Suami Misterius - Bab 634 Seorang Pengantin Pria, Dua Pengantin Wanita

Ahyon berjalan ke ruang ganti dikelilingi oleh penata rias, asisten dan fotografer, dia mengganti gaun pengantin putih, mengganti gaya rambut dan memakai kasa putih.

Penampilan Ahyon cocok dengan riasan apapun.

Memakai gaun merah terlihat cantik, memakai gaun putih terlihat suci.

Dia berdiri dari tempat duduk, penata rias berjongkok merapikan gaunnya.

Ahyon tersenyum dan berterima kasih pada penata rias.

Penata rias berjongkok di lantai, menatap senyuman di wajah Ahyon, tiba-tiba terpesona olehnya.

Tuan muda ketiga pasti telah menyelamatkan seluruh umat manusia dalam kehidupan terakhir, jadi dapat menikahi istri yang begitu cantik dalam kehidupan ini.

Pernikahan dimulai tepat pada pukul 9:19 pagi, memilih waktu ini memiliki maksud agar dapat bersama selamanya.

Hyesang berdiri di depan panggung, melihat Ahyon merangkul lengan Rendi berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arahnya, meskipun dia mempertahankan senyuman di wajahnya, namun hatinya tidak tenang.

Adegan seperti saat ini, pernah muncul berkali-kali dalam mimpinya.

Dia selalu menunggu, menunggunya menjadi nyata, sepertinya telah menunggu sepanjang hidupnya.

Ahyon juga sangat senang dan hatinya berdebar kencang.

Tangannya merangkul lengan Rendi dengan kaku.

Dia selalu menentang ayahnya, dan tidak pernah berpikir akan merangkul lengannya melangkah di karpet merah pernikahan.

Namun, Saras bersikeras meminta Ahyon melakukan ini.

Ahyon tahu apa yang dipikirkan Saras.

Kalau Rendi berada di sampingnya, maka dia adalah Nona dari keluarga Mirah, salah satu dari empat keluarga besar, identitasnya cukup menyamai Hyesang, dan tidak ada yang berani memandang rendah dirinya.

Orang tua menyayangi anak, akan selalu merencanakan segalanya untuk mereka.

Pernikahan berjalan dengan lancar, pemimpin upacara pernikahan bertanya kepada Hyesang, "Tuan Sutedja, apakah kamu bersedia menikahi Ahyon sebagai istri, mencintainya, menghormatinya, melindunginya, dan hidup bersama selamanya?"

Jawaban Hyesang tidak perlu dipertanyakan lagi, tentu bersedia dan rela melakukannya.

Ketika pemimpin upacara bertanya pada Ahyon, apakah dia ingin menikahi Hyesang, Ahyon mengambil mikrofon dan ingin menjawab, tapi tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakang.

"Aku bersedia!"

Sebuah suara wanita yang tajam keluar dari speaker.

Ahyon berbalik dan melihat Risma mengenakan gaun pengantin yang sama persis dengannya, dan berdiri di ujung karpet merah.

Pada saat ini, Ahyon tiba-tiba memiliki perasaan seolah-olah sedang mengaca, dalam sebuah pernikahan, hanya memiliki seorang pengantin pria, tapi muncul dua pengantin wanita, sungguh ironis.

Ahyon mengalihkan pandangannya, dan pandangannya jatuh pada Hyesang, pada saat ini, wajah Hyesang terlihat buruk, dan telapak tangannya mengepal erat.

Risma mengenakan gaun pengantin dan tiba-tiba muncul di tempat pernikahan, tiba-tiba menyebabkan kegemparan.

Pandangan semua orang tertuju padanya, setelah tertegun dan terkejut, banyak orang mulai berbisik dengan suara rendah.

Pernikahan antara keluarga Sutedja dan keluarga Mirah menakjubkan seluruh kota A, sepertinya akan segera menjadi lelucon.

Dimas sekeluarga dan anggota keluarga Mirah yang duduk di kursi VIP, semuanya terlihat buruk dan malu.

"Rendi, apa yang sedang kamu lakukan!"

Wajah Saras menjadi pucat dan suaranya terdengar serak.

Rendi juga tidak terduga Risma akan melakukan hal seperti ini.

Habil sudah berjanji padanya akan menahan Risma dan tidak akan membuat masalah.

Untuk sementara waktu, Rendi masih belum mengerti apakah Risma adalah satu-satunya orang yang merencanakan ini, atau Habil diam-diam mendukungnya di belakang.

Tapi sekarang dia tidak punya waktu untuk mencari tahu tentang ini, sekarang yang terpenting adalah segera mengusir Risma pergi, kalau tidak, kedua kakak beradik merebut satu pria dalam pernikahan, benar-benar memalukan keluarga Mirah.

Rendi menyuruh Ramzez merawat Saras dan Nyonya tua Mirah, kemudian meminta dua saudara siap-siap menarik Risma keluar.

Bagaimanapun, tidak boleh membuat situasi menjadi terlalu buruk di depan umum.

Tapi, sebelum Rendi naik ke atas.

Risma telah bergegas ke depan Ahyon dan Hyesang.

Dia merebut mikrofon di tangan pemimpin upacara dan berteriak pada Ahyon: “Ahyon, kamu si wanita yang tidak tahu malu, kamu tidak berkualifikasi berdiri di sini! Kakak Hyesang adalah milikku, pernikahan ini memang seharusnya milikku.

Kamu sama seperti ibumu, sebagai pelakor yang tidak tahu malu, hanya tahu merebut pria milik orang lain, Ahyon, kamu si wanita murahan.....” “Cukup!”

Hyesang tidak menunggunya selesai berkata, langsung merebut mikrofon di tangan Risma, dan menjatuhkannya ke lantai dengan keras. Mikrofon jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara berisik.

Hyesang sangat marah, matanya yang gelap dingin sangat menakutkan.

Dia telah menunggu pernikahan hari ini selama belasan tahun, tetapi malah dihancurkan Risma

Saat ini Tuan muda ketiga ingin sekali membunuh orang.

Kalau tahu begitu, dia tidak seharusnya memberi wajah kepada Rendi, berulang kali melepaskan Risma.

Di bawah pandangan Hyesang yang mengerikan, Risma merasa takut.

Oleh karena itu, Rendi membawa dua saudara naik ke panggung ingin menariknya ke bawah.

"Risma, kamu jangan keterlaluan."

Wajah Rendi terlihat jelek, tetapi nadanya tidak terlalu keras.

Namun, begitu melihat Rendi, Risma seolah-olah melihat seorang penyelamat, dia segera bergegas mendekati ayahnya dan terus menangis.

"Ayah, mengapa kamu digodai Saras si wanita murahan? Kalau kamu tidak selingkuh, kamu juga tidak akan melahirkan Ahyon si anak haram, dan tidak ada yang akan merebut kakak Hyesang dariku, ayah, ini semua salahmu...... ah!"

Risma belum selesai berbicara, Ahyon sudah berjalan ke depannya, mengangkat tangannya dan menamparnya dengan keras.

Karakter Ahyon selalu sangat lembut dan acuh tak acuh, bahkan ketika memukul orang, ekspresi wajahnya juga tidak mengerikan, masih tetap tenang dan indah.

Meskipun Ahyon pertama kali menampar orang, tapi kekuatannya sangat kuat.

Wajah Risma segera bengkak.

"Kamu, mengapa kamu memukulku!"

"Risma, emangnya kamu menyangka dirimu akan menjadi Nyonya Sutedja setelah mengenakan gaun pengantin?

Kamu begitu tidak sabar ingin menjadi pelakor suamiku, apakah kamu tidak tahu istri memukul pelakor tidak perlu memberikan alasan?"

Ahyon mengangkat dagunya, dia melas memandang Risma, dan mengalihkan pandangan menatap Hyesang dan Rendi.

"Apakah pernikahan masih diteruskan?"

Terdengar nada sinis dalam nada bicaranya.

Wajah Hyesang membiru, dan Rendi terlihat malu.

Ahyon mengulurkan tangan melepaskan kasa putih di kepalanya, berbalik dan ingin pergi, tetapi Hyesang mengulurkan tangan menarik lengannya.

"Ahyon, pernikahan belum berakhir."

Hyesang menatapnya, nadanya tegas, pandangannya gelap dan jernih.

Ekspresi Ahyon agak ragu-ragu, dia tidak tahu harus pergi atau tetap tinggal. Pada saat ini, Ramzez tiba-tiba berteriak, "Bu!"

Tubuh Saras memang lemah, dia memaksa diri ikut partisipasi, tapi begitu terstimulasi oleh Risma, dia tidak sanggup menahan dan pingsan.

"ibu!"

Ahyon tidak bisa mempedulikan lainnya, melepaskan tangan Hyesang, menyeret gaun pengantinnya bergegas ke bawah panggung, menuju ke sisi Saras.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu