Suami Misterius - Bab 351 Kompensasi Apa

“Tetapi...” Rina masih tidak menyerah. Seperti yang diketahui semua orang, Clara adalah kekasih Rudy. Dan sikap Nyonya Liu terhadapnya jelas berbeda. Clara pergi begitu saja, jelas sekali ia tidak respect padanya dan juga Elaine.

“Sejak kapan keputusan keluarga ini diambil alih olehmu!” Yanto membentak dan memotong pembicaraannya, “Hanya menikah dengan anak pengusaha kecil yang tidak begitu terpandang, tapi sikapnya sudah seperti akan menikah masuk keluarga yang kaya dan terkenal, sungguh membuat malu!”

Setelah Yanto membentak, ia langsung mengibaskan lengannya dan pergi. Rina buru-buru mengikutinya dan segera berkata dengan sikap yang melunak. Jamuan makan kali ini, jika Yanto tidak bersedia hadir sebagai calon ayah mertua, itu akan benar-benar canggung.

Rina mana mungkin masih sempat mengurusi Clara.

Clara mengenakan mantelnya, lalu bergegas keluar dari villa dan pergi, yang disebut rumah ini, dia semenit pun tidak ingin tinggal lebih lama.

Clara berdiri di ambang pintu dan mengganti sepatunya, ponselnya tiba-tiba berdering, nama Rudy muncul di layar ponsel.

Dia mengangkat telepon sambil tersenyum, “Aku baru bersiap menemuimu, kamu dimana?”

“Tebak?” Suara Rudy terdengar bercampur dengan suara angin yang bertiup, ia seharusnya sedang berada di luar.

“Dunia ini sangat luas, bagaimana aku bisa menebak.” Clara mengenakan sepatu hak tingginya dan berjalan keluar dengan santai.

“Di depan pintu rumah keluarga Santoso. Keluarlah.” Jawab Rudy.

Clara terdiam sebentar, kemudian bergegas lari menuju pintu gerbang.

Di depan gerbang besi berwarna hitam milik rumah keluarga Santoso, terparkir sebuah Mobil Maybatch hitam di, di bawah bayang-bayang malam, terpancar kemewahan namun terlihat tidak angkuh.

Di samping mobil, bersandar seorang pria bertubuh tinggi dan tegap, ia mengenakan jas berwarna hitam yang pekat, dengan gayanya yang sedikit santai, satu tangannya dimasukkan di dalam saku celana, dan tangan yang lain memegang rokok, asap rokok berkelap kelip di tengah gelapnya malam.

Clara mendorong dan membuka gerbang lalu berlari keluar. Saat dia melihatnya, matanya langsung bersinar.

Dia masuk kedalam pelukannya seperti seekor burung, “Rudy, kenapa kamu bisa ada di sini?”

Dia tidak menjawab, tetapi mendekap wanita itu ke dadanya lalu menundukkan kepalanya untuk mencium bibir merah mudanya.

Keduanya berdiri di bawah cahaya rembulan dan berpelukan saling berciuman, mereka seolah-olah ingin melampiaskan kerinduan mereka yang tak ada habisnya. Lengan Clara dengan lembut merangkul leher Rudy, berusaha menyamai ritme pria itu.

Setelah berpelukan dan berciuman, Rudy tetap tidak melepaskannya, Clara bersandar lemah di dadanya, senyum tipis tersungging di sudut bibirnya.

“Merindukanku?” Tanya Rudy, Dagunya membelai lembut atas kepalanya.

“Hmm.” Clara menjawab dengan sedikit malu-malu.

Rudy perlahan melepaskan tangan di pinggangnya sambil tersenyum lebar padanya, “Sudah berapa lama kita terpisah?”

“Baru dua puluh dua hari.” Clara berkata tanpa berpikir, wajahnya terlihat puas. Ketika mereka berpisah, Clara selalu mengingat setiap harinya di dalam hati, Rudy jangan harap mengujinya.

“jawabanmu salah, harus dihukum.” Setelah Rudy selesa, berbicara, tangannya lalu merangkul kepalanya dan mencium bibirnya lagi. Kali ini ia agak agresif, ia juga menggigit bibirnya..

Clara merasa sakit dan mendorongnya menjauh, “Dimana salahnya?”

“Dua puluh dua hari empat jam tiga puluh tujuh menit.” Rudy menyipitkan matanya dan berkata dengan serius.

Clara:”………..”

Perlukan sampai begitu akurat, sampai detik pun dihitung saja sekalian.

“Katakanlah, setelah berpisah begitu lama, kompensasi apa yang ingin kamu berikan kepadaku? Rudy bertanya sambil tersenyum.

“Bisakah masalah kompensasi kita bahas nanti? Jika kita terus berdiri di sini, tidak lama lagi Yanto akan keluar dan dengan ramah menyambut Rudy.” Clara berkedip nakal, dengan mata yang penuh dengan gemerlap cahaya, tampak seperti bintang-bintang di langit.

Membuat jantung Rudy tanpa sadar berdegup dua kali lebih kencang, lengan yang memeluk Clara tiba-tiba menjadi erat lagi, dalam satu putaran, ia mendekapkannya diantara badan mobil yang dingin.

Seger tubuh hangatnya mendekat dan mendekapnya dengan kuat.

“Ayahmu itu, hanya terlihat kuat dan menyeramkan di depanmu, di depanku, ia dapat diperlakukan sesuka hati,” ia tertawa kecil, dan bibirnya yang tipis dan seksi lagi-lagi mencium bibir merah Clara.

Kali ini, lebih panas dari sebelumnya.

Nafas Clara dipenuhi nafas dari pria jantan dan kuat, membuatnya menjadi sedikit mabuk dan terbuai. Tangan Clara tanpa sadar mencengkram baju di dada Rudy dan membalas ciumannya dengan penuh nafsu.

……

Heru yang berjalan keluar dari pintu rumah keluarga Santoso langsung melihat pemandangan seperti itu, dua orang yang tumpang tindih, berciuman tanpa kendali di samping mobil.

Dia tanpa sadar menghentikan langkahnya, sosoknya yang tinggi tersembunyi di dalam kegelapan. Menyaksikan kemesraan mereka yang tak hilang-hilang.

Setelah berciuman, Rudy mendekatkan bibirnya dan berbisik di telinga Clara, berbisik dengan mesra, karena jaraknya terlalu jauh, Heru sama sakali tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Rudy. Ia melihat wajah Clara yang memerah. Dengan manja mendaratkan kepalan tangannya dengan lemah di dada Rudy.

Rudy tampaknya tidak marah,ia hanya meraih tangannya, mendekatkannya ke bibirnya lalu menciuminya, lalu merangkulnya masuk ke dalam mobil. Tidak lama kemudian mobil itu pergi, dan menghilang ke dalam gelapnya malam.

Sampai mereka pergi, Heru baru perlahan keluar dari bayang-bayang malam. Bagi Clara, ia hanya menjadi makhluk yang tidak disukai olehnya, semua perasaan dan pengorbanannya hanya dapat disembunyikan di dalam bayang-bayang yang tidak pernah terlihat.

Heru juga memegang tas tangan Clara di tangannya, saat ini ia merasa sangat ironis.

Ketika Heru keluar untuk merokok, ia melihat Clara meletakkan tas tangannya di sofa. Sehingga buru-buru mengejarnya.

Namun, bagi Clara, dibandingkan dengan kegembiraan ketika melihat Rudy, tas yang tertinggal ini tidak penting sama sekali.

Heru berbalik sambil memegang tas, begitu ia berjalan menaiki tangga, ia melihat Cindi berdiri di depan pintu vila dengan ekspresi wajah penuh cibiran.

“Bagaimana rasanya menjadi cinta sepihak?” kata Cindi dengan nada mencibir, terdengar begitu menusuk telinga.

“Mengetahui bahwa Nyonya Liu mungkin berencana memperalatnya, langsung bergegas untuk mengingatkannya. Ketika melihat Clara melupakan tasnya, dengan tergesa-gesa mengejarnya. Sayang sekali dia tidak menerima niat baikmu sama sekali.”

Heru menatapnya dengan dingin, melewatinya, dan berjalan langsung masuk ke dalam villa.

Namun Cindi tetap berdiri menghadang di depannya. Bertahun-tahun, dia terjebak dalam pernikahan yang tidak ada harapan ini, menderita, berjuang mati-matian, bagaimana bisa ia bertingkah seperti orang yang tidak berhubungan sama sekali.

Cindi hanya ingin memprovokasi, membuatnya merasakan penderitaan dan putus asa yang sama sepertinya, dengan begitu ia baru merasa senang.

“Heru, apa kamu pikir kamu bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan setelah kamu duduk di posisi CEO Tianxing Media! Sayang sekali, Clara memiliki ambisi yang terlalu besar, ia malah menggeit tuan muda keempat Keluarga Sutedja. Bahkan jika kamu menginginkannya, kamu hanya bisa menunggu Rudy bosan dan mengambil sisanya. Cahaya bulan di hatimu, wanita yang selalu kau impikan itu, hanyalah mainan bekas... Uh... “

Cindi belum selesai berbicara, ia sudah merasakan rasa perih dan sakit di pipi kirinya.

Heru mengangkat tangan dan menamparnya, dan kekuatan tamparan ini tidak ringan.

“Heru, beraninya kamu memukulku!” Cindi berteriak histeris, namun, Heru langsung meraih pergelangan tangannya dan menariknya ke sebuah sudut di luar pintu.

“ Cindi, aku peringatkan kamu, jangan coba mengetes kesabaranku, sampai aku terdesak, aku bisa melakukan apapun.”

Wajah Heru terlihat sangat marah dan suaranya sampai menjadi serak karena amarahnya.

Dia bisa beralih dari seorang staff yang tidak dikenal ke posisi CEO Tianxing Media. Trik yang digunakannya pun tidak mungkin bersih. Berhadapan dengan wanita semacam Cindi ini, Ada jutaan cara untuk membereskannya.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu