Suami Misterius - Bab 553 Libur Perang Satu Hari

“Aku masak dulu, suamiku, kamu bantu aku sebagai asisten ya.”

Nada bicara Clara terdengar cukup sombong, tanpa menunggu Rudy menjawab, ia sudah mengenakan apron di tubuhnya.

Rudy hanya tersenyum datar, ada kehangatan dalam tatapannya.

Memasak yang Clara katakan adalah memasak sup kambing, sementara sayuran yang lain Rudy yang memasaknya.

Sebenarnya ini siapa yang menjadi asisten! Makanan disajikan, satu keluarga bertiga duduk di meja bulat, Wilson sudah hampir 3 tahun, ia sudah bisa makan dengan mangkuk dan juga alat makannya sendiri, makannya begitu rapid an gagah, terlihat bagaikan ksatria kecil.

Setelah makan, mereka bertiga pergi jalan-jalan ke taman didekat sana.

Clara merupakan public figure, ia harus mengenakan topi dan masker, namun cuaca semakin lama semakin panas, dia dibuat hampir tidak bisa bernafas oleh masker yang ia pakai.

Di taman terkadang ada hewan liar yang lewat, Wilson akan memberikan daging ham pada mereka, Clara merasa dengan demikian bisa memupuk rasa kasih sayang anak sejak kecil.

Sementara Rudy merasa ini merupakan hal yang menghabiskan waktu, kalau punya waktu dan tenaga untuk ini, lebih baik cari uang lebih banyak, lalu menyumbangkan sebuah tempat untuk para binatang liar ini, dengan begitu bisa membantu lebih banyak hewan liar lagi.

Ketika langit semakin gelap, mereka bertiga meninggalkan taman dan kembali ke rumah.

Baru masuk rumah Wilson sudah mulai menguap.

Sus Rani membawanya untuk mandi lalu menidurkannya.

Dalam kamar, Clara sedang duduk di meja rias menyisir rambut, Rudy berjalan masuk mengenakan kemeja putih yang ketat.

Hair dryer ditangan Clara masih berbunyi, namun Rudy sudah mengambilnya.

Awalnya Clara mengira dia ingin membantunya mengeringkan rambut, ternyata Rudy malah mematikannya lalu melemparkannya kesamping.

Ia langsung menggendongnya dari kursi, lalu melemparkannya keatas ranjang yang besar.

Karena semalam Rudy melakukannya dengan terlalu bersemangat, itu membuat sekujur tubuh Clara masih merasa pegal sekarang, kedua tangannya menahan dada Rudy dengan sekuat tenaga, “Tuan Rudy, hari ini kita libur perang dulu satu hari ya?”

Dia membelalakkan matanya yang indah dan polos, menatapnya dengan wajah memelas.

“Kamu membuatkan sup untuk menjaga stamina ginjalku hanya untuk meliburkanku malam ini?”

Rudy mengangkat alisnya dengan nakal, tanpa membiarkannya melawan terlebih dahulu,ia langsung menciumi bibirnya.

Suhu ruang kamar semakin lama semakin panas.

Ronde pertama selesai, Clara merasa makanan untuk meningkatkan stamina ginjalnya cukup mempan, Rudy terlihat jelas bersemangat.

Ronde kedua selesai, Clara sungguh ingin menangis dibuatnya, apakah ini tidak overdosis.

Ketika ronde ketiga, Clara merasa seumur hidup ini dia tidak akan pernah memasak sup itu untuknya lagi … ketika ronde keempat, untungnya tidak sampai ronde keempat.

Ronde ketiga saja Clara yang memohon sambil memelas untuk mengakhirinya.

Setelah selesai, lengan Rudy tetap merangkul pinggangnya, berkata dengan wajah datar tanpa terengah sekalipun, “Sup yang dibuat oleh Nyonya Sutedja khasiatnya sungguh hebat.”

Clara takut dia mulai lagi, dia seorang artis yang begitu terkenal, kalau mati diatas ranjang pria rasanya cukup memalukan.

Clara merasa butuh mengobrol dengan baik dengannya kali ini.

“Tuan Ridy sungguh perkasa, hambamu ini salah membuatkan sup itu, lain kali tidak akan berani lagi.”

“Sup tetap butuh, namun ginjal suamimu ini tidak masalah. Lebih baik minum sup yang lebih bening, sup iga kundur lumayan.”

“Besok akan hamba buatkan, Paman Rudy, malam ini sudahi dulu ya?” tangan Clara yang kecil mengelus dadanya dengan manja.

Rudy memegang tangannya dan mengecupnya, “Tidurlah sayang, selamat malam.”

Begitu Clara menyentuh bantal, langsung tertidur lelap.

Langit diluar sangat indah…

Disaat yang sama, Ahyon, Risma, juga Anul sedang di bioskop.

Layar bioskop yang lebar menayangkan film Thailand, film ini menceritakan tentang seorang gadis biasa yang mencintai seorang kakak kelas yang begitu tanpan dan hebat, demi mendekatinya, ia melakukan banyak hal konyol, namun ia tidak tahu kalau dalam hati pria itu sudah menyukainya.

Lalu karena kesalahpahaman keduanya melewatkan kesempatan untuk bersama, si gadis keluar negri selama 9 tahun, ketika kembali ia baruu tahu kalau kakak kelasnya it uterus menunggunya selama ini.

‘Demi dirimu, aku aku bersedia menjadi diri yang lebih baik.’ Ini adalah inti dari cerita film ini.

Sepanjang jalan dilalui dengan pahit dan penuh derita, namun merupakan cerita tentang cinta pertama yang begitu indah.

Didalam bioskop, ada yang memakan popcorn sambil meminum minumannya, ada yang memanfaatkan ruangan yang remang untuk berciuman, ada yang berbisik tentang jalan cerita filmnya, hanya Ahyon yang duduk seorang diri menangis di tempat duduknya

Dia seolah menemukan dirinya yang dulu pada diri tokoh gadis dalam film ini.

Dia pernah begitu menyedihkan, diam-diam mencintai seseorang bertahun-tahun, hingga akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan cinta padanya.

Hanya saja, sayangnya dia tidak seberuntung gadis dalam film ini.

Mungkin film hanyalah film, 9 tahun dalam film hanyalah sebuah angka, dan film selalu membuat kesan yang indah.

Orang yang selalu kau tunggu, juga selalu menunggumu selama itu, hal yang paling indah mungkin seperti itu.

Namun kenyataan tidak pernah sesuai dengan apa yang diinginkan.

Paling tidak, ketika dia menjalani semuanya seorang diri, Hyesang tidak pernah kesepian.

Ketika bioskop bubar, Ahyon sudah menghapus bersih airmatanya, ia bangkit dari tempat duduknya dengan tenang, lalu berjalan keluar dari teater bersama yang lain.

Waktu sudah menunjukkan jam 12, malam sudah larut dan dingin.

Ketika berjalan menuruni tangga, Risma berkata pada Anul, “Kamu pulanglah dulu, aku ingin menemani kakakku jalan-jalan.

“Sudah begini malam, kamu tidak mengantarku?” Anul berkata sambil mengkerutkan bibirnya.

“KAmu terlihat aman, untuk apa kuantar. Tentu saja aku mengantar kakakku pulang.” Risma berkata dengan sewajarnya.

Anul mendengus sambil menjulurkan lidah padanya dengan wajah mengejek.

Lalu mengucapkan selamat tinggal pada Ahyon, ia mneyeberang dengan langkah cepat.

“Sudah begitu malam, kamu tidak mengantar pacarmu pulang?” Ahyon berkata dengan datar.

Risma mengangkat bahu, melihat Anul masuk kedalam mobilAudi hitamnya dan pergi, ia berkata : “Supirnya sudah menunggu diseberang, kalau aku mengantarnya pulang, pasti akan ditanya oleh kakeknya sepanjang malam, seolah takut aku mengapakannya saja.”

Ahyon hanya tersenyum datar, lalu berjalan di trotoar yang panjang.

Sudah subuh, orang di jalanan sangat sedikit.

Ahyon berjalan didepan, Risma berjalan mengikutinya dari belakang, kedua tangannya dimasukkan kedalam kantung celana, terlihat begitu santai.

“Kamu, tidak ada yang ingin ditanyakan padaku?”

Ahyon mendengar ini, langsung menoleh kearahnya, “Kalau kamu tidak ingin mengatakannya, apakah ada gunanya kalau aku bertanya?”

Risma mengangkat alis dan berkata : “Kamu, kamu sudah tahu hubungan kami sejak awal?”

Ahyon mengangguk pelan.

“Anul bukan gadis yang licik, ia datang ke kantorku yang kecil untuk melamar pekerjaan, dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya menggunakan barang bermerk, tas yang ia bawa merupakan tas limited edition yang berharga ratusan juta. Aku tidak bodoh juga tidak buta, bagaimana mungkin tidak bisa melihat ada yang aneh. Begitu ada sedikit pergerakan di tempatku, kamu langsung tahu. Mata-mata ini begitu aktif dan bersemangat, kalau bukan karena menyukaimu, masih ada apa lagi?”

“Ternyata kamu sudah tahu sejak awal, kalau begitu kenapa kamu masih membiarkannya tetap bekerja disana?”

“Niat baikmu, tentu saja tidak bisa kuabaikan begitu saja.” Ahton berkata sambil tersenyum tipis.

Risma terbiasa menyentuh hidungnya, lalu berkata : “Ini adalah niat baik ayah. Anul adalah calon menantu yang dipilih oleh nenenk dan ayah. Aku membiarkan Anul kesisimu, pertama karena aku mengkhawatirkanmu, bagaimana pun, setelah kecelakaan itu kondisimu cukup mengkhawatirkan. Kedua adalah berharap kalian bisa mendekatkan diri, kelak akan menjadi satu keluarga.”

“Menantu yang sudah ditentukan?” setelah Ahyon mendengarnya, ia langsung mengkerutkan alis.

“ Ramzez, menikah adalah hal yang serius, karena istrimu yang akan menemanimu seumur hidupmu, tidak boleh asal, lebih tidak boleh diatur oleh orang lain. Kamu, mencintai Anul?”

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu