Suami Misterius - Bab 1054 Pacar Yang Tak Tertandingi

Diana kembali ke kamar, duduk di depan jendela dan mengambil sebuah album foto.

Halaman pertama pada album adalah selembar foto yang diambil di toilet umum, dia melihat dan tidak menahan diri tersenyum.

Percintaan siapa yang akan dimulai dari toilet umum, tapi tempat pertama kali mereka bertemu adalah di toilet umum dan itu adalah toilet pria.

Dan cerita antara mereka berdua dimulai dari sana.

Waktu seolah-olah kembali ke empat tahun yang lalu, kembali ke hari pertama mereka bertemu.

Pada hari itu, Daria tidak hati-hati jatuh dari atas tangga dan kedua lututnya terluka.

Kemudian, Novanya si wanita itu bergegas datang, memarahi Susana adalah seorang ibu tiri yang kejam, selalu menganiayai putrinya.

Susana tidak dapat membantah, dia sangat marah dan panik dan tidak berhenti menangis.

Sebenarnya Diana benar-benar tidak mengerti ibunya sendiri, tidak tahu mengapa dia harus takut pada wanita ini.

Kalau gantian dia, begitu wanita di luar berani bergegas datang, dia akan langsung mengusirnya bersama putri haramnya, kalau merasa dianiayai, mengapa tidak membawa pergi putrinya.

Pada saat itu, usia Diana masih kecil dan agak ceroboh, dia tidak dapat menahan diri melihat ibunya dibully.

Dia sangat marah dan mematahkan lengan Novanya .

Dan setelah ayahnya mengetahui tentang ini, langsung ingin menghajarnya tanpa bertanya.

Diana tentu tidak akan duduk diam dan menunggu dihajar, jadi dia bergegas keluar.

Jay benar-benar sangat kesal, dia menyuruh dua orang menangkapnya kembali.

Diana seperti lalat yang tidak berkepala, sembarang bersembunyi dan hampir tertangkap.

Dia tidak memiliki jalan, hanya bisa mengeraskan kepala bergegas masuk ke toilet.

Ketika dia masuk, seorang pria muda sedang…… Diana langsung tertegun.

Meskipun dia belajar kedokteran dan juga pernah mengikuti kelas anatomi.

Tapi dia tetap kaget dan menjerit, kemudian kedua tangan menutup wajahnya, menggerakkan tubuhnya sambil meminta maaf dan bersembunyi di dalam toilet.

Diana bersembunyi dalam toilet, dia mendengar langkah kaki yang berisik berjalan masuk ke dalam toilet, setelah berputar satu putaran kemudian keluar lagi.

Dia selalu menunggu sampai suara menghilang, baru membuka pintu toilet dan keluar.

Pria itu masih ada di sana, tapi risleting di celananya telah ditutup, tali pinggang juga sudah diikat.

Pada saat ini, Diana baru sempat mengamati pria ini.

Hal pertama yang dia lihat adalah wajah yang sangat mempesona dan sepasang mata seperti lautan yang mendalam, dengan temperamen yang mulia dan dingin.

Saat ini, sedang menatap dirinya dengan wajah kaget.

Diana berpikir dalam hati. Apakah dia dikejutin dirinya dan terganggu ketika pipis, sehingga wajahnya terlihat begitu buruk.

Secara medis, situasi ini memang pernah terjadi sebelumnya.

Diana merasa bersalah.

“Itu, kakak maaf, aku akan pergi sekarang, kamu lanjut, lanjut, jangan mempedulikanku.”

Selesai berkata, dia langsung bergegas pergi.

Kemudian Diana berpikir, pria sombong bagaikan Desta, seharusnya tidak pernah menemukan hal yang begitu canggung dan membuatnya kesal.

Kalau dirinya bukan gadis kecil, diperkirakan Desta akan menghajarnya.

Tapi saat itu Diana masih belum mengenalnya, tidak pernah memasukkan hal ini ke dalam hati.

Setelah lolos dari orang-orang yang ingin menangkapnya, dia langsung melarikan diri ke rumah seorang bibi wartawan yang lumayan baik dengan ibunya.

Begitu dia masuk, langsung menutup wajahnya menangis, akting bukanlah ahli Novanya dan Daria, dulu ibunya adalah seorang aktris yang populer, Diana juga mewarisi bakat aktingnya.

Dia menangis dan berkata pada bibi wartawan: “Aku tidak sengaja menyinggung wanita simpanan ayahku, ayah sangat marah dan ingin membunuhku, aku sangat takut, jadi bergegas keluar, ayah malah mempekerjakan beberapa orang ingin menangkapku kembali.

Tante Lani, aku sangat takut, aku tidak ingin mati, kalau aku mati, bagaimana dengan ibuku......” Setelah mendengar, bibi wartawan sangat marah, pada hari kedua, berita tentang Tuan muda Zhou ingin membunuh putri sendiri tersebarluaskan.

Jay langsung didorong ke ujung pisau, sebuah topi bajingan dikenakan pada kepalanya dengan erat dan tidak dapat dilepaskan.

Karena kejadian yang mengerikan ini, saham perusahaan keluarga Zhou terus merosot, ini menyebabkan ketidakpuasan yang luar biasa di antara para pemegang saham, Tuan tua Zhou sangat marah dan langsung memecat Jay dari posisinya sebagai manajer umum.

Kemudian, Novanya dan Daria mulai bersikap jujur

Dan Jay juga tidak melakukan hal yang keterlaluan lagi.

Diana kembali ke sekolah dengan patuh dan melewati hari-hari yang nyaman.

Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu Desta lagi di sekolah.

Asrama wanita dari Universitas kedokteran adalah kos untuk empat orang, Diana berdiri di depan pintu asrama, pintunya terkunci. Dia membuka pintu dengan kunci dan menemukan bahwa kunci pintu tidak bisa bergerak, pintunya terkunci dari dalam.

Diana mengulurkan tangan, mengetuk pintu dan mengetuk dengan keras, beberapa saat kemudian, pintu terbuka dari dalam.

Di dalam asrama, penuh dengan orang, bahkan orang di kos sebelah juga datang.

"Kunci pintu di siang bolong, hal buruk apa yang sedang kalian lakukan?"

Diana tersenyum masuk ke dalam.

Sifatnya yang ceria dan suka berteman, tidak hanya akrab dengan teman sekamarnya, dia juga akrab dengan teman sekelasnya di departemen yang sama.

"Kami sedang meneliti dan mendiskusikan antropologi bersama."

Kepala asrama berkata dengan tegas.

"Antropologi?"

Diana meletakkan ransel di atas meja dengan santai dan bertanya, "Sudah mendapat kesimpulan?

Fungsi khusus pada tubuh manusia, persepsi khusus dan penggerak khusus, yaitu persepsi ekstrasensori (ESP) dan psikokinesis (PK), apa yang dimaksud dengan itu?

Ada beberapa teori sifat manusia, apakah kalian telah mengetahuinya?

Dan aku memiliki fotokopi kerangka manusia dari manuskrip Leonardo, apakah kalian ingin melihatnya?"

Kepala Asrama: "........" Lainnya: "........" "Hey, Diana, antropologi yang kami pelajari berbeda dengan yang kamu katakan."

Kepala asrama berkata lagi.

"Yah, aku tahu, yang sedang kalian pelajari adalah tubuh manusia laki-laki. Yaitu sekedar berkumpul untuk menonton film porno? Serukah? Apakah aktornya tampan dan bagaimana bentuk tubuhnya? Jangan menyembunyikannya, harus dibagikan antar sesama."

Diana mendekati mereka dan menonton ke layar komputer dengan ekspresi penasaran di wajahnya.

Namun, sebelum dia selesai berkata, langsung disingkirkan oleh temannya.

"Kamu yang bahkan tidak punya pacar, tidak berguna menontonnya. Aku khawatir kamu tidak mengerti."

Kepala asrama berkata.

Ini adalah diskriminasi secara terang-terangan, Diana terlihat tidak puas.

"Emangnya kenapa kalau tidak punya pacar? Diskriminasi."

"Siapa yang berani mendiskriminasikanmu, kamu hanya perlu berteriak di jendela: Aku ingin punya pacar, siswa laki-laki di sekolah kita langsung berbaris dan menunggumu membuat pilihan. Adegannya pasti lebih spektakuler daripada mengantri di kantin."

Teman sekamarnya July berkata sambil mengulurkan tangan memeluk bahu Diana, "Oh ya, semalam Senior Alex mengantarkan sesuatu lagi, sekantong makanan ringan, kamu keluar, jadi aku menerimanya untukmu."

"Kamu sebaiknya sekalian menerima Senior Alex, aku akan sangat berterima kasih padamu."

Diana menjawab.

"Aku ingin juga, tapi Senior Alex tidak tertarik padaku."

July mengangkat bahu dan berkata: "Aku mendengar Senior Alex berasal dari keluarga medis, ayahnya adalah wakil presiden Rumah Sakit Pusat di Kota C, kondisi keluarganya sangat baik. Diane, pacar seperti apa yang kamu cari?"

"Aku ingin mencari seorang pacar yang tak tertandingi."

Diana menjawab.