Suami Misterius - Bab 1008 Memanjakan Istri

Aldio memegang erat ponselnya, dalam video, Honey membungkukkan tubuhnya dan menundukkan kepala, matanya memerah, bagaikan seekor kelinci yang kasihan.

Hanya karena dirinya mengalami kecelakaan, dia bergegas kembali mengunjunginya, langsung dibully menjadi begini.

Aldio sangat marah dan melemparkan ponselnya ke dinding, karena gerakannya terlalu besar, menyakiti lukanya, bagian dadanya terasa menyakitkan.

Dia memegang tulang rusuknya dan terengah-engah kesakitan, wajahnya terlihat buruk. Aldio tidak pernah merasa selemah saat ini, wanitanya dibully seperti ini, dia malah tidak bisa berada di sisinya.

Ponselnya hancur dilempar ke dinding. Aldio menekan bel di atas ranjang dengan marah.

Kemudian perawat bergegas datang dan bertanya dengan hati-hati, “Tuan Vosh, apa yang bisa kubantu?”

Telapak tangan Aldio menutupi bagian jantung, dia merasa bagian jantungnya sangat tidak nyaman.

Dia menarik nafas dalam-dalam, merentangkan telapak tangan di depan perawat, “Ponsel.”

“Apa?” Perawat muda menatapnya dengan bingung.

“Ponsel, pinjam aku sebentar.” Aldio berkata dengan wajah dingin.

“Maaf, Tuan Vosh, pihak rumah sakit tidak mengizinkan perawat membawa ponsel di waktu bekerja, kamu tunggu sebentar, aku pergi meminjam dengan Dokter.”

Selesai berkata, perawat berbalik dan keluar dari bangsal, tidak lama kemudian langsung kembali dan mengambil sebuah ponsel berwarna hitam, ponselnya dipinjam dari dokter yang bertugas.

Aldio mengambil ponselnya dan menemukan kunci kata sandi di layarnya. “Kata sandi?” Dia bertanya.

Perawat: “...... aku, aku lupa tanya, aku pergi tanya sekarang.”

Perawat bergegas keluar, kemudian kembali dengan tergesa-gesa, “Kata sandinya 0000.”

Aldio membuka kunci layar, jari tangannya segera menghubungi sebuah nomor. Setelah terhubung, dia berteriak marah : “Segera datang, cepat!”

Setelah menutup telepon, dia mengembalikan ponsel pada perawat, meskipun wajahnya masih dingin, tapi nada suaranya lumayan sopan, “Terima kasih.”

“Sama-sama, Tuan Vosh, kalau ada keperluan lainnya, silakan menekan bel.” Perawat mengambil ponsel, berbalik keluar dari bangsal.

Tidak lama kemudian, asisten Aldio bergegas datang.

Ketika melihat ponselnya hancur di lantai, seluruh tubuhnya memiliki perasaan buruk.

“Tuan Vosh, ponselmu rusak, aku akan segera memesankan satu dan segera mengantarnya.” Asisten berkata dengan gelisah.

Aldio berwajah suram dan memelototinya, dia malas mempedulikan urusan ponsel, langsung bertanya: “Apa yang terjadi pada Honey?”

Tadinya Aldio ingin bertanya berita tentang Honey, tapi asisten tiba-tiba tertegun dan segera menjawab dengan gelisah: “Tuan Vosh, ini salahku, sebelumnya aku sedang libur, tidak tahu kamu telah putus dengan Nona Verome, jadi aku menghubungi Nona Verome dan memberitahunya bahwa dirimu mengalami kecelakaan, Nona Verome mengkhawatirkan dirimu, jadi meninggalkan kru dan bergegas kembali.”

Setelah mendengar, Aldio terdiam lumayan lama, alisnya berkerut.

Asisten berdiri di samping dengan gelisah, jangankan bicara, dia bahkan tidak berani menarik nafas terlalu kuat.

Aldio memandang langit-langit di atas, lumayan lama kemudian berkata: “Drama yang dimainkan Honey, siapa yang investasi?”

“Sahabatmu, Tuan Rianto.” Asisten berkata.

“Kalau begitu telepon saja Rianto, minta dia menarik kembali dananya. Produser dan sutradara yang begitu tidak pengertian, tidak mungkin dapat membuat drama yang bagus, jangan menyia-nyiakan uang.”

“Aku mengerti, aku akan segera mengurusnya.” Asisten mengangguk menjawab.

“Dan aku tidak ingin melihat berita buruk tentang Honey muncul di internet atau di media mana pun lagi. Kalau tidak, kamu langsung mengemas barangmu dan pergi.” Aldio berkata lagi.

Asisten menggerakkan bibirnya dan berpenampilan sangat kaget, di era internet canggih dan kebebasan bicara ini, ingin menekan semua berita tentang seorang figur publik, membutuhkan hubungan, tenaga kerja, sumber daya material dan modal yang tak terhitung jumlahnya.

Kali ini Aldio benar-benar cukup murah hati.

"Tuan Vosh, izinkan aku mengatakan sebuah saran kecil, kamu berusaha menekan berita negatif, bukankah menyatakan rumor tentang Nona Verome dipergundik olehmu. Industri hiburan sangat menentang hal semacam ini, aku khawatir Nona Verome akan sulit mendapatkan pekerjaan di masa depan......"

"Kapan perusahaan kita pernah kekurangan sumber daya? Kamu sebagai asisten, bisakah kamu melakukannya!" Aldio berteriak marah.

Aldio mengelola sebagian besar industri Sutedja Group, ditambah lagi pengoperasian selama beberapa tahun. Dengan statusnya saat ini, menghentak kaki juga akan menyebabkan seluruh industri hiburan bergetar. Kalau wanitanya kekurangan sumber daya, itu akan menjadi lelucon.

Asisten berwajah kaget dan terkejut, dia menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara.

Di masa lalu, Tuan Vosh tidak pernah menyatukan urusan resmi dan pribadi. Selebriti kecil yang pernah bersama Tuan muda Vosh pada dasarnya diselesaikan dengan uang.

Sekarang, Tuan muda Vosh benar-benar ingin memanjakan wanitanya.

“Masih ada urusan lain?” Melihatnya tertegun di tempat, wajah Aldio langsung menjadi suram.

“Tidak, tidak ada, aku akan segera melakukannya.” Selesai berkata, asisten segera berbalik dan pergi.

Menurut situasi ini, Honey kemungkinan akan segera mengambil jabatan dan duduk di atas takhta Nyonya Presdir, bagaimana mungkin asisten kecil berani mengabaikannya.

Setelah asisten pergi, Aldio mengulurkan tangan mengambil ponsel di meja samping tempat tidur, ingin menelepon Honey. Wanitanya dirugikan seperti begini, hal yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah menghiburnya.

Tetapi tangannya tidak tersentuh apapun, Aldio baru teringat ponselnya telah hancur dilempar olehnya.

Dia berbaring kembali ke ranjang dengan kesal, rasa sakit di dadanya mulai terasa lagi. Dia mengerang dengan suara rendah, kapan cedera sialan ini bisa sembuh?

……

Hampir dalam waktu satu malam, investor menarik kembali dananya, kru dibubarkan, produser dan sutradara menghadapi pengangguran. Juga dalam waktu satu malam, semua berita negatif tentang Honey menghilang di Internet.

Di saat ketika merasa lega, Honey mengikuti agen kembali ke kota.

Kru syuting dibubarkan, untuk sementara waktu dia tidak menerima pekerjaan lainnya. Jadi hanya bisa terus berlibur.

"Semua masalah telah terselesaikan, mengapa masih berpenampilan murung?" Agen bertanya dengan bingung.

"Reputasiku sangat buruk saat ini, mungkin akan sulit mendapatkan pekerjaan di masa depan, aku tidak pandai apa-apa selain nyanyi, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan di masa depan." Honey menghela nafas tak berdaya.

Setelah mendengar, agen tersenyum dan mengetuk dahinya, "Honey, apakah dirimu bodoh. Orang yang membantumu menyelesaikan masalah kali ini, bukanlah orang biasa, asalkan dapat memegang erat pahanya, tidak perlu khawatir akan sulit mendapat sumber daya di masa depan."

Setelah mendengar, wajah Honey menjadi pucat, "Jangan sembarang omong kosong, tidak ada hal seperti ini."

"Sudahlah, aku telah membawamu sejak debut, emangnya aku tidak mengertimu. Beberapa saat yang lalu, bukannya kamu sedang pacaran, menyembunyikannya dengan begitu erat, siapa orang itu? Kamu bahkan menyembunyikannya padaku?" Agen bertanya dengan wajah penasaran.

Honey merapatkan bibirnya, terdiam beberapa saat kemudian menjawab: "Kami sudah putus, aku tidak ingin membicarakannya lagi."

Penerbangan selama dua jam, berlangsung dalam situasi canggung.

Setelah keluar dari bandara, Honey langsung masuk ke mobil keluarga Verome.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu