina.

"Besok jam 7 pagi saja." Kata Keyra tanpa ragu dan berpikir lagi, lalu berkata lagi, “Kalau mengejar penerbangan larut malam ini, pasti akan terlalu melelahkan.”

"Oh? Dulu kamu tidak pernah bilang begitu. Dulu kamu suka sekali naik pesawat di malam hari. Sesampainya di tempat tujuan, kamu bisa ke hotel untuk istirahat lalu kamu juga bilang kalau dengan begitu makan tidak akan membuang-buang waktu.” Kata Dina sambil menaikkan alisnya.

"Apa aku mengatakan kata-kata itu? Aku sudah lupa." Keyra langsung menyangkal.

“Kalau aku lihat, kamu ini tidak lupa. Tapi, kamu mau pacaran dengan Tuan muda Alfy malam ini.” Dina membongkar semuanya tampang tidak enak sedikitpun.

Keyra mengangkat pundaknya, tidak menjawab.

Dia mengangkat tangannya, lalu melihat ke jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Lalu, memutuskan untuk pulang kerja lebih awal hari ini.

Keyra meninggalkan firma hukum. Lalu, dia pergi ke supermarket dulu untuk membeli dan memilih buah-buah yang berkualitas bagus serta membeli suplemen bernutrisi tinggi. Setelah itu, baru dia pergi ke rumah sakit mengendarai mobilnya.

Keyra masuk ke bangsal dengan membawa sekeranjang buah dan suplemen untuk mengunjungi Erwin. Di dalam bangsal, Erwin sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Perawat yang kelihatannya masih muda sedang mengupaskan jeruk untuk disuapkan ke Erwin. Kelihatannya warna wajah Erwin sudah terlihat lebih baik. Dia bicara dan bercanda dengan perawat itu.

Keyra bergumam di dalam hatinya, Jika ini bukan ayah dari pria idamannya. Dia pasti sudah memakinya ‘Dasar sudah tua tapi tidak senonoh’ Setidaknya, ayahnya Keyra tidak akan pernah bicara dan tersenyum kepada para gadis muda, bahkan ke wanita yang sudah tua. Ayahnya pasti akan lebih memilih mengambil jalan memutar.

Ketika Erwin melihat Keyra, wajahnya tampak sangat penuh kasih sayang, dia pun menyapa Keyra dengan ramah, “Key kesini, cepat sini duduk.”

Keyra memaksakan diri tersenyum. Lalu menaruh keranjang buah dan suplemen bernutrisi di tangannya ke samping.

“Kenapa kamu membawa bawaan lagi? Terlalu seperti orang asing jadinya.” Kata Erwin lagi.

“Anda merupakan orang yang lebih tua, jadi sudah seharusnya.” Jawab Keyra dengan sangat sopan. Lalu, memilih tempat duduk dan kemudian duduk. Jaraknya dengan Erwin tidak jauh tapi juga tidak begitu dekat. Agar tidak terlihat tidak sopan, tapi juga tidak terlihat begitu akrab.

Erwin juga orang yang cukup pandai dan peka. Dia tahu calon menantunya datang mengunjunginya hanyalah sebagai alasan dan kepura-puraan saja. Tujuan yang sebenarnya adalah untuk bertemu anaknya. Dia pun berkata sambil menyeringai, “Alfy ada di kantor dokter. Sepertinya pembicaraan mereka akan segera selesai. Kamu pergilah kesana untuk menemuinya.”

“Kalau begitu aku pergi menemuinya dulu. Paman, anda istirahat yang baik ya.” Kata Keyra dengan sopan, lalu berbalik dan pergi keluar dari bangsal.

Di kantor dokter, Alfy sedang membahas kondisi Erwin dengan dokter yang merawatnya dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kepulangan Erwin. Pintu ruangan tidak tertutup rapat, Alfy melihat ada salah satu sebuah sudut baju yang baru saja lewat.

Dia menarik sudut bibirnya, lalu menunjukkan senyum yang samar. Setelah itu, dia dengan cepat mengakhiri percakapan dan keluar dari kantor dokter.

Alfy membuka pintu. Dan benar saja, dia melihat Keyra berdiri di depan jendela yang tak jauh dari situ. Keyra mengenakan gaun cantik berwarna merah muda disertai dengan rambut hitam dan panjang yang terurai. Keyra berdiri diam di sana dan terlihat seperti gadis yang sangat baik dan lembut..

Alfy tersenyum lalu berjalan menghampirinya sambil mengulurkan tangannya menyentuh kepala Keyra seperti biasanya "Kapan kamu datang ke sini?"

"Baru saja." Keyra mengangkat dagunya, tersenyum dan menjawab sambil merangkul tangan Alfy di sepanjang jalan "Bagaimana kondisi paman?"

"Penyembuhannya cukup sangat baik. Dua hari lagi sudah bisa keluar rumah sakit.” Jawab Alfy dengan senyum yang lembut. Dia pun balik menggenggam tangan Keyra, lalu menggelitik telapak tangan Keyra dan berkata lagi, “Ayo keluar jalan-jalan?”

Keyra langsung setuju. Mereka berdua pun naik lift dan keluar dari rumah sakit melalui pintu pojok.

Ada taman kecil di lantai bawah rumah sakit dan ada beberapa anggota keluarga pasien yang sedang mendorong pasien ke taman itu untuk berjemur.

Alfy menggandeng tangan Keyra, lalu duduk di bangku panjang. Keyra memiringkan kepalanya dan menyandarkan kepalanya ke pundak Alfy. Pijaran cahaya matahari terbenam menyinari seluruh tubuhnya, terasa begitu hangat.

Keyra menyipitkan matanya sedikit dan melihat ke pemandangan tidak jauh darinya. Seorang nenek berambut putih yang sedang mendorong kursi roda. Suaminya sedang duduk di kursi roda itu. Mereka berdua mengobrol dan tertawa bersama. Kemudian, nenek itu menghentikan kursi roda itu. Lalu membungkuk dan merapikan selimut yang digunakan untuk menyelimuti kaki kakek itu. Kakek itu tersenyum, mengulurkan tangannya yang sudah tua dan keriput untuk menyentuh dan mengelus wajah istrinya.

Pemandangan ini membuat Keyra merasa sangat hangat dan sungguh begitu indah. Dia tersenyum dan berkata kepada Alfy "Akankah kita menjadi seperti itu dalam beberapa puluh tahun kedepan? Rambut memutih, kulit jadi keriput, gigi sudah pada copot. Lalu, aku mendorongmu untuk berjemur di halaman.”

Alfy "..."

Dia ingin tahu bagaimana Keyra bisa yakin kalau kedepannya dia yang mendorong Alfy.

Melihat Alfy tidak bicara, Keyra sedikit memanyunkan bibirnya, lalu bersikap kesal dan tidak senang, “Kenapa tidak bicara, apa kamu ingin wanita muda lain yang mendorongmu?”

Alfy terdiam sesaat, lalu dia pun tak bisa menahan tawa. Mengulurkan tangan dan merangkul pundak Keyra, lalu berkata, “Aku membayangkan, sebelum kita jadi tua dan tidak bisa bergerak bebas sambil duduk di kursi roda, aku ingin membawamu dan membawa koper kita untuk jalan-jalan menyusuri setiap tempat di dunia. Lalu, nanti kalau kita sudah tua dan tak bisa bergerak bebas duduk, di kursi roda, kita bisa mengenang masa-masa indah itu pelan-pelan.”

Setelah mendengarkan ini, Keyra mengangguk setuju. Lalu, tersenyum dan berkata "Kedengarannya, itu terlihat cukup bagus juga."

“Key, tunggu ayahku keluar dari rumah sakit…” Alfy menggenggam tangan Keyra dan bicara dengan hati-hati, tapi belum selesai dia bicara, tiba-tiba Keyra sudah menyelanya terlebih dahulu.

"Ketika paman sudah keluar dari rumah sakit, aku mungkin tidak bisa datang. Aku akan pergi ke kota A untuk urusan kerjaan.”

“Kota A? Kenapa tiba-tiba kamu pergi ke sana untuk urusan kerjaan?” Tanya Alfy terkejut.

“Aku juga tidak ingin pergi.” Keyra menghela napas, lalu berkata dengan kesal, “Mau bagaimana lagi, Geri membuat masalah. Jadi aku harus pergi untuk memeriksanya.”

Mendengar itu Alfy menatapnya dengan tatapan hangat. Dengan setengah tak berdaya dan sedikit menggoda, dia berkata, “Geri, Rimi. Key sebenarnya ada berapa banyak teman mesra masa kecilmu?”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu