Suami Misterius - Bab 1253 Mantan Pacar Dan Pacar Sekarang

Alasan mengapa sebuah vila pribadi menjadi 'vila pribadi' adalah karena tempat ini sepenuhnya berada di sektor pribadi pemiliknya. Kecuali pemiliknya mengizinkan orang lain masuk, kalau tidak, tidak ada orang lain yang boleh diizinkan masuk ke dalam.

Bahkan jika Zara memiliki wajah cantik seperti artis, itu tetap tidak terkecuali.

Satpam penjaga pintu vila berdiri di depan Zara, seperti gunung yang menjulang tinggi dengan penuh tanggung jawab tugasnya, dia berkata, "Maaf nona, vila ini adalah kediaman pribadi, silakan anda pergi secepatnya."

“Aku tahu, ini vila Alfy. Aku temannya, bisakah kamu mengizinkan aku masuk dan menunggunya di dalam?” Kata Zara dengan hangat dan lembut, lalu dia mengulurkan tangannya dan mengibaskan rambutnya yang ada di depan wajahnya ke belakang telinganya.

“Maaf, tidak boleh." Satpam penjaga vila itu menolak dan tak memberikan sedikitpun kesempatan padanya.

Tanpa bukti apa-apa langsung bilang kalau dia adalah teman tuan Muda Alfy. Jika satpam penjaga vila memasukkan orang sembarangan, yang ada dia akan menggulung ranjangnya dan diusir pergi besoknya.

Dia pernah dengar lebih dari setahun yang lalu, seorang gadis cantik pernah juga mengatakan kalau dia adalah teman Tuan Muda Alfy. Gadis cantik itu berkata dengan telihat sangat jujur dan tulus. Satpam penjaga vila pun tidak tahan dengan gadis yang memohon itu, lalu membiarkan gadis itu masuk ke dalam vila.

Alhasil, saat Alfy mengetahuinya, Alfy langsung memecat seluruh satpam penjaga yang bertugas hari itu.

Setelah itu, semua anggota satpam penjaga menerima peringatan untuk tidak akan pernah membiarkan orang asing masuk ke vila. Untuk menghindari mereka kehilangan pekerjaannya.

Zara sudah bicara banyak sekali, tapi masih saja dihalangi dan hanya berdiri di depan gerbang. Dengan enggan, Zara pun terpaksa hanya bisa berdiri di gerbang pintu vila dan menunggu dan sesekali diusir lagi oleh satpam penjaga.

Meski cuaca mulai mendingin setelah masuk musim gugur, tapi jam dua siang adalah waktu terpanas pada hari itu. Matahari bersinar miring dan tidak ada bangunan yang menghalangi sinar matahari di gerbang pintu masuk depan vila. Zara berdiri di bawah sinar matahari, riasannya hampir luntur semua.

Keyra menapakkan sepatu hak tingginya dan berjalan ke gerbang pintu masuk vila. Dan dia melihat Zara yang terlihat sedikit debu di kepala dan wajahnya.

Mata satu sama lain bertemu sebentar, ekspresi Zara sedikit berubah dan kemudian dia membuang muka.

Keyra tidak banyak bicara, ini bukanlah tempatnya. Dan bukan tugasnya untuk mengusir orang. Mengenai ucapan mencibir, Keyra benar-benar tidak bisa mengatakannya, sesama wanita untuk apa saling menyakiti.

Keyra pun melangkahkan kakinya berjalan sampai ke gerbang pintu masuk. Satpam penjaga vila begitu melihatnya, ekspresinya langsung berubah dengan senyuman menyanjung.

Alfy selalu bersih dan sangat introvet. Dia tidak pernah punya hubungan yang sembarangan antara pria dan wanita. Dan Keyra adalah wanita pertama yang dibawa pulang ke vilanya ini. Status Keyra di hati Tuan Muda Alfy hampir terbukti dengan sendirinya.

Sejak Alfy membangun lagi wardrobe untuk Keyra di vila ini, para pelayan di vila telah diam-diam membicarakan mereka dan berasumsi kalau Keyra pasti akan menjadi nyonya vila ini kedepannya.

Menghadapi calon nyonya bos mereka, para satpam penjaga vila di depan gerbang pintu jelas tidak akan berani mencari masalah dengannya. Mereka dengan cepat membuka gerbang pintu dan mempersilahkan Keyra masuk ke dalam.

Sosok Keyra menghilang di dalam gerbang besi otomatis itu. Zara kesal dan tidak terima, dia bertanya kepada satpam penjaga gerbang “Kenapa dia boleh masuk?”

“Kamu mau dibandingkan dengannya? Dia adalah pacar Tuan Muda Alfy.” Jawab satpam penjaga vila.

Mata Zara memerah kesal. Dia sejenak tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia membatin, aku juga adalah pacar Alfy, hanya saja di depan kata pacar ini, ada satu tambahan kata yaitu ‘mantan’. Mantan pacar dan pacar sekarang, diperlakukan dengan sangat beda sekali.

Ketika Zara berdiri di depan vila, mengeluh dan mengomel sendiri, Keyra sudah berjalan melalui koridor pemandangan dan memasuki halaman vila.

Dia naik ke atas melalui tangga kayu dan masuk ke ruang wardrobe.

Lemari pakaian dua lantai di ruang wardrobe ini, dipenuhi dengan pakaian musiman yang menggantung di sana. Keyra memilih-milih pakaian itu, lalu dia pun memilih beberapa baju dan mencobanya.

Baju-baju yang dibeli Alfy hampir semuanya terlihat seperti pakaian wanita yang cukup feminim. Sangat cocok dengan keindahan yang dipikirkan oleh Alfy.

Keyra tidak keberatan dengan hal ini. Pria membeli pakaian untuk wanita agar wanita bisa memakai baju itu untuk diperlihatkan padanya. Jadi, tentu saja mereka akan memilih gaya baju yang disukainya.

Keyra mencoba beberapa kali pakaian berturut-turut, mulai dari baju kerja, dress sifon dan gaun panjang. Tidak peduli dari gaya, warna, bahkan ukuran pakaiannya, semuanya sangat cocok dengan tubuh Keyra.

Keyra menggantungkan pakaiannya ke samping dan bersiap untuk meminta pelayan membungkus pakaian-pakaian itu. Bagaimanapun, dia tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan di vila ini. Jika baju-baju ini hanya digantung di sini, ini terlalu sia-sia sekali.

Setelah memilih beberapa pakaian, Keyra memilih dua pasang sepatu, salah satunya adalah sepatu kristal hak tinggi yang sangat disukai Keyra.

Sepatu hak tinggi ini edisi terbatas. Keyra melihatnya di majalah mode. Dia pergi ke konter toko belanja dan menanyakannya. Tapi pelayan toko bilang kalau produk itu belum masuk pasar lokal. Tidak tahu juga di mana Alfy membelinya.

Keyra mengenakan sepatu hak tinggi dan berjalan berputar di depan cermin, dia sangat senang sekali. Jika bukan karena kejadian Zara yang memengaruhi suasana hatinya, harusnya dia akan lebih bahagia.

Keyra mengenakan sepatu hak tinggi dan berjalan lagi ke depan lemari. Dia ingin mencari gaun yang cocok dengan sepatunya. Setelah mencari-cari, dia melepaskan sebuah gaun panjang perpaduan putih dan perak di gantungan baju. Gaun ini tidak sama seperti pakaian yang disimpan lainnya. Pakaian ini adalah gaun panjang dengan sedikit terbuka di bagian dadanya, desain punggung pakaian ini sedikit berongga jadi terlihat sangat seksi.

Keyra curiga, ketika Alfy memilih-milih baju, pasti dia salah mengambil gaun ini.

Keyra mencoba gaun panjang perpaduan putih dan perak ini, gaun ini sangat pas dan sempurna memperlihatkan keindahan tubuh Keyra.

Keyra memilih sepasang anting mutiara lainnya dari laci di bawah meja rias untuk dikenakan, lalu menyisir rambut panjangnya. Jika menambahkan riasan lebih tebal, Keyra sudah bisa langsung pergi ke pesta.

Keyra mengenakan bajunya dengan sangat cantik. Suasana hatinya juga langsung membaik. Ada pakaian dan perhiasan yang indah, wanita selalu bisa membuat dirinya bahagia.

Keyra memilih baju, sepatu, tas dan berjalan keluar dari ruangan wardrobe. Alfy tetap tak kunjung kembali.

Dia bosan, lalu berjalan turun ke lantai pertama ke dapur. Dia ingin menuangkan segelas air putih untuk diminum. Ketika dia sedang mencari gelas, kebetulan sekali dia menemukan wine tibet punya Alfy.

Dia mengambil sebotol anggur itu, melihat tahun pembuatannya. Dia pun memutuskan tidak minum air putih lagi, tapi harus minum wine.

Dengan sebotol anggur di satu tangan dan gelas wine di tangan lainnya, Keyra berjalan keluar dari dapur dan berdiri di balkon luar ruangan di lantai pertama.

Dia meletakkan gelas wine kristal di pagar balkon, lalu membuka tutup botol wine dan aroma lembut anggur merah perlahan-lahan melayang di sepanjang botol itu.

Keyra menuangkan setengah gelas wine itu, lalu mengangkat gelas winenya dengan ujung jarinya yang indah, mengoyang-goyangkan gelas itu dengan lembut dan mencicipinya.

Keyra bersandar di pagar dengan malas, mencicipi wine itu dengan santai. Tatapan matanya melihat santai ke arah yang tidak jauh dari tempatnya.

Di depan balkon terbuka ini, ada sebuah taman yang rimbun dan di depan taman bisa langsung melihat gerbang pintu masuk utama vila.

Zara masih berdiri di sana, dia sungguh sangat gigih.

Keyra menyipitkan matanya yang indah sambil menggoyangkan gelas wine di tangannya. Dan menebak-nebak tujuan Zara datang kemari.

Dia belum berhasil mendapatkan alasan yang masuk akal. Di jalan dengan deretan pepohonan di luar vila, sebuah mobil hitam besar perlahan masuk dan berhenti di bawah tangga di depan vila.

Alfy membuka pintu mobil dan keluar turun dari mobil. Asistennya itu masih di sampingnya. Mereka berdua berjalan dan mengobrol. Alisnya Alfy yang tebal naik seolah sedang menjelaskan dan memberikan tugas kepada asistennya.

Ketika mereka berdua bicara, tiba-tiba Zara muncul dan menghalangi mereka.

Karena jarak yang terlalu jauh, Keyra hanya bisa memaksakan diri melihat gerakan dan ekspresi mereka berdua. Alfy menghentikan langkah kakinya, tampak kerutan tidak senang di wajahnya. Sedangkan Zara memperlihatkan dirinya begitu kasihan dan menyedihkan, sepertinya dia sedang menangis.

Keyra tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa melihat raut wajah Alfy menjadi sedikit lebih tidak sabar, lalu melihat Alfy melewati Zara begitu saja berjalan masuk ke dalam vila.

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu