Suami Misterius - Bab 1047 Takdir Menakjubkan

Tahun itu, Wilson berumur 15 tahun, Key berumur 10 tahun.

Hari itu, saat Clara membereskan tas untuk Wilson, tidak sengaja menjatuhkan salah satu buku di atas lantai, dari dalam jatuh sebuah surat cinta berwarna pink.

Clara tertegun, lalu, kebingungan.

Putranya, ternyata sudah berpacaran.

Clara tidak berani mengatakan, memasukkan kembali surat berwarna pink itu kembali kedalam buku, lalu memasukkan buku kedalam tas.

Wilson berjalan masuk, Clara menyodorkan tas kepada dia, Wilson sedikit tersenyum mengatakan terima kasih, lalu membawa tas pergi ke sekolah.

Clara seharian merasa tidak tenang, sampai malam hari, saat berbaring dengan Rudy di atas ranjang, tidak tahan untuk berkata:”Rudy, putramu sepertinya sudah berpacaran.”

Rudy sedang memegang ponsel memeriksa email, menjawab tanpa mengangkat kepala, “Em.”

“Kamu tahu?” mata Clara melotot, “Kenapa kamu tidak memberitahuku!”

“Apa yang aku tahu? Bukankah kamu yang mengatakan.” Rudy menjawab.

Clara merasa kesal, mengulurkan tangan merebut ponselnya.

Rudy menatap dia, tersenyum tidak berdaya:”Anak sudah besar, sudah memasuki masa remaja, pria dan wanita saling tertarik, dan juga berpacaran adalah hal yang normal, tidak perlu dibesar-besarkan. Saat kamu berumur 16 tahun, bukankah sudah berpacaran dengan Marco.”

“Aku dan Marco, itu karena ibuku merasa dia sangat baik, aku masih tidak mengerti. Situasi Wilson tidak sama, setengah tahun lagi akan naik ke kelas tiga, sebentar lagi akan memasuki ujian universitas, bagaimana jika mempengaruhi belajarnya.”

Wilson dengan sempurna mewarisi gen bakat dari orang tuanya, lebih cepat masuk ke sekolah dibanding teman seumurannya, melompat satu kelas dari SMP, setengah tahun lagi akan naik ke kelas tiga.

Tujuan Wilson adalah sekolah militer, dan lagi, Rudy menyadari, dia sangat berbakat dalam bidang memanah, jika dilatih dengan baik, mungkin Wilson bisa menjadi pemanah terbaik yang sangat berbakat.

Jadi, Clara bersikeras tidak membiarkan Wilson untuk berpacaran supaya tidak mengganggu belajarnya.

“Wilson belum tidur, Rudy, kamu pergi tanya padanya.”

“Kenapa aku yang pergi?”

“Kalian adalah laki-laki, lebih mudah mengobrolkan hal ini.” Clara mendorong dia secara paksa keluar dari kamar.

Rudy tidak berdaya, hanya bisa pergi ke kamar Wilson yang disebelah.

Dia mengetuk pintu untuk masuk, Wilson sedang melakukan latihan di atas meja, gerakan tangannya sangat cepat, matanya terlihat tenang dan fokus.

Wajah serius anak muda itu menoleh, dibawah sinar lampu, terlihat fitur wajahnya yang dalam.

“Boleh masuk?” Rudy bertanya.

Wilson menoleh melihat dia, menganggukkan kepala.

Rudy berjalan kesana, duduk disebelahnya, pandangan matanya melihat kertas ujian di tangannya, tulisan di atas kertas ujian itu, mengalir dengan lancar.

“Apakah ada masalah dengan studimu?” Rudy bertanya.

Wilson menatap dia sambil berpikir, “Pa, katakan saja langsung apa yang ingin kamu katakan, kamu tidak pernah bertanya tentang studiku.”

Dari kecil sampai besar, Wilson tidak pernah membuat orang tua khawatir dengan studinya, beberapa tahun ini, Rudy seperti tidak pernah menanyakan tentang studinya.

Sekarang tiba-tiba bertanya, memang sangat aneh.

Rudy merasa sedikit ragu, lalu berkata:”Ibumu hari ini saat membereskan barang, menemukan surat cinta dari dalam tasmu.”

“Surat cinta? Apakah ini?” Wilson menunduk menunjuk tong sampah di bawah kakinya, didalamnya selain kertas bekas, ada sebuah amplop berwarna merah muda.

“Saat disekolah tidak menyadari, tidak sempat membereskan, tidak sengaja membawa pulang.”

Wilson sering menerima surat cinta dari gadis-gadis, biasanya diam-diam diletakan di mejanya, saat Wilson melihat dia akan diam-diam membuang.

Dengan begini, tidak akan melukai harga diri anak gadis, dan juga tidak mempengaruhi studinya.

Rudy mendengar itu, tersenyum datar, “Apakah Desta sangat disukai oleh para gadis disekolah?”

Wilson sekarang sudah besar, Rudy biasanya akan memanggil nama yang lebih dewasa.

Desta, Desta Sunarya.

“Apakah papa saat sekolah tidak menerima surat cinta?” Wilson berkata dengan tidak acuh, lalu, menundukkan kepala lagi menulis kertas ujian.

Rudy:” Mama hanya khawatir pacaran akan mempengaruhi studimu.”

“Suruh mama tidak perlu khawatir, aku tahu kapan harus melakukan sesuatu.”

Wilson selesai berkata, membalik kertas ujian, dengan serius melihat pertanyaan di atasnya.

Rudy menepuk pundaknya, lalu bangkit berdiri dari kursi.

“Jangan tidur terlalu malam.”

“Kamu juga istirahat lebih awal.” Wilson berkata.

Rudy kembali ke kamar, mengatakan kepada Clara kata-kata Wilson.

Clara mendengarnya, akhirnya merasa lega.

Beberapa tahun ini, dia semakin menyadari, tidak mudah merawat anak.

Tidak hanya harus mengkhawatirkan kesehatannya, masih harus memperhatikan studinya, dan masih harus mengkhawatirkan masalah percintaannya.

Untung saja, dua tahun ini Key sangat patuh, tidak seperti saat masih kecil, sudah memiliki sedikit rupa anak gadis, walaupun studi tidak sehebat Wilson, tapi masih baik, membuat Clara sangat senang.

Tapi, merawat anak seratus tahun, mengkhawatirkannya selama 99 tahun.

Saat Wilson masih kecil mengkhawatirkan dia berpacaran akan mempengaruhi studi, saat dia sudah masuk ke universitas, saat sudah lulus S1, dia sudah berumur 23 tahun, Wilson bahkan tidak memiliki pacar, disekelilingnya hanya ada beberapa teman di sekolah militer.

Clara merasa khawatir lagi, putranya begitu tampan, begitu berbakat, kenapa tidak ada pacar?

Dia benar-benar khawatir dengan orientasi seksual Wilson.

Sampai, Key berulang tahun ke 18, mengundang beberapa teman perempuan untuk mengadakan pesta ulang tahun.

Saat Clara melewati kamar Wilson, pintu kamar sedikit terbuka, dia melihat Wilson bersama dengan seorang anak perempuan, dia bisa tidak tahan untuk tidak mencium wanita yang disukainya.

Clara merasa senang, anaknya akhirnya sudah bisa berpacaran.

Clara mengatakan kepada Rudy dengan senang, Rudy hanya menjawab, “Kamu sebagai ibu benar-benar ceroboh, mereka seharusnya sudah berhubungan untuk sementara waktu.”

“Hah? Kenapa aku tidak tahu? Dia mengatakan kepadamu?”

“Tidak.” Rudy menjawab :”Putramu, apakah kamu tidak mengerti. Apakah Desta bisa mencium seorang gadis yang baru ditemuinya?”

Clara baru sadar, belakangan ini Wilson sedikit tidak biasa, kadang-kadang bisa melamun, dan kadang tiba-tiba bisa tersenyum bodoh.

Seperti seorang pria yang sedang jatuh cinta.

Lalu, gadis kecil keluarga Zhou sering datang bertamu kerumah mereka, kadang Key yang mengajak, kadang, Wilson yang membawanya.

Walaupun Wilson tidak memberitahukan orang tuanya jika dia berpacaran, tapi melakukan sesuatu dengan murah hati, saat membawa pulang pacar kerumah, tidak pernah menyembunyikan dari orang tua.

Suatu hari, Clara mendengar suara piano dibawah, turun dan melihat Wilson duduk didepan piano bersama dengan Diane, empat tangan bermain bersama.

Clara berdiri di balkon, bersandar pada pegangan tangan, sedikit tersenyum, melihat punggung keduanya.

Tiba-tiba, dia teringat saat Wilson masih kecil, dia membawa Wilson menghadiri pesta ulang tahun Diane, saat itu Diane langsung memeluk kaki Wilson.

Saat itu, semua orang bercanda, membiarkan kedua keluarga menentukan pernikahan.

Clara juga saat itu hanya menganggap sebagai candaan.

Tidak disangka, 20 tahun kemudian, mereka berdua benar-benar bersama.

Sepertinya, hal seperti takdir ini, benar-benar menakjubkan.

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu