Suami Misterius - Bab 297 Rumor Pulang Bersama Ke Rumah Tercinta

Namun Handy Han dan Clara tidak pernah menduga bahwa, sudah begitu malam, masih ada wartawan yang diam-diam mengikuti mereka.

Oleh sebab itu, pada keesokan harinya, berita bahwa dirinya dan Handy Han sedang berkencan di tengah malam mulai tersebar di internet, menyerang Clara yang tanpa bersiap-siap.

Berita mengenai dirinya sedang diam-diam berpacaran sama Handy Han digambarkan dengan sangat nyata, bahkan ada gambar yang mendukungnya. Sejak dirinya dan Handy Han mulai syuting bersama untuk film Putri Duyung, sudah mulai ada berita asmara mengenai mereka, setelah itu, katanya mereka mulai melakukan perekaman acara varietas nyata, saling berperasaan, kesannya sangat mesra, bahkan di acara varietas semalam, Handy Han menjaga pacarnya dari awal hingga akhir. Selesai perekaman acara, mereka diam-diam berkencan, pulang bersama ke rumah tercinta.

Foto yang dilampirkan adalah foto di acara perekaman, tangan Handy Han menahan di pinggangnya dengan tanpa sengaja, beserta semalam, foto ketika mereka keluar bersama dari restoran Cina. Di dalam foto, Handy Han menggunakan topi lidah cekung, menutupi sebagian besar wajahnya. Sedangkan dirinya menguraikan rambut panjangnya, wajahnya masih mengenakan masker, namun terlihat jelas bahwa, memang mereka berdua di dalam foto ini.

Pada akhir berita masih mengungkit bahwa, Clara pernah mengunggah sebuah status di twitter yang diduga sedang berpacaran, pacarnya adalah Handy Han yang memiliki julukan sebagai raja film.

Clara selesai membaca beritanya, semakin salut dengan kemampuan imajinasi para wartawan.

Apanya yang saling berperasaan, apanya yang sangat mesra, produser di acara varietas nyata sengaja mengelompokkan dirinya dan Handy Han agar mendapatkan rating tonton yang tinggi, wartawan masih berani menggunakan bahasa pulang bersama ke rumah tercinta, mereka selesai makan malam, sudah langsung bubar di depan restoran dan pulang ke rumah masing-masing, tidak bersamaan lagi.

Clara mengulurkan tangan untuk menahan bagian dadanya, jantungnya ikutan sakit karena emosi.

Pada kali ini, Luna bahkan menghemat sesi memarahi dirinya, buru-buru menjalankan penyelesaian masalah darurat. Mengumumkan sebuah pernyataan dengan mengatasnamakan studio, yang mengatakan bahwa Clara dan Handy Han hanya teman biasa. Dikarenakan dalam tim syuting film Putri Duyung, dan juga dalam proses pelaksanaan acara perekaman varietas nyata, Handy Han sebagai senior, sangat perhatian dengan Clara, mereka adalah teman yang sangat dekat.

Perekaman bersama untuk acara varietas pada kali ini, mereka dapat bertemu dengan teman lama, setelah selesai perekaman, mereka hanya makan bersama, pastinya tidak ada kejadian pulang bersama atau menginap bersama. Mengenai berita yang tidak nyata di internet, pihak studio akan mempertahankan hak tuntut secara hukum kepada pihak yang bersangkutan.

Setelah itu, pihak studio Handy Han juga mengumumkan pernyataannya, yang menyatakan bahwa mereka berdua hanya sekedar teman baik saja.

Namun masalah seperti ini, tidak berpengaruh besar meskipun kedua pihak saling mengelak, yang paling dipercayai oleh masyarakat adalah tiada asap kalau tiada api. Berita Clara dan Handy Han masih menghebohkan di internet. Clara sangat pusing karena hal ini.

Luna berkata “Masalah seperti ini sangat sering terjadi di dunia hiburan, beberapa waktu kemudian, kalau kamu dan Handy Han tidak ada interaksi lagi, tingkat perhatian akan semakin menurun. Begitu banyak aktor dan artis yang pernah terlibat rumor, tetapi tidak banyak yang benar-benar pacaran. Yang harus kamu khawatirkan sekarang adalah bagaimana menjelaskan dengan Rudy di rumahmu itu.”

Mengungkit Rudy, kepala Clara semakin sakit.

Meskipun pada kenyataannya, dia tidak berhubungan mesra apapun dengan Handy Han, tetapi beberapa foto yang dilampirkan di internet terkesan sangat mesra, bagaimana pemikiran Rudy mengenai hal ini, Clara sama sekali tidak mengetahuinya.

Tangan Clara sedang menggenggam ponsel, bolak-balik mengambil dan melepaskan lagi, akhirnya tetap saja menyerah niatnya untuk telepon ke Rudy.

“Tidak tahu bagaimana menjelaskan ya, bukannya kamu biasanya hebat berbicara.” Luna bercanda dengannya.

“Apanya yang perlu dijelaskan, seandainya tidak ada rasa kepercayaan secara dasar, buat apa masih membahas tentang cinta atau tidak.”Clara melemparkan ponselnya ke samping, lalu menyembunyikan kepalanya ke dalam selimut kasur, dan mulai tidur.

Akan tetapi, dia berbaring di atas kasur, bolak-balik badannya dan tidak bisa ketiduran.

Waktu sudah melewati jam dua belas, Clara tidak betah berbaring di atas kasur lagi, dia langsung terduduk di atas kasur, buru-buru mengambil ponselnya dan menghubungi ke nomor Rudy dengan emosi.

Telepon berdering berkali-kali namun tidak ada yang angkat, emosi Clara langsung mereda secara tiba-tiba. Dalam hatinya berpikir jangan-jangan Rudy benaran emosi karena masalah sepele ini dan perang dingin dengan dirinya, mesti ya.”

Tidak ada yang mengangkat teleponnya, Clara mendengar deringan telepon sedang sibuk, dia telepon lagi, bolak-balik berkali-kali, teleponnya baru tersambung.

Di sisi lain dari telepon ini, suasananya sedikit berisik.

“Clara, kenapa ?” Rudy menjawab dengan suara serak, namun tetap lembut seperti biasanya.

“Rudy, jangan-jangan kamu minum bir lagi ya.” Suaranya sangat serak, langsung ketahuan minum bir apabila mendengar suaranya.

“Iya, minum sedikit. Sedang entertain, tidak dapat dihindari.” Nada Rudy semakin lembut, dia sedang membujuk Clara.

“Terserah, kesehatan tubuhmu milik kamu sendiri, aku malas urus.”Clara berkata dengan nada merajuk.

“Iya iya, aku akui kesalahan. Nanti pasti tidak minum lagi. Kamu hari ini kenapa lagi, emosi meledak-ledak.” Rudy selesai berbicara, tidak lupa juga introspeksi dirinya, “Atau, aku buat kesalahan apa lagi ?”

Clara terbengong karena pertanyaannya, setelah terdiam beberapa saat, dia baru berbisik lagi, “Berita di internet dalam beberapa waktu ini, kamu tidak baca ya ?”

“Berita apa?” Rudy memendam senyuman, sengaja bertanya lagi.

“Rudy, kamu buta, atau sudah pekak ya, meskipun kamu terlalu sibuk, tidak tahu berita di internet, apa mungkin Raymond dan Aldio yang cerewet itu juga tidak memberitahu kamu.”

Clara juga tidak bodoh, Rudy jangan berharap untuk mempermainkan dirinya bagaikan orang bodoh. Rudy berbisnis, segala berita dan informasi, tidak dapat terhindar dari mata dan telinganya, apalagi berita yang sangat menghebohkan di internet.

Untung saja, Rudy adalah orang yang licik, tidak pura-pura bodoh lagi.

“Oo, kamu bilang rumor kamu dan Handy Han ya.” Rudy tersenyum dengan reaksi tidak peduli, “Dunia hiburan begitu kacau, rumor seperti ini, setiap harinya beribu-ribu, aku mana sempat mempercayai semuanya.”

“Kamu tidak takut aku benaran terjadi sesuatu dengan Handy Han ya, foto kami bermesraan sudah tersebar di internet.” Clara sengaja memancing emosi dirinya.

Rudy tersenyum keceplosan, “Lain kali cari yang lebih hebat dariku, aku mungkin akan merasa khawatir.”

“Rudy, kamu jangan sombong ya, nanti aku benaran cari selingkuhan, kamu jangan menangis nantinya.”Clara satu tangannya memegang ponsel, satu tangannya lagi menopang dagu, tersenyum bagaikan serigala kecil.

“Pasti, aku pasti menangis di hadapanmu, lihat nantinya kamu sakit hati tidak.” Rudy tersenyum ringan, menjawab dengan suara yang lembut dan halus.

Suasana hati Clara sangat senang karena bujukannya, dia memegang dadanya dan berkata “Sakit hati, hatiku saja sudah terasa sakitnya. Kamu baik-baik ya, kurangi minum bir, lebih menuruti nasehat aku lagi, aku jamin tidak akan selingkuh.”

“Iya, baik.” Rudy tersenyum keceplosan, ekspresinya memancar kehangatan.

“Sibuklah sana, aku harus tidur. Muach.” Clara memberikan kecupan yang dalam pada layar ponselnya, setelah itu, baru memutuskan sambungan teleponnya.

Satu sisi lainnya, Rudy menyimpan ponselnya, sudut bibirnya masih ada senyuman yang belum sempat disembunyikan.

Raymond sudah membuka pintu ruangan dan berjalan keluar, melingkar kedua lengannya di dada sambil menatapnya, membawa sedikit ekspresi bermain dan mulai bercanda padanya, “Akhirnya sudah selesai juga telepon mesra itu, Rudy, sejak kapan kamu bisa begitu senang hanya dengan bujukan seorang wanita.”

Rudy meliriknya sekilas, tidak berbicara. Tidak ingin merusak suasana hatinya yang sedang baik.

Raymond juga tidak ribut lagi, jarinya menunjuk pada pintu ruangan, “Beberapa pelanggan besar kita sedang menunggu kamu untuk minum lagi.”

“Nanti bantu aku tahan bir.” Rudy berkata dengan nada sewajarnya.

“Berdasarkan apa.” Raymond membantah dengan tampang tidak terima. Peraturan tahan bir adalah satu banding tiga, ini jejak-jejak mau dirinya mati kemabukan ya.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu