Suami Misterius - Bab 214 Keserakahan Yang Tak Terpuaskan

Rudy duduk di tempat duduknya, secara kebiasaan dia menaikkan lengan jasnya. Tetapi tidak menyentuh steak di depannya.

Rosa sudah tebiasa dengan kedinginannya, Rudy adalah pria dewasa yang jarang tersenyum dan berbicara.

Rosa meremas rambutnya dengan anggun, riasan di wajahnya sangat lembut, dan tersenyum manis. Setiap kali berkencan dengan Rudy, dia selalu berpakaian indah, bahkan lebih indah daripada berjalan di karpet merah.

Dia mengenakan rok selutut berwarna hijau, berkerah tinggi dan bergaya retro, terlihat anggun dan martabat. Di depan Rudy, dia tidak berani berpakaian terlalu seksi, dia takut Rudy merasa dirinya sebagai wanita murahan.

Dia merasa pria seperti Rudy tidak akan menikahi wanita yang susah diatur, dia seharusnya lebih menyukai wanita yang lembut dan bermartabat. Dan dia selalu berusaha menuju ke arah ini.

Rosa berdiri memegang rok, mengambil anggur merah di atas meja, menginjak sepatu hak tinggi, dan berjalan ke arahnya dengan langkah elegan.

"Bos di sini cukup akrab denganku, aku sengaja memintanya meninggalkan sebotol anggur yang bagus untukku, benar-benar tidak mudah untuk mengajakmu, hari ini kamu harus menemaniku minum bersama.” Rosa mengambil botol anggur dan menuangkan cairan merah ke dalam gelas di depan Rudy.

Rudy menatap gelas itu dengan acuh tak acuh, eskpresi di wajahnya sangat tenang.

Rosa melihatnya tidak bergerak, dia mengambil gelas dan menyerahkan padanya, seolah-olah dia tidak dapat menolaknya.

Rudy mengerutkan kening, dan menunjukkan tatapan dingin, tidak ada orang yang berani memaksanya melakukan sesuatu yang tidak ingin dia lakukan, apalagi Rosa.

“Aku tidak memiliki kebiasaan meminum anggur merah di waktu kerja.” Rudy mengulurkan tangan menolak dengan sikap dingin.

Gerakan Rosa mengambil gelas tertegun, senyuman di wajahnya menjadi canggung.

Tetapi hanya sebentar, wajahnya langsung dipenuhi senyuman. “Baiklah, kalau begitu kita tidak minum anggur merah, kita cukup memakan hidangan sederhana, manisan di restoran ini lumayan enak.”

Rosa kembali ke tempat duduknya, tepat ketika ingin memanggil pelayan memesan manisan, malah dihentikan oleh suara Rudy yang dingin.

“Aku tidak terbiasa makan makanan manis.” Selesai berkata, dia menundukkan kepala melihat jam tangan di pergelangan tangannya, penampilannya terlihat tidak sabar, “Langsung mengatakan apa yang kamu inginkan, aku sangat sibuk.”

Wajah Rosa tidak dapat mempertahankan senyumannya lagi, wajahnya menjadi pucat.

Dia merapatkan bibirnya, sepasang matanya terlihat tidak bersalah, dan menatapnya dengan sedih.

Bersikap manja adalah hak paten seorang wanita dan juga merupakan senjata paling ampuh. Tapi, senjata ini hanya berfungsi pada pria yang peduli padamu, dan Rosa sangat jelas salah target.

Kalau Clara yang bersikap manja padanya, Rudy pasti sudah membujuknya. Tetapi di hadapan Rosa, selain acuh tak acuh, dia juga merasa Rosa sedang menyia-nyiakan waktunya.

“Kalau tidak ada urusan lain, aku akan pergi dulu.” Rudy berdiri. Karena dia tidak mengatakannya, maka dia akan menganggap tidak terjadi apa-apa. Rudy juga tidak suka mengurus urusannya.

Rosa agak panik melihatnya akan pergi, dia segera menarik lengannya. “Rudy.”

Rudy melihatnya menarik tangannya dengan tatapan dingin, di bawah pandangannya yang kejam, Rosa melepaskan tangannya.

“Aku, aku dengar OL akan memilih duta merek di dalam kota. OL adalah merek yang terkenal secara internasional, dan itu bisa meningkatkan popularitas dan reputasiku......” Rosa berkata dengan hati-hati.

“Ok, aku tahu, aku akan menyuruh Raymond menanganinya.” Rudy tidak menunggunya selesai berkata, langsung menghentikannya.

Dia tidak tertarik mendengar alasannya, kesimpulannya hanyalah satu kata: Keserakahan yang tak terpuaskan.

Rudy kembali ke perusahaan, Raymond duduk menyilangkan kakinya di sofa dalam kantor Presdir, sedang menunggunya.

“Kali ini kamu lumayan patuh.” Rudy berjalan ke depan meja, mengambil kotak rokok dan korek api di atas meja, menyalakan sebatang rokok, dan menghembuskan asapnya.

“Setiap kali wanita itu mencarimu, aku yang selalu menyelesaikannya. Coba katakan, apa permintaan yang dia ucapkan kali ini?”

“Duta merek OL. Kamu pergi menanganinya.” Rudy memerintah.

Setelah mendengar, Raymond tidak menahan diri tersenyum dingin, “Kemarin meminta peran utama wanita film baru Dongyu Media, baru saja masuk ke grup langsung membuat sutradara marah, Aldio terbang ke sana untuk menyelesaikan kekacauan yang dia perbuatkan. Kali ini menginginkan duta merek internasional, lalu apa lagi yang akan dia minta lain kali? Dia telah mempergunakan kekuasaanmu selama bertahun-tahun, dia sama sekali tidak tahu betapa sulitnya seorang aktris.”

Tatapan Rudy yang mendalam, diam-diam menatap asap rokok di ujung jarinya, telinganya mendengar keluhan Raymond yang tidak puas.

"Kakaknya bukan mati demi kamu, kamu sudah sangat merawatnya, dia malah semakin serakah, apakah dia benar-benar menyangka kamu berutang padanya!"

Kakaknya Rosa, Gendis Meldi adalah rekan seperjuangan Rudy di pasukan perdamaian, dia telah berkorban di saat melakukan misinya.

Pada saat itu, Raymond yang menemani Rudy pergi ke pemakaman Gendis .

Gendis adalah pria pedesaan, karena menjadi prajurit jadi keluar dari pedesaan. Dia memeiliki beberapa adik, dan orang tuanya juga kurang sehat, mereka tidak dapat melakukan pekerjaan tani, semuanya bergantung pada gaji Gendis , lalu Gendis meninggal ketika menjalankan misi, dan santunan uang duka sangat terbatas, tidak cukup mendukung keluarganya.

Pada saat itu, Rosa hanyalah seorang gadis desa yang sangat kuno, Rudy berjanji akan mengeluarkan uang mengirimnya untuk sekolah di Kota A, seluruh keluarganya sangat senang.

Rosa mengikuti mereka menetap di Kota A, Rudy meminta Johan mengatur sekolah asrama terbaik untuknya, dan bahkan selesai melakukan prosedur masuk sekolah. Tapi, Rosa malah mendaftarkan diri ke sekolah seni, ingin menjadi aktris.

Tak terduga dia adalah seorang gadis kuno yang penuh pikiran.

Saat itu Raymond pernah berkata, hati gadis ini terlalu besar, sulit memuaskannya. Rudy adalah orang yang cerdik, pasti lebih mengerti darinya.

Namun, Rudy adalah orang yang sangat mementingkan perasaan, karena kematian Gendis , dia selalu mendukung adiknya.

Ketika sekolah, Rosa lumayan taat, setelah lulus, dia langsung melangkah masuk ke tangki pewarna besar di industri hiburan, hal lain tidak berkembang, tetapi wajahnya semakin tebal, dia berani mengajukan permintaan apa pun pada Rudy.

"Kamu masih bisa mendengar suara kalau uang dibuang ke dalam air, kamu telah membuang terlalu banyak uang pada keluarga Meldi, Keluarga Meldi membangun vila kecil dan bersenang-senang, tapi sama sekali tidak mengucapkan kata terima kasih padamu. Apa sebenarnya yang kamu inginkan.”

Rudy menjentikkan rokok di ujung jarinya, mengerutkan kening dan menjawab, "Kamu tidak mengerti."

Raymond tidak pernah menjadi tentara, dia tidak akan mengerti perasaan atara rekan-rekan.

Dalam pasukan perdamaian, tidak peduli apa marga mereka dan dari mana mereka berasal, mereka semua adalah saudara. Pergi ke medan perang bersama, bekerja sama satu sama lain, hidup dan mati bersama, dan berbagi kehormatan bersama. Mereka bisa saling berbagi apapun yang mereka miliki, kecuali istri. Orang tua dan saudara kandungnya juga merupakan kerabat sendiri.

Sebelum meninggal, Gendis adalah rekan yang bekerja sama terbaik dengannya. Dia adalah orang yang sangat sederhana berasal dari pedesaan, memiliki keahlian dalam menembak, mereka berdua sering berlatih menembak bersama.

Gendis memiliki latar belakang yang sangat sederhana, semua uang yang dia hasilkan dikirim pulang ke rumah, hanya menyisakan beberapa ratus ribu untuk biaya hidup. Dia sering memberitahu Rudy tentang saudara kandung keluarganya, dan sering tersenyum berkata, setelah meninggalkan pasukan, dia ingin kembali ke rumah untuk berbakti pada orang tua, dan kembali bertani menanam padi di tanah keluarganya.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu