Suami Misterius - Bab 1133 Hidup Terlalu Singkat, Harus Seksi

“Darah, darah, Bagaimana, bagaimana ini! Bagaimana ini!” Ibu Clestin ketakutan hingga tidak tahu harus berbuat apa.

Melihat keadaan ini, Bibi Clestin segera menarik Mondi dan kabur.

Ibu Clestin sangat ketakutan, menangis getir sambil memeluk Megan. Megan sudah dalam keadaan setengah koma, kepalanya bersandar di pundak ibu Clestin dan sudah sedikit tidak sadar.

Orang-orang yang ada di sekitar tidak ada yang bermaksud untuk membantu. Keyra tidak berdaya dan berjalan mendekat, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor darurat 120.

Setelah itu, Megan dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Setelah pemeriksaan, dokter memberitahu ibu Clestin, "Pendarahan hebat, tidak dapat dikendalikan. Harus melakukan operasi pengangkatan rahim, jika tidak, hidupnya akan dalam bahaya."

"Mengapa begitu serius? Apakah kalian salah dalam pemeriksaan? Putriku hanya jatuh terpeleset saja." Begitu Ibu Clestin mendengar kata pengangkatan rahim, dia sangat ketakutan dan tubuhnya melemah, menangis dan melolong.

“Pasien mengalami kehamilan ektopik, karena tidak di operasi tepat waktu, sekarang menyebabkan perdarahan uterus yang masif. Darah tidak dapat dihentikan dan hanya dapat melakukan operasi pengangkatan rahim.

"Tidak, tidak boleh, putriku belum menikah dan punya bayi, bagaimana bisa melakukan pengangkatan rahim. Dokter, aku mohon padamu, tolong."

“Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi pendarahan uterus pasien sangat parah. Jika tidak segera melakukan pengangkatan rahim, maka itu akan mengancam nyawanya.” Dokter selesai berbicara dan meminta asisten dokter untuk memberikan lembar konfirmasi operasi kepada ibu Clestin, menunggu Ibu Clestin membuat keputusan.

Jika Ibu Clestin menyetujui operasi tersebut, Megan akan langsung melakukan pengangkatan rahim dan tidak akan pernah bisa melahirkan lagi. Jika tidak di operasi, maka Megan akan mengeluarkan darah terus menerus dan menunggu kematian.

Setelah beberapa saat, Ibu Clestin menangis dan menandatangani formulir persetujuan operasi.

“Bayar dulu biaya operasi, baru kemudian ikut prosedur admisi pasien,” Dokter berkata lagi.

“Biaya operasi?” Mata Ibu Clestin membelalak lagi, “Berapa biaya operasinya?”

“Bayar 40 juta rupiah dulu. Biaya operasi sekitar 30 juta rupiah dan biaya pengobatan selanjutnya sekitar 10 juta rupiah.” Dokter menjawab.

"Aku, aku tidak punya uang," Ibu Clestin berkata dengan linglung.

“Aku akan menyiapkan ruang operasi dan bersiap-siap dulu. Kamu cepat minta anggota keluarga untuk mengirimkan uang kemari. Menyelamatkan nyawa lebih penting.”Setelah selesai berbicara, Dokter mengatur agar perawat mempersiapkan operasi.

Ibu Clestin tertegun di pintu ruang penyelamatan, begitu menoleh, Ibu Clestin kebetulan melihat Keyra.

Keyra dan seorang kolega dari firma hukum datang bersama dengan ambulans. Bagaimanapun juga, Megan mengalami kecelakaan di depan pintu firma hukum dan firma hukum tidak mungkin duduk diam dan tidak peduli.

Ibu Clestin melihat Keyra, seperti melihat orang yang bisa menyelamatkan nyawa. Lalu, berjalan terhuyung-huyung ke sisi Keyra dan berkata dengan suara serak: "Nona besar Sunarya, aku, aku tidak membawa uang, bisakah kamu membayarnya untukku lebih dulu. Bagaimanapun juga, Megan juga hampir menjadi kakak iparmu, kamu tidak boleh membiarkannya saja dan tidak peduli dengan hidupnya. "

Ibu Clestin mengeluarkan kata membiarkannya dan tidak peduli dengan hidupnya, agar Keyra tidak bisa menolak.

Keyra merasa sangat konyol, punya uang untuk mengajukan gugatan adik laki-lakinya, tetapi tidak punya uang untuk biaya operasi putrinya. Benar-benar kakak yang baiknya luar biasa dan bisa menggugah negara.

Meskipun Keyra tidak kekurangan uang 40 juta, tetapi mengapa dirinya harus membayar operasi Megan, Keyra tidak berhutang apapun pada mereka. Bayarkan dulu kedengarannya sangat bagus, tapi pada akhirnya tidak akan dilunasi.

“Bibi, aku keluar terburu-buru dan tidak membawa dompet. Anda lebih baik bergegas kembali dan segera ambil uang, agar tidak menunda operasi kak Megan.” Keyra berkata terus terang dan melihat rekan di sebelahnya, “Mahmud, kamu apakah kamu membawa uang? "

Mahmud mengangguk dan mengeluarkan uang tunai 400 ribu dari dompetnya.

Keyra meminjam uang 400 ribu dari koleganya Mahmud dan memberikannya kepada ibu Clestin, "Bibi, ambillah untuk naik taksi."

Ibu Clestin: "..."

Ibu Clestin akhirnya dengan patuh pulang ke rumah mengambil uang dan membayar biaya operasi dan rawat inap.

Megan melakukan operasi pengangkatan rahim dan salah satu tuba falopi, lalu di antar ke bangsal setelah operasi. Sekujur tubuhnya tampak hampa, seolah-olah telah kehilangan jiwanya.

Megan menatap langit-langit di atas kepalanya dengan tatapan kosong, air mata mengalir di sudut matanya.

Mungkin ini di sebut pembalasan karma. Megan menipu Desta, mengatakan bahwa dirinya terluka dan mandul. Sekarang, dirinya benar-benar mandul.

Megan memikirkan adegan saat diinterogasi, menangis dan didorong oleh Mondi, hanya merasa hatinya membeku. Selama bertahun-tahun, Megan memperlakukan pamannya sebagai keluarga dekatnya dan ibunya juga sering berbaik hati pada mereka. Sekarang, mereka memperlakukan dirinya seperti itu.

Saat ini, pintu bangsal terbuka dan tutup. Megan menoleh dan melihat Keyra masuk.

Megan masih ingat bahwa sebelum dirinya koma, Keyra memanggil ambulans untuknya. Tidak diduga, begitu kebetulan, Keyra ternyata adalah pengacara dari firma hukum ini.

“Apakah kamu ke sini untuk melihat lelucon?” Megan menyeka air mata dari wajahnya, berpura-pura tegar dan berkata dengan nada suara aneh, “Aku tahu, kamu selalu meremehkanku.”

Keyra berjalan ke sisi tempat tidur dan menatap Megan dengan tenang.

Sejujurnya, dulu Keyra tidak menyukai Megan, jika dibandingkan dengan Diane, motif Megan tidak murni dan sangat licik. Tetapi saat ini, Megan sedang berbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya pucat dan terlihat sangat menyedihkan.

Itu benar-benar sesuai dengan kalimat itu: Orang yang menyedihkan pasti sebelumnya penuh dengan kebencian.

“Asalkan diri sendiri tidak meremehkan diri sendiri, apalah arti pandangan orang lain.” Keyra menghela nafas, lalu mengeluarkan kartu nama dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.

“Apa maksudmu? Bersimpati padaku?” Megan berkata dengan suara serak.

"Anggap saja begitu." Keyra menjawab, "Kamu bisa menghubungiku jika kamu membutuhkannya. Diskon 20% untuk kenalan."

“Apakah kamu bersedia berjuang untuk pamanku?” Megan menatapnya dengan heran.

Keyra meringkuk bibirnya, kelengkungan bibirnya sedikit menyeringai. "Apa menurutmu aku akan melawan kakakku karena bersimpati padamu?"

“Lalu apa maksudmu?” Megan bertanya.

"Perilaku adik sepupumu telah menyebabkan cedera yang serius pada dirimu. Jika kamu ingin menuntutnya, aku bisa membantumu. Kamu pertimbangkanlah dengan baik." Keyra berkata sampai di sini, kemudian berbalik dan meninggalkan bangsal.

Insiden Megan hanyalah sebuah episode baginya.

Di akhir pekan, hal terbesar bagi Keyra adalah bertemu dengan Alfy.

Sehari sebelum pesta ulang tahun, Keyra sengaja membawa Dina pergi memilih gaun rancangan pribadi secara khusus.

Keyra memilih gaun malam merah berpotongan rendah dan mencobanya, lalu memperlihatkannya pada Dina.

Meskipun postur tubuh Keyra belum bisa disebut sebagai postur tubuh yang tergolong di atas menawan, tetapi masih memiliki postur tubuh yang standar. Gaun berpotongan rendah yang dikenakannya sangat menarik dan seksi.

“Bagaimana menurutmu?” Keyra berbalik dan meminta pendapat Dina.

Dina mengulurkan tangannya untuk menopang dahinya, "Nona besarku, apakah kamu berencana berpakaian seperti ini untuk bertemu Alfy?"

“Tidak boleh?” Keyra melihat ke bawah ke arah roknya dan bertanya dengan linglung: “Dulu saat kamu berkencan, bukankah kamu selalu berkata: Hidup ini terlalu singkat dan harus seksi.”

"Yang aku kencani itu adalah pria rumahan, tentu saja pria rumahan menyukai dewi seksi. Alfy itu berbeda, jika kamu berpakaian seperti itu, kamu akan menakutinya."

Setelah Dina selesai berbicara, kemudian berjalan ke depan gantungan baju, sambil menarik, memilih dua gaun yang sangat tertutup.

Keyra mengenakan roknya dan berjalan keluar, berdiri di depan cermin rias dan terus bercermin sana sini, lalu bertanya, "Begitu tertutup, apakah kamu yakin bisa?"

"Apa yang kamu tahu, menghadapi pria dingin seperti Alfy, kamu harus lebih menutupi dirimu. Semakin ketat kamu menutupinya, semakin dia ingin melepaskan pakaianmu."

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu