Suami Misterius - Bab 465 Sangat Memalukan

“Siapa dua wanita gila ini, kamu jelaskan sekarang !” Risma mengelus pipinya yang telah bengkak karena tamparan, emosinya telah sampai batasnya. Sejak kecilnya dia tidak pernah mendapatkan perlakuan yang seperti ini.

Nalan Qi mengerutkan bibirnya, sedang ragu bagaimana menjelaskannya, Elaine tidak memberi kesempatan kepadanya untuk berbicara, dan langsung membuka mulutnya :”Nalan Qi adalah abang iparku, aku sama ibuku sengaja datang untuk mengurus pelakor dan wanita jalang sepertimu. Kelihatannya tampangmu lumayan bagus juga, aku saran kamu, bagusnya mencari lelaki yang lajang, bola matamu jangan menatap terus sama lelaki yang sudah ada miliknya, kalau mau jadi wanita jalang hasilnya hanya dipermainkan dan dibuang saja.”

Risma juga bukan orang yang bodoh, akhirnya dia mengerti juga. Ternyata dua orang ini adalah keluarga dari tunangannya Nalan Qi, sengaja datang untuk tangkap basah perselingkuhan ya.”

Risma bahkan dijadikan sebagai wanita selingkuhan, memang bodoh sekali kalau dipikirkan. “Nalan Qi, kamu jelaskan dulu sama mereka berdua, kalau kita tidak ada hubungan apapun.” Risma sangat emosi dan langsung memaki pada Nalan Qi.

Sementara Nalan Qi yang sangat berharap untuk melibatkan dirinya, malahan mengulurkan tangan dan memeluk pada pinggangnya, lalu berkata dengan nada yang sangat mesra :” Risma , aku tahu kalau aku telah menyakitimu, tetapi kamu juga tidak boleh mengelak hubungan kita. Aku jamin sama kamu, aku pasti akan membatalkan pernikahan sama Yunita dengan secepatnya, lalu mulai meminang dirimu sama paman Mirah .”

“Kamu, kamu sembarangan apaan ! Lepaskan aku !” Wajah Risma menjadi pucat karena emosi, dia mengulurkan tangan untuk mendorong Nalan Qi, namun Nalan Qi tetap saja sangat lengket pada tubuhnya dan sama sekali tidak ingin melepaskannya.

Rina dan Elaine sangat tidak senang dengan pemandangan yang terjadi di depan mata. Mereka tidak dapat bertindak apapun terhadap Nalan Qi, oleh sebab itu, mereka melampiaskan semua amarahnya pada tubuh Risma .

“Abang ipar, kamu bahkan ingin membatalkan pernikahan dengan kakak hanya demi wanita jalang ini, tidak merasa bersalah ya sama kakak ! Sebenarnya wanita ini memakai trik apa untuk menggodamu.” Elaine menunjuk pada batang hidung Risma dan terus memaki.

Rina tidak membuka mulutnya sejak tadi, awalnya dia hanya ingin membiarkan Elaine yang ribut dulu, memanfaatkan kesempatan ini untuk memberi peringatan kepada Nalan Qi. Namun saat ini Nalan Qi bahkan ingin membatalkan pernikahan dengan Yunita hanya demi wanita ini, Rina tidak bisa menahan emosinya lagi.

“Nalan Qi, Yunita ada buat kesalahan apa terhadapmu, membuat kamu ingin membatalkan pernikahan dengannya ? Yunita telah lama berpacaran denganmu, dan terus saja setia padamu, dia juga mendukung semua bisnis kamu, tetapi kamu sekarang demi satu wanita ini, bermaksud mau membuangnya, kamu tidak merasa bersalah ya sama Yunita.”

Rina selesai bicara, langsung memulai tangisan tragisnya. Ibu anak di keluarga Muray ini, satnyau berperan sebagai orang jahat, satunya lagi berperan jadi orang baik, memang menghebohkan sekali.

Nalan Qi menjadi pusing karena tangisannya, dia memeluk Risma dengan erat dan berkata, “Tante, maaf sekali, aku sudah tidak ada perasaan lagi terhadap Yunita, tidak ada gunanya juga kalau paksa untuk bersama. Aku sekarang hanya mencintai Risma , dan pastinya harus pacaran sama Risma .”

“Siapa yang mau pacaran sama kamu, kamu merasa dirimu pantas ya ! Nalan Qi, kalau kamu tidak melepaskan aku lagi, aku tidak akan segan !” Risma mengangkat kakinya, dan menginjak dengan kuat pada punggung kaki Nalan Qi.

Nalan Qi kesakitan dan terus mengerutkan alisnya, namun tetap saja tidak melepaskan tangannya, malahan membujuknya dengan nada yang lembut, “ Risma , jangan marah lagi ya, kita sudah begini, aku pasti akan bertanggung jawab padamu.”

“Kita kenapa pula, Nalan Qi, kamu jangan sembarangan mengarang.” Risma pertama kalinya bertemu dengan lelaki yang begitu tidak tahu malu, membuat dirinya hampir menangis karena emosi.

Akan tetapi, dengan baju dirinya saat ini yang berantakan, dan rambutnya yang kekacauan, rasanya memang susah sekali untuk mengelak hubungan mereka.

“Ma, wanita yang tidak tahu malu ini, masih berani genit sama abang ipar. Kita tidak perlu basa basi lagi sama orang seperti ini, orang seperti ini hanya perlu ditampar langsung, tunggu aku selesai menghancurkan wajahnya, lihat bagaimana lagi dia menggoda lelaki !”

Elaine selesai bicara, langsung mengulurkan tangannya untuk menjambak rambut Risma . Dia berhasil menjambak Risma dari pelukan Nalan Qi.

Kulit kepala Risma menjadi perih karena jambakan Elaine, dia juga tidak mau mengalah, mengangkat tangannya dan langsung mencakar pada wajah Elaine. Elaine tidak waspada, wajahnya langsung muncul sebuah goresan berwarna merah, rasanya sangat sakit dan perih.

“Aa ! Ma !” Elaine menjerit kesakitan, ingin mengangkat tangannya untuk menampar wajah Risma , namun tangannya malahan ditangkap oleh Nalan Qi, dan di dorongnya dengan kuat.

Elaine yang sedang memakai sepatu tumit tinggi, langsung terjatuh ke lantai karena dorongannya, kesannya sangat kasihan.

Rina melihat anak perempuannya sudah terjatuh di lantai, langsung menghampiri untuk memeluk pada tubuh Elaine, dan melontarkan tangisannya dengan kuat. Dengan tangisannya yang tragis, berhasil mengagetkan tamu di kamar sekelilingnya, sehingga koridor langsung dipenuhi oleh orang yang ikut heboh.

“Nalan Qi, Elaine sudah lama menyapamu sebagai abang ipar, aku tidak berharap kamu bisa memperlakukan dia sebagai adik kandung, tetapi kamu juga tidak bisa bermain kasar dengannya hanya karena seorang pelakor. Nalan Qi, kenapa kamu bisa begitu kejam…”

Para tamu yang ikut heboh di koridor mulai berbisikan dan bertunjuk-tunjukan ke arah Nalan Qi dan Risma , wajah Risma dipenuhi ekspresi marah dan malu, berkat Nalan Qi, dia mengalami hal yang paling memalukan dalam seumur hidupnya.

Ekspresi wajah Nalan Qi menjadi seram sekali, sepertinya dia sudah menyaksikan kemampuan ibu dan anak keluarga Muray. Pantas saja Rina yang kelahiran dalam keluarga biasa, bisa berkuasa sekian tahunnya dalam keluarga Santoso, kemampuan yang menangis tragis ini memang luar biasa sekali.

Nalan Qi sangat gelisah dan emosi, dia berbalik ke kamar dan mencari ponselnya, lalu menghubungi nomor Yunita.

“Yunita, kamu langsung ke sini juga, bawa ibumu dan adikmu pergi dari sini. Kalau kamu terus menghebohkan masalah ini, hasilnya pasti akan memalukan kita semua.”

Sementara ini Yunita sama sekali tidak mengetahui bahwa Rina dan Elaine telah pergi mencari Nalan Qi, ketika dia terima telepon, hanya bisa buru-buru berangkat ke hotel.

Di koridor tetap saja sangat kacau, Elaine bagaikan seekor harimau kecil, sedang mencabik-cabik dengan Risma . Rina tetap saja melanjutkan triknya seperti biasa, yaitu menangis tragis, membuat tampang korban yang kasihan, kelihatannya seperti sedang meredakan suasana, namun kenyataannya sedang membantu satu pihak.

Yunita melihat demikian, kepalanya langsung menjadi pusing.

Tingkah laku Rina yang memalukan ini hanya mempan dalam menghadapi Yanto saja, Nalan Qi sama sekali tidak terpengaruh dengan aktingnya.

Sebenarnya hubungan dirinya dengan Nalan Qi sudah mencapai ujung tanduk, setelah keributan yang timbulkan oleh ibu dan anak ini, hubungan mereka hanya akan menjadi semakin gawat.

“Ma, Elaine, kalian sedang buat apa, cepat hentikan tanganmu !” Yunita buru-buru menghampiri, dan berusaha untuk memisahkan mereka.

Namun Elaine dan Risma sudah terjerumus di dalam perkelahian mereka, masing-masing juga telah terluka, kesannya sangat memalukan. Tidak peduli bagaimanapun Yunita menasihatinya, mereka tetap saja tidak ada yang ingin mendengarnya.

Yunita tidak ada keberanian untuk ikut berkelahi, dia sekarang sedang hamil, takutnya akan melukai anak di dalam kandungannya.

“Ma, kamu suruh Elaine hentikan dulu. Kalau melukai nona keluarga Mirah , kalian sanggup terima risikonya ya !” Yunita membentak dengan suara nyaring.

Rina jelasnya menjadi terbengong, dia sama sekali tidak kepikiran bahwa, pelakor yang tidak tahu malu ini adalah nona di salah satu empat keluarga besar, yaitu nona keluarga Mirah .

Rina dan Yunita bekerja sama dengan Nalan Qi untuk memisahkan mereka, akhirnya melepaskan juga Elaine dan Risma yang sedang berkelahi.

Mulut Elaine tetap saja tidak bisa berhenti untuk memaki, dan kata-katanya sangat kasar.

“Sudahlah, diam kamu, pulang bersamaku.” Yunita sangat emosi, adiknya yang bodoh ini hanya bisa menambah masalahnya saja.

“Yunita, karena kamu sudah datang juga, hari ini langsung saja jelaskan semuanya.” Nalan Qi membuka mulut untuk menahannya.

Yunita menggigit bibir dan menatapnya, sepertinya sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakannya. “Nalan Qi, kamu mesti begitu kejam ya ?”

“Yunita, aku tidak mencintaimu lagi, cinta tidak bisa dipaksakan.”Nalan Qi berkata dengan wajah tanpa ekspresi, sekalian mengulurkan tangan untuk memeluk Risma , “Kamu juga sudah lihat sendiri, aku sudah pacaran sama Risma .”

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu