Suami Misterius - Bab 604 Menerima Peperangan

Sutradara Guo tersenyum, lalu mulai melanjutkan pembicaraan tentang film. Luna memanfaatkan kesempatan untuk mendekat kearah Clara dan berbisik : “Suamimu ini sedang memerankan adegan yang mana, kaisar membawa ‘selir’ untuk mendukung selirnya naik daun?”

Ekspresi wajah Clara tetap datar, “Dia punya uang dan kekuasaan, ingin mendukung siapa silahkan dukung saja, aku mana mungkin bisa mengaturnya.”

Dia baru selesai mengatakannya, ponsel dimejanya langsung bergetar. Clara mengangkat ponselnya dan melihat, ternyata sebuah pesan dari Rudy. Clara refleks melirik kearah pria yang duduk diseberangnya, dia duduk disana dengan hening, meskipun tidak bicara namun aura keberadaannya sangat kuat. Satu tangannya memegang rokok, tangan lainnya memegang ponsel, matanya yang hitam dan tajam, membuat orang tidak dapat menerka apa yang ada didalamnya. Clara menundukkan kepala dan membuka ponselnya. Dia hanya mengirim sebuah pesan yang singkat : Wajahmu tertlihat tidak begitu fit, apakah kamu tidak menjaga diri dengan baik?

Alis Clara yang cantik sedikit mengkerut, ia menggerakkan jarinya dan membalas : Tidak perlu kamu urus, kalau Presdir Rudy punya tenaga lebih urus saja ‘selirmu’

Baru mengirim pesan, balasan sudah langsung masuk. Dia bertanya : Cemburu?

Clara malas menjawab, hanya mengirim sebuah stiker. Lalu dia membalas lagi : Hanya seorang badut ancol saja dicemburui, kamu sedang merendahkan seleraku atau menurunkan levelmu?

Setelah Clara membacanya, ada senyum tipis mengembang di bibirnya, lalu menggerakkan jari untuk mengetik : Permaisurimu cukup puas dengan jawaban baginda. Setelah Rudy melihat ponselnya, dia mengangkat wajahya dan menatap Clara, ada senyum hangat dalam tatapan matanya. Dia mengangkat ponselnya lalu membalas : Pemaisuriku, apakah malam ini akan mengunjungi hamba?

Setelah Clara membacanya, ia hampir tertawa, lalu membalas : Begitu ingin melayani?

Rudy membalas dengan cepat : Ingin. Clara refleks mengangkat kepala, melihatnya sedang menatap dirinya, bola matanya yang hitam merata, terlihat begitu bersinar. Pipi Clara memerah, ia menggerakkan jarinya dan membalas dengan ekspresi malu. Rudy tersenyum lalu mengirim sebuah pesan lagi, ia bertanya : Ingin makan apa malam ini?

Dia menjawab : Kamu yang memasak?

Rudy menjawab : Iya. Clara sedang menundukan kepala, mengetik nama menu di ponselnya, baru mengetik setengah, Luna disampingnya sudah menarik ujung rok dia, lalu berkata dengan nada berbisik : “Nona besarku, bisa tunggu pulang dulu baru bermesraan tidak, sutradara Guo sedang membicarakan masalah pembagian peran, paling tidak letakkan ponselmu, perlihatkan kalau kamu respek.”

Clara mengkerutkan bibir sambil tersenyum, lalu meletakkan ponsel sambil menatap penuh maaf kearah sutradara Guo. Sutradara Guo sedang bicara sampai mulut berbusa, “Skenarionya aku rasa semua sudah melihatnya, tema lama, film percintaan remaja, cinta segiempat, hubungan antar tokoh sedikit lebih rumit dibandingkan dengan film percintaan remaja lainnya. Tokoh pria utama sangat nakal dan brutal, karakternya sangat sesuai dengan Rojon. Rojon, kamu harus bersemangat ya.”

“Sutradara Guo tenang saja, aku akan memerankan tokoh ini dengan baik.” Rojon menjamin. Setelah sutrada mengatakan ini, tatapanya mengarah kearah Clara dan Luna dengan lembut, “Tokoh utama wanita….” Dia baru ingin menyebut nama Clara, siapa yang menyangka ada suara yang memotong ucapannya. “Sutradara Guo, scenario anda Elanos kami sudah membacanya berkali-kali, tokoh utama wanita itu bagaikan dibuat berdasarkan kepribadian Elanos , cantik dan penurut, juga terlihat agak melankolis.”

Setelah Milan mengatakannya, ia mengulurkan tangan untuk mendorong Elanos , Elanos mengerti, dan segera bangkit dari tempat duduknya membungkuk hormat pada sutradara Guo, “Sutradara Guo, terima kasih sudah memberiku kesempatan ini, aku akan memanfaatkan kesempatan kali ini dengan baik, aku tidak akan membuatmu kecewa dengan peranku sebagai tokoh utama wanita.”

Setelah Elanos mengatakannya, sutradara Guo langsng tercengang dan terlihat canggung. Sutradara Guo merupakan sutradara ternama dalam negri, ia sama sekali tidak tahu Elanos ini sebenarnya artis dari mana dan bagaimana aktingnya. Dia mengira dengan naik ke atas ranjang Tuan muda keempat Sutedja, maka ia akan bisa mendapatkan tokoh utama wanita asalkan dia menginginkannya, sedikit pun tidak tahu aturan. Meskipun artis dan produser belum menandatangani kontrak, namun Clara duduk disini, sudah jelas dia adalah pemeran utama wanitanya. Elanos menyerobot seperti ini, ia ingin menunjukkan apa?

Kesayangan Tuan muda keempat SUtedja??

Sutradara Guo refleks menoleh kearah Rudy, bos besar ini dia tidak akan berani menyinggungnya. Ia ingin mendukung daun mudanya, atau ingin mendukung istrinya, semua tergantung maksud tuan muda ini. Sutradara Guo menantikan perintah Rudy, namun Rudy sama sekali tidak mengatakan apapun, ia langsung berdiri dan berjalan keluar ruangan. “Presdir Sutedja masih ada urusan yang harus diurus, tidak perlu perdulikan beliau, kalian lanjutkan saja, lanjutkan.” Setelah Aldio mengatakannya, ia segera menyusulnya. Setelah Rudy dan Aldio pergi, ponsel Clara bordering, Clara melirik ponselnya. Rudy mengirim sebuah pesan : Aku tunggu didepan. Luna lalu mendekat ke samping Clara sambil berbisik : “Artis rendahan ini sungguh rakus, kelihatannya dia bukan hanya ingin mendapatkan tokoh biasa, jelas-jelas ia mengincar posisi utama wanita, bagaimana ini?”

“Hajar.” Setelah Clara mengatakannya, ia langsung melempar ponselnya keatas meja. Pihak lawan sudah melepas kan meriam, tentu saja dia akan menerima peperangan ini. “Sutradara Guo, ternyata anda mengundangku datang kemari hari ini karena ingin menjadikan Nona Rugos ini sebagai pemeran utama, ternyata aku sudah salah sangka, aku kira anda mengundangku datang karena ingin menjadikanku tokoh utama.” Clara tersenyum dengan lembut, namun senyumnya itu membuat bulu kuduk merinding. Hanya saja, sebelum sutradara Guo sempat bicara, Milan sebagai manager sudah buka mulut terlebih dahulu. “ Elanos kami, masih membutuhkan bantuan Nona Clara. Anda sekarang begitu terkenal, menjadi pemeran pendamping Elanos dalam film ini, memang sedikit merepotkan anda. Namun para bintang terkenal yang mengangkat artis lainnya merupakan hal yang cukup lazim. Setahuku, film 《Putri Duyung》 yang Nona Clara perankan, ketika itu anda menjadi pemeran pendukung artis ternama Yunita Muray dan juga artis ternama Lauren Ogana. Aku ingat ketika itu anda hanyalah mahasiswa yang baru lulus dari jurusan penyiar radio, sama sekali tidak memiliki pengalaman berakting sama sekali. Sementara Elanos kami paling tidak adalah lulusan jurusan teater, sudah pernah memerankan banyak film. Aku percaya, dibawah bimbingan Sutradara Guo, dia pasti akan bisa memerankan tokoh Arania ini dengan sangat sukses.”

“Waw, kamu sungguh sudah menggali informasi dengan cukup lengkap rupanya.” Setelah Luna mendengarnya, ia langsung tersenyum dengan sinis. “Kalau begitu apakah kamu tahu, ketika itu Sutradara Chen memilih Clara karena imagenya sangat sesuai dengan tokoh putri duyung dalam cerita. Dan sekarang kalian sudah melihat skenarionya, tentunya kalian tahu dengan betul image Nona Rugos ini sungguh bertolak belakang dengan tokoh utama Arania dalam film ini. Darimana kamu tahu kalau karakter tokoh ini dibuat berdasarkan karakter Nona Rugos, apakah scenario yang kalian dapatkan berbeda dengan yang kudapatkan?”

Perkataan Luna sangat tajam, Elanos mengerutkan bibirnya dan berkata dengan nada sedih : “Karakterku yang mana yang tidak sesuai dengan karakter Arania ini?”

Elanos sudah membaca scenario ini berkali-kali, karakter Arania ini sangat menarik, dia sangat suka. Apalagi ini disutradarai oleh sutradara terkenal, merupakan karya terbesarnya, ia bisa memanfaatkan film ini untuk menjadi terkenal. Sehingga dia harus mendapatkan peran ini bagaimana pun caranya. Dan mulut Luna sudah terkenal tajam, ia seolah tidak menyisakan sedikit pun harga diri untuk Elanos , ia berkata dengan jujurnya : “Aku bicara jujur saja, Arania merupakan kembang sekolah, dan Nona Rugos sama sekali tidak bisa menciptakan kesan kembang sekolah ini. Mengenai kemampuan dalam berakting, maaf saja, dalam beberapa film yang pernah anda bintangi, dialog anda tidak lebih dari sepuluh kalimat, sama sekali tidak memberikan kesempatan padamu untuk menunjukkan bakat aktingmu. Dan wajah anda ini, hanya wajah asing bagi penonton, lebih tidak perlu membicarakan penjualan tiket yang bisa anda capai.”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu