Suami Misterius - Bab 309 Jangan Harap Menggodanya Lagi!

Tapi, meskipun ayahnya teliti dan hati-hati sekalipun, orang yang berpura-pura tidak tahu hanya orang yang belum menemukan buktinya saja. Sekarang pemeriksaan terhadap korupsi begitu ketat, banyak pejabat yang tertangkap, Milka sangat takut, takut suatu hari akan tiba giliran ayahnya.

Beberaa hari ini ia melalui harinya dengan panuh kekhawatiran, kalau terus seperti ini, ia takut ia bisa gila.

Clara menopang tangan di bahunya, menghela nafas perlahan, namun tidak tahu harus bagaimana menenangkannya.

Clara berbeda dengan dirinya. Kalau Yanto terciduk, Clara akan merasa itu adalah karma yang pantas ia terima, kalau Yanto masuk penjara, dia juga tidak akan menjenguknya sama sekali.

Sementara Milki adalah kesayangan Tea Araya yang tumbuh dibawah kasih sayang yang berlimpah, hubungan ayah dan anak juga sangat erat. Satu sisi ayah tersayang, satu sisi lainnya adalah kekasih yang paling ia cintai, bisa dibayangkan betapa menderita dan kesulitan posisi Milki sekarang.

Clara sama sekali tidak tahu harus bagaimana membujuk Milki, ini merupakan simpul yang sudah diikat mati, tidak akan bisa terbuka.

Dia mengulurkan tangan dan mengambil gelas, mengangkat kepala dan minum dengan cepat. “Aku temani kamu minum, kita mabuk bersama.”

Begitu Milki mendengarnya, ia langsung tertawa, “Kamu pikir aku tidak mengerti dirimu, kamu hanya akan mabuk-mabukan kalau suasana hati sedang buruk. Kenapa lagi, ibu dan anak Keluarga Muray membuat masalah lagi.”

“Mereka suka buat masalah biarkanlah, kalau sengaja ingin mencari mati siapa yang bisa menahannya.” Clara berkata dengan nada bicara tidak perduli.

Luna sudah menggunakan 200 juta untuk menyumpal mulut Imori, Imori sudah menceritakan semuanya. Yunita mendapatkan narkoba dari seorang preman yang ia kenal di bar tersembunyi.

Sekarang preman itu sudah tertangkap, asalkan preman ini membuka mulut, maka Yunita pasti akan langsung tertangkap.

Tertangkap karena jual beli narkoba, maka karir Yunita sebagai aktris akan berakhir, Clara ingin lihat bagaimana Yunita menyelamatkan dirinya.

Milki sudah minum sampai setengah mabuk, ia menopang dagunya sambil menatap Clara dengan mata sayu, “Kalau bukan karena masalah ibu dan anak itu, jangan-jangan Tuan muda keempatmu yang membuatmu tidak senang.”

Clara dan Milki bisa membicarakan apa saja, tidak pernah ada rahasia diantara mereka. Ia memegang gelas berisi akoholnya, sambil mengulang kembali apa yang dikatakan Rosa.

Setelah Milki mendengarnya, ia langsung terdiam sesaat, lalu berkata setelah berpikir sesaat, “Semua orang bergosip kalau Rosa adalah pacar Tuan muda keempat Sutedja. Meskipun tidak tahu benar atau tidak, namun hal semacam ini tidak akan terjadi kalau tidak ada yang memicu. Dan masalah ini tergantung bagaimana kamu memikirkannya, untuk pria yang berusia hampir 30 seperti Rudy, tidak mungkin tidak punya masa lalu. Asalkan kamu tidak mempermasalahkan masa lalunya, asalkan dia memutuskan untuk menjadikan dirimu sebagai wanitanya yang terakhir baginya, kalian pasti akan bahagia jika bersama.”

“Siapa yang tahu apa yang ia pikirkan.” Setelah mendengarnya, Clara bergumam.

Wanita mana yang tidak ingin menjadi bidadari terakhir dalam hidup kekasihnya. Namun masih ada bidadari selanjutnya, siapa yang tahu.

“Kamu tidak bodoh, dia mencintaimu atau tidak, bagaimana mungkin kamu tidak tahu.” Clara bergurau dengannya.

“Aku kan bukan cacing dalam perutnya.” Clara berkata.

“Wanita tidak perlu menjadi cacing dalam perut kekasihnya, wanita adalah tulang rusuk pria, kalau kamu terluka dia akan merasa sakit, dan itu saja sudah cukup.” Milki berkata sambil tersenyum, baru tersenyum setengah, tiba-tiba senyum diwajahnya menjadi kaku.

Ucapan ini merupakan ucapan yang dikatakan oleh Vincent padanya ketika dulu.

Dia berkata, “Milki, kamu adalah tulang rusukku yang terlemah, akan sakit kalau tersentuh. Seumur hidupku, aku akan melindungimu dengan sangat tulus.”

Janjinya begitu indah, sayang, tidak ada satu pun diantara mereka yang berhasil menjalankannya.

Milki tidak bicara lagi, ia mengangkat gelasnya, lalu meminum alkoholnya sampai habis sambil meneteskan airmata.

Kedua wanita ini minum sampai mabuk, mereka saling bergandengan berjalan keluar bar sambil saling mengeluh, sama sekali tidak ada yang memperhatikan apa yang ada didepannya.

Lalu, karena tidak memperhatikan, Clara menabrak sebuah dinding yang terasa empuk dan kenyal yang membuatnya oleng beberapa langkah kebelakang, ia memegang kepalanya, rasanya matanya berkunang-kunang.

Dia berusaha membuka mata untuk melihat pria yang berada dihadapannya. Lalu dengan sedikit terkejut, “Gevin, kok bisa kamu disini.”

Gevin menatapnya dingin, setelah tercengang sesaat, ia berkata sambil tersenyum sinis, “Kemana saja bisa bertemu denganmu, sepertinya kita berjodoh.”

Clara bersandar di dinding sambil menatapnya datar, dalam hati berpikir kalau jodoh juga pasti itu jodoh yang membawa malapetaka.

“Milki, ayo kita pergi.” Clara menarik Milki pergi, baru menggeser kakinya, Gevin sudah menarik tangannya.

Dia menggenggam lengannya yang kecil, lalu menariknya dengan kuat kebelakang, kemudian menyandarkannya di dinding, punggung Clara menabrak dinding yang keras, kesakitan sampai mengkerutkan alis.

“Gevin, kamu minta dihajar lagi ya.” Clara berkata dengan kesal.

Wajah Gevin langsung berubah tegas, tangan yang menggenggam lengannya mnegencang, membuat urat ditangannya timbul. Dalam nafasnya ada bau alkohol yang menyengat.

Kelihatannya, dia juga minum cukp banyak.

Sejak hubungan Rudy dan Clara terbongkar, Nalan Vi sering mengeluh dihadapannya, dalam ucapannya mengatakan kalau dia tidak becus, bahkan seorang wanita saja tidak bisa ditaklukkan.

Membuat Gavin tidak tahan mendengarnya, sehingga hampir setiap malam pergi ke bar untuk menghilangkan penat.

“Clara, kamu begitu kasar, sama sekali tidak mirip dengannya. Apa yang membuat Rudy tertarik padamu.” Gevin berkata dengan sinis.

Clara mengetatkan bibirnya dengan dingin, mengkerutkan alis dan memelototinya tanpa bicara. Dia sedang berpikir siapa dia yang dikatakan oleh Gevin.

Gevin tertawa dengan begitu sinis, lalu melanjutkan ucapannya, “Kamu Clara, apa yang kamu lihat dari Rudy, kalau aku adalah penerus Sutedja Group, apakah mungkin kamu sudah berada diatas ranjangku.”

Nada bicara Gevin penuh dengan rasa kesal dan sinis, Clara sungguh tidak tahan mendengarnya lagi, ia mengangkat kaki dan menginjakkan sepatu hak tingginya ke kaki Gevin dengan kuat.

Gevin berteriak kesakitan sampai mundur dua langkah dan melepaskan tangan Clara.

Clara melepaskan tangannya, melihat bekas merah ditangannya karena dicengkram olehnya, rasanya ingin sekali menendangnya sekali lagi.

“Gevin, apakah menurutmu wanita menyukai seorang pria harus selalu karena uang.”

“Bukankah memang begitu.” Gevin menahan sakit sambil berkata dengan dingin.

“Orang yang begitu naïf dan berpandangan pendek, pantas saja tidak memiliki wanita yang mencintaimu.” Clara memutar bola matanya, mengangkat dagunya dan berkata dengan sombong, “Rudy lebih ganteng dari kamu, body bagus, dewasa juga tegas, ketika tersenyum lebih menggoda dari kamu, ada pria sekeren dia, bagaimana mungkin aku bisa tertarik padamu, aku tidak buta.”

Setelah Clara memarahi Gevin panjang lebar, rasanya jauh lebih lega, kesadarannya juga kembali setengahnya.

Dia mengibas rambut panjangnya dan berbalik dengan cool. Namun ketika akan meninggalkan baru, ia tercengang sepenuhnya ketika berbalik.

Entah sejak kapan Rudy berdiri dibelakangnya. Jarang sekali dia tidak mengenakan setelan jas, mengenakan kemeja garis berwarna biru muda yang simple, mengenakan celana panjang yang membuatnya semakin tinggi. Lengan kemejanya tergulung sampai dibawah sikut, kerah kemejanya tidak terkancing, satu tangannya dimasukkan kedalam kantung celana.

Matanya yang hitam dan pekat tersenyum padanya.

Wajah Clara yang putih bersih seketika merona merah. Tiba-tiba ia teringat apa yang ia katakan barusan, dia sangat menggoda ketika tersenyum.

Pria ini tersenyum seindah ini y=untuk apa sih, jangan harap menggodanya lagi.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu