Suami Misterius - Bab 39 Barang Rampasan

Clara meninggalkan bangsal, tangannya memegang dokumen yang berharga, hatinya terasa sangat berat. Dia memiliki firasat buruk, seolah-olah seperti ibu sedang menyampaikan pesan-pesan terakhir.

Tidak tahu apakah karena beberapa hari ini terlalu lelah, dia merasa kepalanya sangat berat dan kakinya terasa ringan. Dia memaksa melangkah ke lift dan bersiap untukpulang dan beristirahat dengan baik. Akibatnya, dia baru saja berjalan keluar dari pintu rumah sakit kemudian terjatuh dari tangga.

Pada saat ini, sebuah mobil Bentley yang berwarna hitam perlahan-lahan melewati pintu masuk depan rumah sakit. Pria yang duduk di kursi belakang dan sedang membaca dokumen tiba-tiba berkata: "Berhenti."

Sopir memutar setir dan memarkir mobil ke tepi jalan, tanpa menunggu mobilnya berhenti dengan stabil, orang yang duduk di belakang sudah membuka pintu mobil dan turun dengan gesit.

"Minggir!" Suara yang rendah dan kuat membuka kerumunan dan melihat Clara,

Saat ini, Clara terbaring pingsan di lantai. Tanpa mengatakan apapun dia langsung mengangkat wanita pingsan ini dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah sakit.

Unit gawat darurat sedang ramai dan ada begitu banyak pasien, para dokter dan perawat terus bolak-balik di sana, mereka sangat sibuk hingga tidak punya waktu untuk melayaninya.

Hanya ada satu dokter magang kemari dan mengingatkanku: "Pasien akan ditempatkan di tempat tidur roda yang di sana, dan anggota keluarga pergi untuk mendaftar terlebih dahulu."

Ekspresi wajah Rudy serius dan dingin, suaranya rendah dan pelan, tapi dia sangat intoleransi terhadap pengabaian ini. "Panggil Kepala RS Kenzy datang kemari dan bilang padanya Tuan Muda keempat Sutedja sedang mencarinya."

Dokter Magang ini dengan ragu-ragu berlari ke kantor dan membuat panggilan internal. Tidak sampai lima menit, seorang pria paruh baya berjas putih berjalan ke departemen darurat dan diikuti oleh dua orang asisten.

“ Rudy ? Bagaimana situasinya?” Kenzy melihat Rudy menggendong seorang gadis yang sedang pingsan, dan kemudian tersadar.

Rudy terlalu malas berbasa-basi dengannya dan langsung memerintahkan: "Dia tiba-tiba pingsan di depan pintu rumah sakit, kamu tolong periksa dia."

Kenzy adalah seorang dokter yang selalu mengutamakan pasien setiap saat dan sementara ini dia hanya bisa menutupi keinginannya untuk bergosip.

“Beri tahu staff perawat dan pindahkan orang itu ke bangsal vip terlebih dahulu,” Kenzy berkata kepada asistennya.

Kemudian, Clara ditempatkan di tempat tidur roda, dan para perawat mendorongnya ke bangsal vip di lantai 22 rumah sakit.

Di bangsal, Kenzy membawa beberapa dokter dan perawat untuk memeriksa Clara.

Rudy di tahan di luar bangsal. Dia sangat mudah tersinggung. Kemudian dia merogoh sakunya dan mengambil sebatang rokok, berdiri di depan jendela yang terbuka dan mengisapnya.

Baru saja menghisap setengah batang rokok, pintu bangsal terbuka, dan Kenzy dengan jas putihnya berjalan keluar dan lurus ke arahnya, kemudian dia mengambil rokok dari tangan kirinya lalu membuangnya ke tong sampah daur ulang, dan berkata dengan tegas: "Dilarang merokok di rumah sakit."

Rudy tidak menunjukkan rasa ketidakpuasan dengan ini dan langsung bertanya: "Bagaimana keadaannya?"

"Pemeriksaan awal tidak ada masalah besar. Dia pingsan dikarenakan malnutrisi dan kelelahan yang berlebihan. Untuk keamanannya, aku sudah meminta perawat mengambil sampel darahnya untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya akan keluar pada malam ini," Kenzy menjawabnya.

“Um.” Rudy mengangguk, Wilson dirawat di rumah sakit karena demam tinggi, Clara ikut begadang semalaman, dan sangat mungkin pencernaan tubuhnya jadi tidak lancar.

"Kamu atur seorang perawat dan seorang penjaga yang berpengalaman untuk merawatnya. Aku akan kembali lagi malam nanti." Rudy melihat jam tangannya. Setengah jam lagi, dia harus menghadiri konferensi video dan sekarang dia harus segera kembali ke perusahaan.

Kenzy memegang dahinya sendiri dan ekspresinya seperti tak berdaya.

Nada alami tuan muda keempat Sutedja benar-benar menganggap rumah sakit sebagai departemen rawat jalan miliknya dan menganggap perawat serta penjaga rumah sakit sebagai perawat dan pembantu milik keluarganya.

...

Konferensi video antara Rudy dengan cabang di Amerika Serikat berakhir pada pukul tujuh malam.

Setelah keluar dari ruang rapat, Raymond masih berbicara tentang bisnis.

" Pemimpin cabang Amerika, Thomson ditarik oleh abang pertamamu. Dia bersama kami mengobrol sepanjang sore. Dan terlihat jelas, sengaja untuk mencari kesalahan. Aku masih mengira organisasi berada jauh dari organ utama dan kami tidak bisa mengawasi cabang di Amerika Serikat, jadi sekarang tidak ada lagi rasa takut. " Nada bicara Raymond terdengar tidak puas.

Wajah Rudy dingin dan emosinya datar, inilah yang membuat orang sulit memahami pikirannya. "Proyek di Amerika Serikat yang baru saja dimulai. biarin saja untuk sementara waktu, aku sendiri sudah tahu harus bagaimana kedepannya."

Ketika dia selesai berbicara, dia mengangkat tangannya dan menatap arloji baja yang sudah setengah tua di pergelangan tangannya.

Mata Raymond juga menatap arloji baja itu dan berkata dengan santai, "Kamu masih memakai arloji ini."

Ada puluhan miliar jam tangan terkenal di lemari pakaian pribadi Rudy, semuanya dapat dibawa keluar untuk pameran. Namun,yang sering dia pakai adalah arloji baja yang sudah setengah tua ini.

Dengar-dengar itu adalah jam tangan dari kakeknya, kakek Tikar berpartisipasi dalam kampanye bantuan anti-Amerika tahun itu, arloji buatan Amerika ini masih menjadi barang rampasan di medan perang, yang memiliki arti kemenangan dan kejayaan.

Saat Rudy bergabung dengan tentara, kakek Tikar secara pribadi memakaikan arloji ini di tangan cucunya.

“Um.” Rudy menjawab tanpa ekspresi, kemudian memerintahkan supir untuk menyiapkan mobil.

"Apakah kamu akan keluar? Malam ini akan ada acara dengan pimpinan Biro Tanah dan Sumberdaya."

“Kamu bisa menangani acara malam ini, tidak pelu aku yang menanganinya.” Perkataan Rudy Suteddja tidak pernah memberi ruang kepada orang untuk membantah.

Ketika dia tiba di rumah sakit, itu baru saja jam delapan lewat.

Kegelapan malam benar-benar menyelimuti seluruh kota, dan cahaya lampu pijar dari daerah bangsal vip terlihat sangat dingin.

Lampu-lampu di kantor dokter selalu menyala. Selain dokter yang bertugas, Kepala RS Kenzy juga belum pulang kerja.

Tepat setelah Rudy tiba, Kenzy langsung memanggilnya ke kantor.

“Apa hubunganmu dengan gadis ini?” Kenzy bertanya dengan ragu-ragu.

Rudy sedikit mengernyit, "Mulut besar Kendel tidak mungkin tidak memberitahumu tentang hubunganku dengannya, kamu tidak perlu berbasa-basi, katakan saja langsung."

Jener adalah keluarga keturunan medis, dan Kenzy Jener adalah abang kandung Kendel Jener, dia hanya tiga tahun lebih tua dari Kendel.

Kenzy sedikit merasa ragu, kemudian menyerahkan laporan hasil pengecekkan kepada Rudy. "Ada kandungan obat di dalam darahnya."

“Tidak salah?” Rudy mengangkat alisnya dan bersikap dingin. Empat bulan lalu, Clara baru saja melahirkan anak, dan tes darah untuk kehamilan dan persalinan semuanya normal.

“Jika rumah sakit begitu mudah melakukan kesalahan dalam diagnosis, bukankah rumah sakit ini seharusnya sudah tutup sejak lama.” Kenzy melanjutkan: “Mungkin baru-baru ini terinfeksi, tidak peduli apapun alasannya, sarankan dia agar tidak menyentuh benda-benda ini lagi. Jangan menghancurkan hidupnya yang masih muda. "

...

Rudy berjalan ke bangsal, Clara baru saja sadar dan duduk bengong di ranjang, alisnya sangat indah.

“Apa yang dikatakan dokter?” Clara bertanya kepadanya saat dia masuk.

Rudy langsung menyerahkan hasil laporannya dan Clara tidak memahami tulisan data medis yang begitu panjang.

"Ada kandungan obat-obatan dalam darahmu," Rudy berkata secara langsung. Menurutnya, berbasa-basi hanya membuang-buang waktu dan tenaga.

Setelah Clara selesai mendengarkannya, dia menatapnya dengan ekspresi kaget dan tidak bersuara.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu