Suami Misterius - Bab 469 Mengelabui Kenyataan

Informasi Rudy telah mendapatkan sanksi langsung menyebar pulang ke kota A.

Dalam mansion keluarga Sutedja.

Revaldo sedang duduk di samping kasur, sambil batuk, sambil tertawa. Nalan Vi menjaga di sisinya, menggeleng kepala dengan tidak berdaya, namun wajahnya juga terpenuhi oleh ekspresi kesenangan.

Sejak Rudy kembali dari Pasukan Perdamaian, dia telah menambah identitas yang menjadi Rendi Sunarya. Mereka suami istri telah turun tangan untuk berkali-kalinya, tetap saja tidak membawa hasil yang sesuai harapan, kali ini pertama kalinya mereka mengalahkan Rudy .

“Bagus, bagus, sekarang Rudy mendapatkan sanksi yang begitu besar, karir masa depannya pasti akan terpengaruh.”

“Bahkan nenek juga pernah bilang, kalau Clara adalah titik kelemahannya Rudy , demi wanita ini, Rudy memang nekat sekali berkorban untuknya.” Nalan Vi berkata dengan nada sindir.

Revaldo batuk beberapa saat, baru meredakan nafasnya, “Keluarga Sutedja tidak pernah kekurangan lelaki setia.”

Pada tahun itu, Arima yang telah memiliki istri dan anak, tetapi saja meributkan masalah ibunya di keluarga Sutedja, seandainya tidak ada nenek yang menahannya, Arima sudah bercerai dengan Adisti sejak dulunya.

“Lelaki setia juga termasuk anakmu sendiri lagi.” Nalan Vi mengeluh nafas, lalu mengerutkan alisnya dengan erat. “Nona keluarga Li sangat unggul dari segala sisi, tetapi Gevin sama sekali tidak meliriknya. Dalam hatinya masih terus mengingat Rahma Mirah. Sebelumnya demi masalah Rahma Mirah, dia bahkan berantem denganku, dia malah membela orang luar, memang tidak ada kesadaran sekali !”

“Anak ini ya, memang suka membuat orang khawatir dengannya. Kamu sementara ini jangan peduli dia lagi, cari orang mengawasi Rahma Mirah, hidupnya sekarang tidak begitu senang, bisa jadi akan memikirkan mantan tunangannya lagi. Rudy begitu setia, begitu memanjakan dan menyayangi istrinya, dalam menghadapi mantan tunangan yang besar bersamanya sejak kecil, tidak mungkin juga tega mengabaikannya.”

Nalan Vi mendengar kata-kata Revaldo, matanya terbuka lebar, “Benar juga katamu. Amy yang bajakan itu tidak berhasil berbuat masalah apapun. Dalam menghadapi Rahma Mirah yang sebagai mantan resmi ini, aku tidak percaya kalau Rudy masih sanggup tidak bertindak apapun. Sampai nanti, satunya adalah kekasih baru, satunya lagi kekasih lama, sudah cukup untuk membuat Rudy menjadi sibuk.”

Pada saat suami istri ini sedang berbicara, tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar.

“Ada apa ?” Nalan Vi bertanya, nadanya membawa kesan tidak sabar dan tidak senang karena terganggu.

“Nyonya muda, nyonya sudah pulang, nenek minta anda keluar sebentar.” Di luar pintu, pembantu rumah menjawabnya.

“Adisti pulang buat apa lagi. Sejak Rudy menikahi Clara, bahkan Adisti juga sering ikut heboh, sering muncul untuk membuat risi saja.” Nalan Vi mengerutkan alis sambil berbisik.

“Adisti tidak pernah datang tanpa tujuan, tidak tahu juga kali ini akan heboh masalah apa lagi, aku temani kamu saja.” Revaldo menahan badannya untuk turun dari kasur.

Nalan Vi buru-buru mengulurkan tangan untuk menahan badannya, lalu berkata dengan nada cemas “Kamu bilang pagi tadi kamu tidak begitu enak badan, masih sanggup menahan ?”

“Tidak masalah.”Revaldo mengelus tangannya.

Di luar dugaan, saat ini ruang tamu sangat ramai. Bukan hanya Adisti yang pulang, dan juga ada Rudy dan Clara.

Adisti duduk di atas sofa, melipat kedua kakinya dengan santai, lalu sedikit mengangkat dagunya dengan angkuh. Sedangkan Rudy dan Clara sedang duduk di sampingnya.

Pada sisi lain dari sofa, nenek Sutedja dan Arima sedang duduk di sana. Reaksi wajah berdua sangat suram.

“Nenek, ayah, tante.” Nalan Vi menggandeng Revaldo dan duduk di satu sisi dari sofa, sambil menyapa satu persatu.

Setelah mereka duduk, Adisti baru membuka mulutnya.

“Beberapa waktu yang lalu, masalah Rudy sama Clara sangat menghebohkan, seharusnya kalian juga sudah tahu kan.” Nada bicara Adisti sangat datar.

“Kamu masih tidak merasa malu ya !” Arima berkata dengan ekspresi penuh amarah, “Melahirkan sebelum menikah, tidak tahu malu, sekarang masih mendapatkan sanksi yang sebesar ini lagi. Adisti, inilah anak baikmu itu !”

Adisti selesai mendengarnya, hanya tersenyum sekilas saja, lalu menjawabnya “Arima, kamu sedang memaki dirimu sendiri ya. Rudy bagaimanapun juga sudah menikah, daripada orang tertentu yang selingkuh di dalam pernikahan, dan masih tidak tahu malunya sampai membawa anak haramnya pulang ke rumah.”

“Kamu !” Suara Arima sedikit gemetaran.

“Arima !” nenek Sutedja menahan Arima, Arima tidak pernah memenangkan pertengkaran dengan Adisti, tetapi setiap kalinya tetap saja suka bertengkar dengannya.

“Adisti, kamu kali ini pulang karena masalah Rudy kan. Meskipun dia mendapatkan sanksi, tetapi ada tuan Sunarya yang melindunginya, kamu juga tidak perlu terlalu khawatir lagi.” nenek Sutedja berkata dengan nada datar.

Adisti mendengarnya, tersenyum sekilas, dalam hatinya berpikir, di dalam rumah ini hanya nenek saja yang masih jelas otaknya.

“Memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, akan tetapi, sanksi Rudy ini dapatnya sangat kasihan. Masalah Rudy mempunyai anak belum menikah, orang yang tahu juga tidak sedikit. Masalah seperti ini, orang pejabat tidak akan menuntut seandainya tidak ada orang yang melapornya. Akan tetapi, ada yang sengaja menusuk Rudy dari belakang, sehingga membongkar keluar masalah Rudy sama Clara….”

Pada pertengahan pembicaraan, tatapan Adisti melirik sekilas pada ekspresi seluruh anggota keluarga Sutedja. Dia ingin mengetahui, masalah ini hanya sekedar ide dari Revaldo, atau telah mengikutsertakan seluruh anggota keluarga Sutedja.

Akan tetapi, orang keluarga Sutedja memang hebat dalam berpura-pura, selain sedikit ekspresi panik yang muncul pada wajah Nalan Vi, reaksi wajah orang lainnya tetap datar seperti biasanya.

“Siapa yang lapor kamu cari saja dia, buat apa heboh di rumah !” Arima berkata dengan nada tidak sabar.

Adisti tersenyum sekilas, terus melanjutkan pembicaraannya, “Sebenarnya aku ingin meneruskan kejadian ini sesuai prosedur hukum, tetapi bagaimanapun juga satu keluarga, tidak enak juga kalau berantem lewat umum. Mendingan tutup saja pintu rumah dan selesaikan sendiri di dalam rumah. Ibu, benar tidak menurutmu.”

nenek Sutedja sudah mengerutkan alisnya, pada dahinya penuh dengan kulit keriput. Dia dengan refleksnya menoleh ke arah Revaldo dan Nalan Vi.

“Adisti, kalau sudah bermaksud untuk selesaikan di dalam rumah, kamu terus terang saja.”

Adisti mengangguk-angguk, lalu berkata, “Rudy, bawa saja orangnya ke sini. Nenekmu adalah orang yang pengertian, pasti akan memberikan penjelasan untuk kalian.”

Rudy mengangguk-angguk, lalu mengeluarkan ponsel, dan turun perintah.

Setelah itu, dua orang pengawal berbaju hitam membawa tuan Igala berjalan masuk.

Badan tuan Igala telah dipenuhi oleh bekas luka, bahkan telah tidak sanggup untuk berdiri dan langsung terjatuh pada pertengahan ruang tamu. Sedangkan dua pengawal yang berbadan tinggi dan tegap tidak langsung meninggalkan tempat ini, malahan berdiri di belakang Rudy , dengan membawa kesan membela yang sangat kuat dan serius.

Revaldo melirik sekilas pada tuan Igala , wajahnya telah penuh dengan memar dan luka, bahkan susah untuk mengenali wajahnya.

“Rudy , kamu, kamu memukul orang sampai begini bentuknya, tidak takut dituntut ya ?” Revaldo sambil batuk sambil berkata.

Rudy menyimpan tatapannya yang dalam, sudut bibirnya mengaitkan sebuah senyuman yang sinis, lalu menoleh ke arah tuan Igala dan bertanya “Tuan Igala , abangku sepertinya salah paham, luka di badanmu karena terjatuh kan, kenapa dia malah merasa karena dipukul ya.”

“Benar, karena terjatuh.” Tuan Igala mengangguk dengan panik.

Orang yang berada di tempat ini tidak ada yang bodoh, reaksi wajah nenek Sutedja menjadi semakin tidak senang.

“Sudahlah, apa bedanya terjatuh atau dipukul, Langsung bilang intinya saja.” nenek Sutedja berkata dengan nada berat.

Rudy sudah ada kekuasaan sendiri, apabila dia ingin mengelabui kenyataan, siapa juga yang berani membantahnya.

“Tuan Igala , kamu jelaskan saja semua kejadiannya kepada nenek Sutedja.” Rudy tersenyum dan memerintah.

Tuan Igala mengangguk, baru saja ingin membuka mulut, Revaldo sudah terlanjur memotong kata-katanya.

“Tuan Igala ya, kamu harus pikir baik-baik dulu sebelum bertindak ya.” Tatapan Revaldo penuh dengan kesan peringatan. Jebakan ini, dia telah merencanakannya dengan tanpa celah apapun, meskipun tuan Igala tertangkap, tuan Igala hanya akan menuduhkan semua kejadian ini kepada Yunita. Tidak mungkin begitu bodohnya untuk melibatkan dirinya.

Rudy melirik sekilas pada Revaldo dengan tatapan dingin, tersenyum dingin dan berkata, “Benar sekali kata abangku, tuan Igala , berpikir baik-baik sebelum berbicara, kalau salah berkata, seharusnya kamu sudah sangat jelas dengan hasilnya.”

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu