Suami Misterius - Bab 52 Jarak Yang Jauh

“Bicaramu cukup banyak akhir-akhir ini. Jika kamu masih tersisa banyak tenaga aku bisa mengaturkan pekerjaan yang lebih banyak untukmu.” Rudy tiba-tiba memotong ucapan Raymond dan mengalihkan pandangannya ke Raymond, tatapan mata itu tidak bisa terlihat dasarnya tapi mengandung kekuatan berkuasa dan intimidasi dari posisi atasan ini.

Raymond sudah terbiasa dengan Rudy yang seperti itu jadi dia tidak merasa takut sama sekali dan lanjut bicara, “Aku tebak kalau Clara sedang syuting Film Putri Duyung. Bayarannya untuk syuting ini paling banyak enam digit saja kan. Dia hanya demam dan diinfus di rumah sakit. Tapi kamu malah menghabiskan uang 10 miliar rupiah hanya untuk meningkatkan pemanas untuk para kru. Ketika aku memberikan uang itu ke Sutradara Chen, Dia menatapku dengan tatapan seolah sedang curiga. Untung saja, aku menambahkan satu syarat tambahan.”

Rudy mengeratkan bibir tipisnya lalu menatap Raymond dengan hening dan menunggu ucapan Raymond selanjutnya.

“Sutradara Chen adalah Sutradara yang andal. Di skripnya tidak ada adegan ranjang yang sembarangan. Adegan....hanya ada adegan berciuman panas antara pemeran utama pria dan wanita.” Raymond bicara sampai sini dan sengaja berhenti sejenak.

Rudy menundukkan pandangan matanya lalu mengulurkan tangan dan menggenggam kotak rokok di mejanya dan perlahan mengambil satu batang rokok.

Raymond merasa ini tidak menarik lagi, lalu dengan suara dipanjangkan dia berkata, “Hanya adegan ciuman, aku sudah meminta Sutradara Chen untuk menghapusnya.”

Rudy tidak bicara, menghisap dalam rokoknya lalu menyebulkan asap dan bertanya, “Gevin Sutedja bukannya akan pulang ke negara ini ya?”

Gevin Sutedja, cucu kesayangan yang dikirim ke luar negri untuk mengembangkan diri dengan baik. Sekarang posisi pemilik dari Sutedja Group akhirnya sudah tidak tahan untuk didudukinya, sehingga dia buru-buru kembali.

Raymond pun menyingkirkan pandangan mata bercandanya lalu menjawab, “Aku sudah menyelidikinya, penerbangan satu minggu lagi. Keturunan yang malas dan tidak ada keahlian, memang apa yang bisa dia lakukan? Kakekmu itu bisa-bisanya tidak takut dia akan jadi bahan lelucon nantinya.”

Raymond mencibir tidak senang.

Tangan kiri Rudy memegang rokoknya, asap samar perlahan menyebar di ruangan yang sunyi itu. Pandangan matanya tidak fokus dan pikirannya sedang melayang.

“Jangan pernah memandang rendah lawanmu kapanpun itu. Gevin bukanlah orang yang malas ataupun tidak punya kerjaan. Kamu cari koneksi yang cerdas dan akurat dan awasi dia.” Tutur Rudy.

Raymond tidak berpikir sama dengan Rudy, tapi tetap saja dia tidak akan berani menunda perintah dari Rudy, “Aku tidak punya koneksi yang tidak cerdas dan akurat, aku jamin aku akan mengawasinya. Bocah bau kencur mana bisa membalik keadaan begitu saja.”

Rudy tidak bicara dan hanya mengetukkan putung rokok dengan jarinya.

Gevin tidak sesederhana itu. Tapi Rudy masih belum menganggap Gevin begitu penting. Bagi Rudy, musuhnya sebenarnya adalah orang tua yang ada di balik Gevin.

*

Clara sudah bergabung di kru syuting selama satu bulan. Tapi ini pertama kalinya Luna mengunjunginya. Sebagai seorang manajer, ini sungguh kecerobohan pekerjaan yang sudah kelewatan.

Di dalam kamar hotel, Clara menuangkan kopi untuk Luna lalu tidak bisa menahan diri untuk mengeluh, “Aku kira kamu membuangku masuk ke kru syuting ini lalu membiarkanku mati sendirinya.”

Luna tersenyum tak berdaya dan tidak terlalu ambil hati dengan tempramen nona kaya dari Clara ini, “Aku belum selesai mengurus dua artis baru. Akhir-akhir ini memang sangat sibuk. Kali ini aku datang untuk ini.”

Sambil bicara, Luna mengeluarkan sebuah kontrak dari tasnya dan memberikannya ke Clara. Di samping kontrak itu juga ada satu lembaran musik.

“Ini?” Tanya Clara tidak mengerti.

“Lagu soundtrack utama dari film putri duyung ini masih saja belum menemukan penyanyi yang cocok. Sudah ada beberapa penyanyi yang rekaman demo tapi Sutradara Chen tidak puas dengan semuanya. Sehingga, dia pun terpikirkan ke kamu.” Jelas Luna.

Clara juga teringat, ketika dia mengikuti audisi, dia menyanyikan lagu ‘Polaris’, Sutradara Chen saat itu tersenyum menyipitkan matanya lalu berkata, “Hei gadis menyanyimu bagus juga.”

“Bagus sekali kalau menyanyi, aku lebih ahli dalam menyanyi dibandingkan akting.” Tutur Clara.

Tidak peduli bagaimanapun, Clara jurusan musik dan telah belajar beberapa tahun. Clara memegang lembaran musik itu lalu menyanyikan sesuai dengan lima note di lembaran itu. Melodinya cukup bagus.

“Jangan senang terlalu dini. Kontrak itu hanya sampel saja. Sutradara Chen memberimu waktu tiga hari untuk menyiapkannya. Setelah tiga hari, kamu bisa rekaman. Jika Sutradara Chen merasa puas denganmu, barulah bisa tand tangan kontrak.”

Luna memberitahukan hal terburuk yang bisa terjadi dulu kepada Clara agar Clara tidak terlalu berharap karena bagaimanapun persyaratan yang dimiliki Sutradara Chen sangat tinggi. Begitu banyak penyanyi profesional saja tidak bisa lewat begitu saja olehnya.

Jika kali ini Clara bisa menyanyikan soundtrack utama film putri duyung ini. Maka Luna harus memikirkan ulang perkembangan arah karir Clara. Tentu saja, ini hanya catatan tambahan.

Clara mengangguk lalu membalik-balik dan melihat lembaran musik itu dengan serius. Dia membatin, ‘Tidak peduli bagaimanapun, ini adalah kesempatan untuknya.”

Clara sangat menyukai menyanyi dibandingkan dengan berakting.

Karena piano sangat susah dipindahkan, jadi Clara meminta Melanie untuk menempatkan keyboard di kamarnya. Setiap hari setelah selesai kerja, Clara mengurung diri di kamar berlatih dengan lembaran musik itu.

Soundtrack utama film putri duyung ini berjudul ‘Jarak Jauh’, pembuat arasemen dan lirik ini adalah produser dan penyanyi musik populer Judika.

Karena film ini adalah drama menyedihkan pemeran utama wanita, Sutradara Chen pun merasa tidak cocok menggunakan penyanyi pria maka dari itu, dia tidak menggunakan penyanyi aslinya untuk mengisi soundtrack ini. Dia juga telah mencoba beberapa penyanyi wanita tapi tidak ada yang sesuai dengan keinginannya.

Film putri duyung diadaptasi dan diedit dari dongeng Wanita Laut. Karena dari awal sampai akhir cerita film itu adalah cerita sedih. Jadi kunci nada dari soundtrack utamanya juga terdengar sangat sedih.

Clara merasa harus berusaha keras dalam bagian ini. Berusaha keras bernyanyi seolah menceritakan keputusasaan dan ketidakberdayaan pemeran utama dalam percintaannya.

Sutradara Chen hanya memberinya waktu tiga hari. Hari ketiga, Sutradara Chen tidak mengaturkan adegan untuk Clara. Tapi dia meminta Luna untuk langsung membawa Clara pergi ke studio rekaman untuk merekam musik demo.

Bagi Clara, ini adalah pertama kalinya masuk studio rekaman profesional, Clara tidak bisa menghindari suasana hati yang sangat bersemangat danberdebar-debar dalam dirinya.

Petugas perekam begitu melihat Clara, dia langsung tahu kalau Clara orang baru. Awalnya dia tidak sabaran. Tapi karena Clara yang terlihat sangat polos dan baik hati dan dia juga begitu sopannya, memanggil terus menerus pak dengan begitu lembutnya, ini sangat berguna menghadapi petugas perekam dan akhirnya petugas perekam terus bersabar untuk membimbing Clara.

Setelah Clara mencoba beberapa kali, akhirnya dia resmi mulai rekaman.

Clara berdiri sendirian di ruang rekaman tertutup lalu memegang lembaran musik di tangannya. Dia mengambil nafas sedalam-dalamnya dan kemudian membuat gerakan Ok ke petugas perekam di luar jendela kaca.

Setelah itu, musik perlahan mulai berbunyi, Clara memejamkan mata dan mencoba merasakan irama awal. Lalu bersenandung dan mulai bernyanyi di mikrofon.

Jarak terjauh di dunia, adalah antaramu dan aku.

Kerinduan lautan ada di langit, kerinduanku ada di sampingmu.

Aku tidak bisa melangkahkan kakiku berjalan ke arahmu. Ikan jatuh cinta kepada burung, tapi takdirnya tidak bisa bersama.

Air laut yang asin, adalah air mata cintaku kepadamu. Angin laut yang melolong adalah tangisan keputusasaanku.

Ingin untuk menemanimu berperang, mengarungi samudra, tapi itu hanyalah mimpi.

Bangun dari mimpi, kabut pergi, langit cerah, takdirpun semuanya jadi kosong.

*

Rekaman berjalan dengan lancar. Luna menemani sampai akhir proses ini. Walaupun Luna sudah bertahun-tahun jadi manajer tapi dia tidak terlalu paham dalam musik. Jadi dia terpaksa bertanya ke petugas perekam.

“Kak Tu, menurutmu apa ini bisa lulus?”

Mengenai perihal ini, petugas perekam juga tidak berani menjamin jadi dia hanya bisa berkata sejujurnya, “Warna suara gadis ini cukup bagus dan sangat berbakat. Lebih bagus dan hebat dibandingkan dengan beberapa penyanyi wanita yang datang beberapa kali kesini untuk rekaman. Tapi produser mengundang Isyana beberapa hari lagi untuk menyanyikan soundtrack utama ini. Jadi pada akhirnya akan jatuh ke siapa, tetap harus menunggu keputusan Sutradara Chen.

Setelah selesai rekaman, Clara dengan Luna pergi bersama.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu