Suami Misterius - Bab 448 Membuat Keributan

Rudy menjentikkan abu rokoknya lalu mengangguk perlahan.

Sebenarnya, berdasrkan sudut pandang pria, dia tidak merasa ada yang salah dengan Bahron. Kalau dia ada diposisi Bahron, diantara cinta dan tanggungjawab, dia akan merasa sulit untuk memilih.

Namun tidak perduli benar atau salah, Bahron tetap sudah mencampakkan Ardian. Kalau begitu, menebus semua dengan seumur hidupnya, itu sudah sewajarnya.

Karena Bahron terjatuh sampai posisi tulang rusuknya bergeser, ia baru keluar dari rumah sakit setelah setenagh bulan.

Kabar kesembuhan Bahron belum diumumkan, namun sudah tersebar sampai ke Kota A.

Dalam mansion Keluarga Sutedja.

Nalan Vi baru selesai memberikan obat pada Revaldo.

Revaldo setengah bersandar di ranjang, wajahnya begitu pucat.

Nalan Vi duduk disamping ranjang sambil membetulkan posisi bantal di belakang Revaldo berkata : “Aku dengar kecelakaannya sangat parah, kenapa Bahron masih tidak mati juga, sungguh disayangkan!”

Kalau Bahron maeninggal, Keluarga Sunarya pasti akan menjadi kacau, Rudy yang menjadi putra tunggal di keluarga itu harus kembali untuk mengendalikannya, ketika itu dia mengurus dua keluarga diwaktu bersamaan, pasti akan kesulitan untuk mengurus Sutedja Group, sehingga mereka akan memiliki kesempatan untuk merebut kembali Sutedja Group.

“Orang yang memiliki kedudukkan tinggi seperti Bahron sangat sayang pada nyawa mereka, tidak akan mudah mati dengan cara seperti itu.” Revaldo terbatuk ringan lalu bertanya lagi: “Masalah bisnis di Keluarga Nalan sudah diselesaikan?”

“Aku baru ingin membicarakannya padamu.” Nalan Vi menghentikan gerakan tangannya.

“Beberapa waktu yang lalu, muncul masalah managemen di perusahaan keluargaku, ketika Nalan Qi sibuk mencari bantuan kemana-mana, dia tiba-tiba menemukan seorang bos. Dan persyaratan yang diberikan adalah meminta Nalan Qi membiarkan calon istrinya tidur semalam dengan bos itu. Setelah kejadian itu Nalan Qi merasa ada yang aneh. Bagaimana mungkin ada hal yang begitu kebetulan, kebetulan perusahaannya membutuhkan dana yang besar, da nada orang yang bersedia memberi kucuran dana sebesar itu dengan syarat yang begitu mudah! Nalan Qi mencari tahu sampai kemana-mana, dan kamu tahu apa yang ia temukan, semuanya tertuju pada Clara.”

Setelah Revaldo mendengarnya, ia berkata sambil berpikir : “Seingatku, calon istri Nalan Qi adalah kakak sedarah Clara. Dia membuat scenario sebesar ini hanya untuk menghadapi kakaknya sendiri?”

Nalan Vi mengangguk, “Ibu Yunita naik ke posisi ini dengan menjadi orang ketiga, dan Clara sebagai anak tiri pasti mengalami penderitaan yang tidak sedikit sehingga dendam diantara mereka bisa sedalam itu.”

Revaldo mengangguk, setelah berpikir dia tertawa, mungkin karena tawanya terlalu keras sehingga membuatnya batuk begitu hebat.

Nalan Vi segera mengelus dadanya agar nafasnya bisa lebih lancar.

Setelah terbatuk sesaat baru perlahan mereda, ia menggenggam tangan Nalan Vi dan berkata : “Beritahu Nalan Qi untuk membocorkan kabar ini pada Yunita, biarkan kedua kakak beradik itu saling gigit. Bukankah Rudy paling menyayangi istrinya, kita buat keributan dalam rumahnya terlebih dahulu.”

“Ini sungguh ide yang bagus.” Nalan Vi tersenyum sambil menjawab, “Yunita membuat masalah dengan pasangan suami istri Rudy pasti akan mendapat masalah yang besar, dan kebetulan Nalan Qi sedang bingung harus bagaimana melepaskan diri dari Yunita.”

“Aku dengar Nalan Qi sedang mendekati putri kedua keluarga Mirah ?” Revaldo bertanya lagi.

Nalan Vi mengangguk, “Yunita berasal dari keluarga kecil, mana pantas menjadi menantu tertua keluarga Nalan, tentu saja Nalan Qi harus menikahi putri dari empat keluarga besar sebagai istri.”

“Risma Mirah ini aku ingat, sepertinya dia sempat berpacaran dengan Hyesang cukup lama.” Revaldo mengkerutkan alisnya sambil berpikir.

“Sudah bubar sejak delapan tahun yang lalu. Hyesang juga hanya gegabah saja, sampai sekarang dia masih terus memperhatikan putri diluar nikah Paman Mirah .” Nalan Vi menjawab.

Setelah Revaldo mendengarnya, ia langsung mengangguk, “SekarangHyesang cukup berkuasa di Kota A, kelak akan semakin meningkat karirnya, jangan sampai membuat masalah dengannya, ingatkan Nalan Qi untuk berhati-hati.”

“Aku akan mengingatkan Nalan Qi.” Setelah Nalan Vi mengatakannya, ia menyelimuti Revaldo dengan hati-hati.

Revaldo menguap dan berbaring diranjang dengan wajah yang lelah.

Nalan Vi meninggalkan kamar perlahan, setelah turun ke lantai bawah ia melihat Gevin berjalan masuk dari luar.

“Bukankah kamu pergi menemui Nona dari keluarga Li , kenapa pulang secepat ini? Bagaimana mengobrolnya?” Nalan Vi mendekati putranya sambil bertanya dengan ramah.

Akhir-akhir ini Nyonya besar Sutedja sibuk membantu cicitnya ini mencari jodoh. Meskipun keluarga Li bukan keluarga yang sangat terpandang, namun katanya putrinya sangat hebat, bahkan memiliki backing yang cukup kuat.

Namun terlihat jelas kalau Gevin tidak tertarik, ia duduk di sofa dengan murung dan menjawab singkat : “Yah begitu. Kalau ibu dan nenek buyut suka, nikahi saja, aku no komen.”

Sikap Gevin yang datar membuat Nalan Vi kesal. Namun bagaimana pun ini putra sendiri, dia tidak tega memarahinya, sehingga berkata sambil menghela nafas panjang : “Yasudah kalau tidak suka, ada begitu banyak gadis dari keluarga terpandang, pasti ada satu yang sesuai denganmu.”

Gevin mengetatkan bibirnya, terlihat jelas kalau dai sama sekali tidak tertarik dengan semua ini.

“Wajahmu terlihat kurang segar, aku akan meminta Bibi Yang membuatkan teh untuk membuatmu lebih bersemangat.” Setelah mengatakannya, Nalan Vi memanggil Bibi Yang, “Bibi Yang, bawakan tehnya untuk tuan muda.”

Gevin menerima teh dari tangan Bibi Yang lalu meminumnya beberapa teguk dengan cuek.

Nalan Vi lanjut berceloteh disampingnya, mengatakan putri dari keluarga mana yang sangat lembut dan penurut, putri dari keluarga mana yang cantik dan menawan, putri dari keluarga mana yang memiliki backing yang cukup kuat, membuat Gevin sungguh pusing dan kesal mendengarnya.

“Ma, hari ini aku bertemu dengan Rahma Mirah.” Gevin memotong ucapannya.

Nalan Vi tersentak dengan ekspresi wajah yang langsung berubah, lalu mendengus dengan datar, “Untuk apa membicarakannya.”

Gevin meletakkan cangkir ditangannya, menyipitkan matanya dan memandang dengan ringan, “Berkatmu dia sekarang hidup dengan sangat baik.”

“Omong kosong apa yang sedang kamu bicarakan sekarang.” Nalan Vi berkata dengan kesal.

“Ma, jangan dikira aku tidak tahu apapun. Kalian yang sudah menjebak Rahma Mirah. Sekarang dia menjadi seperti ini, apakah kamu dan ayah tidak merasa bersalah sedikit pun!”

“Gevin! Tutup mulutmu!” Nalan Vi tidak meunggunya menyelesaikan ucapannya, langsung memotong ucapannya dan langsung menggebrak meja.

“Apakah ada yang salah dalam ucapanku?” Gevin tersenyum dengan dingin.

Nalan Vi sungguh kesal, tangannya mengepal sampai mengertak. “Aku menjebaknya? Aku hanya memberinya kesempatan untuk melanjutkan cintanya dengan cinta pertamanya saja. aku tidak memaksanya untuk selingkuh, intinya dia yang tidak tahu malu.”

“Cukup, aku tidak ingin mendengarmu terus merendahkannya.” Gevin memotong ucapannya dengan dingin dan keras, matanya yang membelalak sampai agak memerah.

“Gavin, sikap apa ini! Dasar anak durhaka, kamu, sampai sekarang kamu masih belum sadar juga!” Nalan Vi kesal sampai dadanya nyeri, dia refleks mengulurkan tangan untuk memegang dadanya, ia mengkerutkan alis dan berkata : “Aku melahirkanmu dan mengasuhmu, semuanya kupertimbangkan demimu, tapi kamu malah bicara seperti ini padaku! Kamu benar-benar anakku yang baik rupanya!”

Gevin melihat ibunya yang menderita, amarahnya langsung padam seketika, ia menundukkan kepalanya, setelah menenangkan dirinya, ia berkata, “Ma, maaf.”

“Kamu tidak perlu meminta maaf padaku, aku tidak berani menerimanya.” Setelah mengatakan ini, Nalan Vi berbalik dan langsung pergi.

Dirinya sekarang sangat menyesal, menyesal karena ketika itu terlalu baik pada Rahma Mirah, kalau tahu akan jadi seperti ini, lebih baik dia bunuh saja Rahma Mirah ketika itu agar Gevin tidak terus mengingatnya.

Nalan Vi naik keatas sambil menelepon, dia menelepon Nalan Qi, memintanya membocorkan masalah Clara yang menjebak Yunita.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu