Suami Misterius - Bab 623 Elanos Pasti Akan Masuk Penjara

"Tentu saja Elanos yang memberitahuku! Putriku tidak sebodoh itu sehingga tidak bisa membedakan dengan jelas apakah seorang pria menyukainya atau tidak."

Kata Ibu Elanos dengan begitu tegas dan emosi.

Rahma sakit kepala rasanya dan hanya bisa mengulurkan tangan seperti biasa menepuk dahinya.

"Nyonya Sugos, apakah Presdir Sutedja menyukai putrimu atau tidak, aku tidak terlalu tahu jelas. Tapi informasiku ini akurat. Kepala legal officier dari Sutedja Group adalah pengacara profesional yang sangat terkenal sekali dan besar di negara ini. Dan dialah yang bertanggung jawab langsung dengan kasus ini.

Menurut hukum pidana negara ini, kejahatan pencemaran nama baik adalah kejahatan serius dan dengan hukuman penjara tidak lebih dari tiga tahun.

Secara umum, tujuan penuntutan untuk kasus pencemaran nama baik dan menyebarkan informasi palsu adalah untuk mendapatkan kompensasi uang. Tapi yang sama-sama kita ketahui kalau Presdir Sutedja tidak kekurangan uang sama sekali. Jadi menurutku, tujuannya adalah untuk memasukkan Nona Elanos ke dalam penjara.

Konsep tingkat keparahan kejahatan pencemaran nama baik sangat samar.Jika pengacara profesional yang terkenal yang menangani kasus ini maka jelas akan mendapat hukuman yang paling berat untuk membuktikan kemampuan dari pengacara profesional.

"Kakak, maksudmu Elanos kemungkinan akan masuk penjara selama tiga tahun?”

“Bukan mungkin, menurutku pasti.”

Jawab Pengacara Liu.

Selesai mendengar ini, Ibu Elanos langsung emosi. Dia tiba-tiba berdiri dari sofa karena lepas kendali lalu berteriak ke Pengacara Liu, "Kami khusus datang kesini jauh-jauh dan menunggu hampir satu jam tidak untuk mendengarkanmu memberitahuku kalau putriku pasti masuk penjara! Kamu bukannya seorang pengacara. Bukannya kamu bisa mengajukan tuntutan. Kamu katakan saja berapa uang yang harus dibayar untuk bisa membebaskan Elanos?”

Ekspresi wajah Pengacara Liu sudah terlihat tidak senang sekali, dia berkata dengan suara berat, “Nyonya Sugos, ini bukan masalah uang. Aku benar-benar tidak bisa membantu.

Tim pengacara Sutedja Group adalah sekelompok pengacara paling top di negara ini. Pengacara dunia pun tidak ada yang berani berurusan dengan mereka.

Aku sarankan kepadamu, daripada menghabiskan uang dan energi untuk mengajukan gugatan, lebih baik kamu cari Presdir Sutedja dan memohon padanya apa bisa diselesaikan dengan jalan damai di luar pengadilan.”

Setelah mengucapkan sarannya ini, Pengacara Liu telah kehabisan kesabarannya dan langsung berdiri dari tempat duduknya, “Maaf sekali, aku sebentar lagi ada urusan di pengadilan. Maaf tidak bisa mengantar kalian berdua pergi.”

“Cih.”

Ibu Elanos yang sangat marah berbalik dan langsung pergi begitu saja.

Rahma ditinggalkan sendiri. Rahma menatap Pengacara Liu dengan malu dan bingung harus melakukan apa.

“Kakak, maaf sekali ya.”

Pengacara Liu melambaikan tangan dan menghela napas, “Sudahlah lupakan saja, menurutku kamu juga tidak mudah selama bertahun-tahun ini.”

Selesai mendengar ini, Hati Rahma merasakan kesedihan hebat yang tidak bisa dijelaskan. Tapi dia segera menahan semua emosinya ini.

“Rahma, aku sarankan. Kamu lebih baik jangan ikut campur masalah ini.

Bibimu itu tidak tahu siapa yang dihadapi dan dengan bodohnya cari masalah.

Tuan muda keempat keluarga Sutedja dari dulu sudah terkenal kuat dan berkuasa. Tidak ada yang berani memprovokasi atau cari masalah dengannya. Siapa di lingkaran ini yang tidak tahu betapa tuan muda keempat Keluarga Sutedja itu memanjakan istrinya. Dia pasti melindungi istri kecil itu seperti mutiara.

Elanos dengan bodohnya bisa-bisanya berani menginjakkan kaki untuk menduduki posisi istri Presdir Sutedja.

“Kakak, kamu juga tahu kalau aku bukanlah orang yang suka ikut campur urusan orang.

Tapi posisiku saat ini juga terlalu sulit.”

Rahma menggelengkan kepala dan tersenyum kecut, “Kakak, kasus Elanos ini, apa benar-benar tidak ada kesempatan untuk dirubah ya?

Dia masih berusia dua puluhan tahun. Jika dia harus dipenjara, itu akan menghancurkan seumur hidupnya.”

“Menginginkan memenangkan gugatan itu jelas sudah tidak mungkin.

Jika bisa mengambil jalan damai di luar pengadilan maka harus lihat apa masih ada cinta yang tersisa di antara kamu dengan tuan muda keempat keluarga Sutedja.”

Pengacara Liu bicara sampai sini lalu melihat wajah Rahma yang memucat, dia pun langsung mengganti ucapannya, “Atau mungkin, kamu bisa mencoba lewat istri presdir Sutedja. Kalian bisa memohonnya, dengan begini mungkin ada kesempatan untuk merubah ini semua.

Kasus pencemaran nama baik seperti ini akan ditangani hanya setelah diberi tahu. Selama istri Predir Sutedja bersedia untuk menarik penuntutannya maka Elanos secara alami tidak perlu masuk penjara."

Rahma mengangguk dan berterima kasih padanya lalu baru pergi.

Ibu Elanos dan Rahma pulang ke rumah dan memberi tahu Santos penyebab dan akibat dari kasus ini.

Bagaimanapun juga, Santos adalah pria yang cerdas dan jauh lebih masuk akal dan logis daripada Ibu Elanos.

Dia juga setuju dengan sudut pandang Pengacara Liu, dengan cara memohon ke Clara adalah hal yang pantas dilakukan.

Karena kaki Santos tidak terlalu baik jadi terpaksalah Rahma yang mengantar Ibu Elanos ke Clara.

Manajer Rahma dan Elanos yaitu Milan setelah menghubungi lewat telepon, langsung menemukan dan pergi ke hotel para kru menginap.

... Dan pada saat yang sama, Clara sedang syuting di lokasi syuting.

Setelah Elanos ditangkap, Sutradara Gao langsung menghapusnya dari kru.

Pemeran wanita ketiga pun digantikan dengan aktris tamu yang terkenal.

Hanya saja, beberapa pengambilan syuting awal-awal dulu perlu diambil ulang dan proses pengambilan gambar dan syuting ini lebih buru-buru. Clara terus berada di lokasi syuting dari pagi sampai malam.

Clara sudah bergegas syuting beberapa adegan di pagi hari. Lalu menyegerakan makan siang secepat mungkin lalu mulai bekerja lagi.

Adegan ini merupakan adegan pertamanya dengan pemeran utama pria.

Di kelas belajar mandiri, pemeran utama wanita Arania yang diperankan oleh Clara sedang menundukkan kepala menulis pekerjaan rumahnya. Pemeran utama pria Jack duduk melamun di dekat jendela. Jendelanya terbuka lebar, dinginnya angin tidak hentinya masuk dan meraung di ruangan.

Arania bahkan bersin beberapa kali dan menggigil kedinginan.

Kemudian, dia menoleh ke arah Jack dengan marah lalu berkata dengan suara pelan, "Hei, bisakah kamu menutup jendelanya?"

Dia cukup lama terus berkata dan memanggil begini, bahkan sampai teman sekelasnya menoleh menatap Arania. Tapi Jack masih saja masih bersandar pada dagunya dan memandangi langit dan mengabaikan ucapan Arania.

Arania kesal dan menarik satu halaman dari buku latihannya. Dia dengan cepat menulis beberapa kata di atas kertas dengan pena dan meremasnya menjadi bola kertas. Bola kertas itu pun dilemparkan sampai mengenai bahu Jack.

Jack akhirnya berbalik dan membuka catatan bola kertas yang jatuh di atas mejanya. Dia membaca kata-kata di kertas itu lalu mengambil pena dan menulis kalimat lain di atasnya, kemudian meremasnya dan melemparkannya kembali ke Arania.

Tapi jendelanya masih saja terbuka sangat lebar.

Arania membuka remasan kertas itu. Yang ditulis Arania di kertas itu adalah Jack tolong tutup jendelanya, ini terlalu dingin.

Dan Jack menjawab dengan beberapa kata yang tulisannya bagai tarian naga dan phoenix : kalau sudah terbiasa kedinginan nanti tidak akan dingin lagi.

Setelah membacanya, Arania langsung memasukkan kertas itu ke dalam kolong mejanya dan menggemukkan pipinya lalu menompang dengan kedua tangannya dengan kesal.

Lalu, bel berbunyi dan para siswa di kelas mulai berkemas. Guru masuk saat itu dan mengumumkan sebuah keputusan sekolah.

"Kelas kita telah menerapkan sistem saling membantu untuk maju mulai hari ini. Teman sekelas dengan nilai bagus dan teman sekelas dengan nilai buruk akan dijadikan satu kelompok. Mereka yang memiliki nilai bagus harus membantu mereka yang memiliki nilai buruk untuk bisa maju dan lebih baik bersama-sama."

Setelah guru selesai berbicara, dia mengumumkan daftar anggota masing-masing kelompok.

Anehnya, Arania dan Jack berada dalam satu kelompok.

Sepulang sekolah, Jack membawa tas sekolah dan mengikuti Arania sepanjang jalan berjalan keluar dari sekolah.

Sejak Jack masuk ke sekolah ini, banyak sekali gadis yang telah jatuh cinta padanya. Momentum ini bahkan membuat Drerosa kewalahan.

Oleh karena itu, ke mana pun mereka pergi, mata gadis-gadis lain rasanya hampir menembak dan menusuk ke Arania.

Arania mengambil sepedanya lalu dengan kesalnya berjalan di depan. Dia mengabaikan dan sangat tidak peduli dengan Jack yang ada di belakangnya.

Adegan ini tidak terlalu sulit, cukup sekali adegan ini langsung lolos.

Sutradara berteriak, "Ok.

Selesai sudah syuting hari ini. Terima kasih atas kerja keras hari ini ya.”

Clara telah menyelesaikan dengan cepat adegan dalam sehari. Dia sangat lelah dan merasa panas sekali. Setelah selesai kerja, dia pun tidak sabar ingin kembali ke hotel. Dia ingin mandi dengan puasnya. Kemudian, baru saja dia masuk ke aula hhotel tiba-tiba ada yang menghentikan.

Clara cukup terkejut melihat Rahma di hotel tempat para kru menginap.

Namun, ketika dia berpikir sejenak kalau Elanos adalah bibi Rahma. Dia pun jadi tidak merasa aneh Rahma bisa muncul disini.

Rahma sebagai kakak ipar cukup berusaha sekali dengan baik menjalani tugasnya.

"Nona Clara, bisakah kita bicara tentang Elanos?"

"Menurutku, itu tidak perlu.

Kasus ini telah diajukan ke pengadilan. Jika kalian ingin bicara, kalian bisa menyewa pengacara.”

Selesai bicara, Clara berbalik dan berjalan menuju lift.

Otaknya kemasukan air jika membiarkan dirinya berdebat dengan Rahma tentang kasus Elanos.

Namun, begitu sampai di lift, dia dihentikan oleh Ibu Elanos.