Suami Misterius - Bab 1222 Sudah Sangat Mengendalikan Sikap

Keyra keluar dari kamar hotel, Dina sudah menunggunya di depan pintu lift.

Ekspresi wajah Dina saat melihatnya penuh dengan kemesraan dan mengolok-olok: “Orang ketika berada dalam kegembiraan waktu berlalu dengan cepat.”

“Benar. Sungguh tidak ingin bepergian, hanya ingin bersama pria idamanku, walau tidak melakukan apa pun juga bahagia sekali.” Keyra berkata dengan malu-malu.

Dina: “……Nona besar Sunarya, apakah kamu tidak bisa lebih mengendalikan sikapmu?”

“Sikapku sudah sangat terkendali.” Keyra berkata dengan serius.

Dia memutuskan untuk mengakhiri topik pembicaraan ini.

Lift sampai di lantai satu, dua orang keluar dari lift. Keyra sambil berjalan sambil bertanya “Apakah sudah membuat janji dengan Shakira?”

“Ya.” Dina mengangguk, lalu bertanya dengan tidak yakin “Dia sangat tidak kooperatif, kamu yakin dengan ganti tempat lain maka dia akan mengatakannya?”

“Tidak dicoba bagaimana bisa tahu. Ada ibunya di tempat, aku pikir, Shakira pasti akan merasa ragu-ragu.” Keyra menjawab.

Keyra dan Dina naik taksi ke rumah Shakira. Berbicara secara spesifik, yaitu rumah ibunya, perumahan yang sudah tua, tapi keamanannya terlihat sangat bagus.

Luas rumah sekitar seratus meter persegi, tiga kamar tidur dan dua ruang tamu, kelihatanya sangat luas. Menurut penyelidikan Dina, setelah Ibu Shakira menikah lagi, rumah ini dibelikan oleh suami keduanya untuk dia, suaminya sering menjalankan proyek di luar sana, putranya kuliah dan tidak pulang ke rumah, Shakira tinggal di sini, Ibu Shakira juga lebih leluasa menjaganya.

Dia mengatakan: meskipun orang tua Shakira sudah bercerai, tapi kakek dan nenek sangat baik padanya, orang tua juga tidak pernah mengabaikannya, bahkan memperlakukan dia lebih baik dibandingkan anak-anak yang orang tuanya menikah lagi. Jadi, meskipun Shakira dari keluarga yang telah bercerai, tapi sejak kecil sampai dewasa, hidupnya juga lancar tanpa halangan.

Ibu Shakira dengan ramah mempersilahkan mereka masuk ke dalam, Shakira sedang menonton televisi di ruang tamu, televisi sedang menayangkan program parenting.

“Shakira, pengacara Sunarya dan asisten Dina datang, kamu baik-baik ngobrol dengan mereka, aku akan pergi memasak untukmu.” Ibu Shakira selessai bicara, mengenakan celemek dan masuk ke dalam dapur.

Meskipun Shakira tidak terlalu ramah, tapi sangat sopan.

Setelah salam sederhana, Shakira langsung bertanya: “Apakah Gerald sudah tanda tangan surat perceraianku?”

“Dia tidak setuju untuk bercerai.” Keyra menjawab secara jujur.

Shakira mendengarnya, melengkungkan bibir menyindir. “Apa lagi yang dia inginkan? Menyuruhku aborsi anak, lalu berbaikan lagi dengannya?”

Dia pernah mengatakan padanya, suruh dia aborsi anaknya, maka dia bisa anggap tidak pernah terjadi apa-apa, mereka bisa mulai dari awal lagi.

Shakira mengulurkan tangan memegang kening, tiba-tiba merasa kepala sakit sekal. Bahkan tidak ingin pada waktu itu bagaimana dirinya menjawab dia. Oh, dia tidak menjawabnya, tapi memberinya sebuah tamparan.

“Aborsi? Mengapa?” Keyra merasa tidak mengerti dan bertanya. Kelihatannya kasus ini lebih rumit dari yang dia bayangkan.

Shakira mencibir, lalu menjawab: “Karena dia merasa anak dalam perutku bukan anaknya.”

“Apa?” Keyra merasa kebingungan.

Telapak tangan Shakira mengelus perutnya, tatapan agak melayang. Mengejek dengan dingin: “Dia satu-satunya pria yang aku miliki, jika anak bukan miliki dia, aku juga tidak tahu milik siapa lagi, tidak mungkin aku dapatkan dari mimpi bukan.”

Keyra tidak tahan dan mengulurkan tangan memegang kening, mencoba bertanya: “Lalu, kenapa dia bisa merasa kalau anak bukan milik dia?”

“Pertanyaan ini, seharusnya kamu tanyakan padanya bukan bertanya padaku.” Shakira berkata. Dia juga ingin tahu, berdasarkan apa Gerald bersikeras mengatakan anak ini bukan miliknya, tidak peduli bagaimana pun dia menjelaskannya juga tidak berguna.

Pada awalnya, dia menangis, marah, juga terpikir aborsi saja anak ini. Karena Gerald tidak mau mengakuinya, tidak menginginkannya, untuk apa dia bersusah payah melahirkan anak ini. Tapi, saat dia berbaring di meja operasi, tiba-tiba merasa menyesal, ini juga anaknya, anak kandungnya sendiri.

Keyra mengangguk “Aku akan bertanya padanya. Namun, yang ingin aku tanyakan padamu sekarang adalah mengenai kasus itu.”

Shakira mendengarnya, lalu mengangkat matanya dengan ragu-ragu, melihat ke arahnya “Aku tidak ingin mengatakannya. Untuk apa pengacara Sunarya begitu bersikeras.”

“Karena aku adalah seorang pengacara, yang aku inginkan adalah kebenaran.” Keyra menjawab.

“Kebenaran?” Shakira mencibir sambil mengejek “Apakah kebenaran masih penting? Jika aku mengatakannya apakah kamu akan percaya?”

“Aku tidak akan percaya dengan cerita sepihak dari siapa pun, aku seorang pengacara, aku hanya percaya pada bukti. Tapi kebenaran ini, sangat penting bagiku, bagi keluargamu juga sangat penting.”

Shakira mengerutkan kening, sedikit tidak mengerti melihatnya.

“Ketika orang tuamu pertama kali bertemu denganku, mereka menangis berkata padaku, agar mengembalikan nama baikmu. Mereka percaya, kamu pasti tidak akan sengaja melukai orang. Apakah kamu mau membiarkan mereka kecewa? Dan jika kamu kalah dalam kasus ini, walaupun tidak akan mendekam di penjara juga harus membayar kompensasi yang besar sekali. Sesuai dengan kemampuan finansialmu dan keluargamu, ingin membayar biaya kompensasi ini, hanya bisa menjual properti keluarga. Jika kamu tidak bersalah, bukankah sejumlah uang yang orang tuamu keluarkan ini rugi begitu saja? Terlebih lagi, sengaja melukai orang akan meninggalkan catatan kriminal, kamu pasti akan kehilangan pekerjaan saat ini. Orang yang memiliki catatan kriminal, kelak ingin mencari pekerjaan juga tidak akan mudah lagi, apa yang akan kamu gunakan untuk membesarkan anak dalam perutmu, apakah menggerogoti orang tua? Terakhir, sudah berapa lama kamu hamil?”

Tatapan Keyra tertuju ke perutnya.

“Tujuh bulan sebelas hari.” Shakira menjawab.

“Ingat dengan begitu jelas?” Keyra mengatupkan bibir.

Shakira sedikit menyipitkan matanya, tampaknya sedang mengingat sesuatu. “Pada saat itu flu sangat serius, banyak anak-anak yang sakit, aku selalu bekerja shift di rumah sakit, Gerald juga sangat sibuk. Hari itu, kebetulan giliran aku libur, dia juga meluangkan waktunya. Kami pergi berkemah di tepi pantai, saat itulah aku berhasil hamil. Tidak lama kemudian dia melakukan perjalanan bisnis keluar negeri.”

Gerald melakukan perjalanan bisnis selama sebulan baru kembali. Pada saat itu, dia terus sibuk, juga ceroboh hingga tidak menyadari dirinya telah telat menstruasi. Sudah hamil dua bulan lebih dan terjadi reaksi kehamilan, dia baru tahu dirinya hamil.

Dia memberi tahunya bahwa mereka sudah memiliki anak, awalnya Gerald sangat senang, menemani dia mendekorasi kamar bayi, membelikan pakaian dan mainan buat anak, menemani dia ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.

Tapi, sejak mereka kembali dari rumah sakit, dia tidak terlalu senang lagi. Kemudian, dia bertanya padanya sebenarnya anak siapa itu.

Hingga saat ini, Shakira tidak tahu kenapa semua bisa menjadi seperti ini.

Keyra melihat raut wajahnya yang pucat pasi, mendadak merasa agak sedih.

Jika anak Shakira benar-benar milik Gerald, awalnya mengira anak yang begitu diharapkan, tapi malah dipertanyakan seperti ini. Siapa pun juga tidak bisa menerimanya bukan.

“Tujuh bulan sebelas hari.” Keyra berkata “Dua bulan lagi sudah akan lahir. Jika kasus sengaja melukai orang ini tidak secepat mungkin diselesaikan, terus ditunda, mungkin akan tunda hingga setengah atau satu tahun, tiba saat itu, dia sudah bukan ibu hamil lagi, ketika kasusnya diputuskan, kamu siap-siap mendekam di penjara saja. Kejahatan melukai orang secara disengaja, setidaknya tiga tahun hukuman penjara……”

Keyra belum selesai bicara, kebetulan Ibu Shakira membawa sup masuk ke sini, mendengar kata hukuman, mata juga segera memerah.

“Pengacara Sunarya, kamu harus membantu Shakira, dia benar-benar difitnah.” Ibu Shakira selesai bicara, bergaya akan memukul Shakira, tapi jelas sekali hanya angkat tinggi-tinggi lalu diletakkan lagi, menangis sambil berteriak: “Dasar gadis sialan, kamu baik-baik bicarakan dengan pengacara Sunarya, bukankah kamu mengatakan padaku bahwa wanita itu ingin menyeretmu jatuh bersamanya dari tangga, ingin membunuh anak dalam perutmu!”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu