Suami Misterius - Bab 1185 Yang Mengundangmu Adalah Orangtuaku

“Oh iya, kasus Daria sudah akan memulai persidangan lagi.” Dina berkata lagi.

“Cepat sekali?” Keyra sedikit tercengang.

“Bukti yang autentik, ditambah dengan dukungan dari keluarga Zhou, untuk bisa masuk prosedur persidangan sudah tidak akan lama lagi. Jujur saja, putri Direktur Li juga cukup kasihan, baru 20 tahunan, masa muda yang begitu indah harus dihabiskan di dalam penjara. Ketika dia keluar dari penjara, entah ayahnya masih hidup atau tidak, meskipun masih ada yang bersedia menikahinya, dia juga sudah kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang ibu.”

“Siapa pun yang berbuat kesalahan memang sudah seharusnya menerima hukuman. Dia membunuh orang, kalau dibiarkan bebas berkeliaran, maka itu tidak akan adil untuk korban.” Ucap Keyra.

“ Daria juga bukan orang baik.” Kata Dina.

“Meskipun dia bukan orang yang baik, namun tidak perlu sampai dihukum mati. Kalau dipikirkan lagi, meskipun dosa yang dia perbuat fatal, tetap harus dihukum sesuai hukum yang berlaku.” Keyra berkata dengan serius.

Setelah Dina mendengarnya, ia menghela sambil berkata, “Kalau ayahku menikah dengan seorang wanita yang usianya hanya lebih tua beberapa tahun dariku, bahkan wanita itu juga memiliki hati yang busuk, aku juga akan sulit menahan diri untuk membunuhnya.”

“Kamu hanya berpikir saja, tidak akan benar-benar bergerak. Orang berlogika manapun tidak akan menabrak orang dengan sengaja.” Setelah Keyra mengatakannya, dia menyerahkan satu tumpuk dokumen pada Dina, “Jangan memikirkan kasus yang tidak berhubungan denganmu, bereskan dokumen ini, ini akan digunakan dalam persidangan minggu depan.”

Dina menerima dokumen dan melihat sebentar, lalu berdiri, “Ok, setelah kurapikan akan kuserahkan padamu malam ini.”

Dina berjalan keluar dari ruangan, tangan Keyra memegang mouse komputer, namun tatapan matanya malah kosong menatap layar komputer.

Kalau bukan karena koneksi dengan Diana, Keyra pasti akan mempertimbangkan untuk menerima kasus Direktur Li, kasus dengan bukti yang autentik seperti ini, yang diandalkan bukanlah bukti atau perdebatan, melainkan permainan perasaan, kalau mencari ke seluruh pemain hukum dibidang ini, memang tidak akan menemukan pengacara lain yang bisa memanfaatkan perasaan selain dirinya.

Keyra bukannya tidak ingin membantu wanita yang melakukan kesalahan karena gegabah, hanya saja, dua lebih tidak ingin membuat masalah untuk Diana.

Keyra sedang menghela nafas ringan, ponselnya yang ada diatas meja berdering.

Dia mengambil ponsel, melihat nama Alfy yang muncul diatasnya, perasaannya yang murung seketika menjadi riang.

Keyra menerima telepon, dari seberang sana terdengar suara Alfy yang hangat dan lembut, “Hasan sudah menemuimu?”

“Uhm.” Keyra menjawab sambil tersenyum, “Sudah membuat kesaksian tertulis, sangat kooperatif. Terima kasih banyak untuk dukungan Tuan muda Sanusi.”

“Tidak perlu berterimakasih. Itu sudah seharusnya.” Alfy menjawab dengan lembut.

“Akhir pekan ada waktu?” Keyra bertanya.

“Mau kencan?” nada bicara Alfy terdengar jauh lebih lembut.

“Iya kencan, tapi yang mengajakmu adalah orang tuaku. Mereka ingin bertemu denganmu.” Jawab Keyra.

“Ok, aku akan menyuruh sekretarisku untuk mengosongkan jadwal.” Balas Alfy.

Akhirnya, waktunya ditentukan di minggu malam.

Biasanya setiap minggu malam Alfy akan menemani ayahnya untuk makan malam.

Alfy sangat sibuk, cukup sulit untuk Erwin bertemu putranya, sehingga memutuskan setiap akhir pekan makan bersama.

Minggu malam Alfy harus mengunjungi orang tua Keyra, tentu saja tidak bisa menemani Erwin makan, sehingga dia mengabarinya lebih awal dan menjelaskan.

Erwin tahu putranya berpacaran dengan putri keluarga Sunarya dan dia sama sekali tidak terkejut dengan hal ini.

Namun Alfy meninggalkan hal lain untuk berkunjung kerumah keluarga Sunarya, ini artinya dia benar-benar menganggap serius hubungannya dengan Nona besar Sunarya ini, ini sungguh membuat Erwin merasa senang.

Erwin langsung bersemangat, ia segera bergerak cepat. Bukan hanya mencari tahu apa yang disukai oleh Keluarga Sunarya, mempersiapkan semua hadiah yang terbaik, bahkan pakaian dan sepatu yang akan dikenakan Alfy untuk berkunjung ke kediaman Keluarga Sunarya pun sudah disiapkan.

Alfy melihat ayahnya menyiapkan baju yang formal, seketika merasa kepalanya sakit.

“Ayah, tidak perlu sampai begitu formal, aku hanya pergi mengunjungi orang tua Keyra, bukan pergi untuk berbisnis.”

“Kamu tahu apa, mengunjungi calon mertua jauh lebih penting dari pada membicarakan bisnis. Dulu, ketika aku pertama kali mendatangi rumah kakekmu…..” Erwin berbicara setengah, tiba-tiba seperti tercekat.

Sejak istrinya meninggal, setiap kali dia datang kerumah mertuanya, dia pasti dipukul keluar, hadiah yang dibawa juga selalu dibuang keluar, akhirnya, dia tidak pernah datang lagi dan dalam sekejap mata 20 tahun sudah berlalu.

Akhirnya, Alfy tetap tidak mengenakan pakaian formal yang disiapkan oleh Erwin, mengenakan pakaian di acara yang salah juga termasuk tidak sopan.

Dan untuk Keluarga Sunarya, hari minggu ini memiliki suasana ramai yang tidak seperti biasanya.

Clara dan Sus Rani sudah mulai sibuk sejak pagi, Diana juga ikut sibuk, hanya Rudy dan Desta kedua ayah dan anak yang terlihat begitu tenang.

Rudy duduk membaca Koran di sofa, melihat istrinya bolak balik sampai kepalanya pusing, akhirnya bersuara : “Ini bukan ingin menyambut orang penting, untuk apa kamu sibuk sampai seperti itu.”

“Iya. Bocah dari keluarga Sanusi itu, kalau dilihat lumayan masih boleh dibiarkan untuk berpacaran dengan Key, kalau tidak memenuhi syarat langsung usir saja.” Desta menambahkan.

“Kalian berdua ini sungguh sombong ya. Berani mengusir orang, kalau Key tidak menghabisi kalian baru aneh.” Clara sudah sibuk sepanjang hari, rasanya tenaganya sudah hampir habis terkuras, dia duduk disofa sambil melirik tajam Desta, “Ketika kamu pertama kali datang mengunjungi keluarga Zhou, kenapa mertuamu tidak mengusirmu keluar.”

Desta terkekeh, dalam hati berpikir : Meskipun Jay punya banyak nyali juga tidak akan berani mengusirnya keluar.

Sore hari, Keyra pulang dengan membawa Alfy.

Alfy besar di keluarga kaya raya, sejak kecil sudah mendapatkan pendidikan yang terbaik, dia juga berada didunia bisnis bertahun-tahun, bukanlah anak yang tidak pernah melihat dunia luar. Meskipun dihadapan Rudy, dia tetap tidak menunjukkan sedikitpun celah, bahkan terlihat begitu sopan dan sempurna.

Setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Rudy bisa dia jawab dengan sempurna, bahkan Rudy pun tidak bisa menemukan celah dalam setiap jawabannya.

Sementara Keyra terus duduk disamping Alfy, begitu penurut bagaikan kucing yang sudah dijinakkan. Cukup satu lirikkan dari Alfy sudah bisa membuatnya tersenyum cukup lama.

Dan ini sangat membuat Rudy tidak senang, membuatnya merasa seperti ada yang berebut putri dengannya.

Namun Clara malah merasa sangat puas dengan Alfy, memiliki penampilan yang ok, begitu santun juga sopan, ketika duduk disamping Key juga terlihat sangat serasi.

Sementara Desta tidak mengatakan satu patah kata pun sejak Alfy menginjakkan kaki masuk ke dalam rumah, ada orang tuanya disini, dia tidak punya kesempatan untuk bicara. Menghadapi Alfy ‘Si Pembajak’ ini, dia sama sekali tidak bisa bersikap ramah.

Namun Diana terlihat jauh lebih ramah, dia bukan hanya kakak ipar Keyra, ia juga sahabatnya, tentu saja dia tidak akan mempersulit pujaan hati Keyra.

Dan Gungun juga terlihat suka dengan Alfy, dia terus berbutar di sekeliling Alfy, menanyakan ini dan itu. Alfy juga terlihat suka dengan anak-anak, sorot matanya lembut, ia menjawab setiap pertanyaan kekanakan Gungun dengan sangat sabar, sesekali mengelus kepalanya untuk menunjukkan rasa senangnya.

Gungun menarik tangan Alfy sambil terus memanggil ‘paman’, panggilannya begitu akrab. Bahkan sampai mengabaikan Desta yang menjadi ayahnya ini. Membuat Desta semakin kesal.

Sus Rani sudah selesai memasak semua hidangan dan menghidangkannya di meja makan, makanan yang disajikan sangatlah banyak dan beraneka ragam.

Clara sedang mengajak semua ke meja makan, tiba-tiba terdengar suara dari arah ambang pintu.

Disusul oleh seorang pria muda yang diantar masuk oleh pelayan. Orangnya belum tiba, namun suaranya sudah terdengar terlebih dahulu.

“Apakah hari ini ada tamu, kenapa begitu ramai.”

Keyra tidak perlu melihat, hanya mendengar suaranya saja sudah membuat kepalanya terasa sakit. Rimi, sedang apa dia datang kemari disaat seperti ini.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu