Suami Misterius - Bab 425 Dirasuki

“ Kak Rudy tentu saja baik. ” Amy berkata dengan suara yang sangat kecil karena dia merasa malu. Setiap kali memikirkan wajah Rudy, wajahnya langsung memerah dan jantungnya berdetak kencang.

“ Jika dia tidak baik, bagaimana mungkin kakak memperkenalkannya kepadamu. Sekarang, Rudy adalah Presiden dari Sutedja Group. Jika kamu menikah dengannya, maka kamu akan menjadi istri seorang Presiden, dan kamu akan hidup bahagia dan makmur seumur hidupmu. ” Kata Nalan Vi.

“ Tetapi aku merasa bahwa hubungan antara kak Rudy dan kak Clara sangat baik. ” Amy berkata dengan sedih dan sedikit kurang setuju tentang pemikiran Nalan Vi.

Setelah mendengarkan perkataannya, Nalan Vi pun mengerutkan keningnya. Dan pada saat ini, tiba-tiba Revaldo masuk.

“ Kakak ipar. ” Amy berdiri dan berkata dengan sopan.

Revaldo batuk beberapa kali dan kemudian memberi isyarat kepadanya untuk duduk.

“ Mengapa kamu bangun dari tempat tidur lagi? Dokter sudah mengingatkanmu untuk beristirahat dengan baik. ” Nalan Vi membantunya untuk duduk.

Revaldo duduk di sofa, lalu batuk sejenak dan kemudian berkata dengan suaranya yang serak : “ Aku ingin mengatakan beberapa hal kepada Amy. Aku akan kembali beristirahat setelah selesai mengatakannya. ”

Revaldo memandang Amy, dia tidak percaya bahwa Rudy tidak mengenal wajah yang tidak asing ini. Dia sangat mengenal sifat adiknya itu, dirinya tetap akan sangat tenang dalam menghadapi segala hal.

“ Amy, seharusnya kamu sudah mengetahui situasiku. Aku sudah tidak bisa apa-apa lagi. Sekarang Rudy yang bertanggung jawab atas perusahaan, dan dia dan istrinya tidak sepaham dengan kami.

Sekarang, kakak sepupumu dan anak kami hanya bisa saling bergantung satu sama lain. Begitu aku pergi, mungkin mereka akan ditindas oleh orang lain.

Jadi, aku dan kakak sepupumu akan mencoba yang terbaik untuk membuat hubungan mereka hancur dan membiarkanmu menikah dengan Rudy. Hanya ketika kamu sudah menjadi Nyonya Sutedja, kamu baru bisa menjaga dan menghidupi istri dan anakku di masa depan. ”

“ Kakak ipar, jangan berbicara seperti orang lain. Aku dan kakak sepupu adalah satu keluarga dan kami akan tetap saling membantu. ” Amy berkata dengan malu dan berjanji dengan penuh ketulusan.

Revaldo telah berhasil meyakinkannya. Menjadi istri dari seorang Presiden Group Sutedja adalah posisi yang sangat menarik. Dia datang jauh-jauh dari kampung halamannya ke Kota A adalah demi kemakmuran hidupnya.

Menikah dengan pria kaya dan tampan adalah impian semua wanita, termasuk Amy.

“ Kamu hanya perlu tinggal di rumah ini dengan tenang. Untuk masalah lainnya, aku dan kakak sepupumu akan mengurusinya. ” Revaldo membuatnya semakin yakin.

.....

Pada saat itu juga, Rudy sedang dalam perjalanan menuju Villa Marina.

Clara meletakkan sebelah tangannya di jendela dan menyipitkan matanya sambil memandang pria di sebelahnya.

“ Apakah kamu pernah bertemu dengan Amy sebelumnya? ”

“ Tidak. ” Rudy menjawab dengan acuh tak acuh.

“ Oh. ” Jawab Clara. Lalu dia mengerutkan keningnya dan berkata : “ Aku tidak mengerti apa maksud dari Nalan Vi membawanya ke rumah. ”

Setelah mendengarnya, tatapan Rudy menjadi dingin dan dia berkata dengan acuh tak acuh.

“ Tidak perlu memperdulikannya, dan kita juga tidak perlu meresponnya. ”

Setelah mendengar perkataannya, Clara pun menatapnya dengan penuh keraguan. Perkataannya benar-benar membingungkan. Sebelum merespon, seharusnya kita perlu mengetahui apa maksud dari mereka terlebih dulu. Jika tidak, maka kita akan masuk ke dalam perangkap mereka.

Perasaan Clara penuh dengan keraguan, tetapi Rudy tidak memberinya kesempatan untuk terus memikirkannya. Dia mengemudi dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang tangan Clara dan menggelitik tangannya dengan lembut.

“ Rudy, mengemudilah dengan baik! ” Clara kesal dan wajahnya memerah, dia benar-benar ingin menyingkirkannya. Awalnya, dia mengira bahwa Rudy akan tetap mengganggunya, tetapi tidak disangka bahwa Rudy melepaskannya.

Rudy meletakkan tangannya di setir, lalu tiba-tiba memutar setirnya dan melaju ke arah pantai.

Di hadapan mereka hanya ada air yang jernih dan pasir pantai yang tak berujung.

Setelah mobil berhenti, Rudy membuka jendelanya dan angin sepoi-sepoi dengan suara ombak bergulir masuk ke mobil dengan sedikit aroma laut di udara.

Rudy mematikan mesin mobil dan membuka sabuk pengamannya.

“ Untuk apa berhenti di sini? ” Clara bertanya dengan bingung.

Rudy mendekatinya dan menariknya ke dalam pelukannya, lalu berbisik di telinganya : “ Melakukan hubungan seks. ”

Clara membuka matanya lebar-lebar dan menatapnya dengan panik. Ada apa dengannya?

“ Rudy, jangan gila! Bagaimana jika kita melakukannya di villa saja? ” Dia menolaknya.

“ Aku sudah tidak sabar. ” Rudy berkata dengan suaranya yang serak dan dia sudah hampir di luar kendali.

Angin masuk melalui jendela dan Clara menggigil kedinginan.

Rudy menekannya dengan tangannya dan bertanya : “ Apakah perlu tutup jendela? ”

Clara hanya menatapnya dengan marah dan tidak berbicara. Dia merasa bahwa ada yang salah dengan Rudy hari ini.

Meskipun pria ini selalu berantusias, tetapi dia selalu konservatif dan tenang. Dan hari ini, dia sangat berantusias.

Apakah dia mengalami tekanan selama dia pergi?

Melihatnya tidak berbicara, Rudy pun tersenyum dan kemudian berkata : “ Nantinya tidak akan dingin lagi. ”

Dia perlahan mendekat dan menciumnya. Namun, ketika mereka baru saja berciuman, tiba-tiba ponsel Clara berdering.

Clara pun mendorongnya dan mengeluarkan ponselnya dari tas.

Ternyata itu adalah panggilan dari Yunita dan dia mengajaknya untuk bertemu di Pantai Mutiara.

“ Apakah kamu masih ingin melanjutkannya? Jika iya, cepatlah, aku masih ada urusan. ” Clara memegang ponsel di satu tangan dan tangan lainnya memegang dada Rudy.

Rudy mengerutkan keningnya. Nada bicaranya yang datar seperti air dingin yang mengalir dapat memadamkan amarah di hati Rudy.

Inilah yang disebut cinta antara seorang pria dan wanita. Tetapi memang benar, bahkan di tempat tidur pun, Clara jarang berinisiatif.

Rudy diam-diam mengeluarkan kotak rokok dan korek api, dan seperti biasa dia pun menyalakan rokoknya. Tetapi begitu dia merokok, Clara langsung mengambil rokok itu dan melemparkannya keluar jendela.

Rokok itu mendarat di pantai dan kemudian padam.

Rudy menatapnya dan Clara mengulurkan tangannya untuk memegang keningnya.

“ Aku tidak panas. ” Rudy meraih tangannya dan berkata.

“ Tadi kamu sangat berantusias seperti api dan sesaat kemudian, sikapmu sedingin es dan tidak berbicara. Ini sangat tidak biasa, apa yang telah merasukimu? ” Clara mengerutkan keningnya dan berkata sambil berpikir.

Setelah mendengarkannya, Rudy pun tersenyum tak berdaya.

Tidak peduli perasaan seperti apa yang sedang dialaminya, semua itu dapat dengan mudah diselesaikan oleh Clara tanpa perlu membujuknya, karena dia benar-benar sangat mencintainya.

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu