Suami Misterius - Bab 1296 Wajar

Mahen berasal dari keluarga yang elit dan kuat, serta menguasai sejumlah besar uang, sehingga bisa merajalela di pasar modal. Dengan kata lain, Tuan Muda Kedua Sutedja adalah orang yang tidak kekurangan akan kekuasaan dan harta kekayaan, bukanlah orang yang mampu dilawan oleh Keluarga Bone. Hanya Iqbal si bodoh itu, barulah bernyali besar hingga meniduri wanita Mahen.

Keluarga Bone memiliki banyak pemegang saham, para pemegang saham itu mengkhawatirkan keuntungan pribadi masing-masing, sehingga semuanya pergi ke perusahaan Mahen.

Saat ini, emosi Tuan Muda Kedua Sutedja telah memuncak, tentu saja mereka tidak berani untuk menanggung amarahnya yang menggelegar, maka mereka satu demi satu berjalan keluar dengan lesu. Pada akhirnya, hanya tersisa suami istri Keluarga Bone, Iqbal, serta seorang paman dari Iqbal.

Ayah Bone adalah CEO dari Perusahaan Keluarga Bone saat ini, dia berkata terlebih dahulu dengan wajah tulus “ Tuan Muda Kedua Sutedja, semuanya salah Iqbal kami yang tidak tahu aturan, janganlah anda permasalahkan dengan dia, maafkanlah dia, berilah Keluarga Bone sebuah jalan hidup.”

Setelah selesai berkata, Ayah Bone menendang Iqbal dengan sekuat tenaga, tepat mengenai betis Iqbal, Iqbal mengerang kesakitan dan hampir terjatuh ke lantai.

Saat ini, Ayah Bone ingin sekali menampar Iqbal hingga mati saja sekalian, ada begitu banyak wanita, kenapa dia justru mencari wanita Mahen, usaha yang telah diperjuangkan Keluarga Bone selama bertahun-tahun, hancur begitu saja di tangannya.

Sementara Ibu Bone jelas menyayangi putranya, dia segera mengulurkan tangan memapah Iqbal, matanya pun berkaca-kaca.

Mahen menatap mereka bagaikan sedang menyaksikan pertunjukan, sudut bibirnya terangkat, tetapi senyum itu sama sekali tidak mencapai matanya, di dasar mata hitamnya yang indah penuh dengan hawa dingin “Sudah, jangan memainkan teknik menyakiti diri sendiri di depanku. Kalian bersedia untuk memainkannya, tetapi aku malas untuk melihatnya.”

Mahen mengangkat lengan dengan tak acuh dan melihat jam tangan di pergelangan tangannya “Masih ada tiga puluh menit lagi pasar saham akan dibuka, jika ada yang ingin kalian katakan maka cepatlah katakan, jangan menunda waktuku, waktu aku, di bayar per detik.”

Mendengar pasar saham akan dibuka, orang Keluarga Bone pun gemetaran tak tertahankan. Karena begitu pasar saham dibuka, maka saham Keluarga Bone akan terjun bebas ke bawah seperti naik roller coaster, warna hijau itu seolah-olah senantiasa mengingatkan mereka bahwa Iqbal bernyali setinggi langit hingga memberi ‘topi hijau’ kepada Tuan Muda Kedua Sutedja.

“Tuan Muda Kedua, aku tahu bahwa waktu anda sangat berharga, semua waktu anda digunakan untuk melakukan hal besar, tidaklah pantas untuk disia-siakan pada kami….”

“Pantas atau tidak pantas juga tergantung pada suasana hatiku, bukan menurut kalian.” Tidak menunggu Ayah Bone selesai berbicara, Mahen langsung memotong perkataannya.

Mata Mahen yang jernih dan santai tertuju pada Iqbal, dia tersenyum dengan penuh arti, lalu berkata memuji “ Tuan Bone sungguh lembut dan elegan, serta unggul, tidak heran tunanganku, Ruby, cinta mati kepada Tuan Bone, bahkan tidak takut untuk mengkhianatiku, tidak takut akan kehilangan segalanya, juga ingin mengikuti Tuan Bone. Tidak tahu kapan Tuan Bone dan Ruby merayakan hari gembira kalian, pada saatnya nanti jangan lupa untuk mengundangku”

Perkataan Mahen hampir membuat Iqbal kencing di celana karena ketakutan, bahkan rasa sakit di betisnya pun sudah tak terasa “ Tuan Muda Kedua Sutedja salah paham, aku dan Ruby sudah putus, kami hanya sekedar main-main saja.”

“Main-main?” Wajah Mahen semakin dingin.

Ayah Bone menampar belakang kepala Iqbal, sungguh ingin sekali langsung memukul dia hingga mati saja, jika tidak pandai berbicara, tidak bisakah dia berpura-pura menjadi bisu saja, memangnya tunangan Tuan Muda Kedua Sutedja juga bisa dia sembarangan main-main?

Benar saja, Mahen menyeringai, lalu berkata sambil menatap dingin kepada Iqbal “Benar juga yang dikatakan Tuan Bone, semua pria suka main-main, aku juga suka bermain, kalau tidak, bagaimana jika Tuan Bone juga memberikan tunangan untuk aku main-main?”

Iqbal tertegun, lalu dia menjawab dengan gemetaran takut “Tuan Muda Kedua Sutedja jangan bercanda.”

“Apakah menurutmu aku memiliki suasana hati untuk bercanda denganmu? Kamu telah meniduri tunanganku, biarkan aku meniduri tunanganmu juga, bukankah itu rasional?” Hawa dingin dalam mata Mahen sudah memuncak, tatapannya sedingin es yang menusuk tulang, tetapi nada bicaranya tetap malas-malasan dan santai.

Keringat dingin mengalir turun dari dahi Ayah Bone karena gelisah, sedangkan Iqbal juga tidak lebih baik.

“ Tuan Muda Kedua Sutedja seharusnya tidak kekurangan wanita, ada aneka ragam wanita yang unggul, wanita seperti apa yang tidak ada jika Tuan Muda Kedua Sutedja inginkan.” Jawab Ayah Bone dengan gemetaran.

“Kalau begitu kalian beritahu aku, kalian bersama-sama datang ke tempatku, berencana akan bagaimana untuk meredakan amarahku, tidak sekedar berkata menjilat saja bukan, telingaku tidak selunak itu.”

“Kami sudah mengadakan rapat dewan direksi, seluruh pemegang saham pun setuju untuk memberikan dua puluh persen saham dari perusahaan kepada Tuan Muda Kedua Sutedja, anggaplah sebagai permintaan maaf Keluarga Bone kepada anda.” Ujar Ayah Bone, tetapi suaranya jelas tidak berkeyakinan.

Mendengar perkataannya, Mahen tersenyum dingin dan jarinya mengetuk pelan di atas meja “Apakah seluruh pemegang saham dari perusahaan kalian bersama-sama sedang mempermainkan aku? Jika saham Keluarga Bone terus melorot tajam, tidak lama kemudian juga akan bangkrut. Pada saat itu, jika aku membeli dengan harga rendah, maka perusahaan Keluarga Bone akan menjadi milikku, apakah aku masih membutuhkan dua puluh persen saham itu?”

Ayah Bone tersedak dan tidak bisa berkata apa-apa, seketika, suasana menjadi tegang.

Ibu Bone diam-diam menarik lengan baju Iqbal, memberi isyarat mata padanya untuk berkata dan menunjukkkan sikap.

Dalam pandangan Ibu Bone, jika tidak merelakan maka tidak akan mendapatkan, jika dapat menyelamatkan perusahaan Keluarga Bone dengan mengorbankan Diva seorang diri, maka sungguh bagus sekali, bahkan tidak perlu memberikan dua puluh persen saham.

Iqbal sedang ragu-ragu, pada akhirnya, dia berkata dengan terbata-bata “Div, Diva ada di luar negeri saat ini, tidak tahu kapan dia akan pulang.”

Ini maksudnya adalah setuju, Diva ada di luar negeri saat ini, begitu Diva

pulang maka bisa diberikan untuk dia tiduri?

Entah kenapa, muncul sebuah kobaran api dalam hati Mahen, bahkan semakin membara semakin dahsyat, tangannya yang diletakkan di bawah meja perlahan-lahan mengerat dan terkepal menjadi tinjuan, serta urat di punggung tangannya juga menonjol.

Sebenarnya orang apa saja yang ditemui Diva, Keluarga Maveris dan Keluarga Bone, satu lebih kotor daripada yang lain!

“Ada di luar negeri?” Mahen tersenyum dingin, matanya menyipit perlahan-lahan, menyembunyikan ekspresi di dalam matanya “Tidak masalah, aku tidak cemas, bisa menunggu dengan pelan-pelan.”

“Kalau begitu perusahaan keluargaku?” Tanya Ibu Bone dengan tidak sabar menunggu.

Mahen mencibir “Kapan Diva diantarkan ke atas kasurku, maka di saat itulah aku akan angkat tangan. Hanya saja, tidak tahu kalian Keluarga Bone masih bisa bertahan berapa lama lagi.”

“Ini….” Ayah Bone masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi sekali lagi dipotong oleh Mahen.

“Sudah, aku masih ada urusan, kalian pulang saja.” Mahen mengibaskan tangan dengan tidak sabar.

Orang Keluarga Bone tentu saja tidak berani membuat Mahen marah, maka mereka pergi dengan lesu.

Begitu orang Keluarga Bone berjalan keluar dari ruangan kantor dan setelah pintunya tertutup, tiba-tiba Mahen menyapu seluruh barang di atas meja ke lantai, termasuk juga perlengkapan bekerja dan laptop, semuanya berserakan di atas lantai.

Sebenarnya, Mahen juga tidak tahu apa yang membuatnya marah, orang yang semestinya marah seharusnya adalah Diva.

Tetapi dia merasa bagaikan ada kobaran api yang sedang membara di dalam rongga dadanya, bahkan organ tubuhnya juga ikut merasa sakit.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu