Suami Misterius - Bab 791 Rasanya Kulit Kepalanya Juga Ikut Merinding

Sebenarnya Lena telah mengalami gejala ancaman keguguran, apabila mereka tetap nekat berhubungan tubuh, takutnya anak kandungannya akan gugur begitu saja dan bahkan sudah menghemat langkah operasi aborsi.

Lena tidak membiarkan Raymond menyentuh dirinya, sehingga dia menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk meloloskan diri dari tubuhnya, lalu menutupi kedua tangannya di depan dada dan menolak dengan serius :”Tidak, tidak boleh.”

Pada saat Raymond bertugas di kali ini, dia tidak memberitahukan terlebih dahulu kepada Lena, oleh sebab itu, dia mengira bahwa Lena sedang merajuk, sehingga dia langsung memeluk dirinya dan ingin menciumnya lagi.

“Kenapa tidak boleh, hari ini bukan jadwal datang bulan juga, jangan menipu aku.”

“Lepas, Raymond, hari ini benaran tidak boleh.”

Lena bernafas dengan terengah-engah, dia merasa sedikit ragu, akhirnya tetap berkata, “Aku, aku sudah ada.”

“Ada apanya ?”

Saat ini pemikiran Raymond sedang terpenuhi oleh kegairahan nafsu, seluruh pemikirannya sedang membayangkan tubuh Lena yang lembut, sehingga sama sekali tidak menyadarinya.

“Masih ada apanya lagi, sudah ada anakmu !:

Lena berkata dengan nada emosi.

Apabila Raymond tidak mau mengakui anaknya, dia pasti akan bertarung dengannya.

Raymond terbengong sejenak setelah selesai mendengarnya, setelah itu dia duduk di samping kasur dan memakai bajunya, wajahnya tidak ada ekspresi apapun.

Setelah melihat Raymond yang bereaksi seperti ini, hati Lena sangat tidak tenang, dia mengulur kaki dan menendangnya, “Kamu kenapa tidak berbicara pula, bagaimana mengurus anak ini ?”

“Apanya yang bagaimana ?

Kamu masih bermaksud aborsi anak ini ya ?”

Raymond mengerut alis sambil menatapnya.

Lena langsung memegang perutnya sambil menggeleng kepala.

“Kalau begitu jaga baik-baik dan melahirkan saja, kita bukannya tidak sanggup menghidupi anak ini juga, tidak akan menyusahkan anak kita.”

“Tuan Raymond, kamu terlanjur menghamili anak orang, masih belum menikahi lagi.”

Lena mengingatkannya.

“Aku usahakan cepat mengajukan surat persetujuan pernikahan, setelah disetujui, kita langsung menikah.

Acara pernikahannya diadakan pada bulan depan saja.

Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini, asalkan jaga baik-baik dirimu sendiri dan anak di perutmu.”

Raymond berkata padanya.

Pada kenyataannya, Raymond telah selesai menyiapkan surat pengajuannya, sebenarnya dia bermaksud untuk membahas pernikahan mereka dengan Lena pada hari ini, namun ternyata Lena telah hamil dalam waktu secepat ini.

Mereka akan memiliki anak sendiri ! Dirinya akan menjadi ayah ! Reaksi wajah Raymond kelihatannya sangat tenang, namun jantungnya terus berdetak kencang karena keriangan.

Sementara saat ini Lena tidak mengerti dengan pemikiran Raymond, sehingga dalam hatinya merasa tidak tenang, takutnya Raymond akan berkenan dengan anak yang datang secara tiba-tiba.

Lagi pula, apabila mereka ingin menikah, masih banyak masalah yang mesti diselesaikan.

Kartu keluarga Lena masih di kota A, masih di pegang oleh keluarga Tahar.

Apabila merek ingin registrasi pernikahan, pastinya juga harus kembali ke kota A untuk mengambil kartu keluarganya.

Reimi pastinya tidak akan menyetujui pernikahan mereka, sehingga mungkin saja tidak akan menyerahkan kartu keluarganya dengan begitu mudah.

Tidak lupa juga masih ada Dekan Tahar, ayah dirinya, saat ini dirinya sama sekali tidak ingin bertemu dengan lelaki tersebut.

Lena mengungkit secara sekilas mengenai masalah kartu keluarganya kepada Raymond, Raymond hanya mengatakan bahwa dirinya akan mengurus semuanya, sehingga meminta Lena untuk jangan mengkhawatirkan lagi.

Lena juga tidak ingin mempedulikannya lagi.

Pada beberapa hari ini, kehidupan Lena sangat nikmat dan tenteram, Raymond selalu perhatian dengan seluruh pola makannya, dia akan mengatur makanan tambahan yang berupa sarang burung maupun makanan ringan, dan bahkan menyediakan buah-buahan impor, intinya Raymond akan menyediakan makanan yang bervariasi untuk dirinya.

Lena merasa sepertinya dirinya telah menjadi gendut dalam beberapa hari ini.

Pada saat Lena tidak ingin makan maupun sedang merajuk, Raymond selalu akan membujuk dirinya.

Meskipun pada dulunya Raymond juga sering membujuk dirinya, namun rasanya tetap saja berbeda, saat ini Raymond sepertinya lebih sabar dalam menghadapi dirinya.

Raymond mengetahui bahwa keadaan progesteron pada tubuhnya yang terlalu rendah dan juga telah mengalami gejala ancaman keguguran, sehingga Raymond jauh lebih tegang daripada dirinya sendiri, setiap harinya harus memperhatikan pengobatan dan juga pemeriksaan terhadap kandungan dirinya.

Lena telah menjelaskan berkali-kali kepada Raymond, sebagian besarnya ibu hamil akan mengalami keadaan progesteron yang terlalu rendah, sehingga tidak begitu mudah juga untuk keguguran.

Namun Raymond tetap saja merasa sangat tegang, pada saat tidur di malam hari, Raymond selalu tidur di sisi samping kasur, takutnya akan menyentuh kandungan di dalam perut Lena.

Sepertinya meskipun telah melewati masa kehamilan tiga bulan dan keadaannya juga sudah stabil, Raymond tetap saja tidak akan berani menyentuh dirinya.

Setelah dirinya mulai ketiduran pada malam hari, Raymond akan diam-diam mengelus perutnya, lalu berbicara dengan tampang polos kepada anak di dalam perutnya :”Baby, aku Papa ya.”

Biasanya Lena hanya pura-pura ketiduran dan melihat ulahnya, pernah sekali dirinya tidak bisa menahan dan akhirnya tertawa keceplosan…. Saat ini Lena sedang mengambil sendok dan meminum sup sarang burung, setelah berpikir dengan hal ini, sudut bibirnya menarik sebuah senyuman.

Lena tidak menduga bahwa Raymond akan begitu senang dan perhatian dengan anak di dalam kandungannya.

“Ei, senangnya sudah hampir tertawa keceplosan, merasa sangat bahagia ya ?”

Clara tersenyum dan mengejeknya.

Lena mengulur tangannya untuk menutupi muka sendiri, rasanya wajahnya juga menjadi panas karena malu tersipu.

Clara melihat reaksi wajah Lena yang penuh dengan senyuman kebahagiaan, tidak bisa bertahan untuk mengeluh :”Aku iri sekali denganmu, pada saat aku mengandung Wilson, aku harus sembunyi sana sini, tidak bisa makan dengan teratur dan tidur dengan nyenyak, bahkan pemeriksaan kandungan juga harus berhati-hati, setiap kalinya ketika dokter bertanya mengenai keberadaan ayah Wilson, aku selalu ingin menangis.”

“Saat itu kamu sama tuan Sunarya masih belum ada hubungan perasaan, sudah sangat terpuji sekali kalau dia masih mau bertanggung jawab.

Setelah kamu mengandung anak keduanya, perlakuan untukmu pasti akan lebih baik dari diriku saat ini.”

Lena menghiburnya.

“Aku sama sekali tidak yakin dengan anak kedua.”

Clara tidak menaruh harapan lagi dengan perutnya tidak membawa kabar apapun.

“Tenang saja, masih ada aku, aku jamin anak kedua nanti pasti seorang gadis yang cantik, jadi bisa lengkap anak laki-laki dan perempuan.”

Lena menghiburnya lagi.

Clara menggerakkan pundak sendiri, dia tidak melanjutkan topik pembicaraan ini lagi, malahan bertanya dengan nada penasaran :”Sudah pilih gaun pengantin ?”

“Masih belum.”

Lena menjawabnya, “Raymond ingin minta desainer dari luar negeri, tetapi aku merasa terlalu repot.

Kami tidak ada saudara lainnya juga, jadi tidak bermaksud untuk menghebohkan acara ini, hanya perlu minta penyaksian dari teman-teman saja.

Jadi seluruh acara pernikahan dilaksanakan dengan sederhana, gaun pengantin juga tidak perlu terlalu mewah, yang penting aku suka.”

“Aku waktu dekat ini tidak sibuk, boleh temani kamu untuk memilih gaun, aku tahu beberapa toko gaun pengantin yang bagus.”

Clara menawarkannya.

Lena tersenyum dan mengangguk.

Setelah itu, terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari luar ruangan, ada seorang suster yang buru-buru berjalan masuk, “Dokter Tahar, ada seorang ibu hamil yang sedang krisis di unit gawat darurat, masa kehamilan sudah tiga puluh dua minggu, kecelakaan lalu lintas, wakil dekan minta Anda langsung ke sana.”

Lena buru-buru meninggalkannya, Clara tentu saja tidak ada alasan untuk tinggal di tempat lagi.

Dia masuk ke dalam lift dan turun tangga, pada saat tiba di depan pintu rumah sakit, dengan kebetulannya bertemu dengan Markal.

“Clara, kamu kenapa di sini, tidak enak badan ya ?”

“Tidak ada, aku datang menjenguk teman.”

Clara menjawab langsung, lalu bertanya lagi, “Kalau kamu ? Kenapa bisa di rumah sakit ?”

“Ibuku menginap di sini, aku datang menjenguk.”

Markal menjawabnya.

Clara mengangguk, lalu berkata lagi, “Kamu tunggu sebentar.”

Setelah selesai berbicara, Clara buru-buru berlari keluar rumah sakit, tidak lama kemudian, dia buru-buru berlari kembali lagi.

Tangannya sedang menjinjing satu buket bunga dan buah-buahan.

Ibunya Markal adalah saudara kandungnya Aeris, Clara termasuk saudara bawahannya juga, apabila telah mengetahui bahwa ibunya Markal sedang menginap di rumah sakit, berdasarkan segi etika dan sopan santun, bagaimanapun dia tetap harus menjenguknya.

Clara dan Markal berjalan masuk ke dalam lift, pada pertengahan perjalanan, Markal menjelaskan secara sekilas mengenai kondisi kesehatan ibunya.

Penyakit jantung ibunya Markal sudah merupakan penyakit lama, pada saat itu, ayahnya Markal meninggal dunia secara tiba-tiba, keadaan ibunya juga semakin memburuk, dalam beberapa tahun ini, keadaan tubuhnya sangat tidak stabil, sehingga sering menginap di rumah sakit.

Lift berhenti di departemen medis yang berada di lantai dua puluh dua, ibunya Markal menginap di dalam ruang VIP.

Pada saat mereka berdua tiba ke depan pintu kamar, sudah langsung terdengar suara mengobrol yang berasal dari dalam kamar.

Su Loran duduk di samping kasur pasien dan sedang menceritakan beberapa kejadian seru yang dialami dirinya pada saat di luar negeri, ibunya Markal juga tertawa terbahak-bahak setelah mendengarnya.

Clara melihat keberadaan Su Loran, rasanya kulit kepalanya juga ikut merinding.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu